Uji Serah Terima di Lokasi.

11.2 Uji Serah Terima di Lokasi.

Pabrik pembuat pompa, pabrik pembuat motor (bila dipasok), pabrik pembuat alat kontrol, dan pabrik pembuat sakelar pemindahan (bila dipasok) atau perwakilan yang ditunjuk harus menghadiri uji serah terima di lokasi (lihat butir 1.6).

11.2.1 Semua pengkabelan listrik untuk pompa kebakaran, termasuk pengkabelan bagian dalam kontrol (pompa jamak), pasokan daya darurat, dan pompa jockey, harus dilengkapi dan diperiksa oleh kontraktor listrik sebelum menjalankannya untuk pertama kali dan uji serah terima .

11.2.2* Instansi berwenang harus diberitahu tentang waktu dan tempat bila dan dimana akan diadakan uji serah terima di lokasi.

11.2.3 Salinan kurva karakteristik pengujian pompa yang disahkan pabrik pembuat pompa harus tersedia untuk dibandingkan dengan hasil uji serah terima di lokasi. Pompa kebakaran yang terpasang kinerjanya harus sama dengan yang tertera di kurva karakteristik pengujian yang disahkan pabrik pembuat dalam batasan ketelitian dari peralatan penguji.

11.2.4 Pompa kebakaran harus dapat bekerja pada beban minimum, nominal dan penuh tanpa pemanasan berlebihan yang mengganggu setiap komponen.

11.2.5 Getaran pada rakitan pompa kebakaran harus tidak terlalu besar untuk menjamin kerusakan potensial untuk setiap komponen pompa kebakaran.

11.2.6* Prosedur Uji Serah Terima di Lokasi. 11.2.6.1* Peralatan Pengujian

Peralatan pengujian harus disediakan untuk menentukan tekanan neto pompa, laju aliran yang melalui pompa, Volt dan Amper dari motor listrik yang menggerakkan pompa dan kecepatannya.

11.2.6.2 Pengujian Aliran

11.2.6.2.1* Beban minimum, nominal dan puncak dari pompa kebakaran harus ditentukan dengan mengontrol kuantitas air yang dilepas melalui alat penguji yang disetujui.

Pengecualian :

Bila pasokan hisap yang tersedia tidak mengijinkan mengalirnya 150 persen dari kapasitas nominal pompa, pompa kebakaran harus dioperasikan pada pelepasan maksimum yang diperkenankan untuk menentukan penerimaan- nya. Kapasitas yang dikurangi ini harus tidak merupakan pengujian yang ditolak.

11.2.6.2.2 Aliran pompa untuk pompa langkah positip harus diuji dan ditentukan untuk memenuhi kriteria kinerja nominal sesuai spesifikasi. Satu titik kinerja disyaratkan untuk menentukan pompa langkah positip yang dapat diterima.

11.2.6.3* Prosedur Pengukuran

Kuantitas air yang dilepas dari rakitan pompa kebakaran harus ditentukan dan distabilkan. Segara setelah itu harus diukur kondisi operasi dari pompa kebakaran dan penggeraknya. Pompa konsentrat busa harus diperkenankan untuk diuji dengan air, bagaimanapun, laju aliran air dapat lebih rendah dari laju aliran busa yang diharapkan, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan viskositas.

11.2.6.3.1 Pengujian aliran pompa untuk pompa langkah positip harus dilaksanakan menggunakan meter aliran atau plat orifis yang dipasang di belakang lup untuk tanki konsentrat busa atau di sisi inlet dari pompa air.

Pembacaan meter aliran atau tekanan pelepasan harus dicatat dan harus sesuai data kinerja aliran dari pabrik pembuat pompa. Bila digunakan plat orifis, ukuran orifis dan tekanan pelepasan yang berkaitan dipertahankan pada sisi hulu dari pelat orifis harus disediakan untuk instansi berwenang. Laju aliran harus sesuai spesifikasi saat dioperasikan pada tekanan sistem yang dirancang. Pengujian harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11.2.6.3.2 Untuk motor listrik dioperasikan pada tegangan dan frekuensi nominal, kebutuhan amper harus tidak melampaui produk perkalian dari amper beban panuh nominal dikalikan dengan faktor pelayanan yang diperkenankan sebagaimana tertera di plat nama.

11.2.6.3.3 Untuk motor listrik dioperasikan pada tegangan yang bervariasi, produk dan tegangan aktual dan kebutuhan arus harus tidak melampaui produk dari tegangan nominal dan arus beban penuh nominal dikalikan factor pelayanan yang diperkenankan. Tegangan pada motor tidak boleh bervariasi lebih dari 5 persen dibawah atau 10 persen diatas tegangan nominal (plat nama) pada waktu pengujian (lihat butir 6.4).

11.2.6.3.4 Unit yang digerakkan dengan motor harus tidak memperlihatkan tanda adanya beban lebih atau adanya tegangan (stress). Governor dari unit semacam ini harus di set pada waktu diuji untuk mengatur dengan baik kecepatan motor pada kecepatan nominal pompa (lihat 8.2.4.1).

11.2.6.3.5 Turbin uap harus mempertahankan kecepatannya dalam batas sebagaimana ditentukan di butir 10.2.2.

11.2.6.3.6 Perakitan penggerak roda gigi harus beroperasi tanpa menimbulkan suara, getaran atau panas berlebihan yang mengganggu.

11.2.6.3.7 Pengujian Start dengan Beban

Unit pompa kebakaran harus di start dan dinaikkan kecepatannya hingga mencapai kecepatan nominal tanpa interupsi pada kondisi dari pelepasan sama dengan beban puncak.

11.2.6.5* Pengujian Fasa Terbalik

Untuk motor listrik, pengujian harus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi fasa terbalik di konfigurasi pasokan normal ataupun dari pasokan daya pengganti (dimana disediakan).

11.2.7 Uji Serah Terima Alat Kontrol.

11.2.7.1* Alat kontrol dari pompa kebakaran harus diuji sesuai dengan prosedur pengujian yang direkomendasi oleh pabrik pembuat. Minimum, harus tidak kurang dari 6 kali pengoperasian otomatik dan enam kali pengoperasian manual harus dilakukan selama uji serah terima.

11.2.7.2 Penggerak pompa kebakaran harus dioperasikan untuk perioda tudak kurang dari 5 menit pada kecepatan penuh selama setiap pengoperasian seperti dipersyaratkan di butir 11.2.6.

Pengecualian:

Penggerak motor tidak disyaratkan untuk berjalan 5 menit pada beban penuh antara start berturut-turut sampai waktu start berturut-turut pemutaran poros engkol kumulatip mencapai 45 detik.

11.2.7.3 Urutan operasi otomatik dari alat kontrol harus menstart pompa dengan seluruh fasilitas yang disediakan. Urutan isi harus termasuk sakelar tekanan atau sinyal start jarak jauh.

11.2.7.4 Pengujian dari alat kontrol dari penggerak motor harus dibagi antara kedua set dari baterai.

11.2.7.5 Pemilihan, ukuran dan seting dari semua alat proteksi terhadap arus lebih, termasuk pemutus tenaga alat kontrol pompa kebakaran, harus ditegaskan sesuai dengan standar ini.

11.2.7.6 Pompa harus distart sedikitnya sekali menggunakan setiap pelayanan daya dan dijalankan untuk minimum 5 menit.

PERHATIAN

Operasi darurat secara manual harus dilaksanakan oleh gerakan manual dari gagang darurat hingga posisi tergrendel betul dengan gerakan secara terus menerus. Gagang ini harus digrendel selama pengujian dilakukan.

11.2.8 Pasokan Daya Darurat

11.2.8.1 Pada instalasi dengan sumber daya darurat dan sakelar pemindahan otomatik, hilangnya sumber daya utama harus disimulasikan dan pemindahan harus terjadi pada saat pompa sedang operasi pada beban puncak. Pemindahan dari sumber normal ke pengganti dan pemindahan kembali dari sumber pengganti ke normal tidak boleh menyebabkan membukanya alat proteksi arus lebih di kedua jalur. Paling sedikit setengah dari operasi manual dan otomatik dari butir 11.2.7.1 harus dilaksanakan dengan pompa kebakaran disambung pada sumber pengganti.

11.2.8.2 Bila sumber pengganti adalah generator set yang disyaratkan oleh butir 6.2.3, penerimaan instalasi harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11.2.9 Governor Darurat

Katup governor darurat untuk uap, harus dioperasikan untuk mendemonstrasikan kinerja yang memuaskan dari rakitan. Pelepasan dengan tangan dapat diterima.

11.2.10 Kondisi Simulasi

Kondisi alarm lokal dan jarak jauh harus disimulasikan untuk mendemonstrasikan operasi yang memuaskan.

11.2.11 Lamanya Pengujian

Pompa kebakaran atau pompa konsentrat busa harus dioperasikan tidak kurang dari total waktu 1 jam setelah semua pengujian sebelumnya dilakukan.