Objek dan Subjek Dalam Perjanjian Gadai Hak dan Kewajiban Pemegang Gadai

33 debitur lalai membayar kembali hutangnya. Hak gadai ini berbeda dengan hak-hak kebendaan yang lain, yang merupakan hak yang bersifat memberi jaminan ; menjamin pembayaran kembali dari uang pinjaman itu.

3. Objek dan Subjek Dalam Perjanjian Gadai

Benda yang dijadikan jaminan gadai harus benda bergerak Pasal 1150 jo Pasal 1152 KUHPerdata. Dengan adanya penyebutan secara khusus dan berturut-turut; ”hak gadai atas benda-benda bergerak dan atas piutang-piutang atas bawa atau tunjuk” dapat disimpulkan bahwa gadai dapat diletakkan baik barang bergerak bertubuhberwujud lichamelijk maupun yang tidak berwujudtidak bertubuh onlichamelijk. Untuk subjeknya tidak ditetapkan, artinya siapapun; jadi setiap manusia selaku pribadi natuurlijke persoon dan setiap badan hukum rechts persoon berhak menggadaikan bendanya yang penting merupakan orang atau pembawa hak yang cakap bertindak, atau orang yang berhak berbuat bebas terhadap suatu benda. 37 37 Ibid, hal. 24. Analisis perjanjian..., S. Supasti Wulandari, FH UI, 2007 34

4. Hak dan Kewajiban Pemegang Gadai

Pemegang Gadai mempunyai beberapa hak sebagai berikut: a. Menjual dengan kekuasaan sendiri parate eksekusi Dalam Pasal 1155 KUHPerdata ditentukan : “Bila oleh pihak-pihak yang berjanji tidak disepakati lain, maka jika debitur atau pemberi gadai tidak memenuhi kewajibannya, setelah lampaunya jangka waktu yang ditentukan, atau setelah dilakukan peringatan untuk pemenuhan janji dalam hal tidak ada ketentuan tentang jangka waktu yang pasti, kreditur berhak untuk menjual barang gadainya di hadapan umum menurut kebiasaan-kebiasaan setempat dan dengan persyaratan yang lazim berlaku, dengan tujuan agar jumlah utang itu dengan bunga dan biaya dapat dilunasi dengan hasil penjualan itu. Bila gadai itu terdiri dari barang dagangan atau dari efek-efek yang dapat diperdagangkan dalam bursa, maka penjualannya dapat dilakukan di tempat itu juga, asalkan dengan perantaraan dua orang makelar yang ahli dalam bidang itu.” 38 Dari Pasal 1155 KUHPerdata tersebut ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu : 39 1. Bahwa ketentuan Pasal 1155 KUHPerdata merupakan ketentuan yang bersifat penambah aanvullendrecht, karena para pihak bebas menentukan lain. 38 Kitab Undang-undang Hukum Perdata [Burgelijk Wetboek], op.cit., Pasal 1155 39 J. Stario b, Hukum Benda dan Hak-hak Jaminan Kebendaan, Citra Aditya Bandung, 1998, hal 135. Analisis perjanjian..., S. Supasti Wulandari, FH UI, 2007 35 2. Jika debitur atau pemberi gadai wanprestasi maka penerima gadai berhak untuk menjual barang gadai didepan umum menurut kebiasaan dan syarat-syarat tertentu. 3. Hak untuk menjual sendiri parate eksekusi diberikan oleh undang-undang tidak perlu diperjanjikan. 4. Untuk penjualan tersebut tidak diperlukan adanya titel eksekutorial. Pemegang gadai dapat melaksanakan penjualan, dalam hal debitur wanprestasi, tanpa adanya penetapan pengadilan, tanpa perlu adanya juru sita maupun mendahuluinya dengan suatu sitaan. b. Hak pemegang gadai Hak pemegang gadai untuk menjual barang gadai tanpa titel eksekutorial. Hak pemegang gadai untuk menjual barang gadai tanpa titel eksekutorial tanpa perlu penetapan pengadilan dan ataupun bantuan dari juru sita dan seakan-akan hak eksekusi dapat dilaksanakan setiap saat itulah yang disebut dengan parate eksekusi. c. Hak untuk menjual barang gadai dengan perantaraan hakim. Di samping hak untuk menjual sendiri seperti tersebut di atas, dalam hal debitur wanprestasi, kreditur dapat Analisis perjanjian..., S. Supasti Wulandari, FH UI, 2007 36 memohon pada hakim untuk menentukan cara penjualan benda gadai. Hal ini diatur pada Pasal1156 KUHPerdata. d. Hak untuk mendapat ganti rugi Dalam Pasal 1157 KUHPerdata ditentukan bahwa pemegang gadai berhak untuk mendapatkan ganti rugi berupa biaya yang perlu dan berguna yang telah dikeluarkannya guna keselamatan barang gadai. e. Hak Retensi Pemegang gadai mempunyai hak retensi selama hutang pokok, bunga dan ongkos-ongkos yang menjadi tanggungan belum dilunasi. Hak ini diberikan dalam Pasal 1159 ayat 1 KUHPerdata yang menyatakan bahwa selama pemegang gadai tidak menyalahgunakan barang yang diberikan dalam gadai, maka si berhutang tidak berkuasa menuntut pengembaliannya, sebelum ia membayar sepenuhnya baik utang pokok maupun bunga dan biaya hutangnya, yang untuk menjaminnya barang gadai telah diberikan, beserta segala biaya yang telah dikeluarkan. Ketentuan ini memberikan wewenang kepada pemegang gadai untuk menahan barang gadai. Tujuannya adalah untuk melindungi pemegang gadai dari biaya-biaya yang perlu Analisis perjanjian..., S. Supasti Wulandari, FH UI, 2007 37 dikeluarkannya untuk merawat benda gadai Pasal 1159 ayat 2 KUHPerdata f. Hak untuk didahulukan Kreditur pemegang gadai mempunyai hak untuk didahulukan kreditur preferen pelunasannya terhadap tagihan- tagihan lainnya. Hal ini dapat disimpulkan dari Pasal1150 KUHPerdata, hak mana dapat diwujudkan melalui parate eksekusi ataupun dengan permohonan kepada hakim dalam cara bentuk penjualan barang gadai Pasal 1155 dan Pasal 1156 KUHPerdata 5 . Kewajiban Pemegang Gadai Kewajiban-kewajiban kreditur sebagai pemegang gadai antara lain : 40 a. Bertanggung jawab untuk hilangnya atau merosotnya nilai barang gadai, sekedar itu telah terjadi karena kelalaiannya Pasal 1157 ayat 1 KUHPerdata; b. Memberitahukan pemberi gadai, jika barang gadai dijual Pasal 1156 ayat 2 KUHPerdata; 40 Frieda Husni Hasbullah, op.cit, hal. 37. Analisis perjanjian..., S. Supasti Wulandari, FH UI, 2007 38 c. Bertanggung jawab terhadap hasil penjualan barang gadai Pasal 1159 KUHPerdata; d. Kreditur wajib mengembalikan benda gadai setelah hutang pokok, bunga, biaya atau ongkos untuk penyelamatan benda yang bersangkutan telah dibayar lunas

6. Terjadinya Perjanjian Gadai