1
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUA N
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih tetap merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem
pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara simultan sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan, demikian pula
sebaliknya. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila masalah pendidikan tidak pernah tuntas dimanapun, termasuk di Negara yang sudah maju sekalipun.
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri adalah pribadi yang kompleks sehingga
sulit dipelajari secara tuntas. Oleh karena itu, masalah pendidikan tak akan pernah selesai, sebab hakikat manusia itu sendiri selalu berkembang mengikuti dinamika
kehidupanya. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1
ayat 1 2003:3 dijelaskan mengenai pengertian pendidikan sebagai berikut : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Pengertian tersebut menunjukan bahwa pendidikan di Indonesia diharapkan mampu mengarahkan peserta didik agar bisa mengembangkan potensi dirinya.
Potensi tersebut terukur dari kemampuan peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual dalam kehidupan religiusnya, pengendalian diri dalam kehidupan
masyarakat, kepribadian kokoh, kecerdasan intelegensi, akhlak mulia dan
life skill
yang mampu memberi manfaat bagi dirinya dan masyarakat sekitarnya atau dalam hal ini peserta didik harus memiliki kemampuan yang professional sesuai bidang ilmu
yang dipelajarinya. Lembaga pendidikan dilaksanakan melalui tingkatan yang bermacam-
macam. Tingkatan tersebut dibedakan menjadi tiga yaitu paling dasar, menengah dan tinggi. Tingkatan paling dasar meliputi Sekolah Dasar SD dan Madrasah Ibtidaiyah
MI atau yang sederajat. Tingkatan menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyah MTS atau yang sederajat. Tingkatan yang lebih
tinggi dari menengah yaitu Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA Sekolah Menengah Kejuruan SMK atau bentuk lain yang sederajat.
Salah satu pendidikan pada tingkat menengah adalah Sekolah Menengah Kejuruan SMK yang merupakan pendidikan kejuruan berhubungan dengan
mempersiapkan seseorang untuk bekerja dan dengan memperbaiki pelatihan potensi tenaga kerja. Hal ini meliputi berbagai bentuk pendidikan, pelatihan, atau pelatihan
lebih lanjut yang dibentuk untuk mempersiapkan seseorang untuk memasuki atau melanjutkan pekerjaan dalam suatu jabatan yang sah. Dapat dikatakan pendidikan
3
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kejuruan SMK adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan
kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK disiapkan agar dapat bekerja mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan secara
ulet dan gigih dengan dibekali Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK untuk mengembangkan diri sendiri dalam bidang keahlian yang diminati. Salah satu
Sekolah Menengah Kejuruan di kota Cimahi adalah SMK Sangkuriang 1 Cimahi merupakan salah satu SMK yang diharapkan menciptakan peserta didiknya untuk
dapat bekerja secara terampil, berdisiplin dan berkepribadian sehingga mampu mengahadapi modernisasi, kompetensi dan globalisasi. Salah satu untuk menghadapi
modernisasi, kompetensi dan globalisasi sekarang ini diperoleh dari kegiatan belajar siswa.
Belajar merupakan unsur utama dalam proses pendidikan untuk mencapai suatu keberhasilan. Keberhasilan atau tidaknya suatu proses pendidikan dapat dilihat
atau diukur melalui nilai-nilai yang diperoleh para peserta didik. Untuk mencapai keberhasilan tersebut tidak diperoleh secara lancar tetapi terdapat masalah yaitu
prestasi belajar yang berubah-ubah dan bahkan menurun. Hal tersebut terjadi pada siswa pemasaran 1 dan pemasaran 2 SMK Sangkuriang 1 Cimahi terdapat pada Tabel
1.1
4
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
TABEL 1.1 HASIL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS PEMASARAN 1 DAN
PEMASARAN 2
No Rentang Nilai KKM XI Pemasaran 1
XI Pemasaran 2 1
Lebih dari 72 38,24 13 siswa
70,58 24 siswa 2
Kurang dari 72 61,76 21 siswa
29,4210 siswa Jumlah
100 34 siswa 100 34 siswa
Sumber: Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Peserta didik Semester 2, Juni 2012 Tabel 1.1 menunjukkan hasil pencapaian yang diperoleh siswa pada saat tes
sumatif akhir untuk mata pelajaran Produktif Pemasaran Standar Kompetensi Mempersiapkan dana Mengoperasikan Peralatan Transaksi di Lokasi Penjualan. Dari
kedua kelas pencapaian KKM nya bermasalah karena kurang dari standar yang sudah ditetapkan. Kelas yang memiliki pencapaian KKM terendah berada di kelas XI
Pemasaran 1 dengan persentase 61,76 peserta didik yang tidak tuntas, sedangkan kelas yang memiliki pencapaian KKM yang lebih baik ada pada kelas XI Pemasaran
2 dengan persentase 29,42 siswa yang tidak tuntas. Dengan demikian, rendahnya nilai pencapaian siswa dalam tes sumatif akhir menjadi salah satu indikasi adanya
masalah dalam prestasi belajar, terutama pada kelas XI Pemasaran 1 yang memiliki jumlah siswa terbanyak yang nilainya tidak tuntas dibanding XI Pemasaran 2. Berikut
rincian data sebaran nilai UAS peserta didik pada kelas XI Pemasaran 1 dan Pemasaran 2 :
5
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
TABEL 1.2 RINCIAN SEBARAN NILAI TES SUMATIF UJIAN AKHIR SEMESTER 3
MATA PELAJARAN MEMPERSIAPKAN DAN MENGOPERASIKAN PERALATAN TRANSAKSI DI LOKASI PENJUALAN SISWA KELAS XI
PEMASARAN 1 DAN 2
Rentang Nilai Pemasaran 1
Pemasaran 2 Frekuensi
Persentase Frekuensi
Persentase 82-91
2 5,88
72-81 11
32,35 24
70,58 71-61
20 58,82
10 29,41
Dibawah 61 1
2,94 Jumlah
34 100
34 100
Sumber: Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Peserta didik Semester 3, Desember 2012 Pada data sebelumnya menunjukan prestasi belajar siswa kelas XI Pemasaran
1 dan 2 pada semester ganjil yang mengalami nilai KKM yang rendah. Pada Pemasaran 1 dari 34 peserta didik, 13 orang yang lulus melewati batas KKM, 20
orang atau 58,82 berada pada nilai yang hampir mendekati batas KKM, dan 1 orang atau 2,94 jauh dari KKM yang diharapkan. Dengan demikian siswa kelas XI
Pemasaran 1 sebanyak 61,76 peserta didik berada dibawah KKM yang ditentukan. Sedangkan prestasi belajar siswa pada kelas XI Pemasaran 2 dari 34 siswa, 10 siswa
atau 29,41 siswa hampir mendekati nilai KKM dan 24 siswa diatas nilai KKM. Dengan demikian siswa kelas XI Pemasaran 2 sebanyak 70,58 berada di atas KKM.
Pada data berikut terlihat, rata-rata prestasi belajar peserta didik yang diperoleh dari hasil nilai ulangan harian per bab kompetensi. Berikut data selengkapnya pada tabel
1.3:
6
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
TABEL 1.3 NILAI AKUMULASI ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN
MEMPERSIAPKAN DAN MENGOPERASIKAN PERALATAN TRANSAKSI DI LOKASI PENJUALAN SISWA KELAS XI PEMASARAN 1 DAN 2
Rentang Nilai Pemasaran 1
Pemasaran 2 Frekuensi
Persentase Frekuensi
Persentase 92-100
82-91 1
2,94 72-81
28 82,35
32 91,11
71-61 2
5,88 Dibawah 61
5 14,7
Jumlah 34
100 34
100
Sumber: Nilai Ulangan Harian Kompetensi Bab Mempersiapkan dan Mengoperasikan Peralatan Transaksi di Lokasi Penjualan Semester 4, April 2013
Data tersebut merupakan nilai akumulasi ulangan harian mata pelajaran mempersiapkan peralatan di lokasi penjualan. Pada kelas XI pemasaran 1 yang
mendapatkan nilai di atas KKM sebanyak 28 siswa atau 82,35 sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu sebanyak 5 siswa atau 14,7. Pada kelas
XI Pemasaran 2 yang mendapat nilai diatas KKM yaitu sebanyak 32 siswa atau 91,11 dan yang mendapat nilai dibawah KKM sebanyak 2 siswa atau 5,88.
Berdasarkan penjabaran sebelumnya maka dapat dilihat terdapat masalah pada proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh penurunan prestasi belajar pada ulangan
akhir semester. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan penurunan prestasi belajar, maka perlu mengadakan identifikasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
7
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
”Faktor intern yaitu adalah faktor yang berasal dari dalam individu sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu” Slameto,2010:54.
Faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah, faktor psikologis dan kelelahan. Faktor jasmani meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis meliputi
intelegensi, minat, bakat, kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Faktor sekolah meliputi guru, metode pembelajaran, kurikulum, relasi guru dengan peserta
didik, hubungan peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, standar pengajaran, keadaan gedung, dan tugas
Berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut salah satu faktor yang sangat penting adalah guru. Peran guru dalam mempengaruhi
prestasi belajar siswa tidak terlepas dari kinerja guru tersebut. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus
dimiliki oleh setiap guru. Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1 menyebutkan ”kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.”
Kompetensi kepribadian merupakan karakteristik pribadi yang harus dimiliki oleh guru sebagai individu yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, arif dan
bijaksana, demokratis, mantap, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, sportif, menjadi
8
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat. Guru memiliki kompetensi sosial digunakan untuk berkomunikasi lisan,
tulis dan atau isyarat secara santun; menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional serta bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tuawali peserta didik. Kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai
pengetahuan bidang ilmu, teknologi dan atau seni yang diampunya. Guru harus menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran, danatau kelompok mata pelajaran yang akan diampu dan konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni relevan
yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik, yang meliputi, Pertama pemahaman terhadap peserta
didik. Sedikitnya terdapat empat hal yang harus dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu tingkat kecerdasan, kreativitas, cacat fisik dan perkembangan kognitif.
Kedua, yaitu perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode, serta
penilaian, dalam sutu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk
9
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu komponen pedagogik yang harus dimiliki oleh guru yang akan melaksanakan
pembelajaran. Ketiga, pelaksanaan pembelajaran di kelas adalah inti dari penyelenggaraan
pendidikan dengan ditandai oleh adanya : 1.
Pengelolaan kelas merupakan kemampuan menciptakan suasana kondusif di kelas guna mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan
adalah tuntutan bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas 2.
Media merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai
dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaan media tersebut dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang guru pilih seperti cetak, media audio, media audio visual.
Sedangkan yang dimaksud dengan sumber belajar seperti buku pedoman dan literatur lainnya.
3. Penggunaan model atau metode pembelajaran penting dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Model pembelajaran merupakan acuan atau petunjuk sebagai rencana yang digunakan pengajar yang
digunakan dalam aktifitas belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu
10
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
sedangkan metode pembelajaran merupakan prosedur, urutan langkah- langkah dan cara guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Keempat, evaluasi prestasi belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik. Kelima, pengembangan peserta
didik dilakukan untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya melalui berbagai cara antara lain ekstrakurikuler, pengayaan dan bimbingan dan konseling.
Semua unsur tersebut di atas harus dimiliki dan dilaksanakan oleh guru. Salah satunya adalah cara pemilihan strategimetode pembelajaran. Oleh karena itu
sangatlah penting seorang guru memilih strategi pembelajaran yang tepat pada setiap pembelajaran berlangsung. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan
dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
pendekatan, dengan
mengintegrasikan urutan
kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran dan pembelajar, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan secara efektif dan efisien Budiwati dan Permana, 2010:72. Menurut J.J Hasibuddin dan Moedjiono 2002:3 strategi pembelajaran adalah
pola umum perbuatan guru-murid di dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran. Pengertian strategi dalam hal ini menunjuk kepada karakteristik abstrak dari rentetan
perbuatan guru-murid di dalam peristiwa pembelajaran. Strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan menurut Kemp Wina Sanjaya, 2008:126
11
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran yang dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Strategi dapat diimplementasikan dalam beberapa metode. Macam-macam strategi yang telah digunakan sekarang sangat beranekaragam.
Berdasarkan informasi yang yang peneliti peroleh didapatkan ketika melakukan prapenelitian bahwa strategi pembelajaran yang sering digunakan oleh guru produktif
di SMK Sangkuriang 1 Cimahi adalah strategi pembelajaran biasa. Guru hanya sekedar memberi catatan saja dan ketika masuk guru hanya
memberikan metode yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah ceramah guru menjelaskan materi, tanya jawab dan penugasan berupa pemberian soal. Siswa
lebih berperan sebagai penerima yaitu mendengarkan, mencatat dan menjawab soal yang diberikan guru. Akibat dari semua itu siswa hanya berfikir bagaimana caranya
agar dapat mengalahkan siswa lainnya di kelas. Dengan kondisi suasana tersebut siswa akan menjadi bosan, jenuh. Sebenarnya terdapat metode pembelajaran lain
yang dapat diterapkan pada mata pelajaran produktif pemasaran sehingga tercipta kondisi belajar yang lebih menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Melihat kondisi demikian, perlu adanya penggunaan strategi pembelajaran
yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan menjadikan proses belajar mengajar PBM optimal agar tujuan pembelajaran dapat tercapa. Penggunaan
metode tersebut tentunya berkaitan dengan strategi pembelajaran. hartono 2008:2
12
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mengungkapkan salah satu alternative untuk pencapaian tujuan pembelajaran adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif
active learning
yang berbasis
student centered
. Menurut Silberman 2006:xxii belajar aktif merupakan sebuah kesatuan
sumber kumpulan strategi-strategi komprehensi. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang
membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikit tentang materi pelajaran. Silberman 2006 menuliskan 101 metode pembelajaran
yang termasuk ke dalam strategi pembelajaran aktif
active learning
, lima diantaranya digunakan dalam prosedur penelitian ini.
Pertama
, dengan menerapkan metode diskusi.
Kedua
, dengan menerapkan
jigsaw
.
Ketiga
, dengan menerapkan metode tutor sebaya.
Keempat
, dengan menerapkan
group to group
dan yang
kelima
, dengan menerapkan metode simulasi. Kemudian kelima metode tersebut
dikolaborasikan untuk menghasilkan PBM yang dinamis sehingga memunculkan proses pembelajaran yang efektif. Seperti halnya menurut Makmun 2004:155
bahwa guru selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat dalam mengajar sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa, dengan
mengerahkan segala sumber dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Melalui strategi pembelajaran aktif
active learning
, siswa sebagai peserta didik diharapkan dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan serta
menjadi PBM lebih menarik dan menyenangkan. Siswa dituntut untuk mengolah dan
13
Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
mengorganisasi bahan, menyampaikan konsep, serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan uraian tersebut untuk mengetahui keefektifan strategi pembelajaran aktif
active learning
maka perlu dilakukan penelitian tentang
”Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif
Active learning
Terhadap Prestasi belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Produktif
Pemasaran“.
1.2 Identifikasi Masalah