LAKIP DINAS SDAEM TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
DINAS SUMBER DAYA AIR, ENERGI DAN MINERAL
KABUPATEN SLEMAN
0
1
6
L
A
K
I
P
(2)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan rencana strategik (Renstra) Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2016 dan perubahannya dapat selesai disusun.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman tahun 2016 ini dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban secara periodik yang berisi informasi mengenai kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral dalam mencapai misi dan tujuan dalam rangka perwujudan tata pemerintahan yang baik (good governance). Laporan ini menggambarkan tingkat pencapaian kinerja, keberhasilan dan /atau kegagalan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan visi dan misi Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman.
Acuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini adalah : Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permen PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam LAKIP ini kami berusaha melaporkan apa yang direncanakan sesuai dokumen perencanaan yang ada dan sejauh mana strategi yang dilaksanakan dapat mendukung pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten Sleman. Selain itu sebagai wujud komitmen pimpinan beserta segenap aparatur di Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman dalam melaksanakan akuntabilitas.
(3)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
iii
Kami menyadari LAKIP ini belum secara lengkap menggambarkan kinerja yang ideal. Oleh karena itu kami berupaya menyempurnakan terbangunnya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Kabupaten Sleman. Oleh karena itu masukan dan saran perbaikan dari atasan, lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan laporan di masa yang akan datang.
Akhirnya LAKIP ini diharapkan dapat menjadi sarana evaluasi yang konstruktif baik dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan maupun dalam penetapan target kinerja sesuai dengan arah perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, khususnya dalam upaya peningkatan kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman untuk kemajuan penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Sleman di masa yang akan datang.
Sleman, 2017
Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman
Ir. R. SAPTO WINARNO, MT Pembina Utama Muda, IV/c NIP 19600401 199103 1 003
(4)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
iv
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF
i ii iv vi viii
x xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Kewenangan dan Tugas Pokok serta Struktur Organisasi
1.3 Isu Strategis
1.4 Maksud dan Tujuan
1.5 Sistematika Penyusunan
1 1 2 9 11 13
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
2.2 Visi dan Misi Dinas SDAEM Kabupaten Sleman
2.3 Tujuan dan Sasaran
2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
2.5 Indikator Kinerja Utama
17 17 18 22 35 40 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Komitmen Pimpinan
3.2 Pelaksanaan Agenda Reformasi Birokrasi
3.3 Penilaian Tingkat Maturitas Penyelenggaraan SPIP Dinas SDAEM Kabupaten Sleman
3.4 Pengintegrasian Sistem Informasi 3.5 Tindak Lanjut
50 50 51 51
53 55
(5)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
v
3.6 Kerangka Pengukuran Kinerja 3.7 Realisasi Indikator Kinerja Utama 3.8 Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3.9 Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis 3.10 Akuntabilitas Keuangan
56 57 72 74 123
BAB IV PENUTUP 126
(6)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
vi
DAFTAR TABEL
2.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan Dinas Sumber Daya
Air, Energi dan Mineral
25
2.2 Sasaran, Kebijakan dan IKU Dinas Sumber Daya Air, Energi
dan Mineral 2011 - 2016
28
2.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Tahun 2016 – 2021
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman
32
2.4 Perjanjian Kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral
Kabupaten Sleman Tahun 2016
36
2.5 Indikator Kinerja Utama Dinas SDAEM Tahun 2016 - 2021 41
2.5 Rencana Kinerja Tahunan Dinas SDAEM Tahun 2016 45
3.1 Skala Pengukuran 57
3.2 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas Sumber Daya Air ,
Energi dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2016
58
3.3 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas Sumber Daya Air,
Energi dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2011-2016
59
3.4 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas Sumber Daya Air,
Energi dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2016 dengan Tahun 2021
62
3.5 Pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas SDAEM Kabupaten
Sleman Tahun 2016 – Realisasi Keuangan
63
3.6 Pencapaian Penetapan Kinerja Dinas Sumber Daya Air. Energi
dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2016 – Realisasi
Keuangan
64
3.7 Pencapaian Penetapan Kinerja Dinas SDAEM Kabupaten
Sleman pada Tahun 2016 - Realisasi fisik
68
3.8 Sasaran dan Indikator Sasaran Kabupaten Sleman tahun 2016 73
3.9 Capaian Kinerja Sasaran Dinas SDAEM Kabupaten Sleman
Tahun 2016
73
3.10 Realisasi Indikator Sasaran I Tahun 2016 74
3.11 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran I terhadap target RPJMD 75
3.12 Jenis Temuan Pemeriksaan 77
3.13 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 terhadap Target RPJMD 79
(7)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
vii
3.15 Realisasi Indikator Sasaran 2 Tahun 2016 82
3.16 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 terhadap Target RPJMD 83
3.17 Konversi Indeks 85
3.18 Realisasi Indikator Kinerja sasaran 2 terhadap Target RPJMD 64
3.15 Kondisi Irigasi di Kabupaten Sleman Tahun 2015 68
3.16 Realisasi Indikator Kinerja sasaran 2 terhadap Target RPJMD 69
3.17 Kondisi Jaringan irigasi air tanah di Kabupaten Sleman Tahun
2015
71
3.18 Realisasi Indikator Sasaran 3 Tahun 2016 86
3.19 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 3 terhadap Target RPJMD 87
3.20 Persentase Penambangan Rakyat yang sesuai Kaidah Teknis
Tahun 2016
89
3.21 Realisasi Indikator Sasaran 4 Tahun 2016 92
3.22 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 4 terhadap Target RPJMD 93
3.23 Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan irigasi menurut
Pengamatan di Kabupaten Sleman Tahun 2016
95
3.24 Realisasi Indikator Sasaran 5 tahun 2016 99
3.25 Penerima Instalasi Biogas Tahun 2016 100
3.26 Realisasi Indikator Sasaran 5 Tahun 2016 101
3.27 Realisasi Indikator Sasaran 6 Tahun 2016 106
3.28 Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 3 terhadap Target RPJMD 107
3.29 Rasio Elektrifikasi Tahun 2016 110
3.30 Realisasi Indikator Sasaran 7 tahun 2016 112
3.31 Realisasi Indikator Kinerja sasaran 7 terhadap Target RPJMD 112
3.32 Data Embung Terbangun di Kabupaten Sleman 116
3.33 Data Mata Air / Tuk se Kabupaten Sleman 117
3.34 Rekapitulasi Data Embung dan Mata Air se Kabupaten Sleman 122
3.35 Analisis Efisiensi Pencapaian Sasaran Dinas SDAEM Tahun
2016
(8)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
viii
DAFTAR GAMBAR
1.1 Grafik Jumlah Pegawai Tahun 2016 menurut Golongan 7
1.2 Grafik Jumlah Pegawai Tahun 2016 menurut Tingkat Pendidikan 7
1.3 Bagan Susunan Organisasi Dinas Sumber Daya Air, Energi, Dan
Mineral
8
2.1 Hubungan antara Perencanaan Strategis dan Perencanaan Kerja 18
2.2 Visi dan Misi Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral 19
3.1 Sistem Informasi yang telah terintegrasi di Kabupaten Sleman 54
3.2 Grafik Target dan realisasi Kinerja IKU I 75
3.3 Rapat Koordinasi menanggapi Tim Pemeriksa 76
3.4 Grafik Target dan Realisasi Kinerja IKU 2 79
3.5 Rapat Bulanan yang diadakan perbidang dalam menunjang
peningkatan kinerja SKPD
80
3.6 Grafik Target dan Realisasi Kinerja IKU 3 83
3.7 Sarasehan Organisasi Petani Pengelola Embung dan Organisasi
Petani Pengelola Mata Air
84
3.8 Grafik Target dan Realisasi Kinerja IKU 4 87
3.9 Penertiban Penambangan di Kali Gendol Desa Kepuharjo
Kecamatan Cangkringan dan Desa Sindumartani Kecamatan Ngemplak
88
3.10 Pengawasan tambang rakyat di Girikerto Turi dan Kali Krasak
Merdikorejo Tempel
91
3.11 Target dan Realisasi Kinerja IKU 5 93
3.12 Rehab. Bd. Randusongo dan peningkatan DI. Silo 94
3.13 Sarasehan Gerakan Irigasi Bersih dan Gerakan Irigasi Bersih di
Kabupaten Sleman
99
(9)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
ix
3.15 Grafik Target PLTS dan Realisasi PLTS 102
3.16 Grafik Target Biogas dan Realisasi Biogas 102
3.17 Instalasi Pemasangan Biogas 103
3.18 Penyalaan Biogas dari Kelompok Ternak Bapak Marsudi dan
Kelompok Ternak Bapak Muhaimin
106
3.19 Grafik Target Rasio Elektrifikasi dan Realisasi rasio Elektrifikasi 107
3.20 Instalasi Jaringan Tegangan Rendah Jaringan Tegangan Menengah 109
3.21 Grafik Target dan Realisasi Kinerja IKU 8 113
(10)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
x
DAFTAR LAMPIRAN
(11)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
Secara umum Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman telah melaksanakan kewenangan yang menjadi tanggung jawabnya di bidang sumberdaya air dan energi sumberdaya mineral dengan fungsi utamanya yang meliputi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang sumberdaya air, energi, dan sumberdaya mineral; b. Pelaksanaan tugas bidang sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral;
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang sumberdaya air, energi, dan sumberdaya mineral;
d. Pembinaan, pengembangan, dan pemanfaatan sumberdaya air, energi, dan sumberdaya mineral; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Mengacu pada Rencana Strategis 2016-2021, Sasaran Strategis yang ingin dicapai oleh Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral adalah :
1. Meningkatnya tata kelola administrasi pembangunan sumber daya air, energi dan mineral. 2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik;
3. Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan lingkungan. 4. Meningkatnya kinerja sarana, prasarana irigasi dan penampung air lainnya. 5. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya energi.
6. Meningkatnya rasio elektrifikasi untuk mengentaskan kemiskinan dari sektor
ketenagalistrikan.
7. Meningkatnya ketersediaan air baku.
Selanjutnya dari Ketujuh sasaran strategis tersebut, ditetapkanlah Indikator Kinerja Utama Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral, yang terdiri dari:
1. Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti; 2. Predikat Nilai LAKIP;
3. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);
4. Persentase Penambangan rakyat yang sesuai kaidah teknis; 5. Cakupan ketersediaan air untuk pertanian;
6. Jumlah unit energi alternatif yang terbangun; 7. Persentase rumah yang teraliri listrik;
(12)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
xii
8. Persentase ketersediaan air baku;
Indikator Kinerja Utama tersebut selanjutnya dicoba untuk dijabarkan dalam 17 program dan 48 kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016, dengan mengacu pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan perubahannya.
Berdasarkan analisis pencapaian kinerja, dapat disampaikan bahwa Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral berhasil memenuhi bahkan melampaui target kinerja yang telah diatur sebagaimana termaksud dalam Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Dinas SumberDaya Air, Energi dan Mineral.
Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program/kegiatan selama tahun 2016 adalah:
1. Kuantitas sumber daya manusia yang semakin berkurang.
2. Debit air yang ada di Kabupaten Sleman semakin lama semakin menurun, sedangkan perkembangan penduduk semakin bertambah maka perlu cadangan air tanah / konservasi. 3. Dengan diberlakukannya UU no. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah untuk
Kegiatan Pengawasan Pertambangan menjadi kewenangan Provinsi DIY.
4. Capaian Rasio elektrifikasi mencapai 98,70% dikarenakan adanya kebijakan pengurangan DAU sehingga mengakibatkan target elektrifikasi 2300 sambungan rumah tidak bisa terpenuhi pada tahun 2016, sehingga target elektrifikasi pada tahun 2016 mengalami penurunan.
Berkenaan dengan kendala tersebut di atas, strategi yang diambil oleh Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral adalah:
1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral melalui pelatihan teknis.
2. Secara berkelanjutan perlu penambahan embung / sarana penampungan air agar dapat menaikkan muka air tanah dan dapat mengendalikan banjir.
3. Meningkatkan kualitas koordinasi dengan seluruh SKPD khususnya dengan Provinsi DIY agar dapat memaksimalkan kualitas pengelolaan sumber daya air, energi dan mineral.
(13)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
0
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
aporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan atas penggunaan anggaran selama tahun 2016. Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai sekaligus sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral untuk meningkatkan kinerja.
Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman dibentuk dengan pertimbangan agar pelaksanaan fungsi sumber daya air, energi dan sumber daya mineral dapat dilaksanakan lebih optimal dengan mengacu pada seluruh potensi sumber daya air, energi dan sumber daya mineral yang terdapat di Kabupaten Sleman.
Berkenaan dengan upaya untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, maka Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman berusaha untuk meningkatkan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) di jajarannya agar berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab untuk
mewujudkan Visi dan Misi sesuai dengan RPJMD 2016 – 2021 Kabupaten Sleman.
Agar tujuan pengelolaan Irigasi, Energi dan Sumber Daya Mineral dapat tercapai, diperlukan rencana strategis yang harus dimonitor dan dievaluasi setiap tahun. Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Strategi yang telah ditetapkan dijabarkan dalam kebijakan - kebijakan dan program - program. Adapun program merupakan kumpulan dari kegiatan.
LAKIP merupakan laporan pertanggungjawaban instansi pemerintah atas akuntabilitas kinerja yang telah ditetapkan selama kurun waktu 1 (satu) tahun dan sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada publik serta dalam rangka mewujudkan Good Governance.
(15)
2 LAKIP Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman disusun untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 yang berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan yang bertitik
tolak dari RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016 – 2021, Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Sleman Tahun 2016 yang merupakan penjabaran dari
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Sleman Tahun 2016, Rencana Strategis Tahun 2016 - 2021, yang merupakan penjabaran Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab. Sleman Tahun 2016 – 2021.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman disusun dengan maksud untuk memberikan informasi kepada publik terkait capain kinerja Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral tahun 2016 dalam mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi dan beberapa kendala, serta hambatan yang dihadapi untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral di tahun berikutnya dan mampu menggambarkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan selama kurun waktu Tahun Anggaran 2016 (1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016).
1.2. Kewenangan dan Tugas Pokok serta Struktur Organisasi
1. Kewenangan dan Tugas Pokok a. Kewenangan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, kewenangan pemerintah kabupaten/kota adalah urusan
(16)
3 dalam daerah kabupaten/kota dan penggunaan sumberdaya lebih efisien
dilakukan oleh kabupaten/kota. Urusan konkuren terdiri atas urusan
pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan pemerintah wajib di Dinas SDAEM terdiri dari Urusan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Urusan Perencanaan, Urusan Bidang Lingkungan Hidup, Urusan Otonomi Daerah, Pemerintah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Urusan Kearsipan, Urusan Bidang Komunikasi dan Informatika, dan Urusan Pemerintahan Pilihan di Dinas SDAEM yaitu Urusan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
b. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral (SDAEM), Dinas SDAEM memiliki kedudukan, tugas dan fungsi (Bab II, Pasal 2) sebagai berikut :
(1) Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral merupakan energi pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral.
(3) Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral;
b. pelaksanaan tugas bidang sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral;
c. penyelenggaraan pelayanan umum bidang sumber daya air, energi, dan sumber daya mineral;
(17)
4 d. pembinaan, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya air,
energi, dan sumber daya mineral; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Struktur Organisasi
Susunan organisasi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman menurut Peraturan Bupati Sleman Nomor 28 Tahun 2009 dan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, terdiri dari (Bab II, Pasal 3) :
a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;
Sekretariat memiliki tugas dan fungsi melaksanakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) sub bagian: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan surat-menyurat, kearsipan, kepustakaan, dokumentasi, perlengkapan dan rumah tangga dinas serta menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usaha kepegawaian Dinas. 2. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan anggaran, perbendaharaan, dan pembukuan keuangan Dinas.
3. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program kerja, rencana kegiatan, penyajian data, evaluasi, dan penyusunan laporan Dinas.
c. Bidang Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air (PPSDA);
(18)
5 pembinaan dan pengendalian sumber daya air. Bidang Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air terdiri dari 2 (dua) seksi:
1. Seksi Penyediaan dan Konservasi SDA
Seksi Penyediaan dan Konservasi SDA mempunyai tugas melaksanakan penyediaan dan konservasi sumber daya air, seperti pemeliharaan dan rehabilitasi embung, perencanaan dan pembangunan embung/bangunan penangkap air lainnya.
2. Seksi Pembinaan dan Pengendalian SDA
Seksi Pembinaan dan Pengendalian SDA mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan dan pengendalian bidang sumber daya air, seperti rehabilitasi/pemeliharaan Petani Pemakai Air, peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.
d. Bidang Irigasi
Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan operasional, pemeliharaan, pengembangan, dan pembinaan irigasi. Bidang Irigasi terdiri dari 2 (dua) seksi:
1. Seksi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi
Seksi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi mempunyai tugas melaksanakan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana sumber daya air, terutama kaitannya dengan pengairan sawah/irigasi,
seperti operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi,
rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi. 2. Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi
Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi mempunyai tugas melaksanakan pembangunan, pengembangan dan pembinaan irigasi, seperti peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif (WISMP).
e. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Bidang ini memiliki tugas menyelenggarakan dan membina pengusahaan, pengembangan dan pengendalian Energy dan Sumber Daya Mineral. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri dari 3 (tiga) seksi:
1. Seksi Pengusahaan ESDM
(19)
6 perizinan dan pembinaan usaha di bidang sumber daya pertambangan dan energi, penurapan mata air, pengambilan dan pemakaian air bawah tanah serta pengolahan data dan informasi bidang pertambangan dan energi.
2. Seksi Pengembangan ESDM
Seksi Pengembangan ESDM mempunyai tugas melaksanakan pemetaan dan pengembangan potensi geologi, sumber daya mineral dan energi serta air bawah tanah, penataan wilayah dan konservasi pertambangan, serta reklamasi dan revegetasi lahan bekas tambang.
3. Seksi Pengendalian ESDM
Seksi Pengendalian ESDM mempunyai tugas melaksanakan pengawasan usaha di bidang sumber daya pertambangan dan energi, pemboran, penurapan mata air, pengambilan/pemakaian air bawah tanah, serta menyiapkan bahan pemberian rekomendasi penggunaan alat berat.
f. Unit Pelaksana Teknis
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian/bidang tersebut masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang/Bagian yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.
(20)
7 Jumlah pegawai Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2015 menurut Golongan adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Pegawai Tahun 2016 menurut Golongan
Jumlah pegawai Dinas Sumber Air, Energi dan Mineral Tahun 2016 menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut :
Gambar 1.2 Grafik Jumlah Pegawai Tahun 2016 menurut Tingkat Pendidikan
0 5 10 15 20 25 30 35
Gol IV Gol II I Gol II Gol I
Ju
m
la
h
Golongan
Kepala Dinas SDAEM
Sekretariat
Bidang PPSDA
Bidang Irigasi
Bidang E SDM
0 10 20 30 40
S2 S1 D-III SLTA SLTP SD
Jumlah
P
e
n
d
id
k
a
n
Bidang ESDM Bidang Irigasi Bidang PPSDA Sekretariat
(21)
8
GAMBAR 1.3 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS SUMBER DAYA AIR, ENERGI, DAN MINERAL
Seksi Pengendalian Energi dan Sumber Daya Mineral Seksi Pengembangan Energi
dan Sumber Daya Mineral Seksi Pengusahaan Energi dan Sumber Daya Mineral KEPALA DINAS
Bidang Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air
SEKRETARIAT
Subbagian Perencanaan dan
Evaluasi
Subbagian Keuangan
Subbagian Umum dan Kepegawaian
Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Irigasi
Seksi Operasional dan Pemeliharaan Irigasi
Seksi Pengembangan dan Pembinaan Irigasi
Seksi Penyediaan dan Konservasi Sumber Daya Air
Seksi Pembinaan dan Pengendalian Sumber Daya Air
Kelompok Jabatan Fungsional
Unit Pelaksana Teknis : Garis Komando
(22)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
9
1.3. Isu Strategis
Permasalahan utama atau isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman pada tahun 2015 sebagai berikut :
Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
Ketergantungan P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) terhadap
bantuan pemerintah sangat tinggi.
Kurangnya regenerasi di organisasi P3A dan masih kurangnya
ketertarikan generasi muda pada sektor pertanian.
Masih banyaknya P3A yang belum berbadan hukum sehingga jika ada
konflik dengan pihak lain akan merasa kesulitan.
Banyak bendung di daerah rawan bencana sehingga cepat terjadi
kerusakan, setiap kali turun hujan.
Sedimentasi cukup besar dikarenakan lokasi bendung yang terletak
dilereng merapi.
Kurang terpeliharanya saluran irigasi karena terbatasnya SDM / Petugas Kebersihan.
Adanya kekurangan biaya pemeliharaan maka banyak saluran yang
rusak dikarenakan usia bangunan.
Sering terjadi kerusakan pompa dikarenakan umur pompa yang sudah tua
dan kesulitan mencari suku cadang.
Operator pompa masih kurang dan selama ini berasal dari swadaya P3A.
Banyaknya alih fungsi lahan disekitar saluran irigasi sehingga menggangu
operasi dan pemeliharaan saluran.
Banyaknya pembuangan limbah dan sampah irigasi ke saluran irigasi
yang menyebabkan pencemaran.
Kurang perhatian dan peduli dari masyarakat terhadap fungsi dan
keberadaan saluran irigasi.
Masih banyaknya pelanggaran sempadan saluran irigasi dan alih fungsi saluran menjadi drainase saluran hujan.
(23)
10
Masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai daerah sempadan
sungai.
Adanya konflik penggunaan dan pemanfaatan air irigasi khususnya petani
tanaman pangan dan petani ikan.
Debit air yang ada di kabupaten sleman semakin lama semakin menurun
sedangkan perkembangan penduduk semakin bertambah maka perlu cadangan air tanah / konservasi sehingga salah satu cara dengan membuat embung yang dapat menaikkan muka air tanah sehingga dapat mengendalikan banjir dan berfungsi sebagai pariwisata.
Banyak lahan untuk penyerapan air semakin berkurang karena berubah
alih fungsi, sehingga air mengalir langsung kesungai, semakin banyak air yang hanyut akan semakin banyak membawa material sehingga akan lebih cepat pendangkalan pada sungai dan embung.
Belum optimalnya fungsi embung sebagai sarana penampung air.
Semakin berkurang sarana penyediaan air sehingga perlu penambahan
bangunan bangunan penyediaan air / penampung air (seperti mata air dan embung) sehingga diharap ketersediaan air dapat tercukupi baik irigasi maupun air bersih.
Mata air yang terletak di lahan pribadi dan dikuasai oleh pribadi / swasta.
Untuk kegiatan penambangan adanya pemberhentian Normalisasi aliran
sungai maka kegiatan pengambilan material beralih ke lahan perkebunan / perkarangan.
Dengan diberlakukan UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah untuk Kegiatan Pengelolaan Perizinan Usaha Bidang ESDM tidak dijalankan karena merupakan kewenangan Provinsi DIY.
Dengan adanya penertiban penambangan untuk penggunaan alat berat
dihentikan, sehingga para penambang beralih ke penambangan secara manual sehingga akan lebih sulit dikendalikan.
Masih banyaknya penambangan liar dikarenakan banyaknya kebutuhan
material pasir dari masyarakat yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.
(24)
11
Pemanfaatan energi alternatif belum optimal.
Rendahnya motivasi pengembangan energi alternatif (non minyak bumi).
Meningkatnya kebutuhan energi untuk berbagai kegiatan.
Adanya penggunaan energi listrik ilegal di masyarakat.
Penyelamatan air tanah dengan kesadaran pengaturan pengambilan
kedalaman air tanah serta memasang water meter pada sumur air tanah.
Perlunya reklamasi dan penertiban secara terpadu pada kegiatan
penambangan dan pengambilan air tanah.
Pemenuhan energi listrik bersubsidi (450 VA) untuk pengentasan
kemiskinan untuk rumah tangga miskin dan rentan miskin.
1.4 Maksud Dan Tujuan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permen PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden ini memberikan tuntutan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan LAKIP sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Esensi dari SAKIP bagi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintahan untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategis Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral telah dapat dipenuhi melalui implementasi strategis pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus SAKIP diawali dengan penyusunan Rencana Strategis yang mendefinisikan visi, misi dan tujuan/sasaran strategis Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman tahun 2016 – 2021. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja yang telah
(25)
12 dicapai oleh Dinas Sumber Daya Air,Energi dan Mineral yang berhasil diperoleh. Pada setiap akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada para stakeholder dalam wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dengan dasar pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral memiliki dua fungsi utama. Pertama, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan sarana bagi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder (pimpinan, penilai akuntabilitas dan masyarakat). Kedua, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang. Dua fungsi utama LAKIP tersebut pada dasarnya merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh setiap instansi pemerintah.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral dimaksudkan untuk :
1. Sebagai salah satu pelaksanaan kewajiban setiap instansi pemerintah sesuai amanat peraturan perundang-undangan, tentang penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel, bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;
2. Memberikan gambaran dan informasi tentang pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral selama Tahun 2016, dalam kerangka mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik.
Tujuan penyusunan LAKIP Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral ini adalah untuk :
1. Dapat digunakan sebagai media akuntabilitas Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral yang menjadi acuan baku dan analisis lanjutan, mengarah pada sinergitas, sinkronisasi, dan integritas pelaksanaan program-kegiatan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral sesuai
(26)
13 dengan acuan Renstra Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral dengan arah kebijakan mewujudkan good governance di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman.
2. LAKIP Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral ini juga berorientasi
sebagai sarana perbaikan dan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan disertai analisis lanjutan untuk mengidentifikasi peluang-peluang dan masukan-masukan penting berdasarkan potensi dan sumber daya yang dimiliki, sehingga Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral dapat berperan dan berfungsi maksimal dalam proses penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Sleman.
3. Memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dan peningkatan Kinerja internal Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman.
1.5 Sistematika Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2016, disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif
Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategik serta sejauh mana Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral mampu mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya. Selain itu juga dipaparkan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan langkah-langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun-tahun mendatang.
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi.
(27)
14
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini disajikan gambaran singkat mengenai Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral pada tahun 2016 dengan mengacu pada visi dan misi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Pada bab ini disajikan Akuntabilitas Kinerja dan Akuntabilitas Keuangan pada Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral.
Akuntabilitas Kinerja / Capaian Kinerja Organisasi
Pada Sub bab ini disampaikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran indikator kinerja sasaran strategis organisasi yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja.
Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berkut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2016. 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun
2016 dengan tahun 2011, 2012 , 2013; 2014, 2015.
3. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun terakhir Renstra tahun 2021.
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2016 dengan standar nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ; analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja.
(28)
15
Akuntabilitas Keuangan / Realisasi Anggaran
Pada Sub bab ini diuraikan target dan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran
(29)
16
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral
(30)
17
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
erencanaan pembangunan Kabupaten Sleman secara umum telah disepakati dan ditetapkan didalam dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021. Dokumen perencanaan tersebut disusun dan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dan dokumen ini berisikan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program pembangunan daerah.
Penyusunan Laporan Kinerja Kabupaten Sleman Tahun 2016 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permen PAN dan RB Nomor 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
2.1 Rencana Strategis
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis baik lokal, nasional maupun global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Rencana Strategis Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan strategis yang
P
(31)
18 disusun dan dirumuskan setiap lima tahun yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Program dari Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral. RENSTRA Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana program yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran.
Gambar 2.1 Hubungan antara Perencanaan Strategis dan Perencanaan Kinerja
2.2 Visi dan Misi Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman
Untuk merealisasikan dan mewujudkan visi, dijabarkan dalam misi yang akan dicapai dalam kurun waktu tahun 2016 - 2021. Misi ini dijabarkan dan dituangkan dalam tujuan dan sasaran strategis organisasi berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal yang merupakan kondisi spesifik yang ingin dicapai oleh organisasi dalam memenuhi visi dan misinya. Tujuan dan sasaran tersebut dijabarkan kembali dalam konsepsi yang lebih operasional dalam bentuk strategi.
Perencanaan Strategis
Perencanaan Kerja
Perjanjian Kinerja
(32)
19 Gambar 2.2 Visi dan Misi Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral
1. Visi
Dalam konteks untuk tercapainya peningkatan mutu dan produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman, maka telah ditetapkan visi dan misi yang mengacu pada visi dan misi Pemerintah Kabupaten Sleman. Adapun visi yang akan dicapai oleh Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman adalah
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT SLEMAN YANG LEBIH SEJAHTERA,
MANDIRI, BERBUDAYA DAN TERINTEGRASIKANNYA SISTEM
E-GOVERNMENT MENUJU SMART REGENCY PADA TAHUN 2021”.
Penjelasan visi:
a. Sejahtera : Suatu keadaan dimana masyarakat terpenuhinya kebutuhan dasarnya, baik kebutuhan lahir maupun batin, secara merata. Beberapa indikator untuk mengukur pencapaian
sejahtera adalah Indeks Pembangunan Manusia,
menurunnya ketimpangan ekonomi, menurunnya angka
Visi :Terwujudnya Masyarakat Sleman Yang Lebih Sejahtera,
Mandiri, Berbudaya Dan Terintegrasikannya Sistem
E-Government Menuju Smart Regency Pada Tahun 2021
Misi 1:Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan
e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Misi 3 : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi
kerakyatan, aksesbilitas dan kemampuan ekonomi
rakyat, serta penanggulangan
kemiskinan.
Misi 4: Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya
alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan
(33)
20 kemiskinan, meningkatnya kualitas lingkungan hidup dan pertumbuhan ekonomi.
b. Mandiri : Suatu keadaan dimana Pemerintah Kabupaten Sleman
memiliki kemampuan mendayagunakan potensi lokal dan sumber daya yang ada serta memiliki ketahanan terhadap dinamika yang berlangsung. Beberapa indikator untuk mengukur pencapaian kemandirian adalah meningkatnya daya saing daerah, meningkatnya kontribusi sektor lokal ekonomi daerah.
c. Berbudaya : Suatu keadaan dimana didalam masyarakat tertanam dan terbina nilai nilai tatanan dan norma yang luhur tanpa meninggalkan warisan budaya dan seni. Beberapa indikator yang dapat mencerminkan sikap berbudaya masyarakat
adalah meningkatnya kenyamanan dan ketertiban,
kemampuan mitigasi masyarakat terhadap bencana, penanaman nilai nilai karakter, meningkatnya kerukunan masyarakat, meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya, serta perempuan dan anak yang semakin terlindungi.
d. Terintegrasikannya Sistem E-Goverment menuju smart Regency : Terintegrasikannya sistem e-Govt menuju smart regency, bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat diperlukan sistem pelayanan yang lebih baik yang merupakan paduan sistem regulasi, kebijakan, sikap dan perilaku, yang didukung dengan teknologi informasi yang modern yang mampu memberikan respon dan efektivitas yang tinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik dalam rangka menuju Smart Regency.
(34)
21
2. Misi
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi, diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat mengetahui peran dan program-program Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman serta hasil yang akan diperoleh di masa yang akan datang.
Mengacu pada dokumen Renstra Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan
Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2016 – 2021, Misi Dinas Sumber Daya Air,
Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman sesuai dengan Misi dari Bupati dan Wakil Bupati Sleman adalah:
1. Misi 1 : Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Penjelasan : Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, dengan cara peningkatan kualitas birokrasi menjadi birokrasi yang profesional sehingga bisa menjadi pelayanan masyarakat. Dan didukung oleh pemanfaatan teknologi yang terintegrasi yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
2. Misi 3 : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan,
aksesbilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
Penjelasan : Misi ini dimaksudkan untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang terus menerus kepada masyarakat dalam penguatan sistem ekonomi kerakyatan yang berbasis kekuatan lokal, peningkatan infrastruktur dan prasarana perekonomian dan peningkatan akses bagi masyarakat agar lebih mudah berusaha, sehingga
(35)
22 kemampuan ekonomi rakyat lebih berkembang dan semakin kuat.
3. Misi 4 : Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan
sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
Penjelasan : Misi ini dimaksudkan untuk mengelola infrastruktur khususnya untuk mewujudkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat dengan tidak meninggalkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, sehingga perlu adanya formulasi penataan ruang yang baik sinergi antara berbagai aspek dengan daya dukung sumber daya alam dan lingkungan yang terbatas.
2.3 Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan tersebut ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Selain itu tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Diharapkan tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan guna merealisasikan misi.
Dengan demikian tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi instansi Pemerintah yang ditetapkan dengan memperhatikan faktor-faktor penentu keberhasilan (key success factor) dari hasil analisis yang memadai terhadap lingkungan baik internal maupun global.
Berdasarkan uraian di atas, maka telah ditetapkan menjadi 4 (empat) tujuan Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman yang akan dicapai dalam kurun waktu 6 tahun mendatang (2016-2021) sebagai
(36)
23 berikut:
Misi Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman sesuai dengan Misi dari Bupati dan Wakil Bupati Sleman adalah:
1. Misi 1 : Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Tujuan : Penguatan Kelembagaan dan terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik dan profesional sektor Sumber Daya Air, Energi dan Mineral.
2. Misi 3 : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan,
aksesbilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
Tujuan : Meningkatkan kemampuan pengelolaan sumber daya air,
energi dan mineral yang lestari untuk menguatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Misi 4 : Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan
sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
Tujuan : Terwujudnya pengelolaan sumber daya air dan energi yang
ber wawasan keseimbangan lingkungan.
b. Sasaran
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Selain itu dalam sasaran, dirancang pula indikator sasaran. Yang dimaksud dengan indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan, dimana pada setiap indikator sasaran selalu disertai dengan rencana tingkat capaiannya (target) masing-masing.
(37)
24 Dengan demikian sasaran strategis merupakan sesuatu yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi.
1. Misi 1 : Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Sasaran : a. Meningkatnya tatakelola administrasi pembangunan
sumber daya air, energi dan mineral. b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
c. Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan lingkungan.
2. Misi 3 : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan,
aksesbilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
Sasaran : a.Meningkatnya kinerja sarana, prasarana irigasi dan
penampung air lainnya.
b. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya energi.
c. Meningkatkan rasio elektrifikasi untuk mengentaskan kemiskinan dari sektor ketenagalistrikan.
3. Misi 4 : Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan
sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
Sasaran : a. Meningkatnya ketersediaan air baku.
Secara singkat pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, dan kebijakan Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral mengacu pada Dokumen Review Terhadap Perubahan Renstra Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral
(38)
25 Tabel 2.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Kebijakan Dinas Sumber Daya Air,
Energi, dan Mineral Tahun 2016 - 2021
Visi : Terwujudnya masyarakat sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasikannya sistem e-government menuju smart regency pada tahun 2021
Misi 1 : Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas birokrasi yang responsive dan penerapan e-govt yang terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Penguatan
Kelembagaan dan terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik dan profesional sektor Sumber Daya Air, Energi dan Mineral
Meningkatnya tatakelola administrasi pembangunan sumber daya air, energy dan mineral
Pembinaan dan pengembangan kapasitas sumber daya aparatur Meningkatkan pelayanan dan tertib administrasi keuangan, asset, perijinan dan kepegawaian serta administrasi umum berbasis elektronik dan pengembangan aplikasi Meningkatnya kualitas pelayanan publik Peningkatan pelayanan dan tertib administrasi Meningkatkan pelayanan berbasis elektronik dan pengembangan aplikasi Meningkatnya pengelolaan
sumber daya alam yang berwawasan lingkungan Optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya air, energi dan mineral dengan
memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan.
Misi 3 : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesbilitas dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan kemampuan pengelolaan sumber daya air, energi dan mineral yang lestari untuk menguatkan kesejahteraan masyarakat
Meningkatnya kinerja sarana dan prasarana irigasi dan penampung air lainnya. Optimalisasi kinerja aparat untuk mengelola sarana, prasarana irigasi. Menyelenggarakan Operasi dan Pemeliharaan Infrastruktur Sumber Daya Air yang berbasis masyarakat (partisipatif)
(39)
26 Meningkatkan
pengembangan ketersediaan infrastruktur Sumber Daya Air dan
penanggulangan daya rusak air
Melakukan peningkatan
jaringan irigasi yang sudah ada
serta menjaga dan meningkatkan
kualitas sarana,
prasarana irigasi
dengan melibatkan
peran serta
masyarakat Optimalisasi kinerja aparat untuk mengelola sarana, prasarana penampung air lainnya. Melaksanakan Operasi dan Pemeliharaan sarana, prasarana penampung air lainnya secara optimal dengan melibatkan peran masyarakat. Meningkatkan pengembangan ketersediaan infrastruktur Sumber Daya Air dan
penanggulangan daya rusak air.
Melaksanakan konservasi Sumber
Daya Air, dan
mengembangkan prasarana
penyediaan air
dalam upaya
mempertahankan ketersediaan air secara
berkelanjutan serta melindungi sumber daya air akibat daya rusak air. 1. Melaksanakan pemberdayaan P3A/GP3A dalam irigasi partisipatif 2. Membuka peluang keterlibatan P3A/GP3A / OPPMA / OPPE dalam
mengelola dan memanfaatkan sumber daya air.
Pembinaan
kelembagaan dan
pemberdayaan masyarakat
termasuk P3A/
OPPMA / OPPE dalam pengelolaan sumber daya air.
(40)
27 Meningkatnya pemanfaatan sumber daya energi Meningkatkan Pengelolaan, Pembinaan dan Pengawasan sumberdaya energi yang berwawasan lingkungan. Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan
potensi sumber
energi terbarukan
dan meningkatkan cakupan pelayanan
energi sebagai
sumber energi
masyarakat Meningkatkan rasio elektrifikasi untuk mengentaskan kemiskinan dari sektor ketenagalistrikan Penyediaan perencanaan energi ketenagalistrikan di Kabupaten Sleman Meningkatkan aksesibilitas masyarakat khususnya
terhadap pelayanan
listrik dan
meningkatkan
pelayanan listrik
pada rumah tangga miskin dan rentan
miskin secara
bertahap.
Misi 4 : Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya pengelolaan sumber daya air dan energi yang ber wawasan keseimbangan lingkungan. Meningkatnya ketersediaan air baku Meningkatkan pengembangan ketersediaan infrastruktur Sumber Daya Air
Melaksanakan konservasi Sumber Daya Air, dan mengembangkan prasarana penyediaan air dalam upaya mempertahankan ketersediaan air secara berkelanjutan serta melindungi sumber daya air akibat daya rusak air.
(41)
28 Tabel 2.2 Sasaran, Kebijakan, dan IKU Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral 2011-2016
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Meningkatnya tatakelola administrasi pembangunan sumber daya air, energy dan mineral
Meningkatkan pelayanan dan tertib
administrasi keuangan , asset, perizinan dan kepegawain serta
administrasi umum berbasis elektronik dan pengembangan aplikasi
% - - - 100
A - - - A
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Meningkatkan pelayanan berbasis elektronik dan pengembangan aplikasi
% - - - 78,67
Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
% - - - 15
Predikat Nilai LAKIP
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Persentase penambangan rakyat yang sesuai kaidah teknis
Target Satuan
Indikator Kinerja Utama Kebijakan
Sasaran
Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti
(42)
29
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Meningkatnya kinerja sarana, prasarana irigasi dan penampung air lainnya
Menyelenggarak an operasi dan pemeliharaan infrastruktur sumber daya air yang berbasis masyarakat (partisipatif)
% - - - 75
Meningkatnya partisipasi masyarakat dan swasta dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air
% 15,50 20,00 20,05 30,00 30,50
-Kondisi bendung baik % 79,40 81,00 82,70 84,30 85,90 -Kondisi saluran baik % 73,90 75,40 76,90 78,40 79,90
-Kondisi JIAT baik % 68,40 72,40 76,40 80,40 84,40 -% 73,50 75,00 76,50 78,00 79,50
Persentase luas areal pertanian yang teraliri irigasi teknis
Indikator Kinerja Utama Kebijakan
Sasaran
Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air
Meningkatnya sarana dan prasarana irigasi
Target
Menjaga dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana irigasi dengan melibatkan peran serta masyarakat
Kondisi irigasi baik
Satuan
Cakupan ketersediaan air untuk pertanian
(43)
30
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Meningkatnya pemanfaatan sumber daya energi
Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan potensi sumber energi terbarukan dan
meningkatkan cakupan pelayanan energi sebagai sumber energi
masyarakat
unit 303 313 323 334 344 410
PLTMH unit 3 3 3 4 4 4
PLTS unit 185 185 185 185 185 185
Biogas unit 115 125 135 145 155 221
% 97,80 98,30 98,80 99,30 99,40
% 98,00 99,50 100,00
Meningkatkan rasio eletrifikasi untuk
mengentaskan kemiskinan dari sektor
ketenagalistrikan
Meningkatkan aksesbilitas masyarakat khususnya terhadap pelayanan listrik dan
meningkatkan pelayanan listrik pada rumah tangga miskin dan rentan miskin secara bertahap
% 97,80 98,30 98,80 99,30 99,40 99,97
Energi terbarukan
Rasio elektrifikasi
revisi Meningkatkan
cakupan layanan energi
Meningkatnya pemanfaatan sumber daya energi
Indikator Kinerja Utama Kebijakan
Sasaran
Jumlah energi alternatif yang terbangun
Persentase rumah yang teraliri listrik
Target
Meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan
(44)
31
Disarikan dari dokumen Rencana Strategis Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Tahun 2011-2015 , dokumen Review Terhadap Perubahan Renstra Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2011 – 2015, dan Dokumen Rencana Strategis Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral tahun 2016-2021
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Menjaga kualitas sumber daya alam
Meningkatkan pengelolaan sumber daya mineral dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan
ha 190 180 170 160 150
Meningkanya ketersediaan air baku
Melaksanakan konservasi Sumber Daya Air dan
mengembangka n prasarana penyediaan air dalam upaya mempertahanka n ketersediaan air secara berkelanjutan serta melindungi sumber daya air akibat daya rusak air
% - - - 65
Target Satuan
Indikator Kinerja Utama Kebijakan
Sasaran
Persentase Ketersediaan air baku Luas lahan rusak akibat penambangan
(45)
32 Tabel 2.3
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah tahun 2016-2021 Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman No Tujuan Dinas
SDAEM Indikator Tujuan Target Indikator Tujuan 2016 Target Indikator Tujuan 2021 Sasaran Dinas SDAEM Indikator Sasaran
Target Kinerja Sasaran pada Tahun ke -
Penjelasan
1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Penguatan Kelembagaan dan terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik dan profesional sektor Sumber Daya Air, Energi dan mineral
Predikat LAKIP
A A Meningkatnya tatakelola administrasi pembangunan sumber daya air, energi dan mineral Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti
100 100 100 100 100 100 Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti dibagi seluruh hasil temuan pemeriksaan dikalikan 100%
Predikat Nilai LAKIP
A A A A A A Predikat LAKIP Dinas SDAEM atas penilaian dari Inspektorat Daerah Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
78,67 78,7 4
78,80 78,87 78,90 79,0 0
Hasil Nilai IKM yang dilaksanakan oleh Dinas SDAEM Persentase Penamban gan rakyat yang sesuai kaidah teknis
15 0 Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan lingkungan. Persentase Penambanga n rakyat yang sesuai kaidah teknis
15 0 0 0 0 0 Jumlah penambangan rakyat yang ditindaklanjuti dibagi jumlah seluruh kegiatan penambangan rakyat dikalikan 100%
(46)
33 No Tujuan Dinas
SDAEM Indikator Tujuan Target Indikator Tujuan 2016 Target Indikator Tujuan 2021 Sasaran Dinas SDAEM Indikator Sasaran
Target Kinerja Sasaran pada Tahun ke -
Penjelasan
1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
2. Meningkatkan kemampuan pengelolaan sumber daya air dan energi yang lestari untuk menguatkan kesejahteraan masyarakat Cakupan ketersedia an air untuk pertanian
75 80 Meningkatnya kinerja sarana, prasarana irigasi dan penampung air lainnya. Cakupan ketersediaan air untuk pertanian
75 77 78 78 79 80 Jumlah debit yang tersedia dibagi dengan debit yang dibutuhkan dikalikan 100%
Jumlah unit energi alternatif yang terbangun
410 0 Meningkatnya pemanfaatan sumber daya energi
Jumlah unit energi alternatif yang terbangun
410 0 0 0 0 0 Jumlah unit energi alternatif terbarukan yang terbangun (unit) Persentase rumah yang teraliri listrik
99,97 0
Meningkatkan rasio elektrifikasi untuk
mengentaskan kemiskinan dari sektor
ketenagalistrikan
Persentase rumah yang teraliri listrik
99,97 0 0 0 0 0 Jumlah rumah yang teraliri listrik dibagi jumlah rumah dikalikan 100%
3.
Terwujudnya pengelolaan sumber daya air
Persentase ketersedia
65 85 Meningkatnya ketersediaan air
Persentase ketersediaan air baku
65 70 75 80 85 85 Jumlah ketersedian air baku yang terkelola dengan baik dibanding
(47)
34 No Tujuan Dinas
SDAEM
Indikator Tujuan
Target Indikator
Tujuan 2016
Target Indikator
Tujuan 2021
Sasaran Dinas SDAEM
Indikator Sasaran
Target Kinerja Sasaran pada Tahun ke -
Penjelasan
1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
dan energi yang ber wawasan keseimbangan lingkungan.
an air baku baku dengan total jumlah
ketersediaan air baku di Kabupaten Sleman dikalikan 100%
(48)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
35
2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan unit kerja yang menerima tanggung jawab dengan pihak yang memberikan tanggung jawab. Dengan demikian perjanjian kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan pada tahun tertentu (2016) oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral kepada Bupati Sleman. Dokumen Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman bersama Bupati Sleman, kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
Sasaran dan program yang telah ditetapkan berdasarkan rencana strategis, dijabarkan dalam perencanaan kinerja yang merupakan rencana dan komitmen kinerja untuk tahun tertentu. Perencanaan kinerja merupakan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan pada setiap awal tahun anggaran, seiring dengan penyusunan dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi pemerintah untuk mencapainya dalam tahun yang bersangkutan.
Dokumen rencana kinerja terdiri dari sasaran, indikator sasaran, program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan. Selain itu juga berisi informasi mengenai keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan dan program. Keselarasan dan keterkaitan dalam penentuan sasaran, program, dan kegiatan beserta indikator kinerjanya sangat menentukan pencapaian tujuan dan sasaran instansi yang telah ditetapkan berdasarkan rencana strategisnya.
(49)
36 Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral
Kabupaten Sleman Tahun 2016
Sasaran Target Realisasi Capaian
Kinerja (%) Program/Kegiatan Anggaran
Meningkatkan tata kelola administrasi pembangunan sumber daya air, energi dan mineral
100% 100% Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
38.500.000
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
38.500.000
A Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 11.899.000 Penguatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 11.899.000 Program Peningkatan, Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
128.030.025
Penyusunan Laporan Realisasi Keuangan dan Kinerja SKPD
71.839.925 Penyusunan Perencanaan
Kerja SKPD
31.165.000 Penyusunan Pengendalian dan
evaluasi perencanaan SKPD
25.025.000
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
21.256.000 Penyusunan Renstra SKPD 21.256.000 78,67 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
429.716.200 Penyediaan Makanan dan
Minuman Rapat
15.000.000 Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi
20.000.000 Penyediaan Bahan dan Jasa
Administrasi Perkantoran
188.379.950 Penyediaan Jasa Langganan 55.000.000 Penyediaan Jasa Keamanan
dan Kebersihan Kantor
151.336.250 993.800.000 Pemeliharaan Rutin Berkala
Kendaraan Dinas/Operasional
720.800.000 Pemeliharaan Rutin Berkala
Gedung Kantor dan Rumah Dinas
265.000.000
Pemeliharaan Rutin Berkala Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor dan Rumah Dinas
8.000.000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
55.667.875
Bimbingan T eknis, Workshop, Seminar, Lokakarya
15.000.000 Pengelolaan Kepegawaian 40.667.875
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Indikator Kinerja Utama
Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti
Prdikat Nilai LAKIP
Indeks Kepuasan Masyarakat
(50)
37
Sasaran Target Realisasi Capaian
Kinerja (%) Program/Kegiatan Anggaran
Program Pemeliharaan Rutin / Berkala sarana dan Prasarana Kearsipan
11.646.000
Pemeliharaan Rutin / berkala sarana pengelolaan dan penyimpanan arsip
11.646.000
15.436.000
Pengelolaan Website 15.436.000
Meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan lingkungan
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
112.002.750
Monitoring dan Pengendalian Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C
32.125.000
Koordinasi dan Pendataan tentang Hasil Pemasyarakatan Hasil Produksi Air Tanah
79.877.750
Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak Lingkungan
99.182.250
Pengawasan Penertiban Kegiatan Pertambangan Rakyat
63.083.250
Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat
36.099.000
Indikator Kinerja Utama
Program Pengembangan, Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Persentase penambangan rakyat yang sesuai kaidah teknis
(51)
38
Sasaran Target Realisasi Capaian
Kinerja (%) Program/Kegiatan Anggaran
Meningkatnya kinerja sarana prasrana irigasi dan penampung air lainnya
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
42.701.541.895
Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi
25.661.735.900
Rehabilitasi/Pemeliharaan Petani
Pemakai Air 71.473.500
Pembangunan/Peningkatan Jaringan Irigasi
13.166.189.500 Pemeliharaan Jaringan Irigasi 3.128.149.950 Peningkatan Pengelolaan Irigasi
Partisipatif
119.810.500 Pengelolaan Perizinan Bidang
Irigasi
137.965.800 Pemutakhiran Data Jaringan Irigasi 67.719.245 Peningkatan Kelembagaan
Kebijakan Pengelolaan Irigasi (WISMP)
348.497.500
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, danau dan sumber daya air lainnya
7.770.754.125
Pembangunan Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya
1.807.925.475
Pemeliharaan dan Rehabilitasi Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya
863.889.500
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sungai, Danau, Sumber Daya Air Lainnya.
232.460.000
Perencanaan Embung dan Bangunan Penampung Air lainnya
209.639.150
Rehabilitasi Pemeliharaan Normalisasi Sungai dan Pembinaan Penanganan Pengendalian Daya Rusak Sungai
3.838.482.500
Pengelolaan Sempadan Sungai,
Embung dan Mata Air 818.357.500
Indikator Kinerja Utama
Cakupan ketersediaan air untuk pertanian
(52)
39
*) indikator kinerja mengacu pada dokumen Renstra Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2016 - 2021
Sasaran Target Realisasi Capaian
Kinerja (%) Program/Kegiatan Anggaran
Meningkatnya pemanfaatan sumber daya energi
410 Program Pengembangan Energi Terbarukan
315.930.300
Pemantauan dan Pengendalian Pendistribusian Minyak dan Gas 58.736.500 Pengembangan Energi Alternatif 224.034.800 Pemeliharaan Energi Terbarukan 33.159.000 99,97 Program Pembinaan dan
Pengembangan Ketenagalistrikan 239.534.200 Pengembangan Ketenagalistrikan 49.202.000 Penyusunan Rencana Energi 190.332.200
Meningkatnya ketersediaan air baku
65 Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku
479.766.000
Pemeliharaan Prasarana Pengambilan dan Saluran Pembawa
395.116.000
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Air
84.650.000
213.152.500 Penilaian Kota Sehat/Adipura 94.067.500 Pengkajian Dampak
Lingkungan
119.085.000
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1.312.634.780
Konservasi SDA dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air
1.146.711.850
Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA
44.660.250
Pengelolaan Konservasi SDA 121.262.680
Total 54.950.449.900 Indikator Kinerja Utama
Jumlah unit energi alternatif yang terbangun
Persentase Rumah yang teraliri listrik
Persentase ketersediaan air baku
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
(53)
40
2.5. Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan.
Tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama adalah :
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik;
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja
Selanjutnya melalui Indikator Kinerja Utama inilah dilaksanakan pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan.
Dinas SDAEM Kabupaten Sleman telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sleman Tahun 2016 - 2021.
Mengacu pada Keputusan Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral tentang Indikator Kinerja Utama Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Tahun 2016, Indikator Kinerja Utama Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral adalah sebagai berikut (Tabel 2.5) :
(54)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
41 Tabel 2.5. Indikator Kinerja Utama Dinas SDAEM Tahun 2016 - 2021
No KINERJA
UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA FORMULASI PERHITUNGAN SKPD PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Meningkatnya
tata kelola administrasi pembangunan sumber daya air,
energi dan mineral Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti Persentase temuan hadil pemeriksaan yang ditindaklanjuti dibagi seluruh hasil temuan pemeriksaan dikalikan 100%
Dinas SDAEM Sekretariat
Predikat Nilai LAKIP Unit kerja dengan tingkat akuntabilitas minimal A
Dinas SDAEM Sekretariat
2 Meningkatnya
kualitas pelayanan publik Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Jumlah nilai IKM yang dilaksanakan dibagi seluruh
IKM di SKPD dikalikan 100%
Dinas SDAEM Bidang
irigasi
3 Meningkatnya
pengelolaan Sumber Daya Alam yang berwawasan lingkungan Persentase penambangan rakyat yang sesuai kaidah teknis Jumlah penambangan rakyat yang ditindaklanjuti dibagi jumlah seluruh kegiatan
Dinas SDAEM Bidang
(55)
42
No KINERJA
UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA FORMULASI PERHITUNGAN SKPD PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
penambangan rakyat dikalikan
100%
4 Meningkatnya
kinerja sarana, prasarana irigasi dan penampung air lainnya Cakupan ketersediaan air untuk pertanian Jumlah debit yang tersedia dibagi dengan debit yang dibutuhkan dikalikan 100%
Dinas SDAEM Bidang
irigasi
5 Meningkatnya
pemanfaatan sumber daya energi Jumlah unit energi alternatif yang terbangun Jumlah unit energi alternatif terbarukan yang terbangun (unit)
Dinas SDAEM Bidang
ESDM
6 Meningkatkan
rasio elektrifikasi untuk mengetaskan kemiskinan dari sektor ketenagalistrikan Persentase rumah yang teraliri listrik Jumlah rumah yang teraliri listrik dibagi jumlah rumah dikalikan 100%
Dinas SDAEM Bidang
ESDM
7 Meningkatnya
ketersediaan air baku Persentase ketersediaan air baku Jumlah ketersediaan air baku yang terkelola dengan baik dibanding dengan total ketersediaan air
Dinas SDAEM Bidang
(56)
43
No KINERJA
UTAMA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
FORMULASI PERHITUNGAN
SKPD PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER DATA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
baku di Kabupaten
(57)
44
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) memuat informasi mengenai sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya, program, kegiatan beserta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Selain itu dokumen RKT juga memuat informasi mengenai keterkaitan kegiatan dengan sasaran dan keterkaitan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis, Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman telah menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dengan memperhatikan sasaran yang telah ditetapkan. Dalam rangka mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan untuk tahun 2016, telah ditetapkan program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016. Terdapat 17 program dan 48 kegiatan yang tersebar dalam 7 urusan wajib (Pekerjaan Umum; Perencanaan Pembangunan, Lingkungan Hidup; Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah; kearsipan; Komunikasi, informasi dan media massa) dan 1 urusan pilihan (Energi dan Sumber Daya Mineral), yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2016. Secara lengkap, Rencana Kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman dengan mengacu pada sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang ingin dicapai pada tahun anggaran 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.6.
(58)
45 Tabel 2.6
Rencana Kinerja Tahunan Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Tahun 2016
Program Kegiatan Anggaran
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
38.500.000
Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat
15.000.000
Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi
20.000.000
Penyediaan Bahan dan Jasa Administrasi Perkantoran
188.379.950
Penyediaan Jasa Langganan 55.000.000 Penyediaan Jasa Keamanan
dan Kebersihan Kantor
151.336.250
Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
720.800.000
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dan Rumah Dinas
265.000.000
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor dan Rumah Dinas
8.000.000
Bimbingan Teknis,
Workshop, Seminar, dan
Lokakarya
15.000.000
Pengelolaan Kepegawaian
40.667.875
Penyusunan Laporan
Realisasi Keuangan dan
Kinerja SKPD
71.839.925
Penyusunan Perencanaan
Kerja SKPD
31.165.000
Penyusunan Pengendalian
dan evaluasi perencanaan
SKPD
25.025.100
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Program Peningkatan,
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
(59)
46
Program Kegiatan Anggaran
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi
25.661.735.900
Rehabilitasi/Pemeliharaan Petani Pemakai Air
71.473.500 Pembangunan/Peningkatan Jaringan Irigasi 13.166.189.500 Pemeliharaan Jaringan Irigasi 3.128.149.950 Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif 119.810.500 Pembinaan Perizinan Bidang Irigasi 137.965.800
Pemutakhiran Data Jaringan Irigasi 67.719.245 Peningkatan Kelembagaan Kebijakan Pengelolaan Irigasi (WISMP) 348.497.500 Pemeliharaan Prasarana Pengambilan dan Saluran Pembawa 395.116.000 Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Air 84.650.000
Pembangunan Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya
1.807.925.475
Pemeliharaan dan Rehabilitasi Embung dan Bangunan Penampung Air Lainnya
863.889.500
Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Pengelolaan Sungai, Danau dan Sumber Daya air lainnya
232.460.000
Perencanaan Embung dan Bangunan Penampung air lainnya
209.639.150
Rehabilitasi/pemeliharaan Normalisasi Saluran Sungai dan Pembinaan Penanganan Pengendalian Daya Rusak
3.838.482.500
Pengelolaan Sempadan Sungai Embung dan Mata Air
818.357.500
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
(1)
13 0 4.2 LANGKAH KEDEPAN
Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral Kabupaten Sleman pada tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain adalah :
1. Meningkatkan kualitas koordinasi dengan Pemerintah Pusat berkenaan dengan regulasi-regulasi pusat yang terdapat perbedaan-perbedaan dalam penetapan maupun pengaturannya.
2. Meningkatkan kualitas koordinasi dengan seluruh SKPD, untuk memaksimalkan kualitas pengelolaan sumber daya air, energi, dan mineral yang berwawasan lingkungan dengan berbasis pemberdayaan masyarakat.
3. Meningkatkan kualitas SDM Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral melalui pelaksanaan pelatihan-pelatihan, pembinaan yang berkelanjutan, serta pemberian kesempatan pendidikan, guna meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya.
5. Perlu penambahan dana Operasi Pemeliharaan Jaringan irigasi secara bertahap. 6. Perlu penambahan tenaga PHL disesuaikan kondisi lapangan.
7. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan dan pelaksanaan usaha pertambangan.
Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap beberapa indikator kinerja yang tercantum dalam Renstra Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021, dan khususnya untuk tahun 2016 yang juga dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi Kabupaten Sleman Tahun 2016 dapat dipenuhi sesuai dengan harapan. Terhadap indikator kinerja yang capaiannya belum memenuhi target yang telah ditetapkan, harus menjadi cambuk untuk memperbaiki kinerja agar lebih baik lagi pada tahun-tahun mendatang.
Demikian laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral, mudah-mudahan dapat memberikan gambaran yang mencukupi tentang akuntabilitas capaian kinerja Dinas Sumber Daya Air, Energi dan
(2)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
13 1
Mineral dan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dan anggaran tahun 2016.
(3)
13 2
LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral
(4)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
13 3
(5)
Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Tahun 2016
(6)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
Dinas Sumber Daya Air, Energi, dan Mineral Kabupaten Sleman Tahun 2015