Pemeriksaan Kehamilan Antenatal Care

2.2 Kehamilan

Kehamilan merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas ovulasi, migrasi protozoa dan ovum, nidasi implantasi pada uterus, pembentukan plasenta, serta pembentukan dan perkembangan janin sampai aterm Hidayanti, 2009. Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari 40 minggu, dan tidak lebih dari 300 hari 43 minggu. Jika kehamilan berlangsung 40 minggu ini disebut kehamilan matur cukup bulan, dan jika kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur, sedangkan kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur Prawirohardjo, 2008. Dilihat dari lamanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam tiga bagian yaitu Prawirohardjo, 2008: 1. Kehamilan Triwulan I antara 0 sampai 12 minggu 2. Kehamilan Triwulan II antara 12 sampai 28 minggu 3. Kehamilan Triwulan III antara 28 sampai 40 minggu

2.3 Pemeriksaan Kehamilan Antenatal Care

Pemeriksaan kehamilan adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Pelayanan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Pemeriksaan kehamilan yang teratur akan menurunkan bukan hanya angka kematian ibu hamil dan ibu bersalin dan nifas tetapi juga menurunkan angka kematian dan kecacatan bayi di Indonesia. Manfaat pemeriksaan kehamilan adalah memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, sehingga dapat Universitas Sumatera Utara meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu Saifuddin, 2006. Tujuan umun dari pemeriksaan kehamilan ialah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu selama dalam kehamilan, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Sedangkan tujuan khusus dari pemeriksaan kesehatan ini antara lain Mochtar, 1998 : 1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan. 2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin. 3. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak. 4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi. Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur sangat penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat, mengenai : 1. Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan, pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah lahir. 2. Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu hamil mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan diri dan bayinya. 3. Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin pada umumnya tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemia, penyakit menahun. Ibu risiko tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan dari keluarga miskin membutuhkan dukungan biaya dan transportasi untuk rujukan ke rumah sakit. Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu: a. Timbang berat badan b. Ukur Tekanan darah c. Ukur Tinggi fundus uteri d. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid Universitas Sumatera Utara e. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan f. Tes terhadap penyakit menular sexual g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Pemeriksaan Ibu hamil meliputi: 1. Anamnesis Anamnesis berupa pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil, untuk mengetahui keadaan ibu dan faktor resiko yang dimilikinya. Pertanyaan yang diajukan dalam anamnesis adalah: a. Nama, umur, pekerjaan, pendidikan, nama suami, agama, dan alamat. b. Keluhan Utama: apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan- pengaduan lain yang penting. c. Tentang Haid: haid teratur atau tidak, lamanya haid, banyaknya darah, sifatnya darah, haid nyeri atau tidak, dan haid terakhir. d. Status perkawinan e. Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu jika bukan kehamilan yang pertama. f. Kehamilan sekarang: Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang yaitu berhubungan dengan gerakan janin, hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan kehamilan dan penyimpangan dari normal keadaan patologis. g. Anamnesis keluarga: adakah penyakit turunan dalam keluarga Sastrawinata, 1983 2. Pemeriksaan Fisik diagnostik Pemeriksaan fisik pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan Uliyah, 2006. Selain itu pemeriksaan fisik diagnostik juga meliputi: Universitas Sumatera Utara a. Takanan Darah Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 14090 mmHg. Bila tekanan darah naik hingga 30 mmHg sistolik dan 15 mmHg diastolik dari tensi sebelumnya maka perlu dicurigai toxaemia gravidarum. b. Berat badan Berat badan dalam trimester ketiga tidak boleh bertambah lebih dari 1kg seminggu atau 3kg dalam sebulan. Penambahan yang lebih dari batas- batas tersebut disebabkan oleh penimbunan retensi air dan hal ini disebut praoedema. c. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan urin glukosa, zat putih telur dan sedimen, darah Hemoglobin, golongan darah, Feses adakah telur-telur cacing. 3. Pemeriksaan Obstetrik a. Inspeksi Inspeksi dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma gravidarum pada mukawajah, pucat atau tidak pada selaput mata, ada tidaknya oedem. Pemeriksaan selanjutnya adalah melihat leher, dada, perut, dan pemeriksaan ekstremitas untuk melihat ada tidaknya varises. b. Palpasi Digunakan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan menggunakan metode leopold. c. Auskultasi Dilakukan umumnya dengan stetoskop monoaural untuk mendengarkan bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak, bising rahim, bunyi aorta serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat didengar pada akhir bulan ke-5. Dalam keadaan sehat bunyi jantung antara 120-140 xmenit. Uliyah, 2006 Universitas Sumatera Utara

2.4 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan