Pengertian Kliring Bank Peserta Kliring

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Kliring

2.1.1 Pengertian Kliring

Sebagaimana dirumuskan dalam pasal 8 Undang Undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, salah satu tugas Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah adalah mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran. Kliring merupakan pertukaran warkat atau data keuangan elektronik alat pembayaran bukan tunai yang diatur dalam perundang-undangan antar Bank atas nama Bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan dalam waktu tertentu pbi no.131999 pasal 1 ayat 3 Proses kliring dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia BI dengan menggunakan sistem Sistem Kliring Nasional SKN, sistem ini merupakan sistem yang baru yang mulai berlaku sejak Juni 2006. Sebelum diberlakukannya sistem SKN sistem yang digunakan adalah SOKL Sistem Otomasi kliring Lokal. Pada daerah wilayah Indonesia tidak ada Bank Indonesia, maka proses kliring dilakukan oleh suatu Bank yang telah diunjuk oleh Bank Indonesia sehingga Bank tersebut selain berfungsi sebagai Bank Umum juga berfungsi sebagai Bank pelaksana kliring. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Bank Peserta Kliring

Bank yang termasuk penyelenggara kliring adalah Bank Umum yang berada dalam wilayah kliring tertentu dan tidak dihentikan kepesertaannya dalam kliring oleh Bank Indonesia BI.Sebuah Bank dapat dilarang untuk mengikuti kliring karena berbagai alasan, pada dasarnya alasan tersebut berkenaan dengan penyelenggaraan – penyelenggaraan terhadap ketentuan Bank Indonesia atau ketidak mampuannya untuk meyelesaikan kewajiban giralnya. Kliring diselenggarakan setiap hari jam kerja, sedangkan pertemuan kliring diadakan dua kali sehari yang jadwalnya ditetapkan oleh penyelenggara. Hasil kliring dilakukan setiap hari, hal itu bertujuan untuk mengetahui apakah Bank tersebut menang kliring atau kalah kliring bagi Bank yang menang kliring artinya jumlah tagihan warkat kliringnya melebihi pembayaran warkat kliringnya, sehingga terhadap saldo kemenangan.Sebaliknya bagi Bank yang kalah kliring pembayaran warkat kliring lebih besar dari penerimaan warkat kliringnya. Bagi Bank yang kalah kliring akan menutup sejumlah kekalahan kliring pada hari yang bersangkutan dan apabila tidak ditutupi maka Bank tersebut kalah kliring tersebut dapat memperoleh pinjaman call money yang relatif singkat. Pinjaman call money dibayar pada saat Bank memberikan call money menagihnya, apabila pada saat jangka waktu yang telah ditentukan Bank yang bersangkutan belum dapat membayar, maka pinjaman call money tersebut menjadi pinjaman biasa dalam hal ini akan menyebabkan hilangnya kepercayaan Bank memberikan fasilitas pinjaman call money tersebut termasuk Bank – Bank lainnya. Universitas Sumatera Utara Jika salah satu peserta kliring karena suatu hal tidak dapat serta dalam kliring, peserta tersebut wajib mengajukan permohonan pada penyelenggaraan kliring sepeluh hari sebelumnya. Alasan pengunduran diri antara lain : a. Kesulitan keuangan sehingga tidak dapat membantah syarat – syarat ikut kliring b. Masalah dalam kepengurusan seperti perselisihan dan lain – lain Bila permohonan telah disetujui maka peserta yang bersangkutan diwajibkan mengemukakan hal tersebut dalam surat kabar yang mempunyai peredaran yang luas ditempat tersebut. Penyelenggaraan akan mengemukakan hal tersebut pada pesera kliring dua hari kerja sebelum hari efektif Bank yang bersangkutan tidak ikut kliring. Hal ini dikecualikan untuk kejadian yang sifatnya force majeur seperti bencana alam, kebakaran, pemogokan, dan lain – lain. Ada dua Jenis pesera kliring, yaitu : a. Peserta langsung merupakan perhitungan warkat secara langsung dalam pertemuan kliring, dan yang dapat ikut dalam penyertaan langsung adalah kantor Bank Indonesia dan kantor pusat Bank Umum beserta kantor cabangnya. b. Peserta tidak langsung merupakan perhitungan warkat dalam pertemuan kliring oleh suatu kantor Bank pusat dari Bank tersebut atau melalui salah satu kantor cabang lain. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Syarat Peserta