Perumusan Masalah Sejarah Perkembangan Bank Indonesia

dengan bank-bank komersial atau lembaga keuangan lainnya. Masyarakat tidak dapat menyimpan uang, meminta kredit atau mentransfer uang di Bank Indonesia. Pada dasarnya Bank Indonesia tidak mencari keuntungan, akan tetapi Bank Indonesia dibentuk untuk mencapai suatu tujuan sosial ekonomi tertentu yang menyangkut kepentingan nasional atau kesejahteraan umum, seperti stabilitas harga dan perkembangan ekonomi. Kurangnya pemahaman masyarakat akan tugas dan fungsi BI disebabkan karena keterbatasan informasi dan akses yang diperoleh masyarakat. Maka dari itu, untuk menanggulangi masalah tersebut, mahasiswa fakultas ekonomi diharapkan dapat membantu BI dalam hal penyampaian informasi tentang tugas dan fungsi dari BI kepada masyarakat. Atas dasar pertimbangan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang seberapa besar pemahaman mahasiswa fakultas ekonomi terhadap tugas dan fungsi BI dan menuangkannya di dalam penulisan skripsi yang berjudul “ Studi Pemahaman Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU terhadap Tugas dan Fungsi BI pasca UU No.231999 ”

1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yaitu : “Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa fakultas ekonomi USU terhadap tugas dan fungsi Bank Indonesia pasca UU No. 23 Tahun 1999 ? ” 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan ini adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa fakultas ekonomi USU terhadap tugas dan fungsi BI pasca UU No.231999. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Memberikan sumbangan pikiran kepada masyarakat tentang tugas dan fungsi BI.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Dapat mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa fakultas Ekonomi USU terhadap tugas dan fungsi BI. 2. Sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca lainnya tentang tugas dan fungsi BI. 3. Sebagai tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Perkembangan Bank Indonesia

Bank Indonesia dulunya disebut De Javasche Bank. Bank ini didirikan oleh pemerintah Belanda pada tanggal 24 Januari 1828, sebagai bank sirkulasi yang berhak mencetak dan mengedarkan uang Gulden Belanda. Namun pada Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara masa penjajahan Jepang di Indonesia, Jepang menghentikan kegiatan De Javasche Bank sementara waktu. Kemudian pada masa revolusi tiba, Hindia Belanda mengalami dualisme kekuasaan yaitu antara Republik Indonesia RI dan Nederlandsche Indische Civil Administrative NICA. Sejak itu pula, perbankan pun terbagi menjadi dua yaitu De Javasche Bank di wilayah NICA dan Bank Negara Indonesia di wilayah RI. Bank Negara Indonesia didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 tanggal 5 Juli 1946 sebagai bank sentral pemerintah RI dengan tugas utama sebagai berikut : 1. Memberikan pinjaman kepada pemerintah. 2. Menarik uang tentara pendudukan Jepang untuk diganti dengan ORI Oeang Repoeblik Indonesia. 3. Menyediakan fasilitas kredit untuk perusahaan-perusahaan industri dan perdagangan yang beroperasi di daerah kekuasaan pemerintah RI. 4. Membantu pembiayaan misi-misi pemerintah ke luar negeri. Pada tahun 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar KMB untuk mengakhiri konflik Indonesia dan Belanda. Kemudian ditetapkan De Javasche Bank sebagai Bank Sentral Republik Indonesia Serikat RIS. Pada masa kembalinya RI dalam negara kesatuan, RI menasionalisasikan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia. Maka, pada tanggal 1 Juli 1953, ditetapkan sebagai hari berdirinya Bank Indonesia secara resmi oleh pemerintah Indonesia. Demi memaksimalkan kinerja dari Bank Indonesia, diterbitkan pula Undang – Undang tentang Bank Indonesia yakni : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara a. Tahun 1953 diterbitkan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. b. Tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat. c. Tahun 1999 diterbitkan UU No.231999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. d. Tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. e. Tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.

2.2. Status dan Kedudukan Bank Indonesia