Definisi Pajak Air Permukaan Ketentuan Umum Pajak Air Permukaan

BAB III URAIAN TEORI PAJAK AIR PERMUKAAN DAN DATA TARGET SERTA REALISASI PAJAK A. Uraian Teori

1. Definisi Pajak Air Permukaan

Menurut Undang-undang No.28 Tahun 2007. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Menurut Undang-undang No.28 Tahun 2009. Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur: 1. Kontribusi dari rakyat kepada negara, bahwa yang berhak memungut pajak hanyalah negara dan kontribusi tersebut berupa uang bukan barang 2. Berdasarkan Undang-undang, pajak di pungut berdasarkan atau dengan ketentuan Undang-undang serta aturan pelaksanaanya. 3. Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat di pungut. 4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, untuk pengeluaran yang bermanfaat. Menurut Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2011 Pajak Air Permukaan yang selanjutnya disebut PAP adalah pajak atas pengambilan danatau pemanfaatan air permukaan. Air permukaan adalah semua air ynag terdapat pada permukaan tanah, tidak termasuk air laut, baik yang berada di laut maupun didarat.

2. Ketentuan Umum Pajak Air Permukaan

Adapun Ketentuan Umum Pajak Air Permukaan berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 23 Tahun 2011 Pasal 1 adalah sebagai berikut: 1. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Utara 2. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara 3. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara 4. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang perpajakan daerah sesuai peraturan perundang-undangan 5. Pajak Air Permukaan yang selanjutnya disebut PAP adalah pajak atas pengambilan dan atau pemanfaatan air permukaan 6. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan meliputi membayar pajak, pemotonng pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan perundangundangan perpajakan daerah 7. Masa Pajak adalah jangka waktu 1 satu bulan kalende atau jangka waktu lain yang di atur dengan Peraturan Gubernur, paling lama 3 tiga bulan kalender yang menjadi dasar bagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor dan melaporkan pajak yang terutang 8. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah 9. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang selanjutnya disebut SPTPD adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan danatau pembayaran pajak, objek pajak danatau bukan objek pajak danatau harta dan kewajiban sesuai peraturan perundangundangan perpajakan daerah 10. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah surat ketetapan yang menentukan jumlah pokok pajak terutang 11. Surat Setoran Pajak Daerah yang selanjutnya disebut SSPD adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Gubernur 12. Surat Tagihan Pajak Daerah yang selanjutnya disebut STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak danatau sanksi admnistrasi berupa bunga danatau denda

3. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Air Permukaan