apabila tidak ada sama sekali gerak gerik anggota badan dan tidak ada

Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. apabila terdapat gerak-gerik anggota badan yang berfungsi mendukung pembicara, adanya mimik yang tepat untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran pembicara nilai 5 sangat baik = gerak mimik sangat mendukung, yakni nomor urut 1, 8, 12, 13, 14, 17, 18, 20, 21, 29 2. apabila terdapat gerak gerik anggota badan dan perubahan roman muka, tetapi tidak mendukung pembicaraan nilai 4 baik = gerak mimik cukup mendukung, yakni urut 2, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 16, 19, 24, 25, 26, 30 nilai 3 cukup = gerak mimik belum mendukung, yakni nomor urut 3, 10, 15, 24, 28

3. apabila tidak ada sama sekali gerak gerik anggota badan dan tidak ada

perubahan ekspresi wajah pembicara nilai 2 kurang = adanya mimik yang kurang tepat Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu TABEL 5.4 Perbeadaan Mimik dalam Berbicara pada Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen Nomor Urut Tes Awal Tes akhir Nilai Penggunaan mimik Nila i Penggunaan mimik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 5 3 4 4 Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik belum mendukung Adanya mimik yang kurang tepat Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik belum mendukung Adanya mimik yang kurang tepat Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik sangat mendukung Gerak mimik belum gerek mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik cukup mendukung 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 5 3 4 3 5 4 5 Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik sangat mendung Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik belum mendukung Adanya mimik yang kurang tepat Adanya mimik yang kurang tepat Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik belum mendukung 5 5 5 3 4 4 4 3 5 4 Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik cukup mendukung Gerak mimik belum mendukung Gerak mimik sangat mendung Gerak mimik cukup mendukung Jumlah 95 127 kemampuan awal atau tes awal pada penggunaan intonasi di kelas eksperimen sangat rendah. Secara umum intonasi yang digunakan sangat monoton dibandingkan dengan tes akhir. Nada suara pada tes akhir sudah banyak bervariasi dibandingkan dengan tes awal. Dengan penerapan intonasi yang tepat, maka pendengar akan tertarik dengan kata-kata yang disampaikan pembicara. Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik, maka dengan penempatan intonasi yang tepat dan nada suara yang bervariasi, akan menyebabkan pembicaraan jadi lebih menarik. Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Analisis Pembelajaran Berbicara setiap Individu Dari hasil pemetaan di atas, maka selanjutnya penulis menganalisis pembelajaran berbicara dalam bentuk tabel. Berdasarkan bentuk tabel ini berdasarkan fakta-fakta kemampuan berbicara, yaitu faktor kebahasaan dan nonkebahasaan. Langkah selanjutnya untuk mendapat gambaran analisis kemampuan berbicara siswa kelas XI Tata Niaga 1 dan siswa XI Tata Niaga 2 SMK Citra Bangsa. TABEL 5.5 Penilaian Pembelajaran Berbicara Kelas Eksperimen Pada tes awal NO kebahasaan Nonkebahasaan JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 1 3 4 3 2 4 2 3 3 24 2 4 3 2 3 4 3 3 3 25 3 3 4 2 3 3 3 3 4 25 4 3 3 4 2 3 3 4 3 25 5 5 2 2 3 3 3 3 3 24 6 4 3 3 4 4 3 2 3 26 7 2 3 2 3 3 3 3 2 21 8 5 4 3 3 3 3 4 3 28 9 3 2 3 3 2 4 3 2 22 10 4 3 3 3 4 5 2 4 28 11 3 2 3 3 4 3 3 3 24 12 2 3 4 3 3 3 3 4 25 13 4 3 2 3 3 4 4 4 27 14 2 3 3 4 3 3 4 3 25 15 2 3 4 3 3 3 3 3 24 16 3 3 2 3 4 4 3 4 26 17 3 3 4 3 2 3 5 4 27 18 5 4 3 3 4 4 3 3 29 19 2 3 3 4 3 3 4 3 25 20 3 3 4 3 2 3 4 4 26 21 3 4 3 3 2 4 3 3 25 22 2 3 3 4 3 3 4 4 26 Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 23 3 4 3 3 3 3 3 2 24 24 4 3 3 3 4 3 2 4 26 25 3 4 3 4 3 3 2 3 25 26 2 4 4 4 3 4 3 3 27 27 3 3 3 4 3 4 3 2 25 28 5 4 4 3 3 4 3 4 30 29 5 4 3 4 4 3 3 4 30 30 3 4 3 3 4 3 3 4 27 Jumlah 98 98 91 96 96 99 95 98 771 Rata-rata 3,26 3,26 3,03 3,2 3,2 3,3 3,16 3,26 25,7 Data pada tabel di atas memperlihatkan hasil awal setiap individu dalam pembelajaran berbicara, dengan rata-rata akhir 25,7 , selanjunya dapat melihat presentasi belajar setelah diadakan perlakuan terhadap. Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu TABEL 5.6 Penilaian Pembelajaran Berbicara Kelas Eksperimen Pada tes Akhir NO kebahasaan Nonkebahasaan JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 1 4 5 3 4 5 3 5 3 32 2 5 4 4 4 5 5 4 3 34 3 5 5 3 3 4 5 3 5 33 4 4 5 5 4 4 5 4 4 35 5 5 5 4 3 4 5 4 4 34 6 5 5 4 5 5 5 4 5 38 7 3 5 4 4 4 3 4 4 31 8 5 5 5 4 5 4 5 5 38 9 5 4 4 4 3 5 4 3 32 10 5 5 5 4 5 5 3 4 36 11 3 3 4 4 4 3 4 4 29 12 3 4 4 3 5 4 5 5 33 13 5 4 3 5 4 5 5 5 36 14 4 3 4 4 4 3 5 4 31 15 4 4 5 3 4 4 3 4 31 16 4 4 3 3 4 5 4 5 32 17 4 5 5 4 4 4 5 4 35 18 5 5 4 3 5 5 5 4 36 19 3 4 4 5 5 4 4 4 33 20 4 4 5 4 4 3 5 5 34 21 4 5 4 5 4 5 5 4 36 22 4 4 3 5 4 4 5 5 34 23 5 4 4 4 5 4 5 4 35 24 5 5 4 4 5 4 3 4 34 25 4 5 3 5 4 3 4 4 32 26 3 5 4 5 4 5 4 4 34 27 4 4 3 5 5 5 4 3 33 28 5 4 5 5 3 4 3 4 33 29 5 3 5 5 4 3 5 5 35 30 4 5 5 5 4 5 4 5 37 Jumlah 128 132 122 125 129 127 127 126 1016 4,26 4,4 4,06 4,16 4,3 4,23 4,23 4,2 33,86 Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Data pada tabel di atas memperlihatkan hasil tes akhir setiap individu dalam pembelajaran berbicara, dengan rata-rata akhir 33,86. Dari data tesebut diketahui rata-rata akhir lebih besar dibandingkan rata-rata awal 33.86 25,7. TABEL 5.7 Penilaian Pembelajaran Berbicara Kelas Kontrol Pada tes awal NO Kebahasaan Nonkebahasaan JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 1 3 2 4 3 4 3 3 2 24 2 2 3 3 3 3 3 3 3 23 3 3 3 4 2 4 3 3 3 25 4 3 3 4 3 4 4 3 3 27 5 4 2 2 3 2 3 4 3 23 6 3 3 3 2 3 3 4 3 24 7 4 4 3 3 3 3 3 3 26 8 4 4 3 5 4 4 3 3 30 9 3 3 5 4 3 3 3 4 28 10 3 3 2 2 3 2 3 5 23 11 3 3 4 3 2 3 3 3 24 12 3 3 5 4 3 3 3 3 27 13 3 4 2 3 3 4 3 4 26 14 4 3 3 2 3 4 4 3 26 15 2 3 4 3 3 3 3 3 24 16 2 3 2 5 3 3 3 3 24 17 3 4 3 2 3 5 3 3 26 18 4 4 3 3 4 3 3 4 28 19 3 3 3 3 3 4 4 3 26 20 2 3 3 4 3 4 3 3 25 21 3 3 2 4 4 3 3 4 26 22 3 3 4 3 3 4 4 3 27 23 3 3 3 4 4 3 3 3 26 24 2 4 2 3 3 2 3 3 22 25 3 4 2 3 4 2 4 3 25 26 4 3 3 3 4 3 4 4 28 27 3 3 4 4 3 3 3 4 27 Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 28 3 5 3 5 4 3 2 4 29 29 3 4 3 2 4 3 3 3 25 30 3 4 3 3 4 3 3 3 26 Jumlah 91 99 94 96 100 96 96 98 770 Rata-rata 3,033 3,3 3,13 3,2 3,333 3,2 3,2 3,267 25,66667 TABEL 5.8 Penilaian Pembelajaran Berbicara Kelas Kontrol Pada tes akhir NO Kebahasaan Nonkebahasan JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 1 3 3 3 4 3 3 3 3 25 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3 3 4 4 3 3 3 3 3 26 4 3 3 3 3 4 4 3 2 25 5 3 2 2 3 3 2 3 4 22 6 3 3 3 2 3 3 3 4 24 7 4 3 3 4 3 3 4 2 26 8 4 4 5 4 3 3 3 4 30 9 3 3 5 4 3 3 3 3 27 10 4 3 3 3 3 3 3 5 27 11 3 3 4 3 3 3 3 3 25 12 3 3 5 4 3 4 3 4 29 13 4 4 5 4 3 4 4 4 32 14 4 4 3 3 3 4 3 4 28 15 3 3 4 4 3 4 3 4 28 16 3 3 3 5 3 3 3 3 26 17 3 4 4 3 4 5 3 3 29 18 4 4 3 3 4 3 3 4 28 19 3 4 3 4 3 4 4 3 28 20 3 3 3 4 3 3 4 4 27 21 3 3 2 4 4 4 3 4 27 22 3 3 4 3 3 3 4 4 27 23 3 3 4 3 3 3 4 4 27 24 3 4 3 3 4 3 3 3 26 25 3 3 3 3 4 3 4 3 26 26 4 3 3 4 3 3 3 4 27 27 4 4 4 3 3 3 3 4 28 Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 28 4 5 3 5 4 3 3 3 30 29 3 3 3 3 4 3 3 3 25 30 3 3 3 4 4 4 3 3 27 Jumlah 99 100 103 105 99 99 97 104 806 Rata-rata 3,3 3,333 3,43 3,5 3,3 3,3 3,233 3,467 26,86 Data pada tabel di atas memperlihatkan hasil akhir setiap individu dalam pembelajaran berbicara, dengan rata-rata akhir 26,86 dari data tersebut diketahui rata-rata tes akhir lebih besar dibandingkan dengan rata-rata tes awal 26,86 25,66.

5.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran persentasi dengan hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model Jurisprudensial. Untuk menguji hipotesis di atas, maka uji perbedaan dua rata-rata tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan penelitian kemampuan berbicara respoden hasilnya diolah secara statistik dengan menggunakan program excel dan rumusan statistik.

5.5.1 Analisis Bivariat

Analisa data bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan keterampilan berbicara sebelum pretest dan sesudah posttest diberi metode diskusi pada kelas eksperimen dan presentasi pada kelas kontrol serta untuk membandingkan efektifitas antara metode metode diskusi dengan metode presentasi terhadap keterampilan berbicara Bahasa Indonesia. Analisis ini meliputi uji normalitas, uji