Prosedur Penyusunan Anggaran Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

1. Prosedur Penyusunan Anggaran

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau menyusun anggaran serta melaksanakan kegiatan anggaran lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini dikarenakan pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan keseluruhan. Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun anggaran dapat didelegasikan kepada bagian-bagian lain dalam perusahaan dan hal ini tergantung pada struktur organisasi masing-masing perusahaan. Akan tetapi menurut Munandar 2001:17 pada garis besarnya tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran ini dapat didelegasikan kepada : a. Bagian administrasi bagi perusahaan kecil Hal ini disebabkan karena dalam perusahaan kecil kegiatan-kegiatan tidak terlalu kompleks, sederhana, ruang lingkup terbatas sehingga tugas penyusunan anggaran diserahkan kepada salah satu bagian saja dan tidak perlu melibatkan seluruh bagian yang ada dalam perusahaan. Penunjukan ini didasarkan atas pertimbangan bahwa bagian administrasi terkumpul seluruh kegiatan perusahaan, kegiatan produksi, pembelanjaan dan kegiatan personalia. b. Panitia budget atau komite anggaran bagi perusahaan yang besar Kompleksnya kegiatan-kegiatan dan ruang lingkup yang luas menyebabkan bagian administrasi tidak mungkin tidak mampu untuk menyusun anggaran sendiri tanpa partisipasi secara aktif bagian- bagian lain dalam perusahaan. Untuk itulah penyusunan anggaran perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua bagian yang ada dalam perusahaan, yang duduk dalam panitia anggaran. Panitia anggaran ini biasanya diketuai oleh salah seorang pemimpin perusahaan dengan anggota-anggotanya mewakili bagian pemasaran, bagian produksi, bagian pembelanjaan dan bagian personalia. Anggota-anggota komite anggaran tidaklah langsung dibebankan suatu anggaran atas sebuah departemen tertentu. Alih-alih mereka bekerjasama dengan setiap departemen untuk menyusun rencana- rencana realistik yang konsisten dengan keseluruhan tujuan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Dalam menyusun anggaran, terdapat dua pendekatan yang berbeda yaitu pendekatan atas-bawah top-down approach dan pendekatan bawah-atas bottom-up approach. Dalam pendekatan atas-bawah, anggaran disusun pada jenjang organisasi yang lebih tinggi tanpa adanya masukan yang berarti manajer-manajer jajaran yang lebih rendah. Dalam pendekatan bawah-atas, manajer-manajer jajaran rendah merupakan sumber pokok informasi yang dipakai dalam penyusunan anggaran. Anggaran yang disusun oleh bagian administrasi maupun oleh komisi anggaran, hanya merupakan Rancangan Anggaran. Rancangan ini akan diserahkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan untuk disahkan sebagai anggaran yang defentif. Sebelum disahkan, masih dimungkinkan untuk diadakan perubahan-perubahan dan pembahasan terhadap rancangan tersebut. Setelah disahkan maka anggaran tersebut dijadikan sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja. Ditinjau dari pihak-pihak yang dapat terlibat dalam proses penyusunan anggaran, maka terdapat tiga metode yang dikemukakan oleh Atkinson 2001:475 yaitu : a. Authoritative Budgeting Authoritative Budgeting merupakan pendekatan dari atas ke bawah dalam penyusunan anggaran. Dalam metode ini, bawahan tidak diminta keikutsertaannya dalam penyusunan anggaran perusahaan. Kebaikan metode ini adalah proses penyusunan anggaran dalam perusahaan akan berjalan tepat pada sasaran dan lebih efisien, serta memungkinkan adanya koordinasi unit-unit dalam perusahaan. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah adanya kemungkinan atasan tidak mengetahui dengan pasti target yang sesuai untuk suatu unit perusahaan serta kurangnya motivasi dan komitmen tujuan yang disebabkan ketiadaan partisipasi karyawan dalam penentuan anggaran. Universitas Sumatera Utara b. Participative Budgeting Participative Budgeting merupakan metode penyusunan anggaran dimana atasan dan bawahan secara bersama-sama menetapkan anggaran perusahaan melalui proses pengambilan keputusan bersama joint decision-making proces. c. Consultative Budgeting Consultative Budgeting merupakan metode penyusunan anggaran dimana bawahan diminta untuk mendiskusikan pendapat mereka mengenai anggaran, tetapi tidak terjadi proses pengambilan keputusan bersama. Atasan hanya meminta pendapat dari bawahan tetapi tetap menetapkan anggaran secara sendiri dengan atau tanpa mempertimbangkan masukan dari bawahan.

2. Anggaran Biaya Operasional