Pengertian Gadai Sifat Gadai

31 B. PERJANJIAN GADAI

1. Pengertian Gadai

Gadai merupakan perjanjian yang bersifat acessoir, sehingga perjanjian gadai muncul bila telah ada perjanjian yang obligatoir yaitu perjanjian kredit. Apa yang dimaksud dengan gadai Pasal 1150 KUHPerdata merumuskan sebagai berikut: “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berhutang atau oleh orang lain atas namanya, dan yang memberiakn kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya;dengan dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus didahulukan”. Berdasarkan rumusan tersebut maka gadai pada dasarnya adalah suatu hak kebendaan atas benda bergerak milik orang lain dan bertujuan tidak untuk memberi kenikmatan atas benda tersebut melainkan untuk memberi jaminan bagi pelunasan hutang orang yang memberikan jaminan tersebut. Timbulnya hak gadai pertama-tama adalah karena diperjanjikan. Perjanjian tersebut memang dimungkinkan berdasarkan ketentuan Pasal 1132 KUHPerdata dan dipertegas dalam Pasal 1133 KUHPerdata yang menyatakan bahwa hak untuk Analisis perjanjian..., S. Supasti Wulandari, FH UI, 2007 32 didahulukan diantara orang-orang berpiutang terbit dari hak-hak istimewa, hak gadai dan hak hipotik. 36

2. Sifat Gadai

Gadai yang merupakan hak kebendaan mempunyai sifat- sifat dari hak kebendaan yaitu: a. Selalu mengikuti benda droit de suite; b. Memberikan kekuasaan kepada seorang kreditur untuk mengambil pelunasan dari hasil penjualan barang secara didahulukan daripada kreditur lainnya droit de preference, asas prioriteit ; c. Dapat dipindahkan ; d. Mempunyai kedudukan preferensi yaitu didahulukan dalam pemenuhanya melebihi kreditur-kreditur lainya Pasal 1133 KUH Perdata. Selain dari sifat-sifat gadai tersebut diatas ada yang berbeda dengan hak-hak kebendaan yang lainya. Gadai itu adalah bersifat accesoir, yaitu merupakan tambahan saja dari perjanjian yang pokok yang berupa perjanjian pinjaman uang. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai 36 Frieda Husni Hasbullah, Hukum Kebendaan Perdata, Hak-Hak yang Memberi Jaminan, jilid 2 Jakarta : IndpHill.Co, 2002, hal. 23. Analisis perjanjian..., S. Supasti Wulandari, FH UI, 2007 33 debitur lalai membayar kembali hutangnya. Hak gadai ini berbeda dengan hak-hak kebendaan yang lain, yang merupakan hak yang bersifat memberi jaminan ; menjamin pembayaran kembali dari uang pinjaman itu.

3. Objek dan Subjek Dalam Perjanjian Gadai