BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penyuluhan 2.2.1. Pengertian
Menurut Arif 2009 dalam Nugraheny 2010, penyuluhan merupakan transfer teknologi dan proses edukasi, yang
merupakan akronim dari fungsi-fungsi penyuluhan, meliputi: diseminasi, inovasi, fasilitasi, supervisi, pemantauan, evaluasi,
dan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dalam perjalanannya kegiatan penyuluhan diartikan dengan berbagai pemahaman,
seperti proses penyebarluasan informasi, peneranganpemberian penjelasan, perubahan perilaku, belajar, perubahan sosial,
rekayasa sosial social engineering, pemasaran sosial social marketing,
pemberdayaan masyarakat
community empowerment, penguatan kapasitas capacity strengthening, dan
komunikasi pembangunan.
2.1.2. Tujuan
Tujuan promosi kesehatan bukan hanya mengkaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktik kesehatan saja,
tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan baik fisik maupun nonfisik dalam rangka memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Pencapaian target penyuluhan dibagi menjadi tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan
jangka pendek yaitu tercapainya perubahan pengetahuan, tujuan jangka menengah yaitu peningkatan pengertian, sikap, dan
keterampilan yang akan mengubah perilaku kearah perilaku sehat, dan tujuan jangka panjang yaitu agar dapat menjalankan perilaku
sehat dalam kehidupan sehari-hari Ali, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Tahapan Kegiatan Penyuluhan
Menurut Ali 2010, mengemukakan tahapan dalam penyuluhan antara lain:
1. Tahap sensitisasi
2. Tahap publisitas
3. Tahap edukasi
4. Tahap motivasi
2.1.4. Metode
Menurut Notoatmojo
2010, metode
yang dapat
dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah: 1.
Metode individual perorangan : bimbingan dan interview wawancara
2. Metode kelompok
a. Kelompok besar : ceramah dan seminar
b. Kelompok kecil : diskusi kelompok, curah pendapat brain
strorming, bola salju snow balling, kelompok-kelompok kecil buzz group, role play memainkan peran, dan
permainan simulasi simulation game c.
Metode massa : ceramah umum public speaking, pidato- pidatodiskusi tentang kesehatan melalui media elektronik,
baik TV maupun radio, simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang
masalah kesehatan, tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab atau
konsultasi tentang kesehatan dan penyakit, dan bill board.
2.1.5. Media
Menurut Notoatmodjo 2007, secara garis besar ada tiga macam alat bantu pendidikan alat peraga, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Alat bantu lihat visual aids yang berguna dalam membantu
menstimulasi indra mata penglihatan pada waktu terjadinya proses pendidikan.
b. Alat bantu dengar audio aids, yaitu alat yang dapat
membantu untuk menstimulasi indera pendengar pada proses penyampaian bahan pendidikanpengajaran.
c. Alat bantu lihat-dengar, seperti televisi dan video cassette.
Alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids AVA.
2.2. Pengetahuan 2.2.1. Definisi