Bidang SDM dan Administrasi

a Sub-Sub Bidang Akuntansi Aktiva Tetap dan PDP Persediaan Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan akuntansi untuk pembangunan dan pemugaran sarana penyediaan Bahan Bakar Minyak dan Gas serta akuntansi aktiva tetap, akuntansi persediaan dan analisa evaluasi keuanganakuntansi. b Sub-Sub Bidang Akuntansi Umum Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan akuntansi umum wilayah dan pengusahaan sarana penyediaan Bahan Bakar Minyak dan Gas serta menyusun laporan keuangannya.

f. Bidang SDM dan Administrasi

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan manajemen SDM dan organisasi, administrasi kepegawaian dan hubungan industrial, pengelolaan administrasi kesekretariatan, komunikasi masyarakat dan hukum, dan pengelolaan keamanan, sarana dan prasarana kantor serta pembinaan lingkungan untuk mendukung kelancaran kerja organisasi. 1 Sub Bidang Perencanaan Organisasi dan SDM Bertanggung jawab atas penyusunan dan evaluasi perencanaan organisasi dan SDM untuk mendukung kelancaran kerja organisasi, menyusun anggaran biaya pegawai, menyusun rencana pengembangan pegawai sesuai kebutuhan kompetensi jabatan dan kompetensi individu. Universitas Sumatera Utara 2 Sub Bidang Administrasi SDM Bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi kepegawaian sesuai kebijakan perusahaaan dan hubungan industrial yang baik, serta mendukung peningkatan produktivitas organisasi. a Sub-Sub Bidang Administrasi SDM Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi SDM meliputi pengangkatan, penempatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai, serta mengelola data pegawai meliputi fisik maupun data komputerisasi b Sub-Sub Bidang Kesejahteraan SDM Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi gaji upah dan kesejahteraan pegawai serta pensiun, mengelola data pensiun 3 Sub Bidang Komunikasi Bertanggung jawab atas terciptanya jembatan komunikasi internal dan eksternal, memberikan bantuan dan pertimbangan hukum, serta melakukan pembinaan lingkungan untuk mendukung peningkatan citra perusahaan. 4 Sub Bidang Administrasi Kesekretariatan Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pengelolaan administrasi kesekretariatan, dan pengelolaan keamanan, fasilitas, sarana dan prasarana kantor untuk mendukung kelancaran kerja perusahaan. Universitas Sumatera Utara a Sub-Sub Bidang Sekretariat Bertanggung jawab atas kegiatan kesekretariatan dan kearsipan kegiatan kedinasan, mengendalikan biaya pemakaian ATK dan sarana kantor dan keamanan lingkungan kantor. b Sub-Sub Bidang Pelayanan Kantor Bertanggung jawab atas pengelolaan administrasi pembayaran pajak dan asuransi atas aset kantor wilayah dan mengelola pemeliharaan gedung, instalasi dan sarana kerja, mengawasi pelaksanaan outsourching SATPAM, Cleaning Service. c Sub-Sub Bidang Pengelolaan Aset Perusahaan Bertanggung jawab atas standar sarana pelayanan dan mengevaluasi kebutuhan sarana kantor dan fasilitas serta melaksanakan inventarisasi aset tanah dan bangunan yang dimiliki perusahaan. g. Audit Internal Bertanggung jawab atas penyelenggaraan audit internal sesuai program kerja pemeriksaan tahunan dan pemantauan tindak lanjut hasil temuan, pembinaan dan penyempurnaan sistem manajemen dan operasional. • Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja perusahaan • Melaksanakan audit internal yang meliputi audit keuangan, teknik, manajemen dan SDM. Universitas Sumatera Utara • Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen dan operasional • Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal. • Menyusun laporan manajemen sesuai bidang tugasnya. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Kantor Cabang Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan Bahan Bakar Minyak dan Gas , pelayanan pelanggan, pengoperasian dan jaringan distribusi Bahan Bakar Minyak dan Gas di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan kantor Pusat untuk menghasilkan pendapatan perusahaan yang didukung dengan pelayanan, mutu dan keandalan pasokan yang memenuhi kebutuhan pelanggan, serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan unit asuhan dibawahnya. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Terminal BBMDepotDPPU Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan Bahan Bakar Minyak dan Gas, pelayanan pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan Instalasi dan jaringan distribusi Bahan Bakar Minyak dan Gas di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola yang baik berdasarkan kebijakan kantor Pusat untuk menghasilkan pendapatan perusahaan yang didukung dengan pelayanan, mutu dan keandalan pasokan Bahan Bakar Minyak dan Gas yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Universitas Sumatera Utara 3.Kondisi Kinerja Perusahaan Perkembangan kebutuhan Bahan Bakar Minyak dan Gas di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan dan banyaknya kendaraana bermotor indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebutuhan Bahan Bakar Minyak dan Gas dan menunjang kelancaran pelaksanaan, PT Pertamina Persero Region I Sumbagut yang berkosentrasi pada distribusi dan penjualan menetapkan Bahan Bakar Minyak dan Gas serta Manajemen pemeliharaan distribusi. Manajemen pemeliharaan distribusi adalah proses kegiatan pemeliharaan yang meliputi rangkaian tahapan kerja yang teratur, dari sejak perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian dan evaluasi. Pemeliharaan jaringan distribusi dilaksanakan secara proaktif dengan mengutamakan tindakan preventif yang bertujuan mencegah terjadinya gangguan daripada tindakan represif mengatasi gangguan. Untuk itu diperlukan komitmen dan peran serta para manajerpimpinan unit pada PT PT PERTAMINA PERSERO REGION I SUMBAGUT Persero dari tingkat Terminal BBM,Depot,DPPU Wilayah Distribusi. Secara struktural penanggung jawab pemeliharaan adalah Kepala Terminal BBM,Depot,DPPU Wilayah Distribusi Pemeliharaan jaringan dsitribusi mempunyai tujuan : 1. Menjaga agar peralatankomponen dapat dioperasikan secara optimal berdasarkan spesifikasinya sehingga sesuai dengan umur ekonomisnya Universitas Sumatera Utara 2. Menjamin bahwa jaringan tetap berfungsi dengan baik untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak dan Gas sampai ke pelanggan. 3. Menjamin bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak dan Gas yang diterima pelanggan selalu berada dalam tingkat keandalan dan mutu yang baik Dengan demikian akan dicapai suatu tingkat keamanan yang tinggi baik keamanan manusia, petugas dan penduduk sekitarnya maupun peralatan itu sendiri, serta dicapai keandalan mutu dan kualitas serta efisiensi distribusi Bahan Bakar Minyak dan Gas yang optimal. Kegiatan pokok pemeliharaan ditentukan berdasarkan periodewaktu pemeliharaannya yaitu triwulan, semesteran, atau tahunan. Berdasarkan tingkat kegiatannya pemeliharaan dibedakan atas pemeriksaan rutin, pemeliharaan preventif, pemeliharaan korektif dan pemeliharaan khusus. Pemeriksaan rutin adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemeriksaan jaringan secara visual inspeksi untuk kemudian diikuti dengan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan saran rekomendasi dari hasil inspeksi, antara lain penggantian, pembersihan, peneraan, dan pengetesan. Pemeliharaan preventif adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang tiba-tiba dan mempertahankan unjuk kerja jaringan agar selalu beroperasi dengan keandalan dan efisiensi yang tinggi. Pemeliharaan korektif dapat dibedakan dalam dua kegiatan yaitu : terencana dan tidak terencana. Kegiatan terencana diantaranya adalah Universitas Sumatera Utara pekerjaan perubahanpenyempurnaan yang dilakukan pada jaringan untuk memperoleh keandalan yang lebih baik dalam batas pengertian operasi tanpa mengubah kapasitas semula. Kegiatan yang tidak terencana misalnya mengatasi kerusakan peralatangangguan. Pemeliharaan khusus adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan darurat untuk memperbaiki jaringan dan instalasi rusak akibat force major seperti bencana alam, kebakaran, huru-hara dan sebagainya. Sebagai tolak ukur keberhasilan pemeliharaan antara lain adalah berkurangnya jumlah gangguan. Pada dasarnya perencanaan anggaran yang dilakukan oleh PT Pertamina Persero Region I Sumbagut dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu anggaran investasi dan anggaran operasi. Anggaran investasi merupakan perencanaan yang meliputi investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan selama satu periode yang akan datang. Sedangkan anggaran operasi adalah semua pengeluaran untuk operasi yakni pengeluaran yang masa manfaatnya tidak lebih dari satu tahun atau pengeluaran yang dapat dikaitkan secara langsung dengan pendapatan suatu periode tertentu. Tujuan anggaran investasi dan anggaran operasi adalah untuk mendukung dalam pelaksanaan program investasi dan program operasi guna menghasilkan Bahan Bakar Minyak dan Gas. Persediaan material yang ada seperti tabung, valve dan kompor dan lain-lainnya merupakan unsur yang sangat penting dalam membantu program operasi dan investasi. Universitas Sumatera Utara Anggaran pemeliharaan merupakan bagian anggaran operasi AO dan direncanakan untuk semua aktiva tetap fungsi distribusi, baik untuk pemeliharaan preventif ataupun korektif. Anggaran pemeliharaan disusun berdasarkan : 1. Realisasi pemeliharaan tahun sebelumnya 2. Jumlah fisik jaringan yang dipelihara 3. Perubahan harga Anggaran pemeliharaan meliputi anggaran material serta jasa Standard Operating Prosedure Operasi merupakan format pekerjaan yang dibuat oleh masing-masing Terminal BBM. Perencanaan ini dimaksudkan agar setiap pekerjaan yang dilakukan tepat guna dan tepat sasaran. Perencanaan yang dibuat serealistis mungkin, berdasarkan data statistik, informasi dilapangan, atau estimasi, sehingga pada pelaksanaannya nanti tidak menyusahkan bagian operasional itu sendiri dan dapat dipertanggung jawabkan. Adanya perbedaan pada format pedoman rencana kerja operasi yang dibuat masing-masing cabang dan penyimpangan pelaksanaan pedoman rencana kerja operasi dilapangan, baik itu dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan ataupun alokasi dananya. Oleh karena itu perlu adanya suatu pedoman dalam membuat rencana kerja. Pedoman ini yang nantinya diharapkan dapat membantu cabang-cabang ataupun wilayah dalam membuat dan menentukan rencana kerjanya setiap tahun. Universitas Sumatera Utara Timbulnya masalah-masalah yang terjadi dalam merencanakan dan melaksanakan rencana kerja diperkirakan karena hal-hal berikut ini : 1. Perbedaan masalah yang terjadi pada masing-masing cabang 2. Kurangnya koordinasi antar cabang maupun internal cabang 3. Inkonsistensi dalam melaksanakan rencana atau Standard Operating Prosedure Operasi oleh SDM yang bersangkutan 4. Aturan alokasi dana yang tidak tegas 5. Estimasi yang kurang tajam dalam menyusun rencana 6. Kurangnya data yang dibutuhkan dalam menyusun rencana 7. Tidak adanya suatu acuan yang baku atau standar dalam perencanaan dan pelaksanaan Standard Operating Prosedure Operasi 8. Kurangnya tanggung jawab, pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan pekerjaan

4. Elemen Biaya Operasional