Rencana Kinerja Dan Penetapan Kinerja Tahun 2016

Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Keswan T.A 2016 Tujuan 6. Meningkatkan penerapan teknologi tepat guna untuk budidaya, pasca panen dan pemasaran Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Kegiatan : 1. Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna 2. Pengembangan teknologi pemanfaatan limbah peternakan 3. Penelitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak 4. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna

2.5 Rencana Kinerja Dan Penetapan Kinerja Tahun 2016

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Stratejik Tahun 2016-2021 disusun suatu Rencana Kinerja Tahunan Performance Plan setiap tahunnya. Rencana kinerja ini menjabarkan target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan sebagai upaya pencapaian visi yang telah ditetapkan. Target kinerja tahun 2016 menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran stratejik maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan. Setelah ditetapkannya program dan kegiatan kedalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran DPA Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016, maka dilakukan penetapan kinerja yang merupakan komitmen dari semua elemen sumber daya organisasi yang ada pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba untuk memaksimalkan kinerjanya untuk mencapai target kinerja tahun anggaran 2016 sebagai upaya pencapaian visi organisasi. Lampiran formulir Dokumen Rencana Kerja Tahunan serta Penetapan Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun anggaran 2016 dapat dilihat dalam lampiran pada bagian akhir Pelaporan Kinerja ini. Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Keswan T.A 2016 BAB.III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Kinerja performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok invidu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolok ukurnya. Sedangkan pengukuran kinerja performance measurement adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan Robertson, 2002. Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode pembanding capaian kinerja sasaran. Metode pembanding capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara target pada indikator kinerja sasaran yang diinginkan dengan realisasi kinerja yang dicapai organisasi pada akhir tahun anggaran. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap sasaran-sasaran organisasi, baik yang telah dicapai, yang belum tercapai maupun yang melampaui target disertai penjelasan hambatankendala yang dihadapi. Dalam proses pengukuran capaian kinerja organsasi dilakukan melalui 2 skema yaitu pada sasaran strategis Formulir Pengukuran KinerjaSasarandan pada tahapan program dan kegiatan padaFormulir Pengukuran Kinerja Kegiatan PKK sebagaimana terlampir. Untuk skema pertama akan diuraikan secara naratif dalam laporan ini, sedangkan untuk skema kedua ditampilkan dalam bentuk matriks dan ditempatkan dibagian lampiran laporan ini. Namun demikian, kedua skema ini sesungguhnya saling terkait satu sama lain dimana skema kedua merupakan penjabaran lebih lanjut dari skema pertama. Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Keswan T.A 2016 Tabel. 1. Capaian Indikator Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Bulukumba 2016 Pertumbuhan populasi Ternak : - Sapi potong 71,488 ekor 70,662 99 - Kerbau 1,594 ekor 1,588 100 - Kuda 27,682 ekor 27,644 100 - Kambing 33,576 ekor 32,678 97 - Ayam Buras 732,729 ekor 712,681 97 - Ayam Ras Pedaging 2,244,000 ekor 2,063,600 92 - Ayam Ras Petelur 283,714 ekor 282,426 100 - Itik 19,581 ekor 58,709 300 18000 ekor 15175 84 250 ekor 70 28 200 ekor 279 140 2731 ekor 2777 102 20 klp 10 50 10 klp 10 100 3 paket 2 67 10 ha 4 40 10 unit 5 50 Persentase Sasaran Indikator Kinerja Utama Terlaksananya Pengawasan peredaran pangan asal hewan yang tidak layak konsumsi Jumlah Kelompok yang statusnya menjadi kelompok mandiri kelompok Meningkatnya produksi dan produktifitas ternak Meingkatnya pertumbuhan usaha- usaha dibidang peternakan Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pendukung pengembangan peternakan Realisasi meningkatnya Status Kesehatan Hewan Tertanganinya Penyakit gangguan reproduksi Terlaksananya pengawasan dan pengamanan ternak masukkeluar daerah Meningkatnya SDM Petani Peternak dan aparat Tertanganinya Penanganan, Pencegahan, Pengendalian dan pemberantasan penyakit Hewan Terjaminnya produk hewan yang asuh aman, sehat, utuh dan halal Pertumbuhan Kelompok usaha dibidang peternakan Peningkatan Produk peternakan unggulan Daerah yang dipromosikan Peningkatan Luas areal pengembangan hijauan makanan ternak hmt Peningkatan Jumlah Kelompok yang tersentuh paket teknologi unggulan yang ramah lingkungan Target Satuan Indikator kinerja utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Pemilihan dan penetapan Indikator Kinerja Utama harus memenuhi karakteristik yaitu spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur, seperti yang tedapat dalam Tabel Berikut : Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Keswan T.A 2016 Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan Kabupaten Bulukuba Tahun 2016 Pertumbuhan populasi Ternak : - Sapi potong 4 ekor 3.39 84.75 - Kerbau 2 ekor 1.15 57.5 - Kuda 2 ekor 1.46 73 - Kambing 2 ekor 1.71 85.5 - Ayam Buras 5 ekor 4.07 81.4 - Ayam Ras Pedaging 4 ekor 1.15 28.75 - Ayam Ras Petelur 10 ekor 9.50 95 - Itik 3 ekor -1.70 -56.67 18000 ekor 15175 84 250 ekor 70 28 200 ekor 279 140 2731 ekor 2777 102 20 klp 10 50 10 klp 10 100 3 paket 2 67 10 ha 4 40 10 unit 5 50 Persentase Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Satuan Realisasi Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana pendukung pengembangan peternakan Peningkatan Luas areal pengembangan hijauan makanan ternak hmt Peningkatan Jumlah Kelompok yang tersentuh paket teknologi unggulan yang ramah lingkungan Meningkatnya produksi dan produktifitas ternak meningkatnya Status Kesehatan Hewan Persentase Penurunan Angka kesakitan Pada ternak Persentase Penyakit gangguan reproduksi yang ditangani Persentase pengawasan dan pengamanan ternak masukkeluar daerah Terjaminnya produk hewan yang asuh aman, sehat, utuh dan halal Terlaksananya Pengawasan peredaran pangan asal hewan yang tidak layak konsumsi Meningkatnya SDM Petani Peternak dan aparat Jumlah Kelompok yang statusnya menjadi kelompok mandiri kelompok Meingkatnya pertumbuhan usaha-usaha dibidang peternakan Pertumbuhan Kelompok usaha dibidang peternakan Peningkatan Produk peternakan unggulan Daerah yang dipromosikan Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Keswan T.A 2016 A.1. Analisis Pencapaian Kinerja Tahun 2016 Pada tahun anggaran 2016 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mendapatkan anggaran untuk alokasi belanja langsung sebesar Rp. 5.068.869.000,- yang dialokasikan kedalam 9 Sembilan program dan 33 Tiga Puluh Tiga kegiatan. Dari keseluruhan program dan dan kegiatan tersebut terdapat 4 Empat program serta 20 Dua Puluh kegiatan merupakan programkegiatan pendukung yang dikelolah oleh sekretariat Dinas. Adapun 5 Lima program serta 13 Tiga belas kegiatan lainnya dikelola oleh bidang- bidang tekhnis. Keterbatasan anggaran yang dialokasikan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pada tahun anggaran 2016 berdampak pada tidak dilaksanakanya beberapa kegiatan yang tercantum didalam dokumenRencana Strategis RENSTRA. Pencapaian sasaran dinas peternakan dan kesehatan hewan kabupaten bulukumba untuk Tahun 2016 merupakan tahun pertama dari pencapaian yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bulukumba, secara umum pencapaian sasaran tersebut sudah relative baik,namun capaian dari sasaran ini tidak merata karena masih ada beberapa sasaran yang realisasi capaiannya dibawah 100. Selanjutnya akan dijelaskan capaian dari masing masing sasaran dan Tabel Capaian Sasaran sebagai berikut : Sasaran 1: Meningkatnya Populasi dan Produktifitas Ternak a. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Sasaran 1 Tabel 3. Perbandingan antara target dan realisasi Pertumbuhan populasi Ternak : - Sapi potong 71,488 ekor 70,662 - Kerbau 1,594 ekor 1,588 - Kuda 27,682 ekor 27,644 - Kambing 33,576 ekor 32,678 - Ayam Buras 732,729 ekor 712,681 - Ayam Ras Pedaging 2,244,000 ekor 2,063,600 Realisasi Meningkatnya produksi dan produktifitas ternak Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Satuan Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Keswan T.A 2016 Tabel 4. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Tahun Ini Dengan Tahun Sebelumnya Pertumbuhan populasi Ternak : - Sapi potong 74.570 63.29 99 79 76 - Kerbau 100.000 100 100 100 91 - Kuda 100.000 100 100 100 91 - Kambing 84.000 84 97 88 72 - Ayam Buras 86.000 100 97 94 56,75 - Ayam Ras Pedaging 100.000 100 92 97 54 - Ayam Ras Petelur 100.000 100 100 100 61,81 - Itik 100.000 100 93 98 49 b. Analisis Penyebab Keberhasilan Kegagalan atau Peningkatan Penurunan Kinerja serta Solusi yang Telah Dilakukan. Berdasarkan capaian persentase pertumbuhan populasi untuk semua jenis ternak pertumbuhannya sangat signifikan khususnya ternak unggas komersial ayam ras petelur dan ayam ras pedaging demikian halnya dengan itik. Laju Pertumbuhan untuk ayam ras petelur dan ayam ras pedaging ini di cirikan dengan tingginya animo masyarakat untuk memelihara ternak cukup besar karena prosfektif dalam pemasaran demikian halnya maraknya sistem kemitraan baik yang dikelola oleh perusahaan besar maupun perusahaan lokal Demikian halnya dengan Laju pertumbuhan untuk populasi ternak sapi potong pertumbuhannya sangat signifikan, yaitu dikisaran 3,39 di tahun 2016, hal ini sudah sesuai dengan penetapan Sapi potong menjadi salah satu komoditas unggulan di Kab. Bulukumba. Data Pertumbuhan populasi ini merupakan pertumbuhan rill setelah dikurangi angka pemotongan, angka pengeluaran serta angka mortalitas. Laju Pertumbuhan ini didapatkan dari kawin alam dan inseminasi buatan. Untuk Inseminasi Buatan data yang terlapor untuk kelahiran sekitar 2838 ekor dari total akseptor sebesar 12.855. Selain dari kelahitan ib juga di dapatkan dari kelahiran kawin alam. Sementara Untuk Ternak kuda dan kerbau pertumbuhannya terbilang sangat kecil, hal ini disebabkan karena dari kedua jenis ternak ini sangat lambat sehingga kepemilikan ternak kuda dan kerbau dalam satu rumah tangga peternak sangat kecil dan hampir tidak ada. Dalam rangka pencapaian angka tersebut, telah ditempuh berbagai cara antara lain yaitu peningkatan angka kelahiran melalui instensifikasi kawin alam, inseminasi buatan, pengendalian pemotongan betina produktif, dan peningkatan pelayanan Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Keswan T.A 2016 kesehatan hewan. Data sebaran pupulasi Sapi potong sebagai komoditas unggulan di Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel berikut : Berdasarkan data yang di rilis oleh petugas statistik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, untuk Tahun 2016, populasi ternak di Bulukumba pada umumnya terjadi peningkatan, hanya saja pada beberapa komoditas pertumbuhannya belum mencapai target. Capaian pertumbuhan populasi ternak dipengaruhi oleh beberapa realisasi capaian indikator sasaran lain yang tidak tercapai sesuai target yang ditetapkan. Pertumbuhan populasi sapi potong yang ditargetkan pada tahun 2016, hanya dapat dicapai sebesar 3,39 yaitu sebesar 2.898 ekor. Populasi kambing juga sudah mencapai target pertumbuhan yang diharapkan sebesar 1,5 yaitu 476 ekor dan hanya tercapai 1,26 yaitu sebanyak 400 ekor. Untuk ternak domba, di Kabupaten Bulukumba sudah terdapat peningkatan pertumbuhan 0,2 berdasarkan data hasil Sensus Pertanian 2013 yang menyatakan terdapat 74 ekor domba yang dipelihara oleh rumah tangga peternak. Untuk ternak lain seperti ayam buras, ayam ras dan itik, pertumbuhan populasi yang ditargetkan telah tercapai. Perbedaan jumlah populasi dan sesuai dengan tingkat pertumbuhan yang diharapkan. Peningkatan signifikan yang terjadi pada populasi ayam ras petelur yaitu pada tahun 2015 sebanyak 257.922 ekor, pada tahun 2016 meningkat menjadi 282.426 ekor. Hal ini disebbkan karena adanya keterbatasan pendataan pada tahun 2014 yang masih sulit untuk mendata jumlah populasi ayam ras yang berasal dari perusahaan kemitraan unggas, akan tetapi pada tahun 2015 hal tersebut tidak terjadi sejalan dengan adanya hasil Sensus Pertanian 2013 ST2013 dan laporan pemasukan DOC ayam ras dari perusahaan kemitraan unggas di Bulukumba. Populasi sapi Gantarang Ujung Bulu Ujung Loe Bonto bahari Bonto tiro Herlang Kajang Bulukumpa Rilau ale Kindang Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Keswan T.A 2016 c. Analisis Atas Efesiensi Penggunanaan Sumber Daya Tabel 5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Pada Sasaran 1. Efesiensi 3-4 1 Persentase pertumbuhan populasi - Sapi potong 99 - Kerbau 100 - Kuda 100 - Kambing 97 - Ayam Buras 97 - Ayam Ras Pedaging 92 - Ayam Ras Petelur 100 - Itik 93 96.75 5.31 Rata-rata persentase capaian No. Indikator Kinerja Capaian Kinerja Realisasi Anggaran 91.44 Rata-rata capaian kinerja pada sasaran ini adalah 96,75, jika disandingkan dengan persentase realisasi keuangannya yaitu 91,44 maka efisiensi penggunaan sumber daya sasaran 1 adalah 5,31 .

d. Analisis Program dan Kegiatan yang Menunjang Pencapaian Kinerja