Permasalahan Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian

poliolefin dan karet digunakan peroksida, dihasilkan radikal-radikal reaktif sehingga ikat silang dan pemotongan rantai dapat terjadi secara serentak Halimatuddahliana, 2007. Divinilbenzena berfungsi sebagai bahan pengikat yang diharapkan dapat meningkatkan proses ikat silang. Seperti yang dilakukan peneliti sebelumnya, yaitu penggunaan divinilbenzena sebagai zat pengikat silang pada resin penukar ion tipe polistirena dengan klorometil yang ditentukan dengan pirolisis kromatografi gas Shuncong dkk, 1998. Dengan adanya divinilbenzena tersebut diharapkan kekurangan di atas bisa diminimalkan dengan diperolehnya sifat fisik dan mekanik dari campuran yang lebih baik.

1.2 Permasalahan

1. Bagaimana pengaruh penambahan divinilbenzena terhadap sifat kekuatan tarik dan derajat ikat silang campuran LDPE-karet EPDM-karet SIR 20. 2. Bagaimana morfologi permukaan dan spektrum FTIR campuran dengan dan tanpa penambahan divinilbenzena.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada : - Bahan elastomer yang digunakan adalah karet sintetis EPDM dan karet alam SIR 20 - Bahan termoplastik yang digunakan adalah LDPE Low Density Polyethylene - Inisiator yang digunakan dikumil peroksida dengan variasi berat adalah 1 phr, 2 phr dan 3 phr. - Zat pengikat silang yang digunakan adalah divinilbenzena dengan variasi volume adalah 1 phr, 2 phr dan 3 phr. - Karakterisasinya meliputi uji kekuatan tarik, analisa permukaan dengan SEM, analisa kandungan gel, dan analisa gugus fungsi dengan FT-IR. Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan divinilbenzena terhadap sifat kekuatan tarik dan derajat ikat silang campuran LDPE-karet EPDM-karet SIR 20. 2. Untuk mengetahui bagaimana morfologi permukaan dan spektrum FTIR campuran dengan dan tanpa penambahan divinilbenzena.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah tentang pengaruh penambahan divinilbenzena dalam campuran termoplastik elastomer khususnya campuran LDPE-karet EPDM-karet alam SIR 20 dan diperoleh sifat fisik dan mekanik yang lebih baik dari campuran tersebut sehingga dapat diaplikasikan dalam bidang industri.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan metode acak random dan penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu :

1. Tahap I

Pada tahap ini karet EPDM dilelehkan dengan menggunakan alat ekstruder pada suhu 80 o C, kemudian lelehan karet EPDM ditimbang sebanyak 25 g. karet alam SIR 20 yang telah dipotong kecil-kecil ditimbang sebanyak 25 g dan LDPE ditimbang sebanyak 50 g.

2. Tahap II

Pada tahap ini adalah pencampuran LDPE-karet EPDM-karet alam SIR 20 dengan berat masing-masing 50 g, 25 g, dan 25 g dalam alat internal mixer pada suhu 175 o C. Dengan variasi berat dikumil peroksida 1 phr, 2 phr, 3 phr. Variasi volume divinilbenzena yang ditambahkan 1 phr, 2 phr, 3 phr untuk prosedur dengan penambahan divinilbenzena. Selang waktu penambahan bahan adalah 15 menit. Universitas Sumatera Utara

3. Tahap III

Campuran yang diperoleh diletakkan pada lempengan aluminium berukuran 15 x 15 cm dan ditekan dengan alat press pada suhu 175 o C selama 20 menit, kemudian hasil cetakan dibentuk spesimen sesuai ASTM D638 dan selanjutnya spesimen tersebut dikarakterisasi kekuatan tarik, analisa permukaan dengan SEM, analisa kandungan gel, dan analisa gugus fungsi dengan FT-IR. Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut : Variabel tetap : - Suhu alat ekstruder 80 o C - Berat karet alam SIR 20 25 g - Berat lelehan karet EPDM 25 g - Berat LDPE 50 g - Suhu alat internal mixer 175 o C - Selang waktu penambahan bahan 15 menit - Suhu alat tekan 175 o C - Waktu tekan 20 menit Variabel bebas : - Variasi berat dikumil peroksida 1 phr, 2 phr, 3 phr - Variasi volume divinilbenzena 1 phr, 2 phr, 3 phr Variabel terikat : - Uji kekuatan tarik, analisa permukaan dengan SEM, analisa kandungan gel, dan analisa gugus fungsi dengan FT-IR.

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Polimer, Laboratorium Penelitian, Laboratorium Ilmu Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Geologi Kuarter Institut Teknologi Bandung, dan Laboratorium Beacukai Belawan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Polimer

Polimer tinggi kadang-kadang disebut makromolekul adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana. Kesatuan-kesatuan yang berulang itu setara atau hampir setara dengan monomer, yaitu bahan dasar pembuat polimer Cowd, 1991. Reaksi penggabungan dari monomer menjadi polimer disebut reaksi polimerisasi. Contoh paling sederhana dari reaksi polimerisasi ini adalah pembuatan polietilena, yaitu suatu polimer yang banyak dipakai untuk membuat barang- barang rumah tangga seperti ember, tatakan gelas, bungkus plastik dan sebagainya. Kimia polimer diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu : 1. Polimer alamiah yang mencakup protein seperti sutera, serat otot dan enzima, polisakarida pati dan selulosa, karet dan asam-asam nukleat. 2. Polimer buatan yang mencakup karet sintetis, plastik, nilon dan sebagainya. Polimer buatan manusia hampir sama banyaknya atau aneka ragamnya dengan polimer alam. Di samping yang telah disebutkan di atas berikut adalah contoh polimer buatan yang cukup dikenal saat ini seperti, piring-piring melamin, lapisan teflon pada penggoreng, sisir rambut, perekat epoksi, wadah plastik, dan sebagainya. Polimer secara umum dapat dibagi kedalam 3 kelompok yaitu : 1. Elastomer yaitu polimer dengan sifat-sifat elastis seperti karet. 2. Serat yaitu polimer dengan sifat-sifat mirip benang seperti kapas, sutera atau nilon. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

0 73 66

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 60 67

Studi Pembuatan Termoplastik Elastomer Dari Polipropilena-Karet Sir 10 Dengan Penambahan Dikumil Peroksida Sebagai Inisiator Dan Divinil Benzena Sebagai Zat Pengikat Silang

4 46 76

Pengaruh Penambahan Divinilbenzen Terhadap Kompatibilitas Perbandingan Campuran Polietilena Dan Karet Alam SIR 3L Menggunakan Inisiator Dikumil Peroksida.

2 78 64

Perincian Sifat-Sifat Komposit Polipropilena (Pp)/Etilena Propilena Diena Monomer (Epdm) Terisi Sludge Kertas

0 16 258

PENGARUH PENCAMPURAN KARET SIR 20 DENGAN SIR 3CV TERHADAP SIFAT-SIFAT KARET MENTAH.

0 1 17

View of PENGARUH PENAMBAHAN INISIATOR DIKUMIL PEROKSIDA DAN DIVINILBENZENA SEBAGAI CROSLINK PADA KOMPATIBILITAS RASIO CAMPURAN POLIETILENA DAN KARET ALAM SIR 3L

0 1 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plastik - Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 0 12

Persentase Ikat Silang dan Morfologi Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet Sir 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinil Benzena

0 1 13

Sifat Mekanik dan Indeks Alir Lelehan Termoplastik Elastomer dari Campuran Polipropilena Bekas dan Karet SIR 10 dengan Penambahan Dikumil Peroksida dan Divinilbenzena

1 1 13