Kerangka Pemikiran

M. Kerangka Pemikiran

Fenomena umum yang terjadi dalam suatu proses pembangunan ekonomi daerah adalah ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah. Perbedaan potensi ekonomi dan geografi wilayah adalah faktor utama penyebab terjadinya ketimpangan daerah. Selain itu, arus barang dan faktor produksi antar wilayah yang tidak lancar juga menjadi pemicu terjadinya ketimpangan pembangunan ekonomi daerah. Upaya yang diambil oleh suatu daerah untuk mengurangi Fenomena umum yang terjadi dalam suatu proses pembangunan ekonomi daerah adalah ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah. Perbedaan potensi ekonomi dan geografi wilayah adalah faktor utama penyebab terjadinya ketimpangan daerah. Selain itu, arus barang dan faktor produksi antar wilayah yang tidak lancar juga menjadi pemicu terjadinya ketimpangan pembangunan ekonomi daerah. Upaya yang diambil oleh suatu daerah untuk mengurangi

Dibutuhkan analisis mengenai faktor penentu pertumbuhan ekonomi sebagai dasar utama untuk menentukan kebijakan pembangunan ekonomi daerah di masa yang akan datang. Pembangunan dapat diarahkan ke sektor-sektor yang sangat berpotensial dengan mengetahui faktor-faktor tersebut agar dapat mendorong pembangunan daerah dengan cepat.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan ukuran kinerja makro kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah. PDRB suatu wilayah dapat menggambarkan peranan sektor-sektor ekonomi dan pergeserannya, struktur ekonomi, serta laju pertumbuhan ekonomi baik secara keseluruhan maupun per sektor.

Perkembangan PDRB atas dasar harga konstan adalah salah satu indikator penting untuk mengetahui seberapa besar ekonomi suatu wilayah dapat tumbuh. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang digunakan dapal evaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh sebab itu strategi pembangunan diusahakan untuk dapat menggali potensi yang ada, sehingga dapat memacu pembangunan daerah serta pertumbuhan ekonomi.

Dari data dan informasi yang ada dalam PDRB, maka dilakukan beberapa analisis untuk memperoleh informasi tentang:

1. Klasifikasi Pertumbuhan Sektor Analisis tersebut diperlukan untuk mengidentifikasi urutan perekonomian suatu daerah berdasarkan pada perekonomian daerah yang lebih tinggi.

Hasil analisis tersebut menunjukkan urutan atau posisi sektor dalam PDRB yang akan diklasifikasikan menjadi sektor maju dan tumbuh pesat, sektor potensial atau masih berkembang, sektor tertinggal, sektor maju tetapi tertekan. Dari klasifikasi tersebut, dapat dijadikan dasar untuk menentukan kebijakan pembangunan atas dasar urutan perekonomian yang dimiliki terhadap perekonomian wilayah yang lebih tinggi atau wilayah referensi.

2. Sektor Basis dan Non Basis Teori ekonomi basis mengklasifikasikan kegiatan ekonomi wilayah dalam dua sektor, yaitu sektor basis dan non basis. Analisis ini digunakan ntuk mengidentifikasi kegiatan ekonomi daerah yang bersifak ekspor dan non ekspor serta memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan sektor basis setiap tahun. Pembangunan secara menyeluruh dapat ditentukan dengan adanya pertumbuhan beberapa sektor basis, sedangkan sektor non basis hanya konsekuensi-konsekuensi dari pembangunan daerah. Pendapatan yang dihasilkan oleh daerah didapat dari barang dan jasa sektor basis yang di ekspor, serta peningkatan investasi dan konsumsi. Pendapatan yang meningkat dapat meningkatkan permintaan terhadap sektor basis serta dapat meningkatkan permintaan terhadap sektor non basis sehingga mendorong peningkatan investasi sektor non basis.

3. Perubahan dan Pergeseran Sektor Analisis ini digunakan untuk mengetahui adanya perubahan serta pergeseran sektor perekonomian suatu daerah. Kinerja sektor-sektor 3. Perubahan dan Pergeseran Sektor Analisis ini digunakan untuk mengetahui adanya perubahan serta pergeseran sektor perekonomian suatu daerah. Kinerja sektor-sektor

Kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB dari tahun ke tahun memperlihatkan adanya keberhasilan dari pembangunan yang mengacu pada orientasi pencapaian target sektoral. Peningkatan perekonomian merupakan petunjuk bahwa pertumbuhannya positif sedangkan apabila pertumbuhan negatif maka akan terjadi penurunan dalam kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya pergeseran pembangunan suatu daerah.

Tujuan dari perencanaan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tercapainya pertumbuhan ekonomi. Hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah apabila ada satu atau beberapa sektor ekonomi yang mampu berkembang lebih cepat dibandingkan sektor-sektor yang lain. Sektor yang mampu berkembang lebih cepat dari sektor-sektor lain menjadi sektor unggulan pada daerah tersebut.

Keuntungan komparatif atau kompetitif suatu daerah terjadi akibat adanya pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi oleh sektor unggulan yang dimiliki daerah tersebut sehingga dapat mendorong pengembangan ekspor barang dan jasa.

Pengarahan kebijakan strategi pembangunan haruslah memberikan dampak yang maksimal untuk penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Dasar pertimbangan dalam perencanaan Pengarahan kebijakan strategi pembangunan haruslah memberikan dampak yang maksimal untuk penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Dasar pertimbangan dalam perencanaan

Penjelasan tentang konsep pemikiran yang menjadi dasar dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 2.1.

Perekonomian Wilayah Purbalingga

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Purbalingga