208
BAB 2 DESAIN INTERIOR BERDASARKAN JENIS BANGUNAN
Sering jalan-jalan, pernahkah kamu merasa tidak nyaman misalnya saat pergi ke :
1. Mall yang tidak menunjukkan arah eskalator, lift atau toilet? 2. Rumah sakit besar yang tidak mendisplay peta lokasi yang
jelas ? 3. Fasilitas umum yang tidak menyediakan sarana untuk orang
berkebutuhan khusus, padahal kamu sedang jalan dengan teman yang kebetulan menggunakan kursi roda?
Itulah sebabnya, dalam merancang suatu interior salah satu yang harus dipahami betul adalah jenis bangunan yang akan dirancang. Jenis bangunan merupakan
pertimbangan utama yang mempengaruhi perancangan interior setiap ruang yang ada didalam bangunan tersebut. Dengan perancangan interior, fungsi utama dan
fungsi pendukung dari setiap interior ruang yang berada didalamnya sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menempatkan interior ruang dalam satu bangunan.
Beberapa jenis bangunan memerlukan penanganan khusus dalam perancangan interiornya. Karena setiap jenis bangunan berbeda-beda karakteristiknya, maka
perancang interior harus mampu menganalisis jenis bangunan yang akan dirancangnya. Dengan menganalisis fungsi, persyaratan mapun strukturnya,
perancang harus jeli memanfaatkan dan mengatasi setiap potensi dan kendala yang dihadapi dalam merancang interior tersebut.
Seorang perancang interior harus memahami fungsi setiap jenis bangunan yang dirancangnya, sehingga ia harus mampu menjalin kerja sama yang baik dengan
208
pengguna bangunan. Mengobservasi setiap ruang yang akan dirancang nantinya,adalah salah satu cara yang dilakukan untuk memahami kebutuhan akan
fasilitas guna memenuhi aktivitas yang terjadi di ruangan tersebut.
Fungsi yang berbeda-beda dari jenis bangunan akan membuat prinsip dalam merancangnya juga berbeda-beda. Semua persyaratan harus dipenuhi namun
kebutuhan merupakan pertimbangan yang paling utama dalam merancang sebuah interior apapun jenis bangunannya.
Di Indonesia beberapa jenis bangunan yang bersifat umum saat ini masih belum memperhatikan segi perancangan interior yang baik, interior dalam ruangan
pelayanan umum dirancang seadanya bahkan tidak dirancang sama sekali. Permasalahan ini karena belum adanya perhatian yang cukup mengenai pentingnya
perancangan tempat pelayanan publik yang mengakomodasi kepentingan orang banyak dan dari semua kalangan. Dengan perancangan interior ruang publik yang
matang, tentu akan memberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan kualitas pelayanannya.
Berikut ini beberapa jenis bangunan yang memerlukan perancangan interior khusus antara lain:
2.1 INTERIOR BANGUNAN HUNIAN
Bangunan hunian menurut jenisnya dapat dibagi menjadi : Rumah tinggal
Apartemen Rumah toko
Rumah kantor
Yang dimaksud dengan bangunan hunian adalah bangunan yang menjadi tempat tinggal seseorang, yang pada bangunan tersebut seorang melakukan aktivitasnya
208
yang bersifat pribadi serta menjadi tempat kembali setelah beraktivitas seharian diluar. Bangunan hunian biasa disebut juga dengan rumah.
Ciri umum interior yang biasanya terdapat pada bangunan hunian antara lain sebagai berikut :
-
Memiliki susunan ruang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti tidur, bertemu anggota keluarga,makan, memasak, mandi, dll.
-
Digunakan untuk aktivitas sehari-hari untuk kegiatan penghuninya.
-
Dirancang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan penghuninya.
-
Konsep dan gaya interior bisa disesuaikan dengan permintaan penghuninya.
Agar memenuhi kenyamanan penggunanya, interior bangunan sebaiknya memenuhi persyaratan antara lain :
-
Harus memisahkan fungsi antar ruang yang bersifat privat dan publik agar terjaga privasi dari penghuni.
-
Harus bisa memenuhi kebutuhan ruang yang dibutuhkan oleh penghuni.
-
Menyesuaikan kebiasaan dan kebutuhan penghuni dengan penataan interior.
-
Memperhatikan kebutuhan ruang sesuai dengan jumlah penghuni tampat tinggal tersebut.
-
Memperhatikan segi pencahayaan serta penghawaan agar terjaga aspek kesehatan dalam ruangan, karena hunian merupakan tempat yang
ditinggali dalam jangka waktu lama.
-
Memperhatikan peraturan lingkungan sekitar hunian, seperti peraturan renovasi interior di bangunan apartemen, atau pemeliharaan fasilitas
bersama dengan setiap warga lingkungan hunian.
208
Gambar 2. 1 Interior Rumah Tinggal yang dibuat fungsional dan memenuhi selera pemilik rumah Sumber :
http:tipsdesaingratis.blogspot.com
2.2 INTERIOR BANGUNAN RUANG BUDAYA
Bangunan ruang budaya merupakan tempat yang dijadikan sebagai fasilitas umum dan mengakomodasi kebutuhan untuk menunjang suatu kebudayaan di sebuah
masyarakat seperti pertunjukan dan seni. Bangunan ruang budaya merupakan jenis bangunan dengan ukuran yang luas dan dapat menampung kapasitas orang yang
banyak.
208
Ciri umum interior yang biasanya terdapat pada bangunan ruang budaya antara lain sebagai berikut :
-
Memiliki kapasitas yang besar untuk menampung jumlah pengunjung yang banyak.
-
Memiliki penataan ruang yang disesuaikan dengan fungsi utamanya
yaitu sebagai ruangan untuk penunjang kebutuhan seni dan budaya maka perancangan interiornya memiliki kaitan dengan tema seni dan budaya
yang diwakili.
-
Memiliki sebuah sistem pencahayaan yang akan memaksimalkan obyek yang di pertontonkan didalam ruang budaya tersebut.
-
Memiliki sistem alur lalu lintas interior yang luas untuk mempermudah pengunjung dalam menampung berbagai macam kebutuhan aktivitas
pengunjung dalam jumlah yang banyak.
-
Pemilihan warna biasanya dipilih yang netral untuk memaksimalkan obyek yang akan menjadi pusat perhatian dari ruang budaya ini.
Syarat interior bangunan ruang budaya agar dapat dimanfaatkan secara maksimal setidaknya memenuhi kriteria sebagai berikut :
Bangunan ruang budaya dapat dibagi
menurut beberapa macam yakni :
Auditorium Museum
Galeri seni
208
-
Ruangan harus mampu mengakomodir kebutuhan untuk penghawaan yang baik bagi interior dan diperhitungkan untuk menampung jumlah pengunjung
yang banyak dalam ruangan dengan daya tampung maksimal sesuai kapasitasnya.
-
Pencahayaan harus dipilih yang maksimal sesuai dengan fungsi ruangan dan bisa diatur intensitasnya sesuai dengan suasana yang diharapkan.
-
Sistem akustik harus dipersiapkan serta untuk menunjang ruangan agar mampu memaksimalkan ruangan interior serta tidak terganggu oleh suara
dari luar ruangan.
Gambar 2. 2 Galeri seni sebagai salah satu bangunan budaya, memiliki ruang pamersumber:www.world.kbs.co.kr
2.3 INTERIOR BANGUNAN KOMERSIL
Bangunan komersil adalah tempat yang dijadikan sebagai tempat melakukan kegiatan usaha komersial atau bisnis. Bangunan komersil ini memiliki luas yang
besar dan menampung tempat untuk orang bekerja agar mendapatkan penghasilan bagi dirinya.
208
Bangunan komersil menurut jenisnya dapat dibedakan antara lain :
-
Pasar baik tradisional maupun supermarket
-
Mall atau pusat perbelanjaan
-
Perkantoran
-
Hotel
Ciri umum yang melekat pada interior bangunan komersial antara lain :
-
Memiliki daya tarik yang menjadikan orang tertarik untuk datang ketempat komersial tersebut.
-
Memiliki komposisi ruang yang disesuaikan dengan fungsi utamanya untuk menampung banyak orang sekaligus dalam waktu yang bersamaan.
-
Memiliki alur sirkulasi yang jelas untuk setiap fungsi ruang yang ada didalamya. Hal ini untuk memudahkan dalam melakukan aktivitas.
-
Dirancang dengan mengutamakan kebutuhan bagi pengunjung yang datang.
-
Memberikan imej ruang yang mencirikan status tempat komersial tersebut sesuai dengan orang yang melakukan usaha komersial disana.
Kriteria yang harus dipenuhi dalam mendesain interior bangunan komersial antara lain adalah :
-
Memperhatikan alur sirkulasi, baik sirkulasi utama seperti pintu masuk utama, koridor, tangga, lift, eskalator, maupun sirkulasi darurat seperti
tangga evakuasi darurat .
-
Memperhatikan faktor keselamatan seperti detektor asap, alarm api, sprinkler air, penunjuk pintu keluar, penghawaan dan pencahayaan yang
maksimal.
-
Memiliki cadangan energi genset yang otomatis hidup bila listrik padam.
208
Gambar 2. 3 Beberapa bagian yang harus ada di PasarSumber : www.wikipedia.com
2.4 INTERIOR BANGUNAN PENDIDIKAN
Bangunan pendidikan merupakan bangunan yang sangat penting, karena dari bangunan ini lah kualitas pendidikan dari suatu generasi bisa tentukan. Bangunan
pendidikan sendiri memiliki fungsi utama untuk kegiatan belajar dan mengajar, kegiatan yang menjadi kebutuhan manusia untuk mendapatkan pendidikan ini akan
memiliki tingkatan yang berbeda mulai dari tingkatan pra sekolah, taman kanak- kanak, sekolah, madrasah, pesantren sampai pada jenjang universitas.
208
Tetapi saat ini pendidikan tidak hanya yang bersifat yang bersifat formal saja, karena pendidikan yang bersifat informal juga merupakan pendidikan yang memegang
peranan penting dimasyarakat. Tempat kursus, balai latihan, dan kelompok belajar merupakan beberapa alternatif pendidikan informal yang juga menjadi prioritas saat
ini. bahkan sekolah yang didirikan untuk kalangan tertentu juga menjadi bagain pendidikan seperti sekolah luar biasa.
Karakteristik bangunan pendidikan harus disesuaikan dengan fungsi utamanya, apakah lebih banyak menggunakan ruang kelas, laboratorium atau bengkel dan
tempat praktek. Semua kebutuhan ruangan ini harus direncanakan secara matang agar bisa memenuhi fungsi utamanya.
Ciri umum yang biasanya terdapat pada interior bangunan pendidikan antara lain :
-
Memiliki ruang kelas untuk belajar mengajar
-
Memiliki susunan ruang yang dirancang sesuai dengan tingkatannya
-
Setiap ruang dirancang sesuai fungsi yang akan menunjang kegiatan belajar mengajar
-
Fasilitas tambahan yang ada dilingkungan sekitar merupakan untuk penunjang aktivitas pendidikan utama yang berlangsung diruangan
tersebut.
Kriteria yang harus dipenuhi oleh interior bangunan pendidikan sebaiknya memenuhi
persyaratan sebagai berikut : Beberapa jenis bangunan pendidikan antara lain adalah sebagai berikut :
-
Bangunan Pra sekolah dan taman kanak-kanak
-
Bangunan Sekolah Formal : SD, SMP, SMU, SMK, Madrasah, Pesantren, Universitas.
-
Bangunan Sekolah Informal : Tempat kursus, balai latihan, kelompok belajar.
-
Bangunan Sekolah khusus : SLB
208
-
Memiliki fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar.
-
Memiliki fasilitas penunjang yang akan lebih memudahkan dalam kegiatan belajar mengajar.
-
Memiliki pencahayaan dan penghawaan yang baik untuk banyak orang disetiap ruangannya karena akan digunakan sekaligus oleh banyak orang
seperti siswa dan pengajar.
-
Memiliki luas yang ideal untuk menampung jumlah tertentu dari pengguna ruang tersebut nantinya.
-
Memperhatikan kesesuaian material yang kuat, mudah dalam perawatan dan tidak membahayakan bagi orang yang menggunakan ruangan
tersebut.
-
Desain furniture disesuaikan dengan fungsi dan pengguna ruang, kursi yang digunakan untuk siswa taman kanak-kanak dan siswa smu memiliki
desain yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan postur tubuh mereka.
Gambar 2. 4 Ruangan yang harus ada di Taman Kanak-kanaksumber : www.wikipedia.org
208
2.5 INTERIOR BANGUNAN KESEHATAN Bangunan kesehatan merupakan bangunan memberikan pelayanan umum untuk
semua kalangan bagi kepentingan kesehatan masyarakat. Bangunan
kesehatan ini bermacam-macam bentuknya mulai dari klinik, puskesmas, rumah sakit umum, sampai pada rumah sakit khusus.
Beberapa Jenis bangunan Kesehatan antara lain adalah sebagai berikut :
-
Klinik pengobatan
-
Puskesmas
-
Rumah sakit umum
-
Rumah sakit khusus, seperti : Rumah sakit mata, rumah sakit jantung, rumah sakit ibu dan anak
Bangunan kesehatan yang ada sekarang kebanyakan tidak memiliki perancangan khusus yang diperuntukan bagi peningkatan kualitas bangunan dan kesehatan.
Dengan merancang interior bangunan kesehatan diharapkan akan memberikan kesan yang berbeda dari bangunan kesehatan yang berkesan angker.
Ciri umum yang biasanya terdapat pada interior bangunan kesehatan antara lain :
-
Memiliki ruang yang dirancang untuk penyembuhan pasien yang datang berobat.
-
Memiliki ruang periksa untuk pasien
-
Susunan ruang dirancang mulai dari yang yang paling publik sampai pada yang privat
-
Setiap fungsi ruang hanya digunakan untuk satu kegiatan saja
208
Kriteria yang harus dipenuhi oleh interior bangunan kesehatan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
-
Memiliki susunan ruang yang tidak rumit untuk kegiatan pengobatan
-
Memiliki akses yang mudah dicapai dari segala arah
-
Harus menggunakan material yang mudah dalam perawatan, mudah disterilkan, tidak berbahaya dan tidak beracun.
-
Harus memiliki standar baku yang baik dalam merencanakan ruang vital seperti IGD, ruang operasi, ruang perawatan dan sebagainya.
-
Furniture yang digunakan harus mudah disetel sesuai dengan kebutuhan pasien, seperti tempat tidur yang bisa ditinggikan dan beroda.
-
Akses jalan harus mempertimbangkan pengguna kursi roda.
208
Gambar 2. 5 Beberapa fasilitas yang harus ada di rumah sakit Ibu dan Anak, seperti ruang Rawat, ruang tunggu, ruang ICU, ruang Operasi, ruang bayi, dan
lobby
2.6 INTERIOR BANGUNAN IBADAH
Bangunan ibadah merupakan jenis bangunan yang bermakna pada penggunaan kebutuhan spiritual untuk setiap individu dan masyarakat secara luas. Bangunan
ibadah memiliki banyak karakter tersendiri sesuai dengan kepercayaan setiap agama yang ada. Karakteristik seni merupakan identitas yang tampak diaplikasikan
untuk setiap bangunan ibadah pada masing-masing agama.
Setiap agama memiliki bentuk ruang ibadah yang berbeda-beda, hal ini karena ritual keagaman yang dilakukan juga berbeda-beda serta membutuhkan fasilitas
yang berbeda pula. Setiap karakteristik suatu agama di tampilkan dalam bentuk hiasan yang menghias rumah ibadah, selain itu budaya masyarakat setiap agama
juga mempengaruhi desain rumah ibadah mereka.
Jenis bangunan ibadah antara lain :
-
Mesjid
-
Gereja
-
Wihara
-
Pura
-
Klenteng
208
Perancangan interior sebuah ruang ibadah harus disesuaikan dengan banyak pertimbangan yang berkaitan dengan ajaran agamannya. Perancangan interior
ruang ibadah juga merupakan perancangan yang sangat mengikat dan memperhatikan banyak aspek baik yang berkaitan dengan ajaran agama, etika,
maupun masalah teknis sebuah struktur bangunan.
Ciri umum interior bangunan ibadah antara lain :
-
Memiliki sebuah ruang utama yang luas untuk menampung jemaatnya sebagai sarana melakukan ritual keagaman secara bersama-sama
-
Memiliki simbol-simbol keagamaan di interior bangunan seperti di mimbar, langit-langit, jendela atau dinding.
-
Memiliki bentuk eksterior yang mencirikan suatu bangunan ibadah tertentu.
-
Memiliki fasilitas audio untuk mendukung kegiatan ceramah yang dilakukan oleh para pemuka agama.
-
Memiliki bentuk susunan ruangan yang terbuka dan sederhana.
-
masing, seperti arah rumah ibadah, luas minimal, dan lainnya.
-
Harus memiliki sumber pencahayaan dan pengahawaan yang maksimal ketika digunakan oleh banyak orang sekaligus untuk menjaga faktor
kenyamanan dalam mekakukan kegiatan ibadah.
-
Bisa menempatkan seni yang berkaitan dengan agama pada lokasi yang tepat dan tidak bertentangan dengan ajaran agama.
-
Ruangan harus memenuhi kebutuhan umat yang melakukan kegiatan agama di rumah ibadahnya sesuai dengan ajaran agamanya.
-
Memenuhi syarat umum untuk bangunan publik yang baik.
208
-
Tataletak harus disesuaikan dengan aturan rumah ibadah agama tersebut.
-
Elemen dekorasi harus disesuaikan dengan etika sebuah rumah ibadah.
Sedangkan syarat interior bangunan ibadah lebih memperhatikan faktor utama dari syarat bangunan ibadah menurut agama masing-masing.
Gambar 2. 6 Contoh Interior Masjid www.wikipedia.org
2.7 INTERIOR TRANSPORTASI
Interior transportasi merupakan jenis interior yang dikhususkan untuk sebuah ruangan dalam transportasi. Perancangan interior transportasi memiliki kaitan yang
sangat erat dengan sistem transportasi tersebut seperti mekanikal dan keselamatan. Sekarang perencanaan berbagai macam transportasi baik darat, laut maupun udara
sudah mulai dipertimbangkan tidak hanya sebagai penunjang kenyamanan penumpang tetapi telah lebih pada aspek lainnnya seperti untuk keselamatan dan
kemudahan selama berada dalam perjalanan.
208
Ciri umum interior transportasi
-
Memiliki bentuk serta ukuran yang terbatas sesuai dengan bentuk ruangan didalam transportasi tersebut.
-
Kapasitas pengudaraan dan penghawaan interior sangat bergantung dari sistem mekanis transportasi.
-
Luasan ruang yang terbatas juga biasanya membatasi ruang gerak didalam interior.
-
Ukuran furniture disesuaikan dengan ruang yang tersedia didalam interior
Syarat interior transportasi
-
Interior harus memperhatikan faktor keselamatan yang berkaitan dengan sistem transportasi yang dirancang.
-
Pemilihan material interior harus dipilih yang kuat, tahan lama serta tidak bertentangan dengan sistem teknik dan mekanik tansportasi tersebut.
-
Kekuatan struktur transportasi tidak boleh dirubah untuk tetap menjamin keamanan pengguna transportasi.
-
Komposisi ruang harus memperhitungkan jarak tempuh dan waktu yang dilalui penumpang dalam transportasi agar bisa mempertimbangkan faktor
kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan.
Jenis interior transportasi
-
Transportasi darat: mobil, kereta, bus
-
Transportasi laut: kapal
-
Transportasi udara: pesawat terbang
208
Gambar 2. 7 Contoh Interior Kereta Api www.wikipedia.org
BAB 3 KOMPOSISI BENTUK DALAM INTERIOR