Ikat Silang Crosslinking TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi untuk campuran polimer termoplastik terdiri dari pipa, isolasi kawat dan kabel, keset, mainan, sol sepatu dan lain sebagainya. Penggunaan polimer dan campuran termoplastik harus dinilai sifat tekanan regang, yaitu regangan, modulus, perpanjangan dan kekerasannya Batiuk, 1976.

2.6 Ikat Silang Crosslinking

Dipandang dari segi komersial, ikat silang merupakan reaksi terpenting polimer dan menjadi dasar untuk industri-industri karet dan elastomer. Reaksi ikat silang dapat terbentuk melalui vulkanisasi. Vulkanisasi merupakan istilah umum yang diterapkan pada reaksi ikat silang polimer, khususnya elastomer. Reaksi ikat silang terinisiasi peroksida dari polimer-polimer jenuh seperti polietilena berlangsung melalui abstraksi hidrogen oleh radikal-radikal yang terjadi dari pemutusan homolitik peroksida. Dengan polimer- polimer tak jenuh, abstraksi hidrogen terjadi mungkin pada posisi alilik dengan ikat silang berantai yang terjadi lagi dari kombinasi radikal. Tidak semua polimer-polimer vinil bisa diikat silang dengan peroksida, sebagai contoh polipropilena dan polivinil klorida labih mudah mengalami degradasi daripada ikat silang. Metode vulkanisasi tertua yang ditemukan secara terpisah pada tahun 1839 oleh Goodyear di USA, menggunakan belerang. Laju vulkanisasi dengan belerang bisa, pada umumnya dinaikkan dengan penambahan akselerator seperti garam-garam seng atau senyawa organobelerang. Senyawa lain, khususnya seng oksida dan asam stearat juga ditambahkan sebagai aktivator Stevens, 2007.

2.6.1 Ikat Silang Campuran Termoplastik Elastomer

Etilena propilena terpolimer dapat divulkanisasi melalui pemanasan dengan peroksida organik. Pada kasus ini, efisiensi ikatan silang lebih tinggi daripada bipolimer yang sesuai. Ini telah dihubungkan dengan inisiasi rantai radikal bebas melalui gugus tidak jenuh terpolimer. Ini ditunjukkan melalui pengamatan bahwa sulfur dapat mereduksi efisiensi ikatan silang peroksida dalam etilena-propilena diena terpolimer, kemungkinan karena proses propagasi radikal dapat distabilkan melalui reaksi dengan sulfur. Metode Universitas Sumatera Utara biasa memvulkanisasi etilena-propilena diena terpolimer adalah melalui reaksi dengan sulfur dan akselerator konvensional. Dasar pembentukan ikatan silang dengan memberikan sistem vulkanisasi yang tergantung pada asal dari monomer ketiga, yang sama hubungannya dengan konsentrasi. Ada material-material yang dihasilkan melalui pencampuran suatu karet poliolefin dengan plastik poliolefin. Kombinasi yang biasanya adalah karet etilena-propilena dan termoplastik polipropilena. Kemungkinan adesif yang bagus antara matriks karet dan polipropilena kaku dicapai melalui pencampuran propilena dari fasa karet dengan lapisan permukaan polipropilena. Ini dicapai dengan penambahan dalam jumlah kecil peroksida organik pada keadaan tercampur, ikat silang terjadi selama proses. Pemilihan peroksida dan kondisi berikatan silang penting jika degradasi komponen polipropilena akan dihindari. Beberapa yang menarik ditunjukkan pada tahun terakhir, dimana karet etilena- propilena dapat divulkanisasi melalui reaksi dengan uap lembab. Proses ini dapat sukses dalam skala besar dengan polietilena untuk menghasilkan polietilena ikat silang untuk isolasi kabel dan tujuan lainnya Blackley, 1983.

2.6.2 Dikumil Peroksida

Teknik ikat silang karet dengan peroksida telah dikenal beberapa tahun terakhir ini. Keuntungan umum peroksida untuk ikat silang adalah sangat baik ketahanannya pada temperatur tinggi, elastisitas yang baik, dan tidak ada penghilangan warna pada hasil akhir. Perbandingan peroksida yang digunakan tergantung pada temperatur penguraian dari peroksida yang dipilih. Temperatur ikat silang dikumil peroksida yaitu pada 160 o C dan efisiensi ikat silang 50. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Reaksi dekomposisi dikumil peroksida Dikumil peroksida jika dipanaskan akan menghasilkan radikal 2-fenilpropanoksi dalam keadaan tidak stabil dan selanjutnya akan membentuk radikal metil dan asetofenon Thitithammawong, 2007.

2.7 Divinilbenzena

Dokumen yang terkait

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

0 73 66

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 60 67

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Pengaruh Penambahan Divinilbenzen Terhadap Kompatibilitas Perbandingan Campuran Polietilena Dan Karet Alam SIR 3L Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida.

2 78 64

Perincian Sifat-Sifat Komposit Polipropilena (Pp)/Etilena Propilena Diena Monomer (Epdm) Terisi Sludge Kertas

0 16 258

PENGARUH PENCAMPURAN KARET SIR 20 DENGAN SIR 3CV TERHADAP SIFAT-SIFAT KARET MENTAH.

0 1 17

View of PENGARUH PENAMBAHAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA DAN DIVINILBENZENA SEBAGAI CROSLINK PADA KOMPATIBILITAS RASIO CAMPURAN POLIETILENA DAN KARET ALAM SIR 3L

0 1 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plastik - Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 0 12

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 1 13

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

1 1 13