Defenisi Cek Syarat Formal Jenis Cek

2.2.6 Alasan Penolakan Kliring

Warkat yang dikliringkan pada umumnya tidak semuanya dapat dikliringkan, ada warkat yang ditolak yaitu dengan alasan sebagai berikut : a. Saldo tidak cukup b. Rekening telah ditutup termasuk ditutup atas permintaan sendiri c. Beberapa syarat formal cek Bilyet Giro tidak terpebuhi d. Tanggal efektif belum sampai e. Cek ditarik kembali oleh nasabah penarik setelah berakhirnya masa waktu f. Telah kadaluarsa g. Coretan atau perubahan tidak ditandatangani h. Bea materai belum lunas i. Tanda tangan tidak sesuai dengan specimen j. Stempel kliring tidak ada k. Stempel kliring tidak sesuai dengan Bank penerima

2.3 Cek

2.3.1 Defenisi Cek

Pada saat ini cek merupakan warkat yang sepenuhnya berkaitan dengan Bank, di Indonesia penggunaan cek terkait dengan giro. Cek merupakan salah satu jenis warkat yang digunakan untuk melakukan penarikan dana dari giro, selain itu nasabah penyimpan sering pula melakukan penyetoran dana ke gironya dalam bentuk cek yang diterimanya dari pihak lain. Cek dikategorikan sebagai surat berharga dan merupakan surat penagih hutang yang memuat perintah untuk membayar sejumlah uang oleh Bank Umum sebagai pihak tertarik. Sehubungan dengan Universitas Sumatera Utara pencanuman perintah untuk membayar sejumlah uang tertentu dalam teksnya, cek juga disebut sebagai alat pembayaran.

2.3.2 Syarat Formal

Cek Mengenai penggunaan cek yang telah lama dikenal dalam lalu lintas pembayaran dimasyarakat dapat dikemukakan secara singkat sebagai berikut yaitu cek diatur oleh ketentuan KUH dagang pasal 178 sampai dengan pasal 229 d. Beberapa ketentuan mengenai cek dalam KUH Dagang tersebut mengatur tentang syarat formal cek, cek harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam pasal 178 antara lain : a. Penyebutan istilah cek pada teksnya b. Pencantuman perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang c. Pencantuman tempat pembayaran d. Pencantuman tempat dan tanggal penerbitan e. Pencantuman nama tertarik f. Tertera tanda tangan penarik Menurut pasal 179, apabila suatu cek tidak memenuhi syarat tersebut diatas, cek yang bersangkutan tidak berlaku kecuali dalam hal – hal berikut a. Jika tidak ditetapkan tempat pembayaran secara khusus, tempat yang tertulis disamping nama tertarik dianggap sebagai tempat pembayaran atau dikantor pusat tertarik. b. Jika disebutkan tempat diterbitkannya, dianggap ditandatangani ditempat yang tertulis disamping nama penarik. Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Jenis Cek

Dalam pasal 182 yang mengatur tentang kepada siapa pembayaran cek dilakukan, maka dibedakan sebagai berikut : a. Cek atas unjuk Bank akan membayar kepada siapa saja yang membawa, meunjukkan dan menguangkan cek pada Bank. b. Cek atas nama Bank akan membayar kepada orang atau badan yang namanya tertera diatas cek. c. Cek silang Cek ini tidak dapat diuangkan, cek silang diberi tanda dua garis parallel diujung atas sebelah kiri dan biasanya diantara kedua garis tersebut dibubuhi tulisan “hanya untuk disetorkan” d. Cek atas nama atau sipembawa Bank akan memperlakukan cek semacam in, sebagai cek atas unjuk biasa akan tetapi apabila sebutan “ atau sipembawa” dicoret maka cek ini berlaku atas nama. e. Cek yang diberi tanggal kemudian, atau yang sering disbut post date check

2.3.4 Kewajiban dan Tanggung Jwab Penarik