Perubahan Intoleransi Aktivitas Kekuatan Otot Perubahan Psikologis A. Persepsi pasien tentang penyakitnya Pemeriksaan Integumen Pemeriksaan Neurologi

20 Lanjutan 4. Tangan dan Jari a. Fleksi: Buat kepalan tangan. b. Ekstensi: Luruskan jari. c. Hiperekstensi: Tekuk jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin. d. Abduksi: Kembangkan jari tangan. e. Adduksi: Rapatkan jari-jari tangan dari posisi abduksi.

IX. Perubahan Intoleransi Aktivitas

Pada saat pasien dibantu duduk pasien mengeluh sakit pada kepala dan pasien tampak meringis, sakit yang dirasakan seperti benda tumpul dengan skala nyeri sedang yaitu 4.

X. Kekuatan Otot

Pada tangan dan kaki kiri didapat kekuatan otot 1 yaitu tidak ada gerakan, kontraksi dapat di palpasi atau dilihat.

XI. Perubahan Psikologis A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Pasien mengatakan ia yakin dapat sembuh dari penyakitnya. B. Konsep Diri a. Gambaran diri : Pasien mengatakan menyukai bagian tubuhnya. b. Ideal diri : Pasien mengatakan ia ingin sembuh dan ingin cepat kumpul bersama keluarga. c. Harga diri : Pasien mengatakan dapat menerima keadaan dirinya yang sekarang. d. Peran diri : Pasien adalah seorang istri dan ibu dari kedua orang anaknya. Universitas Sumatera Utara 21 e. Identitas : Pasien sadar bahwa dirinya adalah wanita dan merupakan anggota masyarakat.

XII. Pemeriksaan Integumen

Pasien mengeluh rasa panas dan gatal pada bagian yang mengalami kelemahan, kelembaban berlebih di temukan di bagian yang mengalami tekanan karena imobilisasi dan kulit terasa panas dan kemerahan.

XIII. Pemeriksaan Neurologi

1. Nervus Olfaktorius N I Pasien dapat mengidentifikasi bau makanan. 2. Nervus Optikus N II Pasien dapat melihat dan membaca jelas. 3. Nervus Okulomotorius N III, Nervus Trochlearis N IV, Nervus Abdusen N VI Pasien dapat menggerakkan bola mata kesegala arah. 4. Nervus Trigeminus N V Tidak ada paralisis di wajah dan tidak ada kesulitan mengunyah. 5. Nervus Fasialis N VII Pasien dapat menggembungkan kedua pipi. 6. Nervus Vestibulocochlearis N VIII Pasien dapat mendengar dengan baik. 7. Nervus Glossopharingeus N IX, Nervus Vagus N X Tidak ada kesulitan menelan. 8. Nervus Asesorius N XI Pasien tidak dapat menggangkat kedua bahu bersamaan dan tidak dapat menahan tekanan yang diberikan kepada pasien, pasien dapat menoleh kekanan dan kekiri. 9. Nervus Hipoglossus N XII Pasien dapat menjulurkan lidah dan dapat mengerakkan lidah kesegala arah. Universitas Sumatera Utara 22

XVI. Pola Kebiasaan Sehari-Hari 1. Pola tidur