pengalaman dan penghayatannya kepada kepribadian anak, disamping evaluasi secara periodik yang memang wajar dilakukan pada waktu-waktu yang tepat.
D. Hubungan Antara Kompetensi Guru Dengan Evaluasi Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
Kompetensi kemampuan guru merupakan salah satu alat untuk mendorong meningkatnya prestasi belajar siswa selain itu juga berfungsi memotivasi secara
ekstrensik. Seseorang yang mengajar diperlukan adanya kompetensi. Kompetensi guru sebagai tenaga pengajar erat hubungannya dengan evaluasi belajar yang
dicapai siswa. James. E Weigand dalam Nana Sudjana mengemukakan ada tiga faktor di luar kemampuan siswa yang dipengaruhi evaluasi belajar yakni :
1. Kondisi yang diperlukan untuk belajar
2. Kompetensi tenaga pengajar
3. Interaksi personal antara tenaga pengajar guru dalam proses belajar
mengajar Guru yang profesional pada intinya adalah guru yang memiliki kompetensi
dalam melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Kompetensi guru diperlukan dalam proses belajar karena inti dari pendidikan terletak pada kegiatan ini.
Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh kegiatan proses belajar mengajar. Sedangkan keberhasilan siswa dalam belajar ditunjukkan oleh hasil
evaluasi belajar. Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar kompetensi, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Diantara kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya, kemampuan penguasaan materi, pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional
pendidikan. Ditinjau dari sudut profesionalisme tugas kependidikan maka dalam melaksanakan kegiatan penilaian yang merupakan salah satu ciri yang melekat
pada pendidik profesional. Dari penjelasan tersebut maka kompetensi tersebut dapat dilihat melalui dua hal yaitu :
1. Karena keberadaan guru dalam kelas adalah sebagai manajer bidang studi
yaitu tentang orang yang merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar di sekolah
2. Karena guru di sekolah bertugas menentukan keberhasilan siswa oleh
karena itu apabila siswa belum berhasil maka guru yang mampu merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar adalah guru
yang kompeten. Dari penjelasan tersebut maka guru dapat dikatakan berkompeten apabila guru
dapat merencanakan, melaksanakan program dan mengevaluasi tersebut. Guru juga hendaknya memiliki ketrampilan dan keahlian dalam bidangnya sehingga
dapat tercapai hasil yang optimal.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Singkat Sekolah
SD Islan Ngadirejo Temanggung di dirikan pada tahun 2003. Pada mulanya sekolah ini adalah MI NU, akan tetapi karena mengalami kemunduran
maka MI NU di ubah menjadi SD Islam. Sekolah ini dibangun diatas tanah seluas 306 M2 dengan nomor sertifikat notaris 1124200100326 dan nomor statistik
sekolah 102032309041. Sekolah ini berlokasi di desa Kauman kelurahan Ngadirejo kecamatan Ngadirejo kabupaten Temanggung Jawa Tengah, yaitu arah
selatan menuju tempat wisata Jumprit, dengan jarak kurang lebih 25 km dari kota Temanggung, dan berada di kaki gunung Sindoro. Keadaan desanya beriklim
sejuk, sehingga sangat mendukung suasana untuk belajar mengajar. Di sekolah ini mempunyai tenaga pengajar 12 orang dan 2 orang
karyawan, jumlah murid di SD Islam Ngadirejo untuk tahun ajaran 2009-2010 berjumlah 208 orang. Walaupun SD Islam termasuk sekolah baru, namun sekolah
ini mampu mencetak prestasi ditingkat kecamatan maupun kabupaten. Salah satunya sekolah ini memenagkan olimpiade Matematika, Sains dan kegiatan
Pramuka.
2. Visi dan Misi
Visi