Dede Rohayati, 2012 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Benda :
Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cipeucang 02 Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20112012
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Inquiry adalah proses pembelajaran yang didasarkan pada proses pencarian penemuan melalui proses berfikir secara sistimatis.
Merupakan proses pemindahan dari pengamatan menjadi pemahaman sehingga siswa belajar menggunakan keterampilan berfikir kritis.
d. Bertanya
Bertanya adalah bagian inti belajar dan menemukan pengetahuan e.
Masyarakat Belajar Menurut Vygotsky dalam masyarakat belajar ini pengetahuan dan
pengalaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang lain. f.
Pemodelan. Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sebagai
suatu contoh yang dapat ditiru oleh siswa. g.
Refleksi Refleksi adalah proses pengalaman yang telah dipelajari dengan cara
mengerutkan dan mengevaluasi kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran telah dilalui untuk untuk mendapatkan pemahaman yang
dicapai baik yang bersifat positif maupun bernilai negative. h.
Penilaian nyata Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk
mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa.
1. Langkah-Langkah Pembelajaran CTL
Dede Rohayati, 2012 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Benda :
Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cipeucang 02 Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20112012
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Langkah-langkah pembelajaran CTL antara lain : a.
Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan menkonsturksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. b.
Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topic c.
Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya d.
Menciptakan masyarakat belajar e.
Menghadirkan model sabagai contoh belajar f.
Melakukan refleksi diakhiri pertemuan g.
Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
Ciri kelas yang menggunakan pendekatan konstektual :
a. Pengalaman nyata
b. Kerja sama, saling menunjang
c. Gembira, belajar dengan bergairah
d. Pembelajaran terintegrasi
e. Menggunakan berbagai sumber
f. Siswa aktif dan kritis
g. Menyenangkan, tidak membosankan
h. Sharing dengan teman
i. Guru kreatif
2. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran CTL
Kelebihan dari pendekatan pembelajaran CTL yaitu:
Dede Rohayati, 2012 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Benda :
Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cipeucang 02 Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20112012
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai
dengan potensi yang dimiliki siswa shingga siswa aktif dam PBM. b.
Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih
kreatif. c.
Menyadarkan siswa tentang apa yang meraka pelajari d.
Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru
e. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan
f. Membantu sisswa bekerja dengan efektif dalam kelompok
g. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun
kelompok.
Kelemahan dari pendekatan pembelajaran CTL yaitu:
a. Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada
kebutuhan siswa padahal, dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehingga guru akan kesulitan dalam menentukan materi
pelajaran karena tingkat pencapannya siswa tadi tidak sama. b.
Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM c.
Dalam proses pembelajaran dengam model CTL akan Nampak jelas antar siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki
kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya.
Dede Rohayati, 2012 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Benda :
Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cipeucang 02 Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20112012
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
d. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini
akan terus tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan siswa tergantung dari
keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menuggu temanyang
teringgal dan mengalami kesulitan. e.
Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan kamampuan yang dimiliki dengan penggunaan model
CTL ini. f.
Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya
dalam bentuk lisan akan mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan keterampilan dan kemampuan soft skill dari pada
kemampuan intelektualnya. g.
Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
h. Peran guru tidak Nampak teralalu penting lagi karena dalam CTL ini
peran guru hanya sebagai pengaruh dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk akatif dan berusaha sendiri mencapai informasi,
mengamati fakda dan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru di lapangan.
Dede Rohayati, 2012 Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning CTL Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Pengaruh Gaya Terhadap Benda :
Penelitian Tindakan Kelas di SDN Cipeucang 02 Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 20112012
Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
B. Pembelajaran IPA di SD