Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

h Barang Cetakan i Biaya Bank j Pajak PBB k Asuransi l Iuran, Abonemen dan Iklan m Penerbitan Ekshibisi n Lain-lain o Customer Value 6 Kerja sama Koperasi Karyawan f. Biaya Penyusutan, meliputi : 1 Sistem Distribusi 2 Tata Usaha Langganan 3 Tata Usaha 4 Gudang dan Persediaan Bahan-bahan 5 Bengkel 6 Jasa-jasa Teknik 7 Wisma dan Rumah Dinas 8 Telekomunikasi iu

2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan elemen yang penting dalam pembentukan laba perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan yang cermat atas biaya operasional yang mengarah pada efisiensi. Universitas Sumatera Utara Perencanaan biaya dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya operasional. Dalam mempersiapkan penyusunan anggaran biaya operasional, PT Pertamina Persero Region I Sumbagut melakukannya dengan melibatkan departemen dalam perusahaan dan juga Cabang. Penyusunan anggaran biaya operasional yang dilaksanakan Terminal BBM atas dasar dikeluarkannya memo dari PT Pertamina Persero Region I Sumbagut pada tiap akhir triwulan. Penyusunan anggaran biaya operasional mengikutsertakan seluruh pejabat dibawah Kepala Bagian, Kepala SeksiSub Bagian, Kepala Keuangan dan Staff, sehingga disamping dapat menambah rasa kebersamaan serta memperbesar rasa tanggung jawab dari masing-masing unit dalam mencapai sasaran yang akan ditetapkan dan hasil penyusunan dapat lebih realistis. Dengan demikian dalam penyusunan anggaran biaya operasional menggunakan metode partisipasi anggaran. Pada waktu yang ditentukan, masing-masing bagian menyerahkan usulan anggaran tersebut kepada bagian keuangan, sedangkan data dari cabang, wilayah mengumpulkan data berupa kegiatan apa saja yang akan direncanakan oleh cabang beserta volume pekerjaan dan estimasi anggaran dana. Semua anggaran dari setiap bagian dikumpulkan dan disusun, kemudian dilakukan rapat kerja yang dihadiri oleh General Manager bidang Wilayah, Staff terkait dan Manajer Cabang. Hasil Rapat Kerja tersebut kemudian dievaluasi lagi oleh Bidang Perencanaan ditingkat wilayah. Evaluasi yang dilakukan wilayah Universitas Sumatera Utara menghasilkan produk berupa draft RKAP yang selanjutnya dikirim ke pusat untuk dipelajari. RKAP dari seluruh wilayah distribusi di Indonesia kemudian dibahas di pusat untuk ditentukan anggaran untuk masing-masing wilayah. Dalam pembahasan ini wilayah juga mengirimkan wakilnya untuk menjelaskan dasar pembuatan RKAP tersebut. Setelah hasil evaluasi di tingkat pusat dikirim kembali ke wilayah, wilayah bersama masing-masing cabang melakukan pembahasan mengenai Standard Operating Prosedure Operasi yang isinya meliputi jenis pekerjaan, volume pekerjaan beserta anggarannya. Seiring berjalannya proses penyelesaian panjar kerja, Bidang Keuangan menerbitkan Standard Operating Prosedure Operasi berupa panjar untuk cabang agar kegiatan operasional masing-masing cabang tidak terganggu. Hasil akhir dari seluruh pembahasan Standard Operating Prosedure dibuat dalam bentuk buku yang isinya sudah memuat jenis pekerjaan, volume pekerjaan, dan anggaran dana material dan jasa. Sementara itu bidang perencanaan akan mengeluarkan surat rekomendasi kepada Bidang Keuangan untuk mengeluarkan SKK per-triwulan. Nantinya pada tiap akhir triwulan wilayah akan melakukan evaluasi dan pemantauan ke masing-masing cabang untuk mengontrol, agar Standard Operating Prosedure dilakukan sesuai rencana. Hasil evaluasi ini nantinya akan dijadikan acuan dalam menerbitkan SKK triwulan kedua. Proses ini akan berjalan terus menerus sampai akhir triwulan keempat atau akhir tahun. Universitas Sumatera Utara Penyusunan anggaran biaya operasional ini berpedoman kepada data informasi atau realisasi anggaran-anggaran pada tahun-tahun sebelumnya dan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun atau periode anggaran berikutnya. Penyusunan anggaran biaya disesuaikan dengan kebutuhan yang wajar dengan tetap mencerminkan adanya upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas yaitu : 1. Pemeliharaan Instalasi Terminal BBM mengutamakan tindakan preventif yang bertujuan mencegah terjadinya gangguan daripada tindakan represif mengatasi gangguan. 2. Bahan bakar dan minyak pelumas diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan yang wajar dan dapat dipertanggung jawabkan. 3. Biaya operasi lainnya administrasi diperhitungkan mengikuti pendapatan. 4. Biaya kepegawaian diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan yang wajar dan dapat dipertanggung jawabkan. 5. Biaya penyusutan diperhitungkan sesuai dengan metode penyusutan. Penyusunan anggaran biaya operasional dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain : 1. Laba Operasi tahun lalu 2. Realiasi anggaran tahun sebelumnya 3. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan sasaran jangka pendek dan program tiap bagian dalam perusahaan 4. Jumlah fisik jaringan yang dipelihara Universitas Sumatera Utara 5. Berbagai kebijakan pemerintah Di bawah ini diperlihatkan anggaran biaya operasional tahun 2008 dan perbandingannya dengan anggaran biaya operasional pada tahun-tahun sebelumnya. Tabel 1.1 Anggaran Biaya Operasional PT.Pertamina Persero Region I Sumbagut terlampir.

6. Peranan Anggaran Biaya Operasional dalam Meningkatkan Efisiensi