Saran Penyelenggaraan Kliring selain Bank Indonesia Medan

5.2 Saran

a. Sebagai Bank yang diunjuk langsung oleh Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring lokal hendaknya PT. Bank Mandiri persero Tbk cabang Tebing Tinggi lebih menyediakan sarana dan prasarana yang kondusif, seperti komputer yang siap pakai, suasana kliring yang nyaman. b. Kiranya bank peserta memberikan sanksi yang berat agar nasabah tidak sesukanya menerbitkan Cek atau Bilyet Giro kosong. 9. PT. Bank Syariah Mandiri 10. PT. Bank Mestika Mandiri 11. PT. Bank Panin Dalam pelaksanaannya menggunakan Aplikasi Sistem Otomasi Kliring Lokal – Real Time Gross Sattlement SOKL – RTGS versi 5.0 dimana dengan menggunakan versi ini Cek dan Bilyet Giro oleh suatu Kantor bank dapat dikliringkan diwilayah kliring secara nasional sepanjang bank penerbit Cek atau BG sudah terdaftar sebagai peserta Intercity Clearing dan terdapat kantor cabang bank penerbit. Sistem pelaporan hasil hasil saldo Kliring ke Bank Indonesia setiap harinya menggunakan sarana telekomunikasi Telex facs setelah dilakukan Test Key Arrangement Angra.

4.2 Pelaksanaan Kliring Lokal

4.2.1 Jam Kliring Lokal

Pelaksanaan Jam Kliring Lokal di Wilayah Kliring Lokal Tebing Tinggi adalah sebagai berikut : Senin sd Kamis Kliring Pertama Jam 11.00 sd 12.00 WIB Kliring Kedua Jam 13.30 sd 14.30 WIB Universitas Sumatera Utara Jumat Klring Pertama Jam 10.30 sd 11.30 WIB Klriing Kedua jam 13.30 sd 14.30 WIB Jadual yang telah ditetapkan tersebut wajib dipatuhi oleh semua bank peserta termasuk penyelenggara, apabila diabaikan akan dikenakan sanksi terhadap bank dan petugas yang lalai.

4.2.2 Kelengakapan Sarana Administrasi

Dalam pelaksanaan kliring baik bank penyelenggara maupun bank peserta wajib mematuhi kelengkapan administrasi yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia antara lain :

4.2.2.1 Sebagai Penyelenggara

Adapun yang menjadi kewajiban sebagai penyelenggara sebagai berikut : 1. Melaporkan data perputaran kliring tepat waktu 2. Melaporkan saldo hasil kliring setiap hari 3. Menyediakan sarana dan prasarana yang ditetapkan Bank Indonesia 4. Menatausahakan daftar wakil kliring dengan baik 5. Menatausahakan specimen warkat peserta 6. Menatausahakan specimen contoh tandatangan peserta 7. Menatausahakan contoh stempel kliring dan kliring dibatalkan 8. Membuat penanggulangan dalam keadaan darurat 9. Kelengkapan lainnya untuk mendukung pelaksanaan kliring. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.2 Sebagai Peserta

Adapun yang menjadi kewajiban sebagai peserta kliring sebagai berikut : 1. Menyerahkan specimen warkat kliring 2. Menyerahkan specimen contoh tandatangan peserta golongan A dan B 3. Wajib mengenakan tanda pengenal peserta kliring 4. Kelengkapan administrasi lainnya yang diwajibkan oleh Bank Indonesia.

4.3 Penyelenggaraan Kliring selain Bank Indonesia Medan

Penyelenggaraan kliring tidak hanya dilaksanakan oleh Bank Indonesia akan etapi juga diselenggarakan oleh bank lain jika diwilayah tersebut tidak ada Bank Indonesia, hal itu merupakan kebijakan bank Indonesia dalam mengembangkan perekonomian daerah khususnya dalam mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran giral. Kliring diselenggarakan selain Bank Indonesia Medan dilaksanakan oleh Bank yang ditunjuk langsung oleh Bank Indonesia di Tebing tinggi, Kabanjahe, Pematang Siantar, Padang sidempuan, Kisaran, rantau Parapat yang sampai saat ini masih menggunakan Sistem Otomasi Kliring Lokal SOKL. Universitas Sumatera Utara Beberapa permasalahan yang timbul antara Bank Indonesia Medan dengan Bank penyelenggara kliring lokal, diantaranya adalah : 1. Penyampaian data hasil perhitungan kliring lokal masih melalui media faksimili yang dilengkapi dengan angka rahasia yang kurang tepat dan hasil faksimili yang kurang jelas akan memperlambat proses pengambilalihan hasil kliring lokal Dampak yang ditimbulkan dari keterlambatan proses pengolahan tersebut akan sangat mempengharui likuiditas bank peserta kliring SOKL, oleh karena itu agar tidak merugikan bank peserta kliring maka penyelnggara sudah seharusnya bertanggung jawab atas pelaksanaan atas hasil kliring tersebut. 2. Adanya gangguan pada peralatan faksimili atau saluran komunikasi. 3. Kurang tertibnya dalam penetapan jadwal penyerahan warkat baik pada kliring penyerahan maupun pada kliring retur hanya beberapa penyelenggara. 4. Administrasi penatusahaan penyelenggaraan kliring lokal beberapa penyelenggara belum ditatausahakan tertib dan baik 5. Penyampaian warkat klring Intercity yang belum dilengkapi dengan data nasabah yang lengkap, dan sebagian penyelenggara baru menyampaikan warkat intercity yang dikliringkan diwilayah kliring lokal tersebut dikirim pada hari yang sama dalam bentuk faksimile kepada Bank Indonesia. 6. Peserta petugas kurang memahami tentang warkat intercity warkat kliring Luar wilayah. Universitas Sumatera Utara

4.4 Kualitas SDM Petugas Kliring