Hasil Observasi Analisis Kesulitan Proses Belajar Mengajar dalam Pembelajaran

Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5.6 Analisis Kesulitan Proses Belajar Mengajar dalam Pembelajaran

Berbicara dengan Model Jurisprudensial Kualitas pembelajaran berbicara dengan mengunakan model pembelajarn jurisprudensial dari hasil observasi dan angket siswa.

5.6.1 Hasil Observasi

Aspek yang diobservasikan pada guru, waktu menyampiakan proses belajar mengajar dalam pembelajaran berbicara dengan mengunakan model pembelajaran jurisprudensial mengenai kemampuan pelajaran, performan guru dalam proses belajar mengajar, menguasai bahan pelajaran, proses pembelajaran, keefektivitasan pengunaan alat atau media pembelajaran, kemampuan menilai proses dan hasil belajar siswa, kemampuan dalam mengakhiri proses belajar mengajar. Dalam kemampuan membuka pelajaran guru dengan baik dapat menarik para siswa, dapat mendorong motivasi siswa serta melakukan apresiasi, dan menjelaskan tujuan pembelajarn yang harus dicapai para siswa. Untuk performan guru dalam proses pembelajarn dengan kejelasan suara disertai ekspresi tubuh yang mendukung sehingga antusias dalam menyampaikan materi dengan memberikan petunjuk yang jelas. Bahan pembelajaran berbicara dengan menggunakan model pembelajarn jurisprudensial sudah sesuai dengan kebutuhan para siswa karena sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Pengunaan bahan pelajaran cukup relevan dengan tujuan pembelajaran dengan mengaitkan pengalaman siswa yang dapat mencerminkan kedalam pokok bahasan dan keluasan wawasan yang dipaparkan. Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Proses pembelajaran dengan model jurisprudensial saat pembelajaran berlangsung, siswa aktif mengikuti pembelajaran dengan bertanya dan mengungkapkan pendapat serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan argumen yang cukup wawasan. Kreativitas penggunaan media pembelajaran yang digunakan Guru sudah tepat yaitu berupa buku-buku reverensi untuk menyusun naskah dalam pembelajaran jurisprudensial yang sudah di sesuaikan dengan kriteria pemilihan bahasa. Kemampuan menilai proses dan hasil belajar dilaksanakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran sudah tepat karena sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan relevan antara pertanyaan dan jenis penilaian yang telah rencanakan. Jenis evaluasi yang dilakukan cukup efektif dilaksanakan dalam pembelajaran berbicara dengan model jurisprudensial untuk mengetahui tingkat kemampuan berbicara. Kualitas proses belajar mengajar pembelajaran berbicara dengan model pembelajaran jurisprudensial dari hasil observasi, bahwa model pembelajaran jurisprudensial yang digunakan guru sudah baik karena guru dapat menjelaskan terlebih dahulu terhadap siswa tentang model pembelajaran yang akan dipilih dalam proses belajar-mengajar, sehingga siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan efektif. Model pembelajaran jurisprudensial dilaksakan guru melalui tahapan, yaitu 1 pembagian kelompok dengan permasalahan untuk didiskusikan; 2 siswa mendiskusikan permasalahan; 3 pelaksaan model pembelajaran jurisprudensial dengan posisi pro dan konta. Novta Dewi Astri N., 2012 Kemampuan Berbicara Dan Penerapan Model Pembelajaran Jurisprudensial Terhadap Siswa Kelas XI SMK Citra Bangsa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5.6.1 Analisis Hasil Angket