kalender yang menjadi dasar bagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor
dan melaporkan pajak yang terutang
8. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam
masa pajak, dalam tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah
9. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang selanjutnya disebut SPTPD adalah
surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan danatau pembayaran pajak, objek pajak danatau bukan objek pajak danatau
harta dan kewajiban sesuai peraturan perundangundangan perpajakan daerah
10. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah surat
ketetapan yang menentukan jumlah pokok pajak terutang
11. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disebut SSPD adalah bukti
pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui
tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Gubernur
12. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disebut STPD adalah surat
untuk melakukan tagihan pajak danatau sanksi admnistrasi berupa bunga
danatau denda
3. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Air Permukaan
Pemungutan Pajak Air Permukaan di Indonesia saat ini didasarkan pada dasar hukum yang jelas dan kuat sehingga harus dipatuhi oleh masyarakat dan pihak yang
terkait. Dasar-dasar hukum tersebut adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah 3.
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah
4. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi
5. Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi
Dispenda Provinsi Sumatera Utara 6.
Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan Pajak Air Permukaan di Provinsi Sumatera Utara
4. Objek Pajak Air Permukaan
Objek Pajak Air Permukaan Adalah Pengambilan dan atau Pemanfaatan Air Permukaan, tidak termasuk Air Laut baik yang berada di Laut ataupun di Darat.
Klasifikasi Objek Pajak air Permukaan dibagi atas Faktor Pengambilan dan Faktor Pemanfaatan. Adapun klasifikasi Objek Pajak Air Permukaan dari Faktor
Pengambilan terdiri dari 2 golongan yakni : a.
Air Permukaan Tergenang K-1 b.
Air Permukaan Mengalir K-II Dan klasifikasi Objek Pajak Air Permukaan dari Faktor Pemanfaatan juga di bagi 2
golongan yang terdiri dari : a.
Air Permukaan untuk Industri I b.
Air Permukaan untuk Non Industrin Non-I
Adapun hal-hal yang tidak termasuk dari Objek Pajak Air Permukaan Adalah: a.
Pengambilan danatau Pemnafaatan Air Permukaan untuk keperluan dasar Rumah Tangga, Pengairan, Pertanian dan Perikanan Rakyat, dengan tetap
memperhatikan kelestarian lingkungan dan ketentuan Peraturan Perundang- undangan
b. Pengambilan danatau Pemanfaatan air Permukaan untuk keperluan lainnya
yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.
5. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Air Permukaan
Dalam Perpajakan Subjek Pajak Air Permukaan adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan Pengambilan danatau Pemanfaatan Air Permukaan.
Sedangkan Wajib Pajak Air Permukaan adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan Pengambilan danatau Pemanfaatan Air Permukaan.
Dalam subjek dan wajib Pajak Air Permukaan, Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun
yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan
nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social politik, atau organisasi
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. Orang pribadi adalah mereka yang telah mempunyai penghasilan
diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP dimana batasannya telah ditentukan oleh Undang-undang Perpajakan
6. Dasar Pengenaan, Tarif dan Cara Perhitungan Pajak Air Permukaan