Tujuan Penelitian Gipsum KESIMPULAN DAN SARAN

a. Uji kuat patah Modulus Of RaptureMOR b. Uji kuat lentur Modulus Of Elastis b. Uji Tarik c. Uji impak Sifat thermal Uji DTA - Endotermik - Eksotermik

1.4 Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan dan pengetahuan tentang manfaat serbuk tempurung kelapa sebagai campuran gipsum untuk pembuatan plafon. b. Mendorong penggunaan bahan pengganti asbes dalam memenuhi kebutuhan bahan bangunan yang lebih berkualitas, mudah didapat, ramah lingkungan dan dapat terbaharui. c. Memaksimalkan dan memberi nilai tambah pemanfaatan serbuk tempurung kelapa sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. d. Memanfaatkan limbah tempurung kelapa untuk pembuatan plafon.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat papan gipsum plafon dengan bahan pengisi serbuk tempurung kelapa 2. Mengetahui pengaruh penambahan serbuk tempurung kelapa pada pembuatan plafon dengan perekat lateks akrilik terhadap sifat fisis, mekanik dan thermal. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gipsum

Gipsum adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut,kemudian dipanaskan pada suhu 175 C yang sering disebut dengan nama STUCCO. Gipsum adalah salah satu mineral terbanyak dalam lingkungan sedimen yaaitu batu yang terdiri dari mineral yang diproduksi secara besar-besaran yang biasanya dengan persitipasi dari air asin. Gipsum adalah penyekat alami, hangat bila disentuh dibandingkan dengan batubata. Adapun komposisi kimia bahan gipsum adalah: 1. Calcium Ca : 23,28 2. Hidrogen H : 2,34 3. Calcium Oksida CaO : 32,57 4. Air H 2 O : 20,93 5. Sulfur S : 18,62 Adapun sifat Fisis Gipsum adalah: 1. Warna : putih, kuning,abu-abu, merah jingga, hitam bila tak murni 2. Spesifik grafity : 2,31 - 2,35 3. Keras seperti mutiara terutama permukaan 4. Bentuk mineral : Kristalin, serabut dan masif 5. Kilap seperti sutera 6. Konduktivitasnya rendah 7. Sistem kristalin adalah monoklinik. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Sifat kimia gipsum adalah: 1. Pada umumnya mengandung SO 3 = 46,5 ; CaO = 32,4 ; H 2 O = 20,9 2. Kelarutan dalam air adalah 2,1 gram tiap liter pada suhu 40 C; 1,8 gram C an selenit. Warna gypsum mulai dari putih, kekuning- sum sintetik dari air kawah dan gipsum sintetik hasil sampingan industri enjadi lebih kuat apabila mengalami untuk dihias. Kekuatan papan gipsum berbanding lurus dengan tiap liter air pada 0 C; 1,9 gram tiap liter pada suhu 70 - 90 3. Kelarutan bertambah dengan penambahan HCl atau HNO 3 Menurut Toton Sentano Kunrat 1992, di alam, gipsum merupakan mineral hidrous sulfat yang mengandung dua molekul air, atau dengan rumus kimia CaSO4-2H2O dengan berat molekul 172,17 gr. Jenis-jenis batuannya adalah sanitspar,alabaster,gypsite d kuningan sampai abu-abu. Menurut asalnya gipsum terbagi 2 jenis yaitu gipsum alam dan gipsum sintetik. Gipsum alam adalah yang ditemukan di alam,sedangkan gipsum sintetik adalah yang dibuat manusia. Gipsum sintetik terdiri dari: gipsum sintetik dari air laut, gip kimia. Gipsum adalah mineral yang bahan utamanya terdiri dari hidrated calcium sulfate. Seperti pada mineral dan batu, gipsum akan m penekanan Gypsum Association, 2007. Papan gipsum adalah nama generik untuk keluarga produk lembaran yang terdiri dari inti utama yang tidak terbakar dan dilapisi dengan kertas pada permukaannya. Ini adalah terminologi yang dipilih untuk produk lembaran gipsum yang didisain untuk digunakan sebagai dinding, langit-langit atau plafon dan memilki kemampuan ketebalan. Gipsum CaSO4.2H2O mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsit alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum umumnya berwarna putih, namun terdapat variasi warna lain, seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal ini tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum. Gipsum umumnya mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 skala mohs, Universitas Sumatera Utara berat jenis 2,31 – 2,35, kelarutan dalam air 1,8 grl pada 0 C yang meningkat menjadi 2,1 grl pada 40 C, tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi. Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi. Gipsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara batuan-batuan sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan sedimen. Gipsum dapat diklasifikasikan berdasarkan tempat terjadinya Berry, 1959, yaitu: endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar fumarol volkanik, efflorescence pada tanah atau goa-goa kapur, tudung kubah garam, penudung oksida besi gossan ada endapan pirit di daerah batugamping. www. Tekmira p

2.2 Standar Papan Gipsum