Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG
2.8. Perencanaan Drainase
2.8.1 Pola Pikir Perencanaan Drainase
Mengingat elevasi muka air tanah di kawasan Bandar udara Ahmad Yani relatif tinggi, akibat elevasi kawasan bandar udara yang
relatif rendah dengan ketinggian ± 3,05 m di atas permukaan laut rata- rata MSL, maka peran drainase kawasan bandar udara sangat
penting. Dengan adanya perpanjangan landas pacu akan merubah pola
pergerakan aliran air di kawasan bandar udara, disisi lain, sungaikali Silandak akan di relokasi dan saluran drainase di ujung landasan akan
dipindahkan., maka sistim drainase kawasan perlu dilakukan penataan.
Sistem drainase bandara pada dasarnya mempunyai 3 fungsi utama :
1. Mengalirkan dan membuang air permukaan dan bawah tanah yang
berasal dari tanah disekitar bandara. 2.
Membuang air permukaan yang berasal dari bandara. 3.
Membuang air bawah tanah yang berasal dari bandara. Mempertimbangkan kondisi dan permasalahan tersebut di
atas, pola pikir penataan sistem drainase lingkungan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mengingat kondisi muka air yang sangat tinggi, dan topografi
yang relatif datar, maka pembuangan air keluar dan sistem drainase kawasan, tetap harus mengandalkan pompa air.
b. Perlu pembuatan saluran drainase baru dalam rangka perpanjangan
runway berawal dan berakhir menyambung saluran drainase lama.
Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG
2.8.2 Kriteria Perencanaan Drainase
Kriteria yang digunakan untuk perencanaan drainase yang ada pada bandar udara ada beberapa macam :
• Waktu Konsentrasi Nilai waktu konsentrasi dihitung dengan rumus :
t
c
= t + t
d
Dimana : t
c
= Waktu konsentrasi jam t
= Waktu masuk
jam =
3
1 ,
1 64
, 3
S L
x C
x −
C = Koefisien Run Off
L = Panjang saluran terjauh m
S = Slope
lahan =
L h
∆ h
∆ = Beda tinggi m t
d
= Waktu aliran
jam =
rencana saluran
V L
• Intensitas Hujan Dihitung dengan rumus:
3 2
24 24
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎝ ⎛
=
c
t R
I Dimana : I = Intensitas hujan mmjam
R = Curah hujan maksimum dalam 24 jam mm t
c
= Waktu konsentrasi jam
Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG
• Debit Limpasan Untuk menghitung debit limpasan air hujan digunakan rumus:
Q = C
gab
. C
s
. I . A Dimana : Q
= Debit air hujan m
3
detik C
gab
= Koefisien Run Off C
s
= Koefisien Tanah =
td tc
tc +
2 2
I = Intensitas hujan mdetik
A = Luas daerah tangkapan m
2
• Kapasitas Saluran Debit aliran suatu saluran dinyatakan sebagai hasil perkalian dari
kecepatan aliran dan luas penampang, yang dinyatakan dalam persamaan Manning.
Persamaannya : Q = V . A Dengan :
2 1
3 2
1 S
R n
V =
dan P
A R
= Dimana : Q = Kapasitas saluran m
3
detik V = Kecepatan aliran di saluran mdetik
A = Luas penampang basah m
2
P = Keliling basah saluran m S = Kemiringan
dasar saluran
n = Koefisien kekasaran Manning
Laporan Tugas Akhir
PERENCANAAN PERPANJANGAN LANDASAN PACU BANDAR UDARA AHMAD YANI
SEMARANG
Bila Q kapasitas saluran Q yang mengalir, maka dimensi saluran sudah memenuhi.
2.8.3 Perencanaan Saluran Drainase