Hubungan Karakteristik Deugan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan lobor Tabun 2014

(1)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA PADA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI

PERSALINAN DI KLINIK SUMIARIANI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2014

FITRI AYU 135102041

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA PADA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI

PERSALINAN DI KLINIK SUMIARIANI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2014

ABSTRAK Fitri AyU

Latar Belakang : Kecemasan meningkat menjelang persalinan terutama pada trimester III. Kecemasan merupakan pada calon ibu ketika ingin menghadapi persalinan pertama kali adalah apakah mereka akan mampu menahan nyeri dan apakah mereka akan kehilangan kontrol dan berteriak.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat kecemasan primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014.

Metode Penelitian : Desain penelitian ini deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Jumlah sampel 40 orang. Analisis data yang digunakan adalah fisher’s exact test dan continuity correction.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian berdasarkan umur dari 40 responden yang mengalami kecemasan, highrisk 0 % dan lowrisk 21 orang (100%). Sedangkan hasil penelitian berdasarkan pekerjaan dari 40 responden yang mengalami kecemasan, tidak bekerja 15 orang (71,4%) dan bekerja 6 orang (28,6%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p 0,475 artinya tidak ada hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan dan berdasarkan pekerjaan diperoleh nilai p 0,318 artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan.

Kesimpulan : Penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan karakteristik dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Diharapkan kepada pimpinan Klinik Sumiariani, khususnya pegawai Klinik Sumiariani agar memberikan konseling bahwa persalinan merupakan hal yang wajar yang dialami seorang wanita.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-nya yang telah di berikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul: “HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA PADA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KLINIK SUMIARIANI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2014 ”.

Proposal ini digunakan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan D IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, baik dari penyampaian dan penulisan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi penyempurnaan Proposal berikutnya.

Kegiatan penyelesaian Karya Tulis ini dapat terlaksana berkat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini tidak telepas dari bimbingan dan bantuan serta dorongan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih yang tidak terhitung.

Dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa penulis mengucapkan terima kasih, kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis mengikuti pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik.


(5)

2. Nur Asnah Sitohang, S. Kep, Ns, M. Kep, selaku ketua Program Study D IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan masukkan dan pengarahan kepada penulisan proposal ini.

3. Farida L. S. Siregar, S. Kep, Ns, M. Kep, selaku seketaris Program Studi D IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan pengarahan kepada penulisan proposal ini.

4. Dr. dr. Sarma N Lumbanraja SpOG(K) selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dalam menyelesaikan proposal ini.

5. Diah Lestari Nasution, SST, M.Keb, salaku Penguji I yang telah memberikan masukkan dan bimbingan kepada penulis proposal ini.

6. Hj. Idau Ginting, SST, M.Kes, selaku Penguji II yang telah memberikan masukkan dan bimbingan kepada penulis proposal ini.

7. Sumiariani selaku Ibu Klinik di Kecamatan Medan Johor yang telah memberikan izin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian.

Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam Proposal ini dapat bermanfaat bagi siapa-siapa saja yang membaca dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan sahari-hari.

Medan, Januari 2014 Penulis

NIM 135102041 Fitri Ayu


(6)

DAFTAR ISI

halaman

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR SKEMA ...viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 3

C. Tujuan penelitian ... 3

1. Tujuan Umum ... 3

2. Tujuan Khusus ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Ilmu Penelitian ... 4

2. Manfaat Diri Sendiri ... 4

3. Manfaat Pendidikan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Kecemasan ... 5

1. Pengertian Kecemasan ... 5


(7)

3. Alat Ukur Kecemasan ... 8

B. Periode Kehamilan ... 9

C. Trimester III ... 12

D. Konsep dasar persalinan ... 15

1. Sebab-sebab mulainya Persalinan ... 15

2. Tanda-tanda Persalinan ... 16

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan ... 18

E. Beberapa Karakteristik ibu hamil yang terkait dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan ... 20

a. Umur ... 20

b. Pekerjaan ... 21

BAB III KERANGKA KONSEP ... 22

A. Kerangka Konsep ... 22

B. Hipotesis ... 22

C. Defenisi Operasional ... 23

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Desain Penelitian ... 25

B. Populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel ... 25

1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 25

3. Teknik Pengumpulan Data ... 25

C. Tempat Penelitian ... 26

D. waktu Penelitian ... 26


(8)

G. Instrumen Penelitian ... 28

H. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 29

I. Prosedur Pengolahan Data ... 30

J. Analisis Data ... 31

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

1. Analisis Univariat ... 32

2. Analisis Bivariat ... 34

B. Pembahasan ... 37

1. Karakteristik berdasarkan usia ... 37

2. Karakteristik berdasarkan pekerjaan ………..…………. 38

3. Karakteristik berdasarkan tingkat kecemasan ibu ………... 38

4. Hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan ...40

5. Hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan ...41

C. Keterbatasan Penelitian ………. 42

D. Implikasi penelitian ……… 42

BAB VI PENUTUP ………... 43

A. Kesimpulan ………. 43

B. Saran ………. 44 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR SKEMA

halaman Skema 3.1 kerangka konsep ……… 22


(10)

DAFTAR TABEL

halaman Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... 23 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Ibu Primigravida pada Trimester III dalam

Menghadapi Persalinan berdasarkan usia di Klinik Sumiariani

Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 ... 32 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ibu Primigravida pada Trimester III dalam

Menghadapi Persalinan berdasarkan pekerjaan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 ... 33 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ibu Primigravida pada Trimester III dalam

Menghadapi Persalinan berdasarkan tingkat kecemasan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 ... 33

Tabel 5.4 Hubungan Umur dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di Klinik

Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 ... 35

Tabel 5.5 Hubungan Pekerjaan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida

Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di Klinik


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Sidang Karya Tulis Ilmiah Lampiran 2 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4 : Lembar Kuesioner

Lampiran 5 : Surat Izin Surve Awal Lampiran 6 : Surat Balasan Surve Awal Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian Lampiran 8 : Surat Balasan Penelitian Lampiran 9 : Master Tabel Penelitian Lampiran 10 : Hasil Out Put Data Penelitian Lampiran 11 : Daftar Riwayat Hidup


(12)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA PADA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI

PERSALINAN DI KLINIK SUMIARIANI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2014

ABSTRAK Fitri AyU

Latar Belakang : Kecemasan meningkat menjelang persalinan terutama pada trimester III. Kecemasan merupakan pada calon ibu ketika ingin menghadapi persalinan pertama kali adalah apakah mereka akan mampu menahan nyeri dan apakah mereka akan kehilangan kontrol dan berteriak.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat kecemasan primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014.

Metode Penelitian : Desain penelitian ini deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Jumlah sampel 40 orang. Analisis data yang digunakan adalah fisher’s exact test dan continuity correction.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian berdasarkan umur dari 40 responden yang mengalami kecemasan, highrisk 0 % dan lowrisk 21 orang (100%). Sedangkan hasil penelitian berdasarkan pekerjaan dari 40 responden yang mengalami kecemasan, tidak bekerja 15 orang (71,4%) dan bekerja 6 orang (28,6%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p 0,475 artinya tidak ada hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan dan berdasarkan pekerjaan diperoleh nilai p 0,318 artinya tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan.

Kesimpulan : Penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan karakteristik dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Diharapkan kepada pimpinan Klinik Sumiariani, khususnya pegawai Klinik Sumiariani agar memberikan konseling bahwa persalinan merupakan hal yang wajar yang dialami seorang wanita.


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu hal yang fisilogis atau alamiah. Sebelum memberikan asuhan kehamilan hendaknya seorang bidan harus mengetahui konsep dasar asuhan kehamilan sehingga bidan dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan kebutuhan klien serta sesuai dengan evidence based dalam praktek kebidanan. Dengan mengetahui konsep dasar asuhan kehamilan, bidan dapat memfasilitasi klien dengan melibatkan suami atau keluarga untuk mendapatkan pengalaman kehamilan yang menyenangkan. Keterlibatan suami atau keluarga dalam asuhan kehamilan akan sangat membantu dalam proses adaptasi ibu terhadap kehamilan, karena kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional serta perubahan sosial di dalam keluarga (Indrayani, 2011).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran kelahiran plasenta (Nugraheny, 2010).

Cemas merupakan suatu kondisi yang wajar namun dapat pula merupakan kondisi yang tidak wajar, yaitu merupakan suatu tanda atau gejala dari suatu penyakit (Elvira, 2008).

Di Indonesia terdapat 373.000.000 orang ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000.000 orang


(14)

(28,7%). Seluruh populasi di Pulau Jawa terdapat 679.765 ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan 355.873 orang (52,3%), (Depkes RI, 2008).

Selama 279 hari kehamilan rata-rata, fisiologi ibu mengalami perubahan nyata untuk menunjang perkembangan janin untuk mempersiapkan ibu menjalani persalinan dan laktasi. Perubahan dimulai pada fase luteal siklus haid, sebelumnya pembuahan dan implantasi, seiring dengan dimulainya sekresi progesteron dari korpus luteum. Apabila pembuahan berhasil, kadar progesteron dan estrogen meningkat secara progresif. Bersama-sama mereka mengendalikan banyak perubahan pada fisiologi ibu selama kehamilan (Jane, 2007).

Seorang ibu mungkin akan merasa takut dengan kelahiran yang akan dilaluinya. Ia mungkin sudah merasakan takut akan rasa takut dan bahaya fisik yang akan timbul saat proses kelahiran. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan kembali muncul pada trisemester ketiga dan banyak ibu yang merasa bahwa dirinya semakin jelek dan aneh. Disamping itu, ibu juga akan merasa sedih karena perhatian dari suami selama kehamilan, mungkin akan berkurang. Pada trisemester ketiga, inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga serta bidan atau dokter kandungan (Nirwana, 2011).

Ketika waktunya sudah dekat biasanya untuk pertama kali calon orangtua akan merasakan ketakutan tentang hal yang akan dialaminya; calon orangtua untuk kedua kalinya dengan pengalaman kelahiran pertama yang sukar juga bisa menjadi khawatir. Umumnya kekhawatiran calon ibu waktu melahirkan pertama kali adalah apakah mereka akan mampu menahan nyeri dan apakah mereka akan kehilangan kontrol dan berteriak atau buang air besar. Mereka juga merasa sangat khwatir tentang apakah perlu dilakukan episiotomi (suatu sayatan pada


(15)

jaringan sekitar pintu vagina untuk memudahkan kelahiran). Sukar untuk dibayangkan kontraksi seperti apa yang akan dirasakan, dan walaupun dibantu dengan penjelasan, tidak seluruhnya sesuai dengan pengalaman yang sesungguhnya. Kekhawatiran lain termasuk keraguan sebagai ibu dari cemas tentang tidak tahu bagaimana mengurus bayi (Saputra, 2013).

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan karakteristik tingkat kecemasaan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan tingkat kecemasan ibu primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik umur ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan

b. Untuk mengetahui karakteristik pekerjaan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang tingkat kecemasan primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan.


(16)

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai pengalaman belajar dan menambah pengetahuan dalam penelitian sehingga dapat dijadikan pedoman dalam penelitian selanjutnya dan sebagai pengalaman yang nyata.

3. Bagi institusi Pendidikan

Bagi pendidikan kebidanan bermanfaat sebagai masukan bagi pengembangan kebidanan khususnya dalam pendidikan kebidanan maternitas.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu kondisi yang dapat di alami oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya kita mengalami kondisi cemas ketika menghadapi hal-hal di luar rutinitas atau kebiasan aktivitas sehari-hari, atau ketika menghadapi sesuatu yang datang tiba-tiba, misalnya ujian pindah rumah, atau menghadapi perubahan suasana lainnya (Elvira, 2008).

Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (1994), kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Pada kadar yang rendah, kecemasan membantu individu untuk bersiaga mengambil langkah-langkah mencegah bahaya atau untuk memperkecil dampak bahaya tersebut (Fausiah, 2008).

Menurut Hawari (2011), seseorang akan menderita gangguan cemas manakala yang bersangkutan tidak mampu mengatasi stresor psikososial yang dihadapinya. Tetapi pada orang-orang tertentu meskipun tidak ada stresor psikososial, yang bersangkutan menunjukkan kecemasan juga, yang ditandai dengan corak atau tipe kepribadian pencemas, yaitu antara lain :

a) Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang.

b) Memandang masa depan dengan rasa was-was (khawatir).

c) Kurang percaya diri, gugup apabila tampil di muka umum (demam panggung).


(18)

d) Sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain. e) Tidak mudah mengalah, suka “ngotot”.

f) Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah.

g) Seringkali mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan somatik), khawatir berlebihan terhadap penyakit.

h) Mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah yang kecil (dramatisasi).

i) Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan ragu. j) Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya seringkali diulang-ulang. k) Kalau sedang emosi seringkali bertindak histeris.

Orang dengan tipe kepribadian pencemas tidak selamanya mengeluh hal-hal yang sifat nya psikis tetapi sering juga disertai dengan keluhan-keluhan fisik (somatik) dan juga tumpang tindih dengan ciri-ciri kepribadian depresi atau dengan kata lain batasannya seringkali tidak jelas.

Menurut Pieter (2010), Reva Rubin mengatakan bahwa, selama periode kehamilan hampir sebagian ibu hamil sering mengalami kecemasan. Namun tingkat kecemasannya berbeda-beda dan tergantung pada sejauh mana ibu hamil itu memersepsikan kehamilannya. Faktor-faktor penyebab timbulnya kecemasan ibu hamil biasanya berhubungan dengan kondisi:

a) Kesejahteraan dirinya dan bayi yang akan dilahirkan. b) Pengalaman keguguran kembali (teroma).

c) Rasa aman dan nyaman selama masa kehamilan. d) Penemuan jati dirinya dan persiapan menjadi orang tua. e) Sikap memberi dan menerima kehamilan.


(19)

g) Support keluarga dan tenaga medis. 2. Respon fisiologis terhadap kecemasan

Menurut Hawari (2011), respon fisiologis terhadap kecemasan antara lain:

a) Kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) ditandai dengan takikardi (denyut jantung cepat), berdebar-debar, nyeri didada, denyut nadi mengeras, rasa lesu/lemas seperti mau pingsan, detak jantung menghilang (berhenti sekejap).

b) Gejala respiratori (pernafasan) ditandai dengan rasa tertekan atau sempit di dada, rasa tercekik, sering menarik nafas, nafas pendek/sesak.

c) Gejala gastrointesnital (pencernaan) ditandai dengan sulit menelan, perut melilit, gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar diperut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, buang air besar lembek, sukar buang air besar (konstipasi), kehilangan berat badan.

d) Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin) ditandai dengan sering buang air kecil, tidak dapat menahan air seni, tidak datang bulan (tidak datang haid), darah haid berlebihan, darah haid amat sedikit, masa haid berkepanjangan, masa haid amat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi dingin (frigid), ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang, impotensi.

e) Gejala autonom ditandai dengan mulut kering, muka merah, mudah berkeringat, kepala pusing, kepala terasa berat, kepala terasa sakit, bulu-bulu berdiri.

f) Tingkah laku (sikap) pada wawancara ditandai dengan gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kerut kening, muka tegang, otot tegang/mengeras, nafas pendek dan cepat, muka merah.


(20)

Rasa cemas berlebihan dengan sendirinya menyebabkan ibu sakit. Hal ini bisa menimbulkan bentuk penyakit lain bermunculan yang sebelumnya telah dideritanya. Kemudian, perasaan cemas berkepanjangan dapat membuat ibu hamil tak bisa berkonsentrasi baik dan hilangnya rasa kepercayaan diri. Bahkan untuk beberapa ibu penderita cemas berat menghabiskan waktunya dengan merasakan kecemasan sehingga mengganggu aktivitasnya. Gejala-gejala cemas ibu hamil terlihat dari mudah tersinggung, sulit bergaul dan berkomunikasi, stres, sulit tidur, palpitasi atau denyut jantung yang kencang, sering buang air kecil, sakit perut atau diare, tangan berkeringat dan gemetar, kaki dan tangan kesemutan, kejang otot, sering pusing, dan pingsan.

3. Alat ukur kecemasan

Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali orang menggunakan alat ukur (instrument) yang dikenal dengan nama Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik. Masing-masing kelompok gejala-gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-4, yang artinya adalah:

Nilai 0 = tidak ada gejala (keluhan) 1 = gejala ringan

2 = gejala sedang 3 = gejala berat 4 = gejala berat sekali

Penilaian atau pemakaian alat ukur ini dilakukan oleh dokter (psikiater) atau orang yang telah dilatih untuk menggunakannya melalui teknik wawancara langsung. Masing-masing nilai angka (score) dari ke 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan


(21)

dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu:

Total Nilai (score): <14 = tidak ada kecemasan 14-20 = kecemasan ringan 21-27 = kecemasan sedang 28-41 = kecemasan berat 42-56 = kecemasan berat sekali

Perlu diketahui bahwa alat ukur HRS-A ini bukan dimasudkan untuk menegakkan diagnosa gangguan cemas. Diagnosa gangguan cemas ditegakkan dari pemeriksaan klinis oleh dokter (psikiater), sedangkan untuk mengukur derajat berat ringannya gangguan cemas itu digunakan alat ukur HRS-A (Hawari, 2011).

B. Periode Kehamilan

Dengan menggunakan metode kelender, rumus Naegle adalah: +7 hari, - 3 bulan, + 1 tahun.

1. Dipakai bila menstruasi teratur. 2. Rumus tidak dapat digunakan jika:

a) Ibu dengan riwayat menstruasi tidak teratur, b) Ibu hamil, saat menyusui dan belum menstruasi,

c) Ibu hamil post-pil KB belum menstruasi lagi (Dewi, 2011).

Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (4 minggu atau 9 bulan 7 hari). Dihitung dari dua hari pertama haid terakhir. Pembagian kehamilan dan perkembangan janin, pertumbuhan trimester I.


(22)

Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu: 1) Trimester I: konsepsi s/d 12 minggu

Dimulai dari masa konsepsi spermatozoa menembus dinding corona radiate dengan enzim hyaluronidase. Persenyawaan tersebut biasanya terjadi di daerah ampulla tubae. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut disebut zyangote. Inti sel telur dan inti sel spermatozoa cromosom dari kedua inti bercampur hingga telur mempunyai 46 kromosom dan selanjutnya masing-masing kromosom membelah diri hingga terjadi 2 pasang. Ovum yang telah dibuahi mengalami proses segmentasi sehingga terjadi blastomer.

Umur janin yang sebenarnya, harus dihitung mundur dari saat fertilisasi atau karena fertilisasi selalu berdekatan dengan ovulasi sekurang kurangnya dari saat ovulasi. Sesuai tingkat pertumbuhan dari 0-2 minggu setelah fertilisasi disebut ovum, 3-5 minggu sebut embrio (mudigah) pada saat ini belum bisa dibedakan, tetapi pembentukan alat-alat badan dalam bentuk dasar sudah terjadi. Sedangkan umur kehamilan lebih dari 5 minggu disebut feotus yang mana janin sudah mempunyai bentuk manusia akhir.

Akhir 1 bulan badan bayi sangat melengkung, panjangnya 7,5-10 mm, kepalanya 1/3 dari seluruh mudigah. Saluran yang akan menjadi jantung sudah terbentuk dan sudah berdenyut. Dasar tractus digestivus sudah Nampak, permulaan kaki dan tangan terbentuk tonjolan.

Akhir 2 bulan mukanya sudah mulai jelas terbentuk muka manusia dan sudah mempunyai lengan dan tungkai dengan jari tangan dan kaki. Alat kelamin sudah nampak, walaupun belum dapat ditentukan jenisnya. Panjangnya 2,5 cm.


(23)

2) Trimester II : 12 s/d 28 minggu

Pada bulan ke 4 panjang janin mencapai 10-17 cm, beratnya 100 gr, alat kelamin sudah dapat ditentukan jenisnya, kulit ditumbuhi rambut yang halus (Lanugo). Pada akhir bulan ini pergerakan janin sudah dapat dirasakan ibu.

Akhir bulan ke 5 panjang janin 18-27 cm, beratnya 300 gr, bunyi jantung janin sudah dapat didengar.

Akhir bulan ke 6 panjang janin 28-36 cm, beratnya 600 gr, kulit keriput dan lemak mulai ditimbun dibawah kulit, dan kulit tertutup oleh caseosa yang bermaksud untuk melindungi kulit.

3) Trimester III : 28 s/d 40 minggu

Bulan ke 7 panjang janin mencapai 35-38 cm, beratnya 1000 gr, kalau lahir dapat hidup didunia luar, walaupun kemungkinannya hidup sangat kecil.

Akhir bulan ke 8 panjangnya mencapai 42,5 cm, beratnya mencapai 1700 gr, permukaan kulit masih merah dan keriput seperti orang tua. Akhir bulan ke 9 panjangnya mencapai 46 cm dan beratnya 2500 gr kulit sudah berisi.

Akhir bulan 10 janin sudah cukup bulan (matur/aterm), panjangnya mencapai 50 cm beratnya 3000 gr. Kulit halus tidak terdapat lanugo, tetapi masih terdapat Vernicaeosa ialah campuran sel-sel epitel kulit, skret kelenjer lemak. Kepala sudah ditumbuhi rambut, kuku melebihi ujung jari, pada janin laki-laki testis sudah ada dalam scrotum dan pada wanita labia mayora menutupi labia minora (Rukiah, 2013).


(24)

C. Trimester III

Trimester III sering kali disebut periode menunggu atau penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi.

Pada periode ini ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda-tanda persalinan, perhatian, ibu berfokus pada bayinya, gerakan janin dan membesarnya uterus mengingatkannya pada bayinya. Sehingga ibu selalu waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera, dan akan menghindari orang/hal/benda yang dianggap membahayakan bayinya. Persiapan aktif dilakukan untuk menyambut kelahiran bayinya, membuat baju, menata kamar bayi, membayangkan mengasuh/merawat bayinya, menduga-duga akan jenis kelamin dan rupa bayinya (Indrayani, 2011).

Menurut Febri (2011), banyak hal dan banyak organ yang terlibat selama proses kehamilan. Organ reproduksi wanita dan payudara merupakan organ yang paling berfungsi selama proses kehamilan. Organ reproduksi wanita yang biasa disebut traktus genitalis terletak dalam rongga panggul, terbagi atas organ genetalia eksterna dan interna.

Genetalia eksterna adalah organ reproduksi wanita yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi, fungsinya adalah untuk kopulasi. Sementara itu, genetalia interna adalah organ reproduksi wanita yang tidak dapat dilihat dari luar, terletak di sebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat khusus atau dengan pembedahan.


(25)

Payudara (mamae) sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati adalah sebagai berikut:

1) Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. 2) Dapat terba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjer alveoli. 3) Bayangan vena-vena lebih membiru.

4) Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu.

5) Kalau diperas akan keluar air susu (kolostrum) berwarna kuning.

Perubahan fisiologis yang terjadi pada payudara selama kehamilan salah satunya terjadi hipervaskularisasi pembuluh darah akibat peningkatan hormon esterogen, progesteron. Selain itu, juga terjadi peningkatan hormon somatomamotropin untuk produksi ASI sehingga menjadi lebih besar.

Perkembangan payudara ini terjadi karena pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen, progesteron, somatomamotropin.

1. Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk memberikan ASI, antara lain sebagai berikut:

a. Esterogen

1) Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara

2) Menimbulkan penimbunan lemak dan air, serta garam sehingga payudara tampak makin besar.

3) Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air, dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.

b. Progesteron


(26)

c. Somamotropin

1) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin.

2) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara. 2. Perubahan payudara pada ibu hamil

a) Payudara menjadi lebih besar.

b) Areola payudara makin hitam karena hiperpigmentasi.

c) Glandula Montgomery makin nampak menonjol di permukaan area mamae. d) Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu keluar cairan putih jernih

(kolostrum) yang berasal dari kelenjar asinus yang mungkin bereaksi.

e) Pengeluaran ASI belum terjadi karena prolaktin ini ditekan oleh Prolactine Inhibiting Hormone (PIH).

f) Setelah persalinan, dengan dilahirkannya plasenta, maka pengaruh esterogen, progesteron, dan somamotropin terhadap hipotalamus hilang sehingga prolaktin dapat dikeluarkan dan laktasi terjadi.

Menurut Sulistyawati (2013), perubahan psikologis trimester III (periode penantian dengan penuh kewaspadaan) yaitu:

1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.

2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya.

4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.


(27)

6) Merasa kehilangan perhatian. 7) Perasaan mudah terluka (sensitif). 8) Libido menurun.

D. Konsep Dasar Persalinan

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi juga juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi di samping itu bersama keluarga memberikan batuan dan dukungan pada ibu bersalin (Rukiyah, 2011).

Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang pasien dan keluarganya. Sangat penting untuk diingat bahwa persalinan adalah proses yang normal dan merupakan kejadian yang sehat. Namun demikian, potensi terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa selalu ada sehingga bidan harus mengamati dengan ketat pasien dan bayi sepanjang proses melahirkan. Dukungan yang terus-menerus dan penatalaksanaan yang terampil dari bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan (Nugraheny, 2010).

a. Sebab-sebab mulainya persalinan 1) Penurunan kadar progesteron

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaiknya estrogen meningkatkan kontraksiotot rahim. Selama kehamilan, terdapat keseimbangan antara kadar progesteron di dalam darah tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.


(28)

2) Teori Oxcytosin

Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin bertambah. Oleh karena ini timbul kontraksi otot-otot rahim.

3) Peregangan otot-otot

Dengan majunya kehamilan, maka makin tereganglah otot-otot rahim sehinggan timbullah kontraksi untuk mengeluarkan janin.

4) Pengaruh janin

Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya memegang peranan penting oleh karena itu pada anchepalus kelahiran sering lebih lama.

5) Teori prostaglandin

Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm terutama saat persalinan yang menyebabkan kontraksi miometrium.

Secara mikroskopis perubahan-perubahan biokimia dalam tubuh wanita hamil sangat menentukan seperti perubahan hormone estrogen dan hormone progesterone. Seperti kita ketahui bahwa hormone estrogen merupakan penenang bagi otot-otot uterus, menurunnya hormone ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus dimulai (Rukiyah, 2011).

b. Tanda-tanda persalinan Lightening

Menjelang minggu ke-36 pada primigravida, terjadi penurunan fundus uterus karena kepala bayi sudah masuk ke dalam panggul.


(29)

Penyebab dari proses ini adalah sebagai berikut: 1. Kontraksi Braxton Hicks.

2. Ketegangan dinding perut.

3. Ketegangan ligamentum rotundum.

4. Gaya berat janin, kepala kearah bawah uterus.

Masuknya kepala janin ke dalam panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil dengan tanda-tanda sebagai berikut:

1. Terasa ringan di bagian atas dan rasa sesak berkurang. 2. Di bagian bawah terasa penuh dan mengganjal.

3. Kesulitan saat berjalan. 4. Sering berkemih

Gambaran lightening pada primigravida menunjukkan hubungan normal antara kelima P, yaitu: tenaga (power), janin dan plasenta (passenger), jalan lahir (passage), psikis ibu bersalin, penolong. Pada multipara gambarannya menjadi tidak sejelas pada primigravida, karena masuknya kepala janin ke dalam panggul terjadi bersamaan dengan proses persalinan.

Terjadinya His Permulaan

Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton Hicks yang kadang dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang ditimbulkan. Biasanya pasien mengeluh adanya rasa sakit di pinggang dan terasa sangat mengganggu, terutama pada pasien dengan ambang rasa sakit yang rendah. Adanya perubahan kadar hormone esterogen dan progesteron menyebabkan oksitoxin semakin meningkat dan dapat menjalankan fungsinya dengan efektif untuk menimbulkan kontraksi atau his


(30)

permulaan. His permulaan ini sering diistilahkan sebagai his palsu dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Rasa nyeri ringan di bagian bawah. 2. Datang tidak teratur.

3. Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan persalinan. 4. Durasi pendek.

5. Tidak bertambah bila beraktivitas (Nugraheny, 2010). c. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

1. Tenaga (power)

His/kontraksi uterus adalah kontraksi otot-otot uterus dalam persalinan. Kontraksi merupakan suatu sifat pokok otot polos dan tentu saja hal ini terjadi pada otot polos uterus yaitu miometrium. Pada minggu-minggu terakhir kehamilan uterus semakin teregang oleh karena isinya semakin bertambah. Peregangan ini menyebabkan makin rentan terhadap perubahan hormonal yang terjadi pada akhir kehamilan terutama perubahan hormonal. Penurunan hormon progesteron yang bersifat menenangkan otot-otot uterus akan mudah direspon oleh uterus yang teregang sehingga mudah timbul kontraksi. Akibatnya kontraksi Broxton akan meningkat. Peningkatan kontraksi Broxton hicks pada akhir kehamilan disebut dengan his pendahuluan/his palsu. Jika his pendahuluan semakin sering dan semakin kuat maka akan menyebabkan perubahan pada servik, inilah yang disebut dengan his persalinan.


(31)

2. Janin dan plasenta (passenger)

Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala janin dapat mempengaruhi jalannya persalinan sehingga dapat membahayakan hidup dan kehidupan janin kelak, hidup sempurna, cacat atau akhirnya meninggal. Biasanya apabila kepala janin sudah lahir, maka bagian-bagian lain dengan mudah menyusul kemudian.

3. Jalan lahir (passage)

Tulang panggul dibentuk oleh dua tulang koksa (terbentuk dari fusi tiga tulang: os pubis, os iskium, dan os ilium) yang masing-masing membatasi bagian samping rongga panggul. Tulang koksa berkonvergensi ke anterior untuk menyatukan kedua sisi simfisis pubis, dan di posterior disatukan oleh sakrum melalui sendi sakroiliaka. Bentuk rongga panggul pada dasarnya menyerupai tabling, tetapi jalan lahir sedikit melengkung ke depan pada ujung kaudalnya, membentuk sudut sekitar 90 sehingga digambarkan sebagai “saluran berbentuk “J” atau “L” bila dipandang dari bidang sagital.

4. Psikis ibu bersalin

Psikis ibu bersalin sangat berpengaruh dari dukungan suami dan anggota keluarganya yang lain untuk mendampingi ibu selama bersalin dan kelahiran anjurkan mereka berperan aktif dalam mendukung dan mendampingi langkah-langkah yang mungkin akan sangat membantu kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk didampingi, dapat membantu kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk didampingi.

5. Penolong


(32)

dalam menolong persalinan, menangani kegawatdaruratan serta melakukan rujukan jika diperlukan. Penolong persalinan selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi yang dianjurkan termasuk diantaranya cuci tangan, memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung pribadi serta pendekomentasian alat bekas pakai (Rukiyah, 2011).

E. Beberapa karakteristik ibu hamil yang terkait dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan

Adapun karakteristik ibu hamil yang mempengaruhi kecemasan dalam menghadapi persalinan:

a. Umur

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Kategorik Umur menurut Depkes RI (2009):

1. Masa balita = 0 – 5 tahun

2. Masa kanak – kanak = 5 – 11 tahun 3. Masa remaja awal = 12 – 16 tahun 4. Masa remaja akhir = 17 – 25 tahun 5. Masa dewasa awal = 26 – 35 tahun 6. Masa dewasa akhir = 36 – 45 tahun 7. Masa lansia awal = 46 – 55 tahun 8. Masa lansia akhir = 56 – 65 tahun 9. Masa manula = 65 – sampai atas

Karakteristik pada ibu hamil berdasarkan usia sangat berpengaruh terhadap perhatian dalam proses persalinan, dimana semakin muda usia ibu maka semakin kurang perhatian serta pengalaman yang dimiliki ibu hamil karena ketidaksiapan ibu


(33)

dalam menerima sebuah kehamilan, selain itu usia yang masih muda sistem reproduksi yang belum matang, sehingga akan berisiko terjadi gangguan selama kehamilan. Menurut Stone (2012), usia ibu yang semakin tua juga dapat berisiko mengalami komplikasi penurunan persalinan normal.

b. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kesibukan yang dilakukan seseorang terutama untuk menunjang kehidupannya dank keluarganya sehingga menghasilkan suatu penghasilan uang. Pekerjaan dapat penghasilan yang akan menambah keuangan keluarga, sehingga ibu hamil benar-benar siap untuk menghadapi persalinannya nanti (Narbuko, 2008).

Menurut Bopak (2008) jenis pekerjaan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya aktivitas fisik pada ibu selama masa kehamilan. Aktivitas fisik dalam rentang rendah-sedang yang dapat menimbulkan rasa nyaman pada ibu sangat dibutuhkn karena akan membnti menghadapi persalinan. Sedangkan aktivitas yang berat atau yang dilakukan secara terus menerus sehingga membuat ibu menjadi terlalu lelah akan membuat perfusi darah ke rahim berkurang dan membuat asupan oksigen ke fetoplasental menurun.


(34)

BAB III

KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah merupakan abstraksi yang berbentuk oleh generalisasidari hal-hal yang khusus. Oleh karena itu konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat dapat berlangsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel adalah symbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep. Variabel adalah sesuatu yang bervariasi (Notoatmodjo, 2010).

Dependen Independen

Skema 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara dari pertanyaan penelitian, sampai terbukti dari melalui data yang terkumpul (Notoatmodjo, 2010). Jadi hipotesis dalam penelitian ini adalah “ tidak ada hubungan karakteristik dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan”

Tingkat kecemasan pada ibu primigravida pada

trimester III dalam menghadapi persalinan Karakteristik ibu

hamil trimester III a. Umur


(35)

C. Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya menentukan variabel yang mengukur suatu variabel, sehingga defenisi operasioanal ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Setiadi, 2007).

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Nama Variabel Defenisi

Operasional

Alat Ukur Skala Hasil Ukur

1. Independen Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Kekhawatiran, dan rasa takut ibu dalam menghadapi persalinan Kuesioner dengan menggunakan Hamilton Rating Scale for Ansiety (HRS-A)

Ordinal 1) 14 = tidak ada kecemasan 2) 14-20 = kecemasan ringan 3) 21-27 = kecemasan

sedang

4) 28-41 = kecemasan berat 5) 42-56 = kecemasan berat

sekali 2. Dependen Umur Lama hidup dihitung sejak dilahirkan sampai ulang tahun terakhir

Kuesioner Ordinal 1. Highrisk: < 20 tahun dan > 35 tahun


(36)

saat wawancara Pekerjaan Kesibukan yang

dilakukan terutana untuk menunjang kehidupannya dan

keluarganya dalam bentuk penghasilan berupa uang

Kuesioner Ordinal 1. Tidak bekerja 2. Bekerja


(37)

BAB 1V

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional (Setiadi, 2007). Karena pada penelitian ini variabel independen dan dependen akan diamati pada waktu (periode) yang sama. Rancangan penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hubungan karakteristik ibu hamil dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2011). Populasi yang yang diteliti adalah seluruh Ibu primigravida trimester III di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor yang berjumlah 40 orang. 2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007). Sampel yang digunakan adalah seluruh Ibu primigravida yang melakukan kunjungan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor bulan Maret sampai Mei 2014 yang berjumlah 40 orang.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011). Dalam penelitian


(38)

ini teknik pengambilan sampling dengan menggunakan total sampling. Pengambilan sampel secara total sampling adalah pengambilan sampling yang dilakukan secara keseluruhan dari populasi yaitu seluruh ibu primigravida di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor.

Dalam penelitian ini sampel yang diambil harus perlu ditentukan kriteria inklusi, maupun kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi adalah cirri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu hamil yang melakukan kunjungan di Klinik Sumiariani Kecamatan medan Johor.

2) Ibu Primigravida trimester III

3) Ibu yang bersedia menjadi responden b. Kriteria Eksklusi

1) Ibu hamil yang sedang sakit C. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian ini dilakukan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor. D. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2014. E. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), yaitu:


(39)

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk prsetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatanganinya lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan dilakukan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasian, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Kerahasian (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah di kumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan (Informed Consent) dan membagikan kuesioner pada


(40)

sampel ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner dan kuesioner diambil pada saat ini juga oleh peniliti. Jenis data yang diperoleh adalah data primer dalam penelitian ini didapatkan dari pengisian angket tentang gejala kecemasan primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan dan wawancara. a. Angket

Angket/questionaire merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2011). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi dari respoden.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang diperguanakanuntuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2010). Wawancara dalam penelitian ini diguanakan untuk memperoleh data awal dari responden.

G. Instrument Penelitian

Instrument penelitian ini adalah angket. Angket/questionaire merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2011).

Instrument yang dapat digunakan untuk mengukur skala kecemasan adalah Hamilton Rating Scale for Ansiety (HRS-A) yang terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik. Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka score antara 0 - 4, yang artinya adalah sebagai berikut:


(41)

a. 0 = tidak ada gejala (keluhan) b. 1 = gejala ringan

c. 2 = gejala sedang d. 3 = gejala berat e. 4 = gejala berat sekali

Masing-masing nilai (score) dari ke 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu:

a. <14 = tidak ada kecemasan b. 14-20 = kecemasan ringan c. 21-27 = kecemasan sedang d. 28-41 = kecemasan berat e. 42-56 = kecemasan berat sekali H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dikarenakan kuesioner tentang kecemasan merupakan pertanyaan sudah baku. Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-gejala yang lebih spesifik.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap


(42)

asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (notoatmojdo, 2010).

Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji reliabilitas dikarenakan instrument penelitian sudah baku, yaitu Hamilton Rating Scale for Ansiety (HRS-A).

I. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melakukan analisis data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisis data tidak mendapat kendala. Menurut Notoatmodjo (2010), tahapan tersebut terdiri dari:

a. Editing

Tahapan ini dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner.

b. Coding

Tahapan ini mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data (Data Entry) atau Processing

Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program atau “software” computer.

d. Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, harus dicek kembali untuk melihat adanya kesalahan-kesalahan


(43)

kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

J. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan soft ware Statisical Program Social Science (SSPS) 19 for windows, dan langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan secara deskriptif yang berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data. Data ditampilkan dengan tabel frekuensi untuk mengetahui umur, pekerjaan dan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III.

Menurut Silalahi (2012), untuk menghitung distribusi frekuensi kecemasan dengan menggunakan rumus presentase, yaitu:

�= f

n × 100 % Keterangan :

f = frekuensi jumlah responden yang mengalami kecemasan n = jumlah seluruh responden

2. Analisa Bivariat

Statistik Bivariat adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel (Arikunto, 2006). Hasil penelitian berdasarkan umur yang diperoleh Chi-Square hitung 0,475 < dari Chi-Square tabel 3,841 dan p-value 0,475 > dari 0,05. Dan hasil penelitian berdasarkan pekerjaan yang diperoleh Chi-Square hitung 0,573 < dari Chi-Square tabel 3,841 dan p-value 0,318 > dari 0,05.


(44)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Dari hasil peneliti mengenai ” Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014”. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 40 ibu primigravida.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat yaitu menganalisis tiap – tiap variabel penelitian yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi. variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden berdasarkan umur, variabel tingkat kecemasan untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Dan variabel umur dan pekerjaan ibu dalam menghadapi persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Ibu Primigravida pada Trimester III dalam Menghadapi Persalinan berdasarkan usia di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor

Tahun 2014

Usia (tahun) Frekuensi Presentase (%)

Highrisk < 20 tahun dan > 35 tahun

1 2,5 %

Lowrisk 20 – 35 tahun 39 97,5 %


(45)

Berdasarkan table 5.1 hasil menunjukkan bahwa dari 40 ibu primigravida yang menjadi responden di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 didapatkan karakteristik responden berdasarkan usia didapatkan Highrisk < 20 tahun dan > 35 tahun sebanyak 1 orang (2,5%), responden usia Lowrisk 20 – 35 tahun sebanyak 39 orang (97,5%).

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Ibu Primigravida pada Trimester III dalam Menghadapi Persalinan berdasarkan pekerjaan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan

Johor Tahun 2014

Pekerjaan Frekuensi Presentase

Tidak bekerja 26 65 %

Bekerja 14 35 %

Total 40 100 %

Berdasarkan tabel 5.2 hasil menunjukkan bahwa dari 40 ibu primigravida yang menjadi responden di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 didapatkan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yaitu didapatkan yang tidak bekerja 26 orang (65%), dan yang bekerja 14 orang (35%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Ibu Primigravida pada Trimester III dalam Menghadapi Persalinan berdasarkan tingkat kecemasan di Klinik Sumiariani Kecamatan

Medan Johor Tahun 2014

Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentasi (%)

Tidak Ada Kecemasan 19 47,5 %

Kecemasan Ringan 5 12,5 %

Kecemasan Sedang 12 30 %

Kecemasan Berat 4 10 %

Total 40 100 %

Berdasarkan tabel 5.3 hasil menunjukkan bahwa dari 40 ibu primigravida yang menjadi responden di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 didapatkan responden berdasarkan tingkat kecemasan yaitu sebanyak 19 responden


(46)

(47,5%) dengan tidak ada kecemasan, sebanyak 5 responden (12,5%) dengan tingkat kecemasan ringan, sebanyak 12 responden (30%) dengan tingkat kecemasan sedang, sebanyak 4 responden (10%) dengan tingkat kecemasan berat.

2. Analisis Bivariat

Analisis data yang digunakan adalah chi – square yaitu digunakan untuk mencari ada atau tidaknya hubungan antara Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III dalam Menghadapi Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014.

a. Hubungan Karakteristik dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III dalam Menghadapi Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014

Pada awalnya data yang diperoleh berbentuk tabel 4 x 2, namun karena tidak memenuhi syarat uji chi-square yaitu masih ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari lima. Maka dilakukan penggabungan sel untuk kembali di uji dengan uji chi-square. Peneliti memutuskan untuk menggabung kelompok tingkat kecemasan, menjadi tidak cemas sebanyak 1 orang dan cemas sebanyak 39 orang. Dengan begitu di dapatkan data tabel 2 x 2 lalu diuji kembali dengan uji chi-square. Data tersebut layak di uji dengan uji chi - square karena tidak ada nilai expected yang kurang dari lima.


(47)

Tabel 5.4

Hubungan Umur dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan

Johor Tahun 2014

Umur

Tingkat Kecemasan

Total

Uji statistik Tidak Cemas Cemas

f % f % f %

Highrisk < 20 tahun dan > 35

tahun

1 5,3 % 0 0 % 1 2,5 % X² hitung

= 0,475 p = 0,475 Lowrisk 20 – 35

tahun 18 94,7 % 21 100 % 39 100 %

Total 19 100 % 21 100 % 40 100 %

Berdasarkan tabel 5.4 hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 orang ibu primigravida yang menjadi responden sebanyak 1 orang ibu primigravida berdasarkan umur Highrisk < 20 tahun dan > 35 tahun, 1 orang (53,3 %), mengalami tidak cemas. Sebanyak 39 ibu primigravida umur Lowrisk 20 – 35 tahun, 18 orang (94,7 %) mengalami tidak cemas, dan 21 orang (100 %), mengalami kecemasan.

Hasil analisa Chi-Square pada tabel kontigensi 2x2 dengan derajat kebebasan (df) = 1 dan tingkat signifikan (ɑ) sebesar 0,05 didapatkan nilai Chi-Square hitung sebesar 0,475. Dan nilai Chi-Square tabel adalah 3,841.

Pada analisa Chi-Square Ho ditolak jika Chi-Square hitung > Chi-Square tabel, atau p-value (signifikansi) < ɑ. Berdasarkan hasil perhitungan yang di peroleh Chi-Square hitung (0,475) < Chi-Square tabel (3,841) dan p-value (0,475) > ɑ (0,05). Dari pernyataan di atas bisa di ambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan


(48)

antara umur dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014.

Tabel 5.5

Hubungan Pekerjaan dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan

Medan Johor Tahun 2014

Pekerjaan

Tingkat Kecemasan

Total

Uji statistic

X² hitung = 0,573 p = 0,318 Tidak Cemas Cemas

f % f % f %

Tidak Bekerja 11 57,9 % 15 71,4 % 26 65 %

Bekerja 8 42,1 % 6 28,6 % 14 35 %

Total 19 100 % 21 100 % 40 100 %

Berdasarkan tabel 5.4 hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 orang ibu primogravida yang menjadi responden sebanyak 26 orang ibu primigravida berdasarkan pekerjaan adalah 11 orang (57,9%), yang tidak bekerja, sedangkan 15 orang (71,4%) yang bekerja. Sebanyak 14 orang berdasarkan pekerjaan adalah 8 orang (42,1%) yang tidak bekerja, sedangkan 6 orang (28,6%) yang bekerja.

Hasil analisa Chi-Square pada tabel kontigensi 2x2 dengan derajat kebebasan (df) = 1 dan tingkat signifikan (ɑ) sebesar 0,05 didapatkan nilai Chi-Square hitung sebesar 0,573. Dan nilai Chi-Square tabel adalah 3,841.

Pada analisa Chi-Square Ho ditolak jika Chi-Square hitung > Chi-Square tabel, atau p-value (signifikansi) < ɑ. Berdasarkan hasil perhitungan yang di peroleh Chi-Square hitung (0,573) < Chi-Square tabel (3,841) dan p-value (0,318) > ɑ (0,05). Dari pernyataan di atas bisa di ambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan


(49)

antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014.

B. Pembahasan

1. Karakteristik berdasarkan usia

Dari hasil menunjukkan bahwa dari 40 ibu primigravida yang menjadi responden di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 didapatkan karakteristik responden berdasarkan usia didapatkan Highrisk < 20 tahun dan > 35 tahun sebanyak 1 orang (2,5%), responden usia Lowrisk 20 – 35 tahun sebanyak 39 orang (97,5%).

Usia yang cukup dalam mengawali atau memasuki masa perkawinan dan kehamilan akan membantu seseorang dalam kematangan dalam menghadapi persoalan atau masalah. Menurut teori Wawan dan Dewi (2010), dan bertambahnya umur seseorang maka akan terjadi perubahan pada fisik dan psikologis (mental).

Karakteristik pada ibu hamil berdasarkan usia sangat berpengaruh terhadap perhatian dalam proses persalinan, dimana semakin muda usia ibu maka semakin kurang perhatian serta pengalaman yang dimiliki ibu hamil karena ketidaksiapan ibu dalam menerima sebuah kehamilan, selain itu usia yang masih muda sistem reproduksi yang belum matang, sehingga akan berisiko terjadi gangguan selama kehamilan.

Menurut Elisabeth (2010), usia adalah individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclock (2010), semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercayai dari orang yang belum tinggi


(50)

kedewasaannya, hal ini akan sebagai dari pengalaman yang banyak dan sudah mempunyai kematangan jiwa tersebut maka ibu akan berfikir secara matang dan ibu tersebut tahu bagaimana cara menghadapi kecemasan pada saat ingin bersalin yang diberikan konseling kepada dokter ataupun bidan. 2. Karakteristik berdasarkan pekerjaan

Dari hasil menunjukkan bahwa dari 40 ibu primigravida yang menjadi responden di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2014 didapatkan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yaitu didapatkan yang tidak bekerja 26 orang (65%), dan yang bekerja 14 orang (35%).

Banyak ibu-ibu bekerja mencari nafkah, baik untuk kepentingan sendiri maupun keluarga. Faktor bekerja saja nampak belum berperan sebagai timbulnya suatu masalah pada persiapan menghadapi persalinan, dimana kondisi kerja yang menonjol sebagai faktor yang mempengaruhi persiapan menghadapi persaalinan karena tersitanya waktu. Dalam penelitian ini paling banyak yaitu ibu yang tidak bekerja. Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu soal persalinan. Pada ibu-ibu yang bekerja di luar rumah sudah membuat persiapan menghadapi persalinan meski persiapan yang dimiliki terkadang belum sesuai.

Menurut Thomas (2010), pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan (Dewi, 2010).

3. Karakteristik berdasarkan Tingkat Kecemasan Ibu

Berdasarkan penelitian diatas menunjukkan tingkat kecemasan primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan di klinik Sumiariani Kecamatan


(51)

ada kecemasan, berdasarkan dari alat ukur Hamilton Ratting Scale For Anxiety (HRS-A) nilai < 14 adalah tidak ada kecemasan yang disebabkan karena ibu bisa mengatasi kecemasannya dalam menghadapi persalinan. Dengan ibu sering berkonsultasi ke dokter atau ke bidan selama kehamilannya. Tingkat kecemasan sedang yaitu 12 responden (30%), berdasarkan dari alat ukur Hamilton Ratting Scale For Anxiety nilai 21-27 adalah kecemasan sedang yang disebabkan karena ibu belum pernah mendapatkan pengalaman tentang persalinan, dan ibu terlalu berfikir bahwa persalinan adalah hal yang mengerikan, hal tersebut terarah pada gejala perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, dan gejala autonom. Tingkat kecemasan ringan yaitu 5 reponden (12,5%), berdasarkan dari alat ukur Hamilton Ratting Scale For Anxiety nilai 14-20 adalah kecemasan ringan, hal ini disebabkan karena ibu sudah memahami tentang persalinan dan menganggap bahwa persalinan itu adalah hal yang normal yang dialami oleh seorang wanita. Kecemasan ini hanya disebabkan karena ibu belum pernah mendapatkan pengalaman tentang persalinan, hal tersebut lebih terarah pada gejala perasaan cemas dan ketegangan. Tingkat kecemasan berat 4 responden (10%), berdasarkan dari alat ukur Hamilton Rating Scale For Anxiety nilai 28-41 adalah kecemasan berat, kecemasan ini hampir sama dengan kecemasan sedang tetapi kecemasan berat ini lebih pada keadaan psikis dan tingkah laku ibu hamil, kecemasan berat terarah pada gejala perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gejala autonom dan tingkah laku.

Kecemasan adalah perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan dan khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan seseorang individumungkin dapat mengidentifikasi situasi (misal, persalinan), tetapi pada


(52)

kenyataannya yag terlibat di dalam situasi. Situasi tersebut adalah sumber dari ancaman, tapi bukan ancaman itu sendiri (Carpenito, 2007).

Permasalahan yang muncul cerita-cerita negatif seputar persalinan merupakan hal yang sangat dicemaskan oleh ibu hamil di trimester III sehingga akan berpengaruh pada psikologis ibu yang ditandai dengan sukar bekonsentrasi (Maimunah, 2011).

Cara mengatasi kecemasan adalah menghindari cerita yang mengerikan tentang persalinan, belajar untuk rileks, meditasi, bernafas dalam-dalam, yoga, dan mengendalikan khayalan, beri dukungan dan pendampingan saat persalinan karena kehadiran mereka membuat kuat dan lebih percaya diri.

4. Hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 orang ibu primogravida yang menjadi responden sebanyak 1 orang ibu primigravida berdasarkan umur Highrisk < 20 tahun dan > 35 tahun, 1 orang (53,3 %), mengalami tidak cemas. Sebanyak 39 ibu primigravida umur Lowrisk 20 – 35 tahun, 18 orang (94,7 %) mengalami tidak cemas, dan 21 orang (100 %), mengalami kecemasan.

Seorang ibu hamil diharapkan memiliki umur yang baik secara fisik maupun psikologis telah siap dalam menghadapi persalinan sehingga tidak mengalami kecemasan. Penelitian membuktikn bahwa presentase umur ibu diketahui sebagian kecil ibu hamil yang mengalami tidak cemas tergolong yaitu sebanyak 5,3 %. Dan pada ibu hamil yang mengalami tidak cemas tergolong lowrisk sebanyak 94,7 % dan yang cemas tergolong lowrisk 100 %. Jadi pada penelitian dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan.


(53)

Hasil peneliti tersebut dapat menunjukkan bahwa umur banyak mempengaruhi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Ternyata penelitian ini tidak semuanya sama dengan teori yang ada. Hal ini kemungkinan disebabkan karena distribusi sampel yang kurang meratadimana jumlah ibu tergolong highrisk lebih sedikit daripada ibu yang tergolong lowrisk yaitu 53.3 % atau karena kurangnya informasi bagi ibu hamil mengenal usia resiko tinggi untuk kehamilan dan persalinan.

5. Hubungan antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 orang ibu primigravida yang menjadi responden sebanyak 26 orang ibu primigravida berdasarkan pekerjaan adalah 11 orang (57,9%), yang tidak bekerja, sedangkan 15 orang (71,4%) yang bekerja. Sebanyak 14 orang berdasarkan pekerjaan adalah 8 orang (42,1%) yang tidak bekerja, sedangkan 6 orang (28,6%) yang bekerja. Pada penelitian ini, tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kecemasan dalam menghadapi persalinan.

Hasil penelitian tersebut dapat menunjukkan bahwa pekerjaan tidak banyak mempengaruhi kecemasan dalam menghadapi persalinan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena ibu hamil yang bekerja maupun tidak bekerja sama-sama mempunyai adaptasi yang baik terhadap perubahan yang terjadi selama kehamilan, sehingga perubahan tersebut tidak terlalu mempengaruhi kondisi fisik maupun psikologis ibu dalam menghadapi persalinan, kemungkinan disukung oleh factor social ekonomi keluarga yang cukup sehingga status kesehatan ibu terjamin. Ibu hamil senantiasa memeriksakan kehamilannya secara


(54)

rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti merasakan masih banyak keterbatasan yang dihadapi dalam melaksanakan penelitian, hingga penyajian hasil. Hal ini disebabkan keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini tentang pada saat pengisian kuesioner responden kurang memahami bahasa khususnya bahasa ilmiah dalam kesehatan yang digunakan dalam kuesioner, sehingga berpengaruh pada jawaban tentang kecemasan.

D. Implikasi penelitian

Di dalam penelitin ini menjadi saran bagi para mahasiswa yang meneliti tentang tingkat kecemasan untuk dapat lebih meningkatkan dalam melakukan penelitian khususnya di dalam kasus tingkat kecemasan.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Ade Benih Nirwana, 2011. Psikologi Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Nuha Medika. Ai Yeyeh Rukiyah, S. SiT, MKM & TIM, 2009. Asuhan Kebidanan II (Persalinan).

Jakarta: Trans Info Media.

Anastasia Inggrit Nur Widayanti, 2013. Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di BPM Sang Timur Klaten. Karya Tulis Ilmiah.

Ari Sulistyawati, 2009. Asuhan Kebidanan Pada masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Ayu Febri Wulandari, 2011. Biologi Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.

Aziz Alimul Hidayat, 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Esti nugraheny dan Ari Sulistyawati , 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.

Fitri Fausiah dan Julianti Widury, 2008. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: Universitas Indonesia.

Herry Zan Pieter, S.Psi dan Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc, 2011. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta: KDT.

Indrayani, SST, 2011. Buku Ajar Asuhan kehamilan. Jakarta: Trans Info Media. Jane Coad, 2007. Anatomi & Fisologi Untuk Bidan. Jakarta: EGC.

Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater, 2011. Manajemen Stres Cemas Dan Depresi. Jakarta: FKUI.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


(56)

Vivian Nanny Lia Dewi & Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba medika

Yonne Astria, 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Di Poliklinik Kebidanan dan Kandungn RSUP Fatmawati. Karya Tulis Ilmiah


(57)

(58)

(59)

(60)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalammualaikum Wr. Wb/ salam Sejahtera Dengan Hormat,

Nama Saya Fitri Ayu, disini saya sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Karakteristik Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III dalam Menghadapi Persalinan”

Trimester III sering kali disebut periode menunggu atau penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi (Indrayani, 2011).

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi di samping itu bersama keluarga memberikan batuan dan dukungan pada ibu bersalin (Rukiyah, 2011).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan tingkat kecemasan ibu primigravida pada trimester III dalam menghadapi persalinan.

Saya akan memberikan kuesioner kepada ibu tentang tingkat kecemasan yang meliputi :

a. Data demografi seperti usia ibu, pekerjaan dan alamat ibu yang akan menghadapi persalinan.


(61)

b. Memberikan kuesioner yang akan di isi oleh ibu jika ibu bersedia dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahani bebagi hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.

Medan, 2012

Peneliti


(62)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :

Umur : Pekerjaan : Alamat :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang penelitian “ Hubungan Karakteristik Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III dalam menghadapi Persalinan”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, Februari 2014


(63)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA PADA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KLINIK SUMIARIANI KECAMATAN MEDAN JOHOR

TAHUN 2014

No Responden :

Tanggal :

A. Identitas Nama :

Umur : tahun Pekerjaan :

B. Instrumen Petunjuk soal

1. Bacalah pertanyaan ini dengan baik dan benar

2. Berilah tanda ceklist (√ ) pd salah satu kolom di sebelah kanan yang sesuai dengan jawaban respondensesuai kriteria :

Nilai 0 = tidak ada gejala (keluhan) Nilai 1 = gejala ringan

Nilai 2 = gejala sedang Nilai 3 = gejala berat Nilai 4 = gejala berat sekali

3. Untuk kelancaran penelitian ini mohon isilah pernyataan ini sesuai dengan pengetahuan anda tidak perlu bertanya pada teman jawab dengan jujur dan apa adanya.


(64)

KUESIONER PENELITIAN

GEJALA KECEMASAN NILAI ANGKA

(SCORE)

No Pertanyaan 0 1 2 3 4

1 Apakah ibu merasa cemas dan berfirasat buruk dalam menghadapi persalinan

2 Apakah ibu merasa tegang dan tidak bisa beristirahat dengan tenang selama ingin menghadapi persalinan

3 Apakah ibu merasa ketakutan dalam menghadapi persalinan ini

4 Apakah ibu mengalami gangguan tidur atau sukar tidur nyenyak selama mendekati persalinan 5 Apakah ibu susah berkonsentrasi menjelang

persalinan

6 Apakah ibu sering murung dan sedih

7 Apakah ibu mengalami gejala fisik (otot) seperti : a. Sakit atau Nyeri di otot

b. Kaku

c. Kedutan di otot d. Gigi gemerutuk e. Suara tidak stabil

8 Apakah ibu merasa lemas dan penglihatan kabur 9 Apakah jantung ibu sering berdebar-debar atau


(65)

10 Apakah ibu mengalami gejala sesak seperti: • nafas pendek - pendek

• sering menarik nafas

11 Apakah ibu sering merasakan perut melilit, susah menelan, mual dan muntah dalam menghadap persalinan

12 Apakah ibu sering buang air kecil dan tidak dapat menahan untuk buang air kecil serta badan

menjadi dingin

13 Apakah ibu merasa kepala sangat berat, dan sering pusing

14 Apakah ibu sering merasa: • Gelisah

• Tidak tenang • Jari gemetar • Kerut kening • Muka tegang


(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

NO Tanggal Nama Ibu

Umur Pekerjaan Ibu

Alamat Tingkat Kecemasan Skor Tingkat

Kecemasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 17-3-2014 Ny. D 24 tahun

IRT Jln. Karya Kasih

2 2 2 3 2 1 0 0 1 0 0 1 1 1 16 Kecemasan ringan 2 19-3-2014 Ny. JA 23

tahun

IRT Jln. Karya Selamat

1 1 2 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 9 Tidak ada kecemasan 3 20-3-2014 Ny. SF 26

tahun

IRT Jln. Eka Surya

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 Tidak ada kecemasan 4 21-3-2014 Ny. DP 25

tahun

Karyawan Swasta

Jln. Karya Jaya

1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6 Tidak ada kecemasan 5 22-3-2014 Ny. DF 23

tahun

IRT Jln.

Ngalingko

1 2 1 2 2 1 2 0 1 1 2 2 1 1 19 Kecemasan ringan 6 27-3-2014 Ny. N 33

tahun

IRT Jln. Karya Bakti

1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 8 Tidak ada kecemasan 7 2-4-2014 Ny. DA 23

tahun

IRT Jln. Karya Wisata

1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5 Tidak ada kecemasan 8 2-4-2014 Ny. D 21

tahun

Mahasiswa Jln. Karya Bakti

1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 17 Kecemasan ringan 9 3-4-2014 Ny. Y 22

tahun

IRT Jln. Karya Wisata

1 1 1 2 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 10 Tidak ada kecemasan 10 8-4-2014 Ny. E 31

tahun

Karyawan Jln. Karya Tani

1 1 2 1 1 1 0 1 1 0 1 2 1 0 13 Tidak ada kecemasan 11 11-4-2014 Ny. FH 23

tahun

IRT Jln. Karya Darma

2 2 3 1 2 1 0 1 2 2 2 1 2 0 21 Kecemasan sedang 12 13-4-2014 Ny. AU 25

tahun

IRT Jln. Karya Darma

1 2 2 1 2 1 1 2 3 1 2 1 3 1 23 Kecemasan sedang 13 15-4-2014 Ny. D 30

tahun

PNS Jln. Karya Budi

3 3 2 1 1 2 0 1 2 1 1 1 2 1 21 Kecemasan sedang 14 19-4-2014 Ny. SW 28

tahun

IRT Jln, B. Hamid

3 3 3 2 2 1 0 2 2 1 1 2 1 0 23 Kecemasan sedang 15 20-4-2014 Ny. C 26 PNS Jln. Damai 3 3 3 2 2 1 0 1 2 1 2 1 1 1 23 Kecemasan


(71)

tahun XII sedang 16 21-4-2014 Ny. W 22

tahun

IRT Jln. Eka Suka

3 3 3 3 2 2 0 1 1 2 1 2 2 1 26 Kecemasan sedang 17 22-4-2014 Ny. MS 21

tahun

IRT Jln. AH. Nasution

2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 3 2 0 28 Kecemasan berat 18 22-4-2014 Ny. N 20

tahun

IRT Jln. Eka Surya

2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 1 1 1 23 Kecemasan sedang 19 23-4-2014 Ny. S 24

tahun

IRT Jln. Sidodi 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 28 Kecemasan berat 20 23-4-2014 Ny. SR 30

tahun

PNS Jln. Karya Darma

2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 24 Kecemasan sedang 21 23-4-2014 Ny. TN 23

tahun

IRT Jln. Karya Jaya

2 2 3 3 2 3 0 2 2 2 2 1 2 0 26 Kecemasan sedang 22 24-4-2014 Ny. Y 25

tahun

IRT Per. Buruh Johor

3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 30 Kecemasan berat 23 24-4-2014 Ny. S 26

tahun

PNS Jln.

Mesjid

2 2 3 3 2 1 0 3 2 2 2 2 1 1 26 Kecemasan sedang 24 25-4-2014 Ny. SA 27

tahun

IRT Jln. Karya Kasih

3 2 3 3 2 2 1 2 3 2 1 2 1 0 27 Kecemasan sedang 25 25-4-2014 Ny. HA 23

tahun

IRT Jln. Karya Budi

3 3 3 2 2 2 0 2 3 2 2 2 1 0 27 Kecemasan sedang 26 25-4-2014 Ny. HS 24

tahun

PNS Jln.

Patumbak

3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 37 Kecemasan berat 27 25-4-2014 Ny. A 24

tahun

Karyawan Jln. Sidodadi

0 1 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Tidak ada kecemasan 28 26-4-2014 Ny. HS 25

tahun

IRT Jln. Karya Jaya

1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 6 Tidak ada kecemasan 29 26-4-2014 Ny. DP 22

tahun

IRT Jln. Karya Jaya

2 2 1 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 Tidak ada kecemasan 30 26-4-2014 Ny. L 26

tahun

PNS Jln. Karya Budi

3 2 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 Tidak ada kecemasan 31 26-4-2014 Ny. M 27

tahun

Karyawan Jln. Karya Tani

2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 8 TIdak ada kecemasan


(72)

32 27-4-2014 Ny. RN 23 tahun

IRT Jln. Karya Kasih

3 3 4 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Tidak ada kecemasan 33 27-4-2014 Ny. T 26

tahun

Karyawan Jln. Pajak Melati

2 2 2 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 10 Tidak ada kecemasan 34 27-4-2014 Ny. S 24

tahun

IRT Jln.

Sidodadi

3 2 2 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 14 Kecemasan Ringan 35 27-4-2014 Ny. N 24

tahun

Karyawan Jln. Marendal

1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 7 Tidak ada kecemasan 36 28-4-2014 Ny. R 19

tahun

IRT Jln.

Sidodadi

1 2 1 2 2 1 0 0 0 1 0 0 1 0 11 Tidak ada kecemasan 37 28-4-2014 Ny. TS 27

tahun

Karyawan Jln. Karya Jaya

1 1 2 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 8 Tidak ada kecemasan 38 28-4-2014 Ny. M 25

tahun

IRT Jln. Karya Bakti

1 1 2 1 2 1 1 0 1 0 1 2 2 1 16 Kecemasan Ringan 39 29-4-2014 Ny. C 26

tahun

IRT Jln . Karya Jaya

1 2 3 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 12 Tidak ada kecemasan 40 29-4-2014 Ny. RY 22

tahun

IRT Jln. Eka Surya

1 0 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Tidak ada kecemasan


(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Fitri Ayu

Nim : 135102041

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Simpang Empat, 9 Januari 1992

Agama : Islam

Anak ke : 2 dari 2 bersudara Nama ayah : Wagino

Nama ibu : Mustari Hanum Panjaitan

Alamat : Jln Pndidikan Dsn XIX No. 11 Simpang Empat kab. Asahan

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1998 – 2004 : SD 010035 Simpang Empat Lulus dan berijazah

Tahun 2004 – 2007 : SMP N 1 Simpang Empat Lulus dan Berijazah Tahun 2007 – 2010 : SMA N 1 Simpang Empat

Lulus dan Berijazah

Tahun 2010 – 2013 : Mahasiswa Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam Tahun 2013 – 2014 : Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Fitri Ayu

Nim : 135102041

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Simpang Empat, 9 Januari 1992

Agama : Islam

Anak ke : 2 dari 2 bersudara

Nama ayah : Wagino

Nama ibu : Mustari Hanum Panjaitan

Alamat : Jln Pndidikan Dsn XIX No. 11 Simpang Empat kab. Asahan

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1998 – 2004 : SD 010035 Simpang Empat

Lulus dan berijazah

Tahun 2004 – 2007 : SMP N 1 Simpang Empat

Lulus dan Berijazah

Tahun 2007 – 2010 : SMA N 1 Simpang Empat

Lulus dan Berijazah

Tahun 2010 – 2013 : Mahasiswa Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam

Tahun 2013 – 2014 : Mahasiswa D4 Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI UPTD PUSKESMAS SANANWETAN KOTA BLITAR

0 9 16

HUBUNGAN PERAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI UPTD PUSKESMAS SANANWETAN KOTA BLITAR

0 3 16

HUBUNGAN PERAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI UPTD PUSKESMAS SANANWETAN KOTA BLITAR

0 5 16

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KLINIK BIDAN KITA KLATEN.

0 1 4

Hubungan Karakteristik Deugan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan lobor Tabun 2014

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan - Hubungan Karakteristik Deugan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Pada Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan lobor Tabun 2014

0 0 17

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA PADA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI KLINIK SUMIARIANI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2014

0 0 11

STUDI KOMPARASI TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN TAHUN 20101

0 1 9

Perbedaan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan pada Ibu Primigravida dan Multigravida Trimester III di Puskesmas Sanden Bantul - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 15

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI PUSKESMAS MLATI II SLEMAN

0 0 10