8
e. Stratum germinativum atau lapisan basal Merupakan cikal bakal terbentuknya keratinosit baru serta mengandung
melanosit yaitu sel yang memproduksi melanin guna memberi warna kepada kulit sekaligus melindungi DNA pada inti sel kulit agar tidak bermutasi akibat radiasi
sinar matahari. 2.
Lapisan dermis Lapisan dermis merupakan lapisan dengan ketebalan 4 kali lipat dari
lapisan epidermis sekitar 0,25-2,55 mm. Lapisan dermis tersusun dari jaringan penghubung dan penyokong lapisan epidermis Widyastuti, 2013. Lapisan ini
bertanggung jawab terhadap elastisitas dan kehalusan kulit serta berperan menyuplai nutrisi bagi epidermis Mulyawan dan Suryana, 2013.
3. Lapisan subkutis
Lapisan subkutis merupakan lapisan di bawah dermis yang tersusun dari sel kolagen dan lemak tebal untuk menyekat panas. Dengan demikian, tubuh dapat
beradaptasi dengan perubahan temperatur luar tubuh karena perubahan cuaca. Selain itu, lapisan subkutis juga dapat menyimpan cadangan nutrisi bagi kulit
Widyastuti, 2013.
2.3.2 Fungsi biologik kulit
Fungsi kulit sangat kompleks dan berkaitan satu dengan yang lainnya di dalam tubuh manusia.
1. Fungsi proteksi Kulit melindungi bagian dalam tubuh manusia terhadap gangguan fisik
maupun mekanik, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti zat-zat kimia iritan karbol, asam, atau basa kuat lainnya, gangguan panas atau
9
dingin, gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri atau virus. Gangguan fisik dan mekanik ditanggulangi dengan adanya
bantalan lemak subkutis, tebalnya lapisan kulit dan serabut penunjang yang berfungsi sebagai pelindung bagian luar tubuh. Gangguan sinar ultraviolet diatasi
oleh sel melanin yang menyerap sinar tersebut. Fungsi sawar kulit terutama berada di sel-sel epidermis dan kemampuan kulit sebagai sawar berbeda beda
tergantung pada kondisi epidermis di tempat tersebut. 2. Fungsi ekskresi
Kelenjar kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, asam urat, amonia, dan
sedikit lemak. Lemak atau sebum yang dihasilkan kelenjar kulit dapat melindungi kulit dengan cara meminyaki kulit dan menahan penguapan yang berlebihan
sehingga kulit tidak menjadi kering. Produk kelenjar lemak dan keringat di permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5-6,5.
3. Fungsi absorbsi Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum yang menempel di kulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau saluran keluar
rambut. 4. Fungsi pengindra
Kulit mengandung reseptor di lapisan dermis dan subkutis. Kulit sangat sensitif terhadap rangsangan dari luar berupa tekanan, raba, suhu dan nyeri.
Rangsangan dari luar diterima oleh reseptor-reseptor kulit dan diteruskan ke sistem saraf pusat untuk selanjutnya diinterpretasikan.
10
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan keringat dan
mengerutkan otot dinding pembuluh darah kulit. Pada keadaan suhu tubuh meningkat, kelenjar keringat mengeluarkan banyak keringat ke permukaan kulit
dan dengan penguapan keringat tersebut terbuang pula kalori atau panas tubuh. Vasokonstriksi pembuluh darah kapiler kulit menyebabkan kulit melindungi
diridari kehilangan panas pada waktu dingin Wasitaatmaja, 1997.
2.3.3 Warna kulit