Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG
2.6.1.2. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode FAA
Metode ini adalah metode yang paling umum digunakan dalam perencanaan lapangan terbang. Dikembangkan oleh badan
penerbangan federal Amerika. Merupakan pengembangan metode CBR.
Perencanaan perkerasan lentur flexible pavement metode FAA dikembangkan oleh badan penerbangan federal Amerika dan
merupakan pengembangan metode CBR yang telah ada. Jenis dan kekuatan tanah dasar subgrade sangat
mempengaruhi analisa perhitungan. FAA telah membuat klasifikasi tanah dengan membagi dalam beberapa kelompok, dengan tujuan
untuk mengetahui nilai CBR tanah yang ada. Perhitungan tebal perkerasan didasarkan pada grafik-grafik
yang dibuat FAA, berdasarkan pengalaman-pengalaman dari Corps of Enginners dalam menggunakan metode CBR. Perhitungan ini dapat
diuji sampai jangka waktu 20 tahun dan untuk menentukan tebal perkerasan ada beberapa variabel yang harus diketahui :
• Nilai CBR Subgrade dan nilai CBR Subbase Course • Berat maksimum take off pesawat MTOW
• Jumlah keberangkatan tahunan Annual Departure • Type roda pendaratan tiap pesawat
Langkah-langkah penggunaan metode FAA adalah sbb : • Menentukan pesawat rencana.
Dalam pelaksanaannya, landasan pacu harus melayani beragam tipe pesawat dengan tipe roda pendaratan dan berat yang berbeda-
beda, dengan demikian diperlukan konversi ke pesawat rencana.
Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG Sumber: Heru Basuki, 1984
Tabel 2.17
Konversi Type Roda Pesawat
• Menghitung Equivalent Annual Departure. Equivalent Annual Departure
terhadap pesawat rencana dihitung dengan rumus :
2 1
1 2
2 1
W W
LogR LogR
= Dimana, R
1
= Equivalent annual departure pesawat rencana R
2
= Equivalent Annual Departure, jumlah annual
departure dari semua pesawat yang dikonversikan
ke pesawat rencana menurut type pendaratannya.
= Annual Departure Faktor konversi Tabel 2.17
W
2
= Beban Roda Pesawat Rencana
Kon ve r si da r i Ke
Fa k t or Pe n g a li
Single Wheel Single Wheel
Dual Wheel Dual Tandem
Dual Tandem Dual tandem
Dual Wheel Double Dual Tandem
Dual Wheel Dual Tandem
Dual Tandem Dual Tandem
Single Wheel Dual Wheel
Single Wheel Dual Tandem
0.8 0.5
0.6 1.0
2.0 1.7
1.3 1.7
Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG
W
1
= MTOW 95 1n n = Jumlah roda pesawat pada main gear
Annual Departure terbatas hanya sampai 25.000 per tahun.
Untuk tingkat Annual Departure yang lebih besar dari 25.000, tebal
perkerasan totalnya harus ditambah menurut Tabel 2.18
An n u a l D e p a r t ur e Te ba l D e pa r t u r e
2 5 .0 0 0
50.000 100.000
150.000 200.000
104 108
110 112
Sumber: Heru Basuki, 1984
Tabel 2.18
Perkerasan Bagi Tingkat Departure 25.000
Berat pesawat dianggap 95 ditumpu oleh roda pesawat utama main gear dan 5 oleh nose wheel. FAA hanya menghitung
berdasarkan annual departure, karena pendaratan diperhitungkan beratnya lebih kecil dibanding waktu take off.
• Menghitung tebal perkerasan total. Tebal perkerasan total dihitung dengan memplotkan data CBR
subgrade yang diperoleh dari FAA, Advisory Circular 1505335-5,
MTOW Maximum Take Off Weight pesawat rencana, dan nilai Equivalent Annual Departure
ke dalam Grafik 2.9
Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG
Sumber : FAA AC 1505320-6D
Grafik 2.9
Penentuan Tebal Perkerasan untuk Dual Wheel
• Menghitung tebal perkerasan Subbase. Dengan nilai CBR subbase yang ditentukan, MTOW, dan
Equivalent Annual Departure maka dari grafik yang sama didapat
harga yang merupakan tebal lapisan diatas subbase, yaitu lapisan
Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG
surface dan lapisan base. Maka, tebal subbase sama dengan tebal
perkerasan total dikurangi tebal lapisan diatas subbase. • Menghitung tebal perkerasan permukaan surface
Tebal surface langsung dilihat dari Grafik 2.10 yang berupa tebal
surface untuk daerah kritis dan non kritis.
Sumber : Merancang dan Merencanakan Lapangan Terbang, Ir Heru Basuki
Grafik 2.10
Penentuan Tebal Base Course Minimum
Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG
• Menghitung tebal perkerasan Base Coarse. Tebal Base Coarse sama dengan tebal lapisan diatas Subbase
Course dikurangi tebal lapisan permukaan Surface Course. Hasil
ini harus dicek dengan membandingkannya terhadap tebal Base Coarse
minimum dari grafik. Apabila tebal Base Coarse minimum lebih besar dari tebal Base Coarse hasil perhitungan,
maka selisihnya diambil dari lapisan Subbase Course, sehingga tebal Subbase Course-pun berubahMetode ini adalah metode yang
paling umum digunakan dalam perencanaan lapangan terbang. Dikembangkan oleh badan penerbangan federal Amerika. Jenis
dan kekuatan tanah dasar subgrade sangat mempengaruhi analisa perhitungan.
2.6.1.3. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode LCN