polimerisasi juga. Pada dasarnya polimerisasi resin adalah pembentukan resinbinder dari polymer building block seperti monomers. Memang istilah ini
sangat teknis sekali, tetapi pada dasarnya polymer building block inilah yang menentukan kualitas dan harga jual latex yang dihasilkan. Prosesnya secara umum
dinamakan EMULSION POLYMERIZATION, dan di Indonesia sendiri ada beberapa perusahaan yang membuat Latex sebagai bahan baku cat tembok.Pada
umumnya Latex yang dipakai pada cat tembok adalah ACRYLIC TECHNOLOGY, dimana untuk semua latex yang dibuat diberi embel-embel acrylic, diantaranya
adalah :
2.6.1.1 Lateks FULL ACRYLIC atau100 akrilik
Ini berarti bahan baku didalamnya adalah full acrylic building block, dimana membawa sifat non-yellowing, high performance, dan fleksibilitas tinggi, sehingga
sangat cocok dipakai untuk aplikasi EXTERIOR. Lateks jenis ini bisa digunakan juga untuk aplikasi interior, tapi akan sangat over-engineered sekali jika dipakai
untuk aplikasi interior karena harga lateks ini paling mahal. Pemakaian lateks jenis ini juga mensyaratkan pemakaian additif yang khusus dan dalam jumlah lebih
besar daripada lateks jenis lainnya.
2.6.1.2 Lateks Styrene Acrylic
Ini adalah jenis lateks yang sekarang bisa dibilang paling populer. Gugus polymer acrylic dipadukan dimasak bersama dengan Styrene Monomers yang berharga
ekonomis, menghasilkan lateks jenis ini. Lateks ini populer karena hanya sedikit yellowing tergantung formulasi lateksnya, tetapi menunjukan performance film
yang relatif baik. Beberapa produsen mampu memodifikasi menjadi lateks yang hanya slightly yellowing sedikit menguning saja. Gugus Styrene Monomers
sebenarnya adalah bersifat yellowing, tapi dengan formulasi pembentukan lateks yang tepat, maka sifat yellowingnya bisa ditekan. Lateks yang dihasilkan oleh
produsen ini kemudian diberi embel-embel 2 ini 1, untuk aplikasi interior exterior. Banyak produsen cat tembok yang telah meluncurkan cat 2 in 1 jenis ini,
bisa dipastikan adalah menggunakan lateks jenis stryene acrylic.
Universitas Sumatera Utara
2.6.1.3 Lateks Vinil Akrilik
Adalah jenis lateks yang dibilang paling ekonomis. Gugus Vinyl Monomers bersifat yellowing tetapi berharga murah dicampur dengan Acrylic building block. Untuk
cat tembok murah dengan high pvc biasanya menggunakan jenis lateks ini. Jenis lateks yang populer diatas banyak dipakai oleh produsen cat tembok di
Indonesia. Selain ketiga jenis lateks diatas, adapula bahan baku lateks lain yang mulai
menanjak popularitasnya.Yaitu antara lain:
2.6.1.4 VEOVA
Ini adalah modifikasi lateks yang terbuat dari building block acrylic, vinyl acetate, dan Veova monomers yang diklaim memiliki keunggulan dalam pemakaian interior
dan exterior. Dalam beberapa test, produsen lateks jenis ini menekankan bahwa untuk aplikasi exterior ekonomis, lateks jenis VEOVA mampu mengungguli daya
tahan exterior lateks jenis Styrene Acrylic.
2.6.1.5 VAE Vinyl Acetate Ethylene