ELEMEN UTAMA INTERIOR DESAIN INTERIOR BUKU PERTAMA

Gambar 5. 12 Contoh komposisi warna pada interior kamar tidur anak perempuan Analisis : Apakah kamarmu memenuhi prinsip desain interior? Jelaskan untuk setiap kriterianya

BAB 6 ELEMEN UTAMA INTERIOR

Bidang garapan dalam desain interior merupakan bidang yang membentuk ruang tersebut, yakni elemen pembentuk ruang. Ada empat elemen pembentuk ruang yang kemudian lazim disebut sebagai elemen utama interior yaitu: - Lantai - Dinding - Langit-langit - Tangga Keempat elemen inilah yang membentuk suatu ruangan. Dalam sebuah ruangan masing-masing elemen memiliki fungsi masing- masing, lantai berfungsi sebagai alas ruang, dinding sebagai batas ruang, dan langit-langit sebagai atap pelindung ruang. Sebuah ruangan bisa dikatakan lengkap bila telah memenuhi unsur ketiga elemen tadi. Lalu ada juga elemen interior lain yaitu tangga sebagai jalur sirkulasi antara dua ruang yang memiliki ketinggian berbeda. Dalam perancangan interior elemen tadi merupakan obyek utama yang akan diolah secara detail untuk menghasilkan gubahan ruang yang baik. Gambar 6. 1 Elemen utama interior 6.1 LANTAI Secara fungsi lantai merupakan bagian dari sebuah ruangan yang berbentuk bidang datar dan dijadikan sebagai alas dari ruangan dimana aktivitas manusia dilakukan diatasnya dan memiliki sifat atau peranan sendiri-sendiri yaitu mempertegas fungsi ruang. Secara simbolik lantai memiliki fungsi untuk memberikan karakter dan dapat memperjelas sifat ruang misalnya dengan memberikan permainan pola lantai, ketinggian, serta warna yang memberikan efek ternetu pada sebuah bidang lantai.. Dengan berbagai jenis lantai yang ada maka pilihan untuk menggunakan lantai menjadi lebih banyak dan penyesuaian fungsi ruang akan berpengaruh pula pada jenis lantai yang nanti akan dipilih. Gambar 6. 2 Penataan lantai yang indah akan memperkuat karakter utama sebuah interior Sumber gambar : www. a si an st o n e s.c o m PENGARUH LANTAI TERHADAP MANUSIA Manusia umumnya menggunakan lantai dengan menapakkan kakinya diatas lantai. Temperatur tapak kaki manusia dalam keadaan normal adalah 31 derajat Celsius, kaki manusia akan kehilangan panas akibat berdiri diatas lantai yang dihubungkan dengan bilai perembesan panas. Jika manusia kehilangan panas terlalu banyak, temperatur kaki akan turun dan terasa dingin, akibatnya badan menjadi kurang sehat dan tidak mengenakan. Lantai kayu merupakan lantai yang memiliki kehangatan khusus terhadap kaki dan merupakan isolasi panas yang baik. Karena sifat lantai kayu ini menjadikan anak-anak senang bermain, merangkak dan berbaring diatasnya, maka tidak perlu khawatir anak-anak menjadi sakit. Penutup lantai diatas beton dapat diklasiifikasikan sebagai berikut: - Penutup lantai yang hangat terhadap kaki, misalnya lantai kayu, parket, karpet, jalur kayu. - Penutup lantai yang lain, digolongkan sebagai penghantar dingin terhadap kaki, seperti marmer, keramik, granit. MENGOLAH LANTAI PADA INTERIOR RUANGAN Pengolahan bentuk dan pola lantai pada interior merupakan suatu nilai tambah untuk mempercantik interior. Dengan memperhatikan pada konsep dan gaya yang telah ditentukan pada awal perancangan, pengolahan lantai dalam interior dapat dilakukan. Pengolahan lantai yang biasanya dilakukan adalah dengan membuat pola lantai yang menarik sesuai dengan gaya ruangan secara keseluruhan. Dengan bermain pada material yang biasa digunakan untuk lantai, perancang interior dapat menggambar pola yang ingin diaplikasikan pada lantai interior. Dengan mengolah pola lantai juga sebuah tampilan ruangan akan menjadi lebih berbeda dan tidak tampak seperti asli material tersebut. pola lantai dalam interior harus disesuaikan dengan gaya interior, bentuk ruangan dan material finishing bangunan yang digunakan. Gambar 6. 3 Sebuah ruangan dengan gaya klasik mengaplikasikan pola lantai yang berbentuk bundar dengan pengolahan detail ukiran yang rumit membuat ruangan menjadi lebih kuat kesan klasiknya. Sumber gambar : www.castleoftheworld.com Pola lantai juga bisa menjadi susunan interior yang mengikat, seperti pada penataan ruang publik contohnya ruang pamer lantai dirancang untuk mengarahkan jalan pengunjung. Atau pada daerah pertokoan lantai dipasang pada jalur lintas orang berjalan hall dengan motif yang berbeda- beda agar memberikan kesan adanya perbedaan antar ruang- ruang yang ada didalam kompleks pertokoan tersebut. Pengolahan bidang lantai memerlukan trik khusus agar tercipta perancangan yang diharapkan. Berikut ini adalah beberapa trik yang bisa digunakan dalam pengolahan bidang lantai: - Untuk ukuran lantai yang terbatas dan agar memberikan kesan luas dan menyatukan ruangan, bisa menggunakan bahan finishing lantai yang sama dan bermotif polos serta warna yang terang. - Membedakan ruangan bisa dengan membedakan pola atau material lantai antara satu ruangan dengan ruangan lainnya - Membedakan ruang bisa juga dengan membuat ketinggian lantai berbeda antara satu ruangan dengan ruangan lainnya. - Ruangan dengan pola lantai yang menarik jangan meletakan furniture diatas lantai tersebut karena akan menutupi pola lantai tadi. - Lantai pada ruang didaerah beriklim dingin disarankan menggunakan material yang memberikan kehangatan pada alas kaki misalnya lantai parket. - Lantai pada ruang didaerah beriklim panas disarankan menggunakan material yang memberikan kesan dingin misalnya lantai keramik, marmer atau granit. - Pada ruangan seperti dapur dan kamar mandi hendaknya memilih lantai yang kedap air, mudah perawatannya dan berwarna serasi dengan interior ruang. - Ruangan yang memerlukan konsentrasi seperti ruang belajar atau ruang rapat tidak disarankan untuk menggunakan pola lantai yang ramai karena akan menggangu konsentrasi. - Pada bangunan umum yang luas lantai bisa dirancang dengan menggunakan bahan yang kuat dan diberikan arah untuk ketempat seperti pintu keluar, tangga dan lain sebagainya. Gambar 6. 4 Membedakan ketinggian lantai merupakan suatu cara untuk membedakan dua ruang berbeda. Sumber gambar : ww w . d m a - n y . c o m PEMILIHAN MATERIAL LANTAI Banyak alternatif yang bisa digunakan untuk finishing material lantai, saat ini material lantai yang ada dipasaran lebih bervariasi baik bahan maupun coraknya. Berbagai pilihan material lantai bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dalam merancang interior ruangan. Berikut adalah beberapa jenis material lantai yang biasa digunakan untuk interior:  Keramik Jenis keramik banyak digunakan dirumah-rumah, karakteristik dari keramik tile ini adalah: - Tahan goresan - Kaya akan corak dan warna - Tahan lama - Indah - Tidak mudah kotor - Mudah dalam perawatannya cukup menggunakan air  Marmer Marmer merupakan batu alam yang memiliki berbagai corak yang indah, keindahan batu marmer memiliki warna yang juga beraneka raga. Karakteristik marmer adalah: - Memiliki kekerasan yang kaku - Motif yang indah - Mengkilap memberi kesan mewah - Tahan lama - Harga relatif mahal - Mudah perawatannya dengan air dan juga dengan digosok menggunakan mesin  Lantai parket Material utama parket adalah kayu, parket terdiri dari blok kayu yang panjang dan disusun untuk keserasian lantai. Lantai jenis kayu ini sangat baik untuk manusia karena memberikan kehangatan pada telapak kaki. Karakteristik lantai parket adalah: - Memberikan keindahan alami pada lantai - Hangat pada telapak kaki yang menginjaknya - Memiliki warna-warna yang natural dari warna dan motif kayu aslinya - Pemasangannya dan perawatannya mudah - Tidak tahan dengan jenis insekta seperti rayap  Karpet Karpet merupakan material yang juga sering digunakan untuk finishing lantai. Pertimbangan memilih karpet biasanya selain untuk keindahan juga untuk menyerap bunyi. Berikut adalah beberapa karakteristik karpet; - Memberikan kesan keindahan dan kemewahan - Menciptakan suasana yang hangat dan akrab - Nyaman untuk dipijak telapak kaki - Berfungsi sebagai peredam suara yang masuk kedalam ruangan - Sedikit kemungkinan rusakpecah barang yang jatuh diatas karpet - Memiliki corak, warna dan tekstur yang beraneka ragam. MENENTUKAN POLA LANTAI Dalam merancang interior, pola lantai memegang peranan yang penting dalam membentuk suasana yang nyaman dalam interior. Dengan pola lantai bidang yang tampil biasa berubah menjadi tampil lebih indah lagi. Tetapi perancangan dan penempatan pola lantai yang salah, bisa menyebabkan pola lantai yang sudah di rancang akan menjadi sia- sia dan tidak tampil seperti yang diharapkan sebelumnya. Untuk itulah dalam merancang suatu pola lantai harus benar-benar memperhatikan beberapa hal antara lain: PENEMPATAN POLA LANTAI SESUAI FUNGSI RUANG Sebuah ruangan yang berfungsi untuk kegiatan multifungsi seperti gedung pertemuan pola lantai di buat dengan menarik karena lantai merupakan bagian yang sangat menonjol pada sebuah ruangan yang berukuran besar. Selain itu ruang yang besar juga membuat lantai menjadi pusat perhatian UKURAN LANTAI YANG AKAN DIRANCANG DAN STRUKTURNYA Memilih pola lantai harus disesuaikan dengan ukuran dan struktur konstruksi lantai. Ruangan dengan ukuran lantai sempit sebaiknya tidak mengaplikasikan pola lantai yang rumit dan berkesan besar karena akan membuat ruangan menjadi tambah berkesan sempit. PERTIMBANGAN KONSEP DAN GAYA INTERIOR KESELURUHAN Konsep dan gaya interior harus dipertimbangkan sebagai bagian yang berperan besar dalam perancangan pola lantai. Dengan menyesuaikan pola lantai dengan konsep dan gaya interior maka akan tercipta suatu keserasian dalam tatanan interior. UKURAN FURNITURE YANG BERADA DALAM RUANGAN. Ukuran furniture yang ada didalam sebuah ruangan juga harus dipertimbangkan dalam memilih pola lantai, pola lantai yang menarik tentunya akan sia-sia bila ditutupi oleh furniture yang berukuran besar. JENIS MATERIAL YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK POLA LANTAI TERSEBUT Material yang digunakan dalam membuat pola lantai harus dipertimbangkan sebagai bagian yang berperan, dengan mengetahui karakter material maka perancang akan mengetahui apa saja yang bisa diolah dari material tersebut. Pola lantai yang biasa digunakan bermacam-macam sesuai dengan konsep dan gaya interior. Selain itu peran pemilihan material yang digunakan harus di persiapkan yang bisa untuk dibuat pola lantai. Gambar 6. 5 Motif kompas sering diaplikasikan pada sebuah lobby yang menggunakan material granit atau marmer Sumber gambar:www.get.decoration.com Gambar 6. 6 Pola lantai kotak-kotak yang memainkan ukuran dan warna yang berbeda menjadi kan lantai lebih bervariasi. Sumber gambar: www.asianstone.com Gambar 6. 7 Aplikasi lantai keramik dengan pola diagonal dan membentuk pola dari dua warna yang berbeda.Sumber gambar : www. a si an st o n e .c o m 6.2 DINDING Dinding memegang peranan yang penting sebagai elemen utama dalam interior. Sebagai elemen vertikal dalam ruangan, dinding memiliki fungsi utama sebagai pembatas ruang, baik sebagai pembatas antara ruang dalam interior dan eksterior bangunan maupun sebagai pemisah untuk pembatas antar ruang dalam interior. Dalam perancangan interior dinding merupakan elemen yang cukup dominan terlihat karena posisinya yang vertikal. Keindahan dinding merupakan perencanaan yang harus diperhatikan dalam interior, karena bidang dinding merupakan bidang yang langsung terlihat oleh mata dalam keadaan lurus kedepan. Perancangan interior memberikan banyak pilihan untuk mengolah bidang dinding. Tetapi pengolahan dinding ini harus berpedoman pada konsep dan gaya interior secara keseluruhan, hal ini menjadi penting agar dinding tetap memiliki peran yang besar dalam membentuk suasana interior yang diinginkan. Dalam perancangan dinding interior, dinding juga bisa memenuhi fungsi simbolik yang bisa diaplikasikan untuk sebuah ruangan. Seperti pada dinding- dinding bangunan yang bersifat formal bisa dirancang dengan menggunakan material dinding yang memberikan kesan megah dan mewah. Sebaliknya untuk interior ruang yang bersifat informal bisa dirancang dengan menggunakan material yang sederhana dengan bentuk yang dinamis. Jelaslah bahwa unsur dinding harus direncanakan sebaik mungkin sebagai penunjang interior sebagai akibat langsung dari interior yang dirancang. Didalam interior ruangan, dinding akan membantu dan menopang kekuatan dari desain furniture, ornamen, pencahayaan dan lainnya sehingga benar-benar nampak sebagai suatu kesatuan yang kompak dan serasi dalam sebuah penataan interior. Dinding interior harus memenuhi kriteria antara lain: - Mampu mengendalikan pandangan manusia - Mampu mengendalikan masuknya suara dari luar ruangan - Mampu menyaring udara yang masuk kedalam ruangan sesuai dengan kebutuhan - Mampu mengendalikan masuknya cahaya sesuai dengan kebutuhan didalam ruangan. Dari kriteria tersebut persyaratan untuk dinding interior harus memenuhi semua kriteria diatas demi kenyamanan dalam interior. Gambar 6. 8 Dinding dalam sebuah interior memberikan sebuah kenyamanan bila memenuhi kriteria utama sebagai sebuah dinding interior Sumber gambar : www.dma-ny.com JENIS DINDING Berdasarkan sifatnya dinding dibagi menjadi tiga yaitu: DINDING PERMANEN yaitu dinding yang berdiri secara permanen pada suatu bangunan. Biasanya adalah dinding eksterior dan dinding struktur, dinding jenis ini tidak boleh dibongkar secara sembarangan karena menyangkut kekuatan struktur sebuah bangunan. Pengolahan untuk dinding jenis ini hanya bisa dilakukan dengan pengolahan finishing saja yang tidak berkaitan langsung dengan struktur bangunan. DINDING SEMI PERMANEN yaitu dinding yang berdiri, tetapi masih bisa dipindah dengan cara dibongkar. Biasanya dinding ini berupa dinding interior yang tidak menopang struktur sebuah bangunan. Jenis dinding ini merupakan alternatif yang digunakan untuk memisahkan dua ruangan yang berbeda tetapi dalam waktu yang singkat. DINDING TIDAK PERMANEN yaitu dinding yang dapat dipindahkan dengan cara dibongkar. Biasanya ini adalah jenis dinding yang dirancang untuk kebutuhan sementara atau membuat konstruksi dinding pemisah yang cepat, seperti dinding partisi dari material gypsum atau multipleks. Jenis dinding ini merupakan alternatif yang digunakan untuk memisahkan dua ruangan yang berbeda tetapi dalam waktu yang singkat. Jenis dinding tidak permanen juga bisa berupa dinding yang bersifat dinamis dengan menggesernya sehingga bisa difungsikan menjadi dindindg atau dibuka untuk menyatukan dua ruangan yang berbera. Dalam interior pengolahan ketiga jenis dinding ini harus dibedakan sesuai dengan fungsinya. Dengan mempertimbangkan pada sifatnya utama ruangan, perancangan harus mengikuti jenis dinding. Pembangkaran pada dinding permanen yang mendukung struktur tidak boleh dilakukan, begitu juga dengan membongkar dinding semi permanen tetap harus memperhatikan struktur disekitarnya yang berpengaruh terhadap pembongkaran tersebut. Dalam interior sendiri peran dinding semi permanen dan tidak permanen sangat besar untuk membentuk suasana. Dengan membuat dinding semi permanen dan tidak permanen maka suatu ruangan bisa dibangun tanpa memerlukan konstruksi yang rumit. Dengan membagun dinding semi permanen dan tidak permanen juga nantinya sebuah ruangan tambahn bisa dibuat dalam interior, hal ini berguna terutama bila ingin membagi satu ruangan menjadi beberapa ruangan tambahan. Gambar 6. 9 Dinding partisi yang membagi dua ruangan berbeda tetapi bisa dibuka untuk menyatukan dua ruangan menjadi sebuah ruangan yang lebih besar. Partisi merupakan jenis dinding semi permanen yang sangat berguna untuk sebuah ruangan multifungsi seperti ini. Sumber gambar : ww w . t r e ndi r . c o m PENGOLAHAN BIDANG DINDING Dalam merancang sebuah interior dinding harus diolah agar tampil menjadi lebih menarik dan memberikan suatu nilai tambah pada ruangan tersebut. Untuk menjadikan bidang dinding tampil lebih menarik, banyak cara yang bisa dilakukan oleh perancang interior. Mengolah dinding merupakan seni tersendiri, karena dinding merupakan bidang vertikal dalam ruangan. Dinding yang tampil polos terkadang membuat kesan yang monoton. Untuk menghidupkan ruangan pengolahan bidang dinding merupakan salah satu cara yang paling sering dilakukan. Mengolah bidang dinding sangat tergantung dengan material dinding tersebut. Material yang beraneka ragam bisa diolah sesuai dengan karakteristik material yang digunakan. Bahkan pada beberapa kasus perancangan interior, dinding tampil berupa material itu sendiri seperti dinding bata yang dibiarkan tampil alami. Saat ini dinding kebanyakan terbuat dari susunan bata yang diplester. Sedangkan untuk finishingnya digunakan cat yang memberikan kesan bersih pada dinding tersebut. Tetapi seiring perkembangan saat ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolah dinding agar tampil lebih menarik. Misalnya sekarang dalam sebuah ruangan terkadang ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengolah bidang dinding, jadi satu bidang dinding bisa diolah dengan cara yang berbeda dengan bidang dinding yang lainnya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengolah dinding interior: POLESAN CAT POLOS - Biasanya diaplikasikan untuk dinding yang telah memiliki permukaan yang halus seperti pada dinding hasil acian atau dinding dari bahan gypsum. - Cat digunakan adalah cat dinding khusus untuk interior. - Bisa diaplikasikan untuk semua ruangan dengan dinding memiliki permukaan halus. Gambar 6. 10 Ruangan dengan cat polos memerlukan aksesori dan ornamen untuk menghidupkan suasana agar tidak menjadi monoton. Sumber gambar : ww w . d m a - n y . c o m POLESAN CAT TEKSTUR - Diaplikasikan untuk dinding yang memerlukan unsur dekoratif - Sebaiknya tidak digunakan untuk semua permukaan dinding tetapi hanya pada bidang tertentu saja - Cat tekstur akan memberikan efek sesak Jika diaplikasikan untuk semua dinding. Gambar 6. 11 Dinding dengan cat dan dibuat tekstur bergelombang dengan sistem guratan. Sumber gambar : ww w . t r e ndi r . c o m TEMPELAN WALLPAPER - Memiliki banyak warna, motif dan tekstur yang beragam - Pilihan motif dan warna disesuaikan dengan konsep dan gaya interior - Biasa diaplikasikan untuk ruangan yang membutuhkan kesan hangat - Tidak bisa diaplikasikan pada dinding yang lembab. Gambar 6. 12 Wallpaper pada dinding ruang tidur memberikan tampilan dinding yang menarik dan lebih menghangatkan ruangan istirahat ini. Sumber gambar : ww w . m o m o y . c o m TEMPELAN BENDA SENI - Benda seni yang biasa ditempelkan berupa ornamen dua dimensi seperi lukisan, foto, kaligrafi atau bisa juga berupa benda seni lain seperti ukiran dan lain sebagainya. - Pilihan ukuran, bentuk dan warna disesuaikan dengan bidang dinding yang akan ditempelkan benda seni. - Benda seni diperhatikan tema yang sesuai dengan gaya sebuah interior, seperti lukisan abstrak sesuai bila ditempatkan pada ruangan bergaya modern. - Menempatkan benda seni pada posisi yang tepat terutama bila benda seni yang akan dipasang bukan hanya satu. - Memberikan pencahayaan khusus pada benda seni sehingga lebih tampil menonjol. Gambar 6. 13 Menempatkan lukisan pada dinding yang polos akan memberikan daya tarik tersendiri pada dinding tersebut. Sumber gambar : ww w . d m a - n y . c o m MELUKIS DINDING - Dinding dilukis sesuai dengan konsep dan gaya interior keseluruhan. - Lukisan dibuat dengan cat khusus. - Lukisan harus dibuat sesuai dengan ukuran dinding. - Pengerjaan lukisan dinding sebaiknya dikerjakan oleh orang yang ahli sehingga tidak akan ada kesalahan dalam pengerjaannya. Gambar 6. 14 Dinding yang dilukis dengan tema pemandangan MELAPISI DENGAN KERAMIK - Lapisan keramik untuk dinding biasanya diaplikasikan pada dinding kamar mandi dan dapur. - Melapisi dinding dengan keramik bisa seluruh satu bidang dari atas sampai bawah atau bisa juga cukup setengahnya saja. - Keramik yang dipilih khusus untuk keramik dinding dan bukan keramik untuk lantai - Bisa digunakan untuk ruangan yang memiliki dinding yang lembab. - Bisa mengaplikasikan keramik aksesori khusus untuk dinding yang memiliki gambar sebagai aksen dinding. Gambar 6. 15 Dinding kamar mandi menggunakan material keramik dengan variasi berbagai macam warna dan aplikasi yang kreatif. Sumber gambar : ww w . t r e ndi r . c o m LAPISAN BATU ALAM - Lapisan batu sebaiknya diaplikasikan pada satu sisi bidang dinding saja agar tidak berkesan terlalu berat. - Pilih batu yang memiliki warna yang netral yang terang agar memberikan kesan alamiah dan tidak menggelapkan ruangan. - Batu dengan tekstur yang kecil bisa digunakan untuk menghindari kesan ruang yang sempit. - Dinding dengan motif batu yang menarik bisa diberikan pencahayaan khusus agar terlihat lebih hidup dan menjadi pusat perhatian dalam ruangan. - Pilih bentuk potongan batu yang menarik. - Sebaiknya batu diberi coating agar mempermudah perawatan dan menghindari adanya jamur. - Bisa diaplikasikan untuk mengatasi dinding yang lembab. Gambar 6. 16 Menempelkan batu alam pada dinding interior membawa kesan alami kedalam sebuah ruangan LAPISAN MATERIAL KACA - Kaca bisa diaplikasikan dengan menempelkannya pada dinding dengan bentuk dan pola yang beragam. - Kaca sebaiknya diberi bingkai dan dikreasikan bentuknya sesuai dengan pola kaca - Kaca bisa dikreasikan dengan permainan motif dengan menggunakan teknik sandblast yaitu pemberian lapisan kasar berwarna putih yang ditempelkan dan dibentuk motif tertentu. - Menempelkan kaca sebaiknya pada bidang dinding yang rata dan kering agar tidak menimbulkan bercak pada kaca. Gambar 6. 17 Kaca cermin pada satu sisi dinding bisa membuat ruangan berkesan luas.Sumber gambar : www.i de a on l i n e .c o . id CERUKAN NICHE - Ruangan yang terbatas bisa memanfaatkan dinding dengan membuat cerukan niche yang bisa dimanfaatkan untuk rak penyimpanan atau lemari pajangan. - Cerukan bisa dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran mulai dari kecil sampai besar. - Beri lampu didalamnya agar lebih menghidupkan ruangan dan menampilkan pernik yang dipajang. - Material untuk ceruk bisa dikreasikan dengan berbagai macam sehingga tampil lebih menarik. Seperti pada bagian dalam ceruk menggunakan material cermin. - Bentuk ceruk yang sederhana bisa berupa bentuk dasar seperti kotak atau bulat. - Kreasikan ukuran ceruk dengan berbagai macam bentuk dan ukuran. - Kreasikan berbagai macam aksesori didalam ceruk agar terlihat lebih indah. - Gunakan warna yang berbeda antara cerukan dan dinding yang ada disekitarnya agar tampil lebih menonjol. - Serasikan gaya ceruk dengan gaya interior, seperti gaya klasik dengan menambahkan ukiran atau gaya minimalis dengan bentuk ceruk kotak yang polos. Gambar 6. 18 Ceruk atau niche bisa digunakan untuk menempatkan benda pajangan Sumber gambar : ww w . Get- decoration.com MEMBUAT RAK AMBALAN - Bila dinding tidak mungkin untuk di buat cerukan, bisa juga dengan membuat rak ambalan yang menempel didinding dan bisa dimanfaatkan untuk tempat penyimpanan atau pajangan. - Kayu bisa digunakan untuk membuat rak ini, penempelannya harus rapih karena menancap ke dinding - Jika menggunakan siku-siku sebagai penahan ambalan, pastikan tempelannnya rapih. - Variasikan berbagai macam bentuk ambalan yang kreatif agar terlihat unik. Gambar 6. 19 Ambalan bertingkat yang digunakan untuk memajang ornamen interior Sumber gambar : ww w . m o m o y . c o m EKSPOSE MATERIAL - Material yang biasa di ekspose antara lain, batu bata, beton ringan, batako, plester, dan sebagainya - Material yang dipilih harus yang bagus untuk memberikan hasil yang bagus pula - Pemasangan bata harus dipastikan rapih dan presisi. - Pemberian coating diperlukan untuk memudah perawatan dan menghindari dari kerusakan karena gangguan cuaca. - Pertimbangkan suhu disekitar ruangan, untuk ruangan yang memiliki kelembaban tinggi seperti kemar mandi atau dapur tidak disarankan untuk mengaplikasikan bata ekspose karena akan membuat bata cepat berjamur Gambar 6. 20 Dinding bata merah merupakan bentuk lain pengolahan material yang menonjolkan material asli dinding dan memberikan kesan alami yang sederhana. Sumber gambar : www.ideaonline.co.id Dari berbagai teknik pengolahan dinding yang telah dibahas diatas, perancang interior bisa saja memilih lebih dari satu macam teknik pengolahan dinding untuk sebuah ruangan. bahkan pada sebuah bidang dinding bisa juga ada lebih dari satu macam pengolahan dinding yang bisa dilakukan. Dengan mengaplikasikan berbagai macam teknik pengolahan dinding maka sebuah ruangan akan tampil berbeda dan tidak menjadi monoton. Dengan teknik pengolahan dinding juga berbagai macam kesan ruang bisa didapatkan sehingga akan menampilkan suatu citra interior yang ingin disampaikan sebuah ruang bisa terwujud. 6.3 LANGIT-LANGIT Langit-langit atau langit-langit merupakan elemen utama ruang yang berada pada bagian atas dari sebuah rungan. Langit-langit merupakan bagian interior yang berfungsi sebagai pelindung ruangan karena terletak pada bagian atas. Pengertian istilah langit- langitlangit-langitplafond, berasal dari kata “langit-langit” yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat pada bagian atas sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum langit-langit merupakan sebuah bidang ruang yang terletak diatas garis pandangan normal manusia, yang memiliki fungsi sebagai penutup untuk sebuah ruang. Langit-langit juga memegang peranan yang untuk melindung ruang yang berada dibawahnya. Langit-langit merupakan bagian dalam suatu bangunan yang tidak terlepas dari fungsi, bentuk dan karakter dari bangunan tersebut. Langit-langit merupakan bagian bangunan yang menjadi elemen pandang atas. Dalam sejarahnya langit-langit merupakan elemen ruang yang mendapatkan perhatian yang besar dalam perancangan interior. Langit- langit juga bisa memberikan fungsi simbolik yang kuat pada sbeuah ruangan, misalnya dengan menjadikan langit-langit sebagai titik fokus yang menonjol pada suatu bangunan, terutama pada bangunan yang bersifat monumental dan spiritual yang berpengaruh langsung terhadap kehidupan sosial budaya pada masyarakat pada masa tersebut. Pada bangunan yang ingin menghadikan kesan keagungan, interior didesain dengan ketinggian yang diatas rata-rata sebuah ruangan.kesan. Dalam merancang langit-langit juga harus memperhatikan karakteristik sebuah ruangan. Hal ini perlu dilakukan agar perancangan langit- langit tidak akan menyebabkan sebuah ruangan salah menempatkan langit-langit, baik bentuk dan material yang digunakan pada langit-langit tersebut. Jenis kegiatan didalam interior ruangan juga harus menekankan pada karakteristik ruangan yang dirancang agar fungsi ruang dapat dipertegas dengan pemilihan langit- langit yang tepat. Berikut adalah beberapa contoh pertimbangan karakteristik langit- langit dengan fungsi ruang: - Ruangan yang memerlukan konsentrasi yang tinggi dapat memilih langit-langit dengan desain yang sederhana. Hal ini karena pemilihan langit-langit dengan desain yang terlalu ramai akan membuat konsentrasi terpecah. - Untuk pemilihan langit-langit ruang pamer harus memperhatikan obyek yang dipamerkan, pemilihan material langit-langit tidak disarankan yang berdesain rumit dan ramai, pencahayaan pada langit- langit diarahkan pada obyek yang dipamerkan didalam ruangan tersebut. - Pada sebuah ruang auditorium theater, fungsi langit-langit yang utama ditekankan pada unsur fungsi sebagai peredam suara dengan tidak mengurangi nilai estetika pada interior ruangan. - Untuk rumah tinggal, bisa menggunakan banyak macam desain yang diinginkan sesuai dengan konsep dan gaya interior juga selera si pemilik rumah. Pada ruang utama di sebuah rumah langit- langit hendaknya dirancang sesempurna mungkin sesuai dengan keinginan pemilik. FUNGSI LANGIT-LANGIT Dalam sebuah interior langit-langit didefinisikan sebagai bidang penutup atau pembatas bagian atas sebuah ruang dalam yang berbentuk dari bidang alas dan dinding-dinding yang terletak pada keempat sisi. Ditinjau dari fungsi, langit-langit memiliki berbagai kegunaan yang jauh lebih besar dibanding dengan unsur-unsur pembentuk ruang yang lain seperti dinding dan lantai,. Fungsi langit-langit antara lain: - Pelindung kegiatan manusia merupakan fungsi dari langit-langit yang utama, - Sebagai pembentuk ruang, langit-langit bersama dengan dinding dan lantai membentuk suatu ruang - Sebagai Skylight, sebagai lubang cahaya yang berfungsi untuk meneruskan cahaya alamiah kedalam bangunan - Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung- gedung dekorasi, langit- langit sebuah ruangan mampu mencerminkan struktur yang mendukung beban- beban - Sebagai bidang untuk penempelan titik-titik lampu atau sumber pencahayaan. - Sebagai penunjang dekorasi terutama pada langit-langit yang dirancang dengan kreatif - Berfungsi sebagai peredam suaraakustik, dengan ditunjang oleh dinding dan lantai. Misalnya pada ruang bioskop, pemasangan bidang-bidang gema dapat meningkatkan pemantulan suara secara langsung. Selain berguna untuk fungsi secara guna, langit-langit juga memiliki fungsi lain yaitu fungsi simbolik yang ditentukan oleh cara mengolah bidang langit-langit tersebut, fungsi simbolik langit- langit antara lain: - Ruangan dengan langit- langit yang tinggi akan membuat orang yang ada dibawahnya menjadi terpaku ketika melihat keatas. Memberikan kesan ruang menjadi agung, dan titik penglihatan bergerak secara vertikal, misalnya dirumah ibadah. - Ruangan dengan langit- langit yang rendah akan merasakan suatu keintiman dalam ruangan. Rungan seperti ini juga memberikan kesan yang lebih hangat dan akrab terhadap penghuninya. - Ruangan dengan langit- langit yang memiliki ketinggian berbeda-beda selain akan menunjukan perbedaan visual juga bisa menunjukan perbedaan antar ruang. - Memberikan kesan tinggi pada langit-langit bisa dilakukan dengan menggunakan warna. Warna yang terang langit- langit akan terasa tinggi dan ringan, dengan warna yang keras akan memberikan kesan ruang terasa pendek dan menekan. - Gambar 6. 21 Sebuah ruang duduk yang memiliki pola langit-langit yang membuatnya secara visual terpisah dan membentuk sebuah ruangan tersendiri. Sumber gambar: ww w . an d r e w ho t e l . c o m PEMILIHAN MATERIAL LANGIT- LANGIT Saat ini material yang digunakan untuk langit-langit sangat bervariasi sesuai dengan keinginan perancang interior. Pemilihan material langit-langit ini sangat tergantung dengan konsep dan keseluruhan dari sebuah interior, pemilihan material langit-langit tidak boleh bersebrangan dengan konsep dan gaya interior yang telah direncanakan. Aktivitas yang terjadi dalam ruangan akan menentukan fungsi sebuah ruang, selanjutnya fungsi akan menentukan bentuk langit-langit serta material-material tertentu yang sudah ditentukan untuk menunjang fungsi tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, material dan bentuk yang dipakai untuk memenuhi fungsi suatu ruangan tertentu akan menciptakan karakteristik langit-langit yang akan dipergunakan dalam ruangan tersebut. Sehingga perencanaan material langit-langit harus mempertimbangkan fungsi utamanya terlebih dahulu baru faktor lainnya. Kemajuan teknologi, dan penemuan material baru pada bidang industri bahan bangunan menciptakan berbagai material langit-langit yang memungkinkan untuk memenuhi segala macam jenis fungsi sebuah ruang, antara lain: - memberikan kesan alami pada ruangan bisa menggunakan material kayu, anyaman bambu, ekspose atap ilalang bali dan lain sebagainya. - Memberikan gaya klasik menggunakan material plat-plat gibs bermotif, atau gypsum polos yang bisa dilukis dengan tema klasik pada langit-langit. - Memberikan kesan glamor menggunakan material kaca patri, kain beludru dan lain sebagainya. - Pada rumah sederhana menggunakan material tripleks multipleks, eternit polos dan lainnya. - Pada bangunan komersial menggunakan material seperti gypsum, beton exspose, aluminium, fibre glass dan lain sebagainya. Dalam memilih material ini juga harus mempertimbangkan segi kenyamanan yang akan tercipta pada ruangan. Sehingga material yang dipilih harus benar-benar memberikan kenyamanan dan sesuai dengan fungsi ruangan. JENIS LANGIT-LANGIT Dalam interior ada dua jenis langit- langit yang biasanya diolah: - Langit-langit interior yang memiliki bentuk sama dengan eksterior. Langit- langit jenis ini merupakan bentuk langit-langit yang mengikuti bentuk eksterior atau bentuk atap suatu bangunan. Disini bentuk langit-langit biasanya diolah dengan mengikuti sama persis bentuk eksterior atapnya. Gambar 6. 22 Langit-langit interior mengikuti bentuk atap kubah eksterior Gambar 6. 23 Langit-langit interior mengikuti bentuk atap eksterior datar Langit-langit yang memiliki bentuk yang berbeda dengan eksterior. Langit- langit jenis ini memiliki bentuk yang sama sekali berbeda dengan eksterior bangunan. Lengit-langit tidak mengikuti bentuk atap yang ada pada bangunan, sehingga tampilan interior tidak sama dengan bentuk bangunan. Gambar 6. 24 Bentuk atap pelana yang memiliki bentuk langit-langit yang berbeda. PENGOLAHAN BIDANG LANGIT- LANGIT Dahulu langit-langit merupakan elemen interior yang mendapatkan perhatian sangat tinggi dalam perancangan sebuah interior. Bila dahulu karakter suatu bangunan banyak ditunjukan pada bidang langit-langit hal ini bermaksud untuk memberikan sebuah titik fokus yang kuat untuk seluruh bangunan. Saat ini pengolahan langit-langit tidak lagi hanya bergantung pada unsur dekoratif saja, bila dahulu melukis dan mengukir langit-langit merupakan cara yang paling sering dilakukan, maka sekarang banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolah bidang langit-langit. Beberapa cara untuk mengolah bidang langit-langit antara lain: MELUKIS LANGIT-LANGIT Merupakan cara yang sudah sejak lama dilakukukan untuk mengolah bidang langit- langit agar tampil lebih memikat lagi. Lukisan langsung pada material yang menempel di langit- langi, keahlian melukis harus dibutuhkan untuk melukis langit- langit ini. banyak tema yang biasa diaplikasikan untuk bidang langit-langit seperti gambar awan atau flora dan fauna. Gambar 6. 25 Langit-langit yang di lukis motif awan Sumber gambar: www.vibiznews.com Membuat variasi bentuk merupakan cara yang akan memberikan tampilan yang menarik dari langit-langit. Bentuk yang berbeda ini bisa menarik bila ditampilkan juga dengan komposisi warna atau menggunakan material yang beraneka macam untuk setiap bentuk. Gambar 6. 26 langit-langit yang dirancang dengan bentuk variasi kotak Sumber gambar : ww w . f l i ckr . c o m MEMBUAT KETINGGIAN YANG BERBEDA-BEDA PADA LANGIT- LANGIT. KETINGGIAN YANG BERBEDA INI BIASA DISEBUT DENGAN ISTILAH DROP LANGIT-LANGIT. Pembedaan ketinggian merupakan suatu cara yang biasa dilakukan untuk membedakan jenis dan fungsi ruang, selain itu pembedaan ketinggian langit-langit pada interior bisa m emberikan volume langit-langit sehingga tidak tampil datar dan monoton. Gambar 6. 27 langit-langit dengan ketinggian berbeda dikenal juga dengan istilah drop langit-langit Sumber gambar: ww w . v i b i zn e w s . c o m MEMBERIKAN ELEMEN DEKORASI, DEKORASI YANG BIASA DIGUNAKAN SAAT INI ANTAR LAIN ADA UKIRAN DARI GYPSUM YANG DIBENTUK KHUSUS UNTUK LANGIT-LANGIT. Dekorasi gypsum ini kebanyakan berbentuk profil dengan berbagai macam bentuk. Selain itu penempatan hiasan dudukan lampu gantung merupakan cara lain yang bisa dilakukan untuk menghias langit-langit. Gambar 6. 28 Langit-langit dengan variasi dekorasi profil yang terbuat dari gypsum Sumber gambar: ww w . v i b i zn e w s . c o m MEMBUAT LUBANG CAHAYA ATAU SKYLIGHT DILANGIT-LANGIT ADALAH CARA LAIN YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MEMBUAT RUANGAN DIBAWAHNYA MENJADI LEBIH TERANG. Bentuk skylight bervariasi dan material yang beragam juga menjadi cara untuk menghiasi langit-langit. Material seperti kaca patri merupakan material yang sangat baik untuk membuat tampilan yang berbeda pada langit-langit. Gambar 6. 29 langit-langit yang memiliki lubang cahaya skylight Sumber gambar : www.i de a on l i n e .c o . id MENGEKSPOSE MATER1AL KONSTRUKSI LANGIT-LANGIT ADALAH CARA LAIN YANG BISA DILAKUKAN UNTUK MEMBUAT TAMPILAN LANGIT-LANGIT MENJADI BERBEDA. Ekspose material ini bisa dengan menggunakan konstruksi langit-langit seperti kayu penopang atau material utama atap itu sendiri seperti pada atap alang- alang khas bali yang dibiarkan terlihat konstruksinya. Gambar 6. 30 Atap ilalang Bali yang di ekspose untuk bangunan bergaya etnik modern Sumber gambar : ww w . j a v ab a li . in f o PENEMPATAN TITIK LAMPU PADA LANGIT-LANGIT Selain berfungsi sebagai elemen utama interior yang memberikan perlindungan dalam ruangan, bidang langit-langit sering juga dijadikan sebagai tempat untuk meletakkan titik lampu untuk penerangan umum dalam sebuah ruangan. Dengan menempatkan titik lampu pada langit-langit disebuah ruangan maka penerangan akan tercipta secara merata dan bisa dirasakan oleh orang yang berada didalam ruangan tersebut. Menempatkan lampu dilangit-langit merupakan cara yang paling banyak digunakan untuk penerangan buatan didalam sebuah ruang, karena bidang langit- langit yang tinggi dan diatas jarak pandang normal manusia bisa membuat bias untuk semua yang ada dibawahnya. Dalam menempatkan lampu pada bidang langit- langit ada beberapa cara antara lain : - Menempatkan lampu pada posisi tengah-tengah ruangan di langit-langit. - Menempatkan lampu dengan cara mengelilingi ruangan, bisa berbagai jenis lampu downlight, lampu pijar atau lampu gantung. - Menempatkan lampu dengan sistem rel agar lampu bisa dipindahkan arah pencahayaannya biasanya untuk lampu ruang pameran untuk menyinari lukisan. - Menempatkan lampu tersembunyi pada area drop ceiling atau langit-langit yang diturunkan. - Menempatkan lampu gantung pada posisi tengah-tengah langit-langit. Berbagai cara penempatan lampu pada bidang langit-langit merupakan cara yang biasa digunakan untuk mendapatkan sebuah efek pencahayaan umum yang bisa dirasakan dan dilihat semua orang yang berada didalam ruangan. Gambar 6. 31 Penempatan lampu gantung pada langit-langit memberikan pencahayaan maksimal untuk ruangan. Sumber gambar: camera digital Gambar 6. 32 Pengolahan langit- langit pada sebuah lobby hotel yang menggunakan bentuk kotak dan permainan lampu menjadikan langit- langit memiliki bentuk yang mengikuti konsep dan gaya dari ruang secara keseluruhan. Sumber gambar : ww w . w - ho t e l . c o m Gambar 6. 33 langit-langit pada lobi perkantoran menggunakan material yang memadukan antara gypsum dengan warna putih dan multipleks yang difinishing dengan warna natural warna kayu. Penempatan titik lampu menunjang langit-langit tampil lebih menarik. Sumbergambar: ww w . g ri y a - a sr i . c o m 6.4 TANGGA Fungsi utama tangga adalah sebagai alat sirkulasi yang menghubungkan antara dua lantai yang berbeda ketinggian. Tangga merupakan alat sirkulasi verrtikal yang terdapat pada sebuah bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari satu lantai. Dengan menggunakan tangga orang akan mudah mencapai suatu ruangan yang berbeda ketinggian dan bisa langsung terhubung dengan ruang yang ada diatas atau dibawahnya. Sebuah tangga dalam interior terkadang tidak saja hanya berfungsi sebagai alat sirkulasi dalam sebuah ruangan yang menghubungkan dua lantai yang memiliki ketinggian berbeda. Tetapi dalam sebuah interior tangga bisa juga berfungsi sebagai elemen utama ruang yang akan mempercantik tampilan sebuah interior. Dalam merancang tangga untuk interior, biasanya tangga dipilih tidak saja berdasarkan fungsi semata, tetapi juga lebih difokuskan juga pada pemilihan jenis gaya interior yang diaplikasikan untuk sebuah ruangan. Dengan adanya tangga yang menarik dan sesuai dengan gaya sebuah interior, maka tangga telah mendukung tampilan interior secara keseluruhan untuk tampil memikat dan bisa menjadi pusat perhatian. Gambar 6. 34 Tangga putar merupakan bentuk tangga yang menarik karena berbeda dengan jenis tangga biasa yang berbentuk lurus dan monoton. Tangga putar juga dipilih karena jenis tangga ini tidak memerlukan tempat yang luas untuk membuatnya. Sumber gambar : ww w . t r e ndi r . c o m Tangga juga memiliki fungsi simbolik, yaitu menampilkan sebuah kesan dan keindahan tersendiri dalam sebuah interior. Dalam sebuah penataan interior, tangga harus diolah menjadi sebuah bentuk yang menarik, terutama bila posisi sebuah tangga berada pada tempat yang mencolok dan bisa terlihat dengan banyak orang yang masuk ke ruangan tersebut. MACAM-MACAM BENTUK TANGGA Dari segi bentuknya tangga bisa di bedakan menjadi beberapa jenis antara lain: TANGGA LURUS 1. Tangga lurus biasa 2. Tangga Lurus dengan bordes Gambar 6. 35 Macam Tangga lurus TANGGA BERBELOK Tangga berbelok merupakan jenis tangga yang memiliki variasi sangat beragam. Beberapa contoh tangga berbelok ada di gambar bawah ini. Gambar 6. 36 Macam tangga berbelok PERTIMBANGAN DALAM MENGOLAH TANGGA Dalam merancang tangga untuk menunjang tampilan interior sebuah bangunan, maka perancang harus memperhatikan beberapa hal yang akan mempengaruhi perancangan tangga tersebut Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengolah tangga adalah: LETAK POSISI TANGGA Posisi sebuah tangga akan menentukan perlu tidaknya pengolahan tangga, bila tangga berada pada posisi ditengah ruangan atau pada posisi yang jelas terlihat pada sebuah interior maka perancangan untuk mengolah tangga perlu untuk dilakukan. Sedangkan bila posisi tangga tersembunyi atau tidak tampak jelas pada sebuah ruangan maka tangga tidak perlu untuk diolah agar tampil maksimal. Seperti pada tangga darurat pada sebuah gedung tidak perlu diolah dengan indah tetapi cukup hanya untuk memenuhi fungsi utamanya saja yaitu sebagai tangga alternatif. Pada sebuah bangunan tangga yang diolah kebanyakan adalah tangga utama yang bisa membantu orang menilai keindahan sebuah interior ruang. Dengan demikian fungsi estetika tangga menjadi sangat perlu untuk diolah sebaik mungkin. Gambar 6. 37 Tangga pada posisi ruang utama dengan material anak tangga berlapis karpet merah dan railing ukiran besi yang dicat warna emas diolah dengan artistik agar menambah daya tarik untuk interior ruangan tersebut. Sumber gambar : ww w . w i k ip e di a . o r g UKURAN TANGGA Dengan berpedoman pada sebuah ukuran maka tangga harus diolah berdasarkan proposri tangga tersebut. setiap ukuran tangga seperti lebar dan tinggi anak tangga, dan ketinggian railing merupakan ukuran yang harus dihitung dengan cermat untuk mendapatkan posisi anak tangga yang ideal. Dalam ukuran ini juga harus dilihat proporsi tangga dengan ukuran ruangan, sebaiknya tangga disesuaikan dengan kebutuhan berapa banyak orang yang akan menggunakannya serta ukuran ideal dari sebuah tangga apakah untuk hunian atau tempat umum. Gambar 6. 38 Ukuran lebar tangga untuk sebuah hunian tidak memerlukan ukuran yang besar seperti pada tangga di fasilitas umum, tangga pada hunian bisa dibuat berdasarkan kebutuhan jumlah penghuni rumah tersebut. Sumber gambar : www.smart- home.com BENTUK TANGGA Bentuk tangga juga harus diperhatikan agar perancang bisa mengetahui pengolahan yang efektif pada tangga tersebut. bila tangga memiliki bentuk yang unik maka bentuk tersebut sebaiknya diolah lagi pada bidang lain yang membantu tampilan sebuah tangga misalnya pada railingnya. Dengan mengenali bentuk tangga maka posisi ideal akan bisa diketahui oleh orang yang akan menaikinya, apakah tangga tersebut telah memenuhi tuntutan untuk bisa dinaiki oleh semua usia atau tidak. Seperti pada bentuk tangga putar yang tidak semua orang bisa nyaman menaikinya karena posisinya bisa menyebabkan orang merasa mudah pusing ketika menggunakannya. Gambar 6. 39 Bentuk tangga spiral yang indah tetapi tidak terlalu nyaman untuk digunakan karena bisa membuat orang yang menaikinya merasa cepat lelah dan pusing karena posisinya yang memutar. Sumber gambar : www. f li ckr . c o m PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH MATERIAL TANGGA. Dalam memilih sebuah konstruksi dan material tangga, harus memperhatikan beberapa pertimbangan antara lain: JENIS TANGGA Jenis tangga yang akan diaplikasikan merupakan pertimbangan yang akan menentukan material yang akan digunakan. Sebuah tangga utama dalam sebuah bangunan besar tentunya membutuhkan konstruksi tangga yang besar dan kuat maka pemilihan material beton untuk tangga jenis ini sangatlah tepat. Sedangkan untuk tangga pada rumah berukuran menengah masih bisa menggunakan tangga dengan sistem konstruksi dari kayu atau besi atau pada jenis tangga darurat yang ditempatkan pada bagian eksterior biasanya menggunakan material besi karena konstruksinya yang ringkas. BENTUK TANGGA Bentuk tangga merupakan pertimbangan yang harus rencanakan dari awal, karena bentuk tangga akan mempengaruhi pemilihan jenis material yang akan diaplikasikan dalam pembangunan tangga. Beberapa jenis bentuk tangga ada yang membutuhkan material khusus seperti tangga melingkar biasanya menggunakan konstruksi yang ringan seperti dari besi atau kayu. UKURAN TANGGA Ukuran besaran tangga juga harus diperhitungkan dengan tepat, tangga yang memiliki anak tangga yang lebar memerlukan bentangan yang kuat agar bisa menahan beban orang yang menggunakannya. Sedangkan untuk tangga dengan ukuran yang lebih kecil maka penggunaan material yang ringan seperti besi dan kayu sudah bisa mencukupi karena biasanya menahan tidak terlalu banyak beban pada waktu menggunakannya. KONSTRUKSI STRUKTUR Dalam merancang sebuah tangga maka tidak akan terlepas dari perencanaan sebuah struktur bangunan secara keseluruhan, struktur yang diaplikasikan pada sebuah bangunan tentunya telah memperhitungkan letak konstruksi untuk tangga. Bila tangga dipersiapkan sesuai dengan jenis, bentuk dan ukurannya maka kemudian material tangga akan disesuaikan dengan konstruksi utama ruangan, dengan demikian maka tangga akan dapat berdiri kokoh dengan material pilihan dan sesuai dengan konstruksi bangunannya. MENGOLAH TANGGA INTERIOR Pengolahan tangga merupakan bagian yang harus dikerjakan dalam merancang sebuah interior ruangan. Dalam sebuah interior, tangga yang ada didalamnya harus diolah agar tampilan menjadi lebih menarik dan bisa menjadi sebuah pusat perhatian didalam ruangan tersebut. Dalam merancang sebuah tangga, perancang harus mempelajari bentuk tangga. Dengan mengetahu bentuk tangga yang ada pada sebuah ruangan, maka perancang bisa memutuskan cara yang bisa dilakukan untuk mengolah tangga tersebut. Dengan berpedoman pada bentuk tangga juga perancang bisa memutuskan bagian mana dari tangga tersebut yang bisa diolah dengan sebaik mungkin. Dalam mengolah tangga ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain: MENGOLAH FINISHING ANAK TANGGA Dalam mengolah anak tangga bisa dilakukan dengan berbagai permainan material pada anak tangga tersebut, dengan menggunakan material yang bisa dipilih dari material lantai, maka anak tangga bisa diolah dengan memainkan pola dan bentuk yang menarik. Atau cara lainnya adalah dengan memainkan anak tangga dari material utama yang juga menjadi struktur tangga tersebut, seperti dari besi atau kayu. Dengan menampilkan struktur seperti ini anak tangga tidak lagi memerlukan finishing material yang berlebihan karena material utamanya sendiri sudah menarik. Dalam memilih finishing untuk anak tangga sebaiknya dipilih dengan material yang nyaman dikaki, karena tangga berfungsi untuk menghubungkan dua lantai dan terkadang memiliki efek psikologis melelahkan untuk menaikinya. Untuk itulah material anak tangga yang tepat akan membuat orang akan nyaman ketika menaiki anak tangga tersebut. Beberapa material yang bisa dipilih untuk mengolah anak tangga, antara lain: - Karpet - Perket - Kayu - Keramik - Marmer - Granit - Besi Berbagai pilihan material yang biasa digunakan untuk merancang anak tangga bisa dikombinasikan antara satu material dengan material lainnya. Disini material merupakan kunci kenyamanan dan keindahan yang akan dihasilkan oleh sebuah anak tangga sehingga bisa digunakan dengan nyaman oleh setiap orang yang akan menggunakannya. Dengan memilih material anak tangga yang tepat juga akan membuat tangga bisa digunakan dengan aman selain nyaman. MENGOLAH RAILINGPEGANGAN TANGGA Pegangan atau railing tangga merupakan pelengkap dalam sebuah tangga. Dengan adanya railing ini maka orang yang akan menaiki tangga bisa berpegangan pada railing dan menjaga keseimbangan dan posisi tubuhnya. Gambar 6. 40 Sebuah tangga yang mengkombinasikan antara material kayu dan besi sebagai struktur utamanya, anak tangga kayu difinishing natural dan besi hanya diberi cat warna hitam, dengan struktur seperti ini tangga seolah melayang dan berkesan ringan. Sumber gambar : ww w . d m a - n y . c o m Gambar 6. 41 Anak tangga yang diberi finishing karpet memberikan kenyamanan pada orang yang menaikinya, karpet memberikan rasa lembut dan nyaman di kaki. Sumber gambar : ww w . f l i ckr . c o m Untuk mempercantik tampilan sebuah tangga, railing bisa diolah dengan sangat menarik, sesuai dengan fungsi utamanya maka railing sebaiknya dibuat dari bahan yang kokoh. Besi dan kayu merupakan salah satu material yang biasa digunakan karena kekokohannya . Gambar 6. 42 Railing tangga yang dirancang memberikan kesan ringan dipilih menggunakan material besi dan kayu. Desain tangga memperkuat rancangan keseluruhan ruangan yang mengaplikasikan gaya modern minimalis. Sumber gambar: ww w . d m a - n y . c o m Material besi merupakan jenis material yang bisa digunakan untuk tangga gaya modern dan gaya klasik. Dengan menggunakan besi maka sebuah pegangan tangga akan dapat menjadi pegangan yang kokoh untuk orang yang menggunakan tangga tersebut. Untuk gaya klasik maka pilihan railing tangga berukir merupakan pilihan yang sangat sesuai untuk sebuah railing tangga interior, materialnya bisa dari kayu atau dari besi tempat. Atau bila menginginkan desain modern yang sederhana maka pilihlah material yang ringan tetapi kuat seperti besi dengan struktur utama yang kokoh maka bisa dipadukan dengan besi yang berukuran lebih kecil sebagai aksentuasi railing tangga. Dalam memilih railing tangga perhatikan kualitas material yang akan digunakan. Kualitas material yang baik akan membuat sebuah railing kuat untuk jangka waktu yang lama dan bisa terus digunakan. Selain itu ketinggian railing untuk sebuah tangga juga harus dihitung berdasarkan ketinggian ideal tangga dan juga derajat kemiringan tangga. Railing tangga juga hendaknya dirancang sesuai dengan bentuk konstruksi utama sebuah tangga agar railing ini dapat terlihat indah. Dengan bentuk yang serasi dengan bentuk struktur tangga maka pegangan railing akan tetap nyaman digunakan pada posisi dimanapun orang akan menaiki tangga tersebut. dengan posisi railing yang sesuai dengan struktur dan anak tangga maka railing akan berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsi utamanya sebagai jalur sirkulasi vertikal dalam sebuah interior. Gambar 6. 43 Railing tangga yang menggunakan material besi tempa dengan desain klasik berupa ukiran- ukiran dengan ciri khas besi dan aksesori berupa ornamen besi dengan finishing warna emas selain warna hitam sebagai warna utamanya. Dalam merancang railing tangga harus menyesuaikan dengan bentuk struktur utama tangga tersebut, disini bentuk railing mengikuti struktur tangga yang berbentuk melengkung. Sumber gambar: www . w r o u gh t i r o n de t a il s.c om

BAB 7 UNSUR PENUNJANG INTERIOR