Gejala dan Tanda Deteksi Kanker Serviks

2.4.5. Gejala dan Tanda

Pada stadium awal, kanker serviks ini cenderung tidak terdeteksi. Menurut hasil studi National Institute of Allergy and Infectious Disease, hampir setengah wanita yang terinfeksi HPV tidak memiliki gejala-gejala yang jelas Diananda, 2009. Tanda-tanda dini kanker serviks yang tidak spesifik seperti sekret vagina yang agak berlebihan dan kadang-kadang disertai dengan bercak perdarahan. Gejala umum yang sering terjadi berupa perdarahan pervaginam pascasenggama dan di luar haid dan keputihan Kampono, 2011. Pada penyakit lanjut, keluhan berupa keluar cairan pervaginam yang berbau busuk, nyeri panggul, nyeri pinggang dan pinggul, sering berkemih, dan buang air kecil atau buang air besar yang sakit. Gejala penyakit yang residif berupa nyeri pinggang, edema kaki unilateral, dan obstruksi ureter Kampono, 2011. Penurunan berat badan yang drastis akibat kekurangan nutrisi, edema kaki, timbul iritasi kandung kemih, terbentuknya fistel vesikovaginal atau rektovaginal, atau timbul gejala-gejala akibat metastasis jauh merupakan gejala klinis pada stadium lanjut Diananda, 2009.

2.4.6. Deteksi Kanker Serviks

Deteksi dengan penyaringan screening dapat dilakukan dengan pemeriksaan Pap smear dan kolposkopi. Kolposkopi jarang dilakukan, memerlukan biaya yang lebih mahal, kurang praktis, dan memerlukan biopsi. Bentuk pemeriksaan yang paling utama dan dianjurkan untuk deteksi dini kanker serviks adalah pemeriksaan Papaniculou smear Pap smear Bustan, 2007. Pap smear adalah pemeriksaan sitologi dari serviks dan porsio untuk melihat adanya perubahan atau keganasan pada epitel serviks atau porsio. Indikasinya adalah sebagai skrining pada wanita yang sudah melakukan seksual aktif, deteksi dini adanya keganasan pada Universitas Sumatera Utara serviks, pemantauan setelah tindakan pembedahan, radioterapi, atau kemoterapi kanker serviks Rasjidi, 2008. Setiap wanita yang telah berusia 18 tahun dan telah aktif berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Pap- smear sebaiknya setiap tahun walaupun tidak ada gejala kanker. Pemeriksaan dilakukan lebih dari setahun jika sudah mencapai umur 65 tahun atau tiga pemeriksaan berturut-turut sebelumnya menunjukkan hasil normal Bustan, 2007. Telah mulai diperkenankan cara baru deteksi dini dengan cara Inspeksi Visual Asam Asetat IVA. IVA adalah tes visual dengan menggunakan larutan asam cuka asam asetat 2 dan larutan iodium lugol pada serviks dan melihat perubahan warna yang terjadi setelah dilakukan olesan Rasjidi, 2008. Cara ini dianggap lebih mudah, murah, dengan harapan dapat menjangkau seluruh masyarakat Bustan, 2007. Selain itu juga terdapat metode Thin prep yang lebih akurat dibanding Pap Smear. Jika Pap Smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat Rasjidi, 2008.

2.4.7. Klasifikasi dan Stadium A. Klasifikasi Histopatologi