Gambaran Umum Kabupaten Purbalingga

A. Gambaran Umum Kabupaten Purbalingga

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu kabupaten yang

0 berada di wilayah Propinsi Jawa Tengah, terletak antara 101 ‘ 11 –

0 109 ’ 35 Bujur Timur dan 7 10 –7 29 Lintang Selatan. Secara geografis, wilayah Kabupaten Purbalingga berbatasan dengan:

Sebelah Utara

: Kabupaten Pemalang

Sebelah Timur : Kabupaten Banjarnegara Sebelah Selatan

: Kabupaten Banjarnegara dan Banyumas Sebelah Barat

: Kabupaten Banyumas

2. Luas Penggunaan Lahan

Luas wilayah Kabupaten Purbalingga adalah 77.764,122 Ha atau sekitar 2,39 persen dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah, yang terbagi dalam beberapa kecamatan. Secara fisiologis, wilayah Kabupaten Purbalingga pada tahun 2011 terbagi atas 21.813 Ha (28,05 persen) lahan basah (sawah) dan 55.951 Ha (71,95 persen) lahan kering. Tanah sawah terdiri atas irigasi teknis 5.194 Ha, irigasi setengah teknis 7.509 Ha, irigasi non PU 293 Ha, Tadah hujan 4.240 Ha, tanah sawah lebak, Polder dan yang lainnya 97 Ha. Sementara itu luas tanah untuk Luas wilayah Kabupaten Purbalingga adalah 77.764,122 Ha atau sekitar 2,39 persen dari luas wilayah Propinsi Jawa Tengah, yang terbagi dalam beberapa kecamatan. Secara fisiologis, wilayah Kabupaten Purbalingga pada tahun 2011 terbagi atas 21.813 Ha (28,05 persen) lahan basah (sawah) dan 55.951 Ha (71,95 persen) lahan kering. Tanah sawah terdiri atas irigasi teknis 5.194 Ha, irigasi setengah teknis 7.509 Ha, irigasi non PU 293 Ha, Tadah hujan 4.240 Ha, tanah sawah lebak, Polder dan yang lainnya 97 Ha. Sementara itu luas tanah untuk

Prosentase (%)

Saw Sawah Perikanan Perik

Perkampungan Perk

Kebun Campur Keb Tega Tegalan

Perk Perkebunan

Sumber: Purbalingga gga Dalam Angka 2012, data diolah Gambar 4.1 Prosentase Prose Luas Penggunaan Lahan Di D Kabupaten

Purbalingga Tahun 2011 Pu

Dari ari Gambar 4.2 diatas, dapat terlihat jelas ba s bahwa tanah di Kabupaten en Purbalingga tahun 2011 sebagian besar di r digunakan untuk sawah yait aitu sebesar 28,05%, diikuti oleh perkampun mpungan sebesar 24,63%. Se Sedangkan yang terkecil adalah perkebunan bunan dan perikanan masing-masi asing sebesar 0,02% dan 0,12%.

Kabupa abupaten Purbalingga memiliki beberapa k kecamatan yang terbagi be berdasarkan luas wilayahnya. Masing-masi asing kecamatan memiliki lua ki luas wilayah yang berbeda-beda yang disebabka babkan karena letak geografis da dari wilayah Kabupaten Purbalingga.

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Purbalingga Tahun 2011 (dalam Ha)

No. Kecamatan Luas (Ha) No.

Kecamatan

Luas (Ha)

Sumber: BPS Kabupaten Purbalingga Tahun 2012

Dari data di atas menunjukkan bahwa kecamatan terluas di Kabupaten Purbalingga adalah kecamatan Rembang dengan luas 9.159 Ha, kemudian kecamatan Karangreja dengan luas 7.449 Ha, dan kecamatan Karangmoncol seluas 6.027 Ha, sementara wilyah dengan luas terkecil adalah kecamatan Purbalingga dengan luas 1.472 Ha.

3. Kondisi Topografi

Wilayah Kabupaten Purbalingga mempunyai topografi yang beraneka ragam, meliputi: dataran tinggi/perbukitan dan dataran rendah. Adapun pembagian bentang alamnya adalah sebagai berikut:

a. Bagian Utara, merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit-bukit dengan kelerengan lebih dari 40 persen, a. Bagian Utara, merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit-bukit dengan kelerengan lebih dari 40 persen,

b. Bagian Selatan, merupakan daerah yang relative rendah dengan nilai faktor kemiringan berada antara 0 persen sampai

25 persen meliputi: wilayah Kecamatan Kalimanah, Padamara, Purbalingga, Kemangkon, Bukateja, Kejobong, Pengadegan, sebagian wilayah Kecamatan Kutasari, Bojongsari dan Mrebet.

4. Ketinggian dan Jenis Tanah

Menurut Klasifikasi ketinggian, Kabupaten Purbalingga hanya menempati lima kelas dengan klasifikasi sebagai berikut: 15-25m (0,56%), 25-100m (27,02%), 100-500m (44,13%), 500-1000m (23,05%), di atas 1000 m (5,24%).

Jenis tanah di Kabupaten Purbalingga sebagian besar di dominasi oleh tanah latosol coklat dan regosol, tanah alluvial dan grumusol kelabu berdasarkan data dari Pusat Penelitian Tanah Bogo Tahun 1969. Persentase Jenis tanah dan luasnya adalah Latosol Coklat dan Regosol 19,22%; Aluvial Coklat Tua 17,79%; Latosol Coklat dari Bahan Induk Vulkanik 10,92%; Latosol Merah Kuning 5,78%; Latosol Coklat Tua 8,02%; Andosol Coklat 7,28%; Litosol 0,74%; Padmolik Merah – Kuning 12,92%; Grumusol Kelabu 17,33%.

5. Hidrologi

Kondisi Hidrologi suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim terutama kondisi curah hujan, jenis tanah dan batuan yang ada serta kondisi topografi. Jenis tanah ini akan berpengaruh kepada kemampuan tanah untuk menyimpan (storege) dan meloloskan air (porositas tanah).

Sungai di Kabupaten Purbalingga terdiri dari dua aliran, yaitu sungai yang mengalir melewati Kabupaten Purbalinga dan sekitarnya yaitu Sungai Pekacangan, Sungai Serayu dan Sungai Klawing serta sungai yang mengalir di Kabupaten Purbalingga saja yaitu Sungai Ponggawa, Sungai Gemuruh, Sungai Kajar, Sungai Lembereng, Sungai Tlahb, Sungai Soso, Sungai Lebak, Sungai Tuntung Gunung, Sungai Laban, Sungai Kuning, Sungai Wotan, Sungai Ginyung, Sungai Tambra dan Sungai Muli.

6. Kondisi Demografi

Penduduk merupakan komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Terutama jika jumlah penduduk yang besar, itu mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi dari penduduk rendah, maka jumlah penduduk yang banyak akan menjadi beban bagi masyarakat.

Jumlah penduduk Kabupaten Purbalingga pada tahun 2011 berdasarkan hasil registrasi tercatat sebesar 863.391 jiwa yang terdiri Jumlah penduduk Kabupaten Purbalingga pada tahun 2011 berdasarkan hasil registrasi tercatat sebesar 863.391 jiwa yang terdiri

Tabel 4.2 Kepadatan Penduduk Kabupaten Purbalingga Tahun 2007 – 2011

Luas Wilayah Kepadatan Penduduk Tahun Jumlah Penduduk

(Km 2 )

(Jiwa/km)

Kepadatan Penduduk Rata-rata 1.275 Sumber: BPS Kabupaten Purbalingga, diolah

Dari tabel 4.2 di atas terlihat jelas bahwa jumlah penduduk Kabupaten Purbalingga terjadi peningkatan selama 5 tahun yaitu rata- rata sebesar 8.266 jiwa/tahun atau terjadi pertumbuhan rata-rata 0,98 %. Peningkatan kepadatan penduduk Kabupaten Purbalingga yang paling signifikan adalah pada tahun 2011 yaitu sebesar 1.302 jiwa/km dari 1.285 jiwa/km pada tahun 2010. Sedangkan rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Purbalingga selama kurun waktu 5 tahun tersebut adalah 1.275 jiwa/km.

Sumber: Purbalingga gga Dalam Angka 2012 (diolah) Gambar 4.2 Graf rafik Perkembangan Penduduk Kabupate aten Purbalingga

Tah ahun 2007 – 2011

Penduduk nduduk Kabupaten Purbalingga tahun 2011 us usia 10 tahun ke atas yang be bekerja berdasarkan lapangan pekerjaan dapa pat dilihat di tabel berikut.

Tabel 4.3 Persentase tase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas as Yang Bekerja Menuru rut Lapangan Usaha Utama Di Kabupate aten Purbalingga Tahun 2011 n 2011

Jenis Kelamin in Jumlah No

Lapangan Usaha La

Laki-

Peremp mpuan (%)

laki (%)

(%) (%)

Pertanian, perke rkebunan, kehutanan, perburuan 1.

22,8 2,88 31,17 dan perikanan

37,16

0,5 ,53 1,89 3. Industri pengolah lahan

2. Pertambangan da dan penggalian

2,87

48,2 8,22 33,26 4. Listrik, gas dan a n air minum

0,1 ,17 3,29 Lembaga keua euangan, real estate, usaha

7. Angkutan, pergu gudangan dan komunikasi

5,55

8.

0,4 ,49 1,38 persewaan, jasa p a perusahaan

2,03

9. Jasa kemasyarak akatan, sosial dan perorangan

Sumber: BPS Kabup upaten Purbalingga Tahun 2012, data diolah

Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa struktur mata pencaharian penduduk Kabupaten Purbalingga tahun 2011 secara umum sebagian besar bekerja di sektor industri pengolahan (33,26%); kemudian diikuti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan (31,17%). Menurut jenis kelamin, struktur mata pencaharian penduduk laki-laki Kabupaten Purbalingga tahun 2011 didominasi di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan (37,16%); sedangkan pada penduduk wanita, didominasi oleh sektor industri pengolahan (48,22%). Keadaan ini terjadi karena Kabupaten Purbalingga terkenal akan industri pengolahan berupa rambut palsu (wig) dan bulu matanya, dimana sebagian besar pekerja pada industri tersebut adalah perempuan. Hal tersebut sangat mempengaruhi prosentase penduduk Kabupaten Purbalingga yang bekerja.

7. Pemerintah

Kabupaten Purbalingga terbagi menjadi 239 desa/kelurahan, 224 merupakan desa sedangkan 15 merupakan kelurahan. Jumlah rukun tetangga (RT) sebanyak 5051 RT dan rukun warga (RW) sebanyak 1544 RW.

Desa u

Sumber: BPS Kabup abupaten Purbalingga Tahun 2012 Gambar 4.3 Grafik Gr Pembagian Wilayah Administr stratif Menurut

K Kecamatan Di Kabupaten Purbalingga Tah Tahun 2011

Pega gawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Ne Negeri Sipil pada Pemerintah ah Daerah Kabupaten Purbalingga tahun hun 2010 tercatat sebanyak 10.218 10.218 orang yang terdiri dari 5.587 orang laki laki-laki dan 4.661 orang perem rempuan. Jika dilihat dari pendidikan Pegaw awai Negeri Sipil pada Peme merintah Daerah Kabupaten Purbalingga se sebagai berikut: pendidikan kan SD sederajat 311 orang, SLTP sebany nyak 479 orang, pendidikan kan SLTA sederajat sebanyak 2.446 orang, g, pendidikan D1 sebanyak 165 165 orang, pendidikan D2 sebanyak 2.275 or orang, pendidikan D3 sebany banyak 1.283 orang, pendidikan D4 sebany banyak 12 orang, pendidikan kan S1 sebanyak 3.116 orang dan pendidikan S S2 sebanyak 131 orang.

8. Sosial

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan di Kabupaten Purbalingga terdapat sekolah TK sebanyak 230 sekolah dengan guru 539 orang, murid 7.714 siswa; SD sebanyak 469 sekolah dengan guru 4.549 orang, murid 82.281 siswa; SLTP sebanyak 75 sekolah dengan guru 1.795 orang, murid sebanyak 33.075 siswa; SLTA umum sebanyak 17 sekolah dengan guru 553 orang, murid 8.153 siswa dan SLTA Kejuruan sebanyak 25 sekolah dengan guru 711 orang, murid 11.387 siswa.

Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Purbalingga yaitu terdiri dari rumah sakit sebanyak

5, balai pengobatan sebanyak 10, rumah bersalin sebanyak 1, puskesmas ada

22, puskesmas pembantu 49 buah, puskesmas keliling 22 buah dan apotik

50 buah. Sedangkan jumlah tenaga kesehatan dokter 103 orang, bidan 334 orang dan paramedis lainnya 623 orang. Berdasarkan catatan POLRES Kabupaten Purbalingga, tingkat kejahatan tahun 2011 di Purbalingga meningkat dibandingkan tahun 2010 dari 230 kejahatan di tahun 2010 menjadi 276 kejahatan di tahun 2011.

9. Kondisi Ekonomi

Perkembangan ekonomi pada dasarnya merupakan suatu usaha masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Pembangunan ekonomi tiap daerah akan berbeda-beda tergantung potensi yang Perkembangan ekonomi pada dasarnya merupakan suatu usaha masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Pembangunan ekonomi tiap daerah akan berbeda-beda tergantung potensi yang

10. Struktur Perekonomian

Dalam dinamika ekonomi daerah, salah satu indikator yang sering digunakan adalah komposisi atau struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah yang bersangkutan. PDRB juga merupakan indikator untuk mengukur kinerja daerah dalam membangun daerah Kabupaten Purbalingga yang dihitung menggunakan harga berlaku dan harga konstan.

Struktur perekonomian di Kabupaten Purbalingga ditopang oleh Sembilan sektor yaitu sektor pertanian; sektor pertambangan; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan/konstruksi; sektor perdagangan; sektor angkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa.

Tabel 4.4 PDRB Kabupaten Purbalingga Tahun 2007-2011 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (Jutaan Rupiah)

2010 2011 Pertanian

Lapangan Usaha

Pertambangan dan

257.831,28 277.886,71 Listrik, Gas dan Air

Industri Pengolahan

211.341,46 229.134,17 Perdagangan, Hotel

467.661,59 506.087,52 dan Restoran

Pengangkutan dan

Keuangan, Persewaan dan Jasa

Sumber: BPS Kabupaten Purbalingga Tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa untuk setiap tahunnya sektor pertanian memberikan sumbangan yang paling besar terhadap PDRB di Kabupaten Purbalingga. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Purbalingga merupakan daerah agraris dimana sektor pertanian merupakan sektor yang terpenting dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Purbalingga.

Penyumbang terbesar kedua setelah sektor pertanian adalah sektor perdagangan, sektor ini masih ada kaitannya dengan sektor Penyumbang terbesar kedua setelah sektor pertanian adalah sektor perdagangan, sektor ini masih ada kaitannya dengan sektor

11. Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Pendapatan per kapita yang ada di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2007 sampai tahun 2011 adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5 Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Purbalingga

Tahun 2007-2011 Harga Berlaku

Harga Konstan Tahun

Per kapita

Perubahan (Rp)

Perubahan

Per kapita

Sumber: BPS Kabupaten Purbalingga 2012

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 berfluktuatif. Pertumbuhan yang paling besar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 18,66 % ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku). Pertumbuhan kapita yang tinggi sebagian besar didukung oleh sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Pada tabel 4.5 kolom (2) di atas perkembangan PDRB per kapita tahun 2007-2011 yang paling besar adalah tahun 2010 yaitu terjadi peningkatan 10,59% atau sebesar Rp. 314.747,83 dari tahun sebelumnya.

a. Sektor Pertanian

Sektor pertanian Kabupaten Purbalingga merupakan sektor yang paling dominan, terlihat dari sumbangannya dalam PDRB tahun 2011 sebesar 30,80% menunjukkan fluktuasi yang tidak menentu. Hal tersebut khususunya sektor pertanian tanaman pangan, produksi tiap tahunnya sangat dipengaruhi oleh faktor musim, kondisi alam, serangan hama dan penyakit tanaman serta kelangkaan pupuk pabrik yang bersangkutan.

1) Sub sektor tanaman pangan mencakup tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang kedelai. Menurut luas panen tananman padi 1) Sub sektor tanaman pangan mencakup tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kacang kedelai. Menurut luas panen tananman padi

2) Sub sektor peternakan dan unggas di Kabupaten Purbalingga tahun 2011 lebih banyak dari tahun 2010, begitu pun dengan produksi hasil-hasil peternakan diantaranya adalah produksi daging tahun 2011 sebesar 7.138.961 kg yang dibandingkan tahun 2010 yang hanya sebesar 4.871.168. Sub sektor ini di wilayah Kabupaten Purbalingga masih di mungkinkan bisa tumbuh karena geografisnya banyak yang cocok untuk sub sektor peternakan.

3) Sub sektor perkebunan rakyat yang dominan adalah kelapa, kopi, gelagah arjuna, nilam, cengkeh, melati gambir, lada dan the rakyat. Dari luas panen, kelapa seluas 12.149,13 ha dapat menghasilkan 13.206,75 ton kopra, sedangkan kelapa seluas 5.219,63 ha menghasilkan 56.180,41 ton gula cetak. Panen kopi seluas 1.320,91 ha dapat menghasilkan 600,15 ton.

b. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian wilayah Kabupaten Purbalingga dari tahun 2007-2011 selalu mengalami peningkatan, salah satunya dimana pada tahun 2010 sebesar 0,72% dan meningkat menjadi 0,74% pada tahun 2011.

c. Sektor Industri Pengolahan

Pada tahun 2011 sektor industri pengolahan masih sektor dominan keempat setelah sektor pertanian, perdagangan dan jasa-jasa. Industri adalah suatu unit produksi yang melakukan suatu kegiatan mengubah barang dasar menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Criteria industri:

1) Industri Besar : adalah perusahaan industri besar yang mempunyai tenaga kerja paling sedikit 100 orang.

2) Industri Sedang : adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 – 99 orang.

3) Industri Kecil : adalah perusahaan industri yang mempunyai jumlah tenaga kerja 5 – 19 orang.

4) Industri Rumah Tangga : adalah perusahaan industri yang mempunyai jumlah tenaga kerja 1 – 4 orang.

Perusahaan industri besar/sedang di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2011 tercatat sebanyak 90 perusahaan dengan 32.884 orang tenaga kerja. Dimana industri besar tercatat 39 perusahaan dengan 30.421 orang tenaga kerja dan industri sedang sebanyak 51 perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 2.463 orang. Perusahaan industri besar/sedang berlokasi di 15 kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Purbalingga.

d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Sub sektor listrik, gas, dan air bersih pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan cukup signifikan menurut harga Konstan 2000 yaitu 0,64%. Listrik merupakan salah satu produk energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Jumlah pelanggan pada PT PLN (Persero) Ranting Purbalingga sebanyak 139.822 pelanggan pada tahun 2011 dengan Kwh yang terjual adalah sebanyak 205.100.326 Kwh. Sedangkan jumlah pelanggan dan produksi air minum ataupun air bersih dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada Sub sektor listrik, gas, dan air bersih pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan cukup signifikan menurut harga Konstan 2000 yaitu 0,64%. Listrik merupakan salah satu produk energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Jumlah pelanggan pada PT PLN (Persero) Ranting Purbalingga sebanyak 139.822 pelanggan pada tahun 2011 dengan Kwh yang terjual adalah sebanyak 205.100.326 Kwh. Sedangkan jumlah pelanggan dan produksi air minum ataupun air bersih dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada

e. Sektor Bangunan

Sektor bangunan di Kabupaten Purbalingga memiliki peranan yang cukup signifikan dalam PDRB Kabupaten Purbalingga. Hal tersebut dapat terlihat dimana prosentase sektor Bangunan pada tahun 2011 meningkat dari tahun sebelumnya dimana tahun 2010 prosentasi sektor Bangunan hanya sebesar 8,37% sedangkan tahun 2011 menjadi 8,56% atau naik sebesar 0,21%. Hal tersebut berarti Sektor Bangunan di Kabupaten Purbalingga selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Banyaknya penertiban Tanda Daftar Perusahaan (TDP) registrasi pada Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi Kabupaten Purbalingga tahun 2010 tercatat sebanyak 475 perusahaan. Menurut bentuk perusahaan jumlah penertiban TDP pada Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi yaitu perusahaan terbatas (PT) sebanyak 21 perusahaan, perusahaan comanditer (CV) sebanyak 58 perusahaan, koperasi sebanyak 7 perusahaan, perusahaan Banyaknya penertiban Tanda Daftar Perusahaan (TDP) registrasi pada Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi Kabupaten Purbalingga tahun 2010 tercatat sebanyak 475 perusahaan. Menurut bentuk perusahaan jumlah penertiban TDP pada Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi yaitu perusahaan terbatas (PT) sebanyak 21 perusahaan, perusahaan comanditer (CV) sebanyak 58 perusahaan, koperasi sebanyak 7 perusahaan, perusahaan

Sementara itu, jumlah surat ijin usaha perdagangan (SIUP) baru diterbitkan kantor pelayanan perizinan dan investasi Kabupaten Purbalingga tahun 2010 sebanyak 617 buah, meliputi pedagang kecil (PK) sebanyak 576 buah, pedagang menengah (PM) sebanyak 38 buah, dan pedagang besar (PB) sebanyak 3 buah.

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Jalan merupakan prasarana darat yang paling penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Panjang jalan Kabupaten di Kabupaten Purbalingga mencapai 710 Km yang terdiri dari jalan beraspal sepanjang 695,95 km, kerikil sepanjang 12,25 km dan sisanya merupakan jalan tanah sepanjang 2,5km.

Untuk memenuhi kebutuhan transportasi darat diperlukan berbagai sarana angkutan terutama adalah kendaraan bermotor. Tahun 2011 jumlah kendaraan bermotor yang di uji oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Purbalingga sebanyak 8.794 kendaraan, dimana 1.317 kendaraan bus, 66 kendaraan mobil penumpang dan mobil barang 7.444 kendaraan yang Untuk memenuhi kebutuhan transportasi darat diperlukan berbagai sarana angkutan terutama adalah kendaraan bermotor. Tahun 2011 jumlah kendaraan bermotor yang di uji oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Purbalingga sebanyak 8.794 kendaraan, dimana 1.317 kendaraan bus, 66 kendaraan mobil penumpang dan mobil barang 7.444 kendaraan yang

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Seiring dengan berjalannya otonomi daerah, maka terdapat pasang surut mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimana PAD naik sebesar 18,96%. Pada tahun 2010 PAD Kabupaten Purbalingga sebesar Rp. 79.803.180.820,- sedangkan tahun 2011 naik menjadi Rp. 94.937.516.237,-. Dilihat dari realisasi penerimaan daerah disbanding pengeluarannya juga menunjukkan posisi positif. Pada tahun 2011 realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga sebesar Rp. 954.170.516.237,-. Antara realisasi pungutan tahun 2011 ternyata target pungutan PBB melebihi target sebesar 6,62%, target pungutan PBB sebesar Rp. 31.276.059,- dan realisasi pungutan PBB sebesar Rp. 33.346.543,-.

i. Sektor Jasa-jasa

Pada tahun 2011 sektor Jasa-jasa mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2010 sektor jasa-jasa memiliki prosentase 17,98% menjadi 18,33% pada tahun 2011.