Kinerja yang diharapkan seperti yang tertera dalam anggaran 2. Kinerja masa lalu

berfungsi sebagai tolak ukur dan alat perbandingan untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan nanti. Pengawasan yang dilakukan dengan membandingkan hasil-hasil aktual dengan 2 alternatif sasaran berikut :

1. Kinerja yang diharapkan seperti yang tertera dalam anggaran 2. Kinerja masa lalu

Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan varians antara anggaran dan realiasi sehingga dapat pula diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Dampak penyimpangan terhadap anggaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu penyimpangan menguntungkan dan penyimpangan tidak menguntungkan dalam meningkatkan laba. Suatu penyimpangan diketahui baik penyimpangan menguntungkan maupun merugikan, penyebab penyimpangan haruslah diketahui pula agar penilaian kinerja tersebut dapat berguna dimasa yang akan datang. Bila penyimpangan merugikan, tindakan koreksi akan dapat dilakukan dengan segera. Bila penyimpangan menguntungkan, usaha untuk mempertahankan bahkan meningkatkan dapat diketahui. Ini berarti usaha peningkatan efisiensi biaya dapat dilakukan. Penyebab penyimpangan dapat diketahui dengan cara melakukan analisis terhadap penyimpangan tersebut. Analisis selisih yang mungkin menjadi penyebab terjadinya penyimpangan, manajemen dapat memfokuskan perhatiannya pada bidang-bidang yang ditunjukkan oleh analisis selisih. Universitas Sumatera Utara Contoh analisis penyimpanganselisih adalah analisis selisih biaya operasional yang terdiri dari analisis selisih peralatan, analisis selisih pegawai, dan analisis selisih overhead. Apabila segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana, maka hanya akan terdapat sedikit perbedaan antara hasil sesungguhnya dan hasil yang diharapkan sesuai dengan anggaran dan standar. Salah satu petunjuk yang dapat membantu adalah ukuran selisih tersebut. Suatu selisih yang bernilai 5 mungkin tidak cukup besar untuk meminta perhatian manajemen, sedangkan selisih yang bernilai 5.000 mungkin sebaiknya ditelusuri. Petunjuk lain adalah ukuran selisih terhadap jumlah pengeluaran yang terjadi. Selisih yang hanya 0.1 dari pengeluaran mungkin dianggap baik. Di lain pihak, selisih sebesar 10 dari pengeluaran lebih mungkin merupakan tanda bahwa terjadi suatu kesalahan Garrison and Noreen, 2003:489. Dalam mempelajari dan mengevaluasi penyimpangan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan sebab yang mendasarinya Welsch, Hilton and Gordon, 2000:497 sebagai berikut : 1. Varians tidak material 2. Varians disebabkan oleh kesalahan pelaporan 3. Varians yang disebabkan oleh keputusan khusus manajemen 4. Banyak varians yang dapat dijelaskan dalam hal dampak dari faktor yang tidak dapat dikendalikan yang diidentifikasi. Misalnya seperti kerugian karena terjadi badai 5. Varians yang tidak diketahui penyebabnya harus menjadi perhatian utama dan harus diselidiki secara teliti Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di kantor PT Pertamina Persero Region I Sumbagut di Jalan Kl. Yos Sudarso No.8-10 Medan. B. Jenis Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan dengan cara melakukan penelitian langsung pada objek penelitian dalam hal ini adalah PT Pertamina Persero Region I Sumbagut. Adapun data primer yang diperoleh penulis adalah realisasi anggaran dengan anggaran operasi. Data Primer yaitu lampiran 1. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis, data ini dapat berupa teori-teori dari ahli-ahli dan dapat berasal dari sumber lain, misalnya buku-buku. Universitas Sumatera Utara