terhadap ozon, udara dan memiliki sifat listrik yang baik. Penggunaan sebagai membran atap, bagian bangunan dan kabel Saechtling,1987. Pada EPDM, dimana E dan P berarti
etilena dan propilena, dan D berarti karet mengandung unit-unit yang diturunkan dari diena monomer lebih tepatnya bahwa unit diena tersebut tidak jenuh pada rantai
samping, dan M berarti karet mempunyai rantai jenuh tipe polimetilena. Karet etilena propilena dihasilkan dari kopolimerisasi larutan menggunakan katalis tipe Ziegler-Natta
Blackley, 1983.
2.4.2 Sifat Etilena propilena Diena Terpolimer
Sifat karet EPDM adalah : -
Memiliki umur yang panjang sangat tahan lama -
Stabil pada suhu tinggi ataupun rendah -
Daya tahan yang bagus terhadap uap dan air -
Sangat tahan terhadap cuaca -
Sangat tahan terhadap ozon -
Sangat tahan terhadap oksigen -
Sangat tahan terhadap berbagai bahan kimia -
Tidak boleh dipakai jika terjadi kontak terus menerus dengan produk yang mengandung petroleum
Karet EPDM sangat ideal untuk aplikasi luar ruangan karena perlawanan yang bagus untuk ozon, oksidan dan kondisi cuaca yang buruk. Karakteristik lainnya adalah stabilitas
warna yang sangat baik, tahan panas dan kualitas dielektrik http:www.industrikaret.comkaret-epdm. Densitas EPDM adalah 0,86 gcm
3
. Suhu minimal adalah -30
o
C dan suhu maksimal adalah 120
o
C Morton, 1987.
2.5 Campuran Termoplastik Elastomer
Elastomer didefenisikan sebagai bahan polimer yang dapat kembali ke bentuk semula setelah mengalami deformasi perubahan bentuk oleh pengaruh mekanis. Struktur
morfologi bahan elastomer mempunyai ikatan silang yang lemah, kelihatannya
Universitas Sumatera Utara
merupakan karakteristik utama bahan elastomer. Sebagai contoh, pada suhu kamar polietilena berada di atas transisi gelasnya, tetapi tidak bersifat elastomer karena tidak
mengandung ikatan silang dan mempunyai derajat kristalinitas yang tinggi. Sebaliknya, kopolimer etilena-propilena tidak mengandung fase kristalin sama sekali, tetapi dapat
membentuk bahan elastomer bila mengalami pengikatan silang lemah membentuk bahan karet sintetis ethylene propylene rubber EPR. Telah diamati bahwa beberapa polimer
dapat menjadi bahan elastomer dengan pembentukan rantai ikatan silang lemah, sedangkan bila terjadi ikatan silang tinggi akan terbentuk bahan termoset yang keras
Wirjosentono, 1998. Campuran dari polimer yang berbeda sangat penting untuk menyediakan
campuran yang dapat meningkatkan sifat fisika dan mekanik. Termoplastik elastromer TPE menghadirkan material-material yang disiapkan dengan mencampurkan komponen
karet dengan poliolefin. Studi tentang TPE dengan beberapa tipe karet dan poliolefin telah dilaporkan oleh beberapa peneliti. Campuran TPEs pada umumnya dikelompokkan
dalam dua dengan satu campuran sederhana karet EPDM dan poliolefin. Kelas ini biasanya disebut Termoplastik Elastromer Olefin TPO.
Zenovia Moldovan, dalam jurnalnya yang berjudul “Campuran EPDM-HDPE dengan perbedaan sistem pematangansifat mekanik dan spektrometri infra merah” telah
meneliti bahwa campuran EPDM-HDPE yang divulkanisasi dapat meningkatkan vulkanisat termoplastik TPV dengan adanya ikatan silang partikel karet yang
terdistribusi dalam matriks termoplastik. Dengan menggunakan zat pematang sulfur dan dua akselerator yaitu M 2-mercaptobenzothiazole dan TH tetramethilthiuram disulfida
dihasilkan vulkanisat termoplastik yang baik, hasil ini didukung oleh analisis FTIR dan sifat fisik dan mekanik yang bagus Moldovan, 2008.
Polimer EPDM mempunyai derajat kristalinitas tidak regang yang tinggi yang secara fisika dicampurkan dengan polietilena dan suatu etilena vinil asetat kopolimer
untuk membentuk campuran polimer termoplastik. Campuran menunjukkan kekuatan tarik yang unggul, lebih baik daripada yang diperkirakan dari pengaruh komponen
polimer itu sendiri. Dapat dilakukan tanpa pematangan atau zat pengikat silang. Dengan adanya interpolimerisasi diena monomer dalam EPDM merupakan ciri-ciri yang
diperlukan EPDM.
Universitas Sumatera Utara
Aplikasi untuk campuran polimer termoplastik terdiri dari pipa, isolasi kawat dan kabel, keset, mainan, sol sepatu dan lain sebagainya. Penggunaan polimer dan campuran
termoplastik harus dinilai sifat tekanan regang, yaitu regangan, modulus, perpanjangan dan kekerasannya Batiuk, 1976.
2.6 Ikat Silang Crosslinking