Saluran Pembuangan (Exhaust) Motor.

8.5 Saluran Pembuangan (Exhaust) Motor.

8.5.1 Pembuangan Bebas.

Setiap motor pompa harus mempunyai sistem pembuangan bebas.

8.5.2 Lokasi Pelepasan Pembuangan.

Pembuangan dari motor harus disalurkan ke titik yang aman di luar sehingga bebas air. Gas pembuangan harus tidak dilepaskan di mana dapat mengganggu orang atau membahayakan bangunan.

8.5.3* Pemipaan Pembuangan.

Suatu sambungan fleksibel yang tanpa klem atau di las berombak harus dibuat antara outlet pembuangan motor dan pipa pembuangan. Pada pembuangan tidak boleh lebih kecil dari outlet pembuangan motor dan harus sependek mungkin. Pipa pembuangan harus dilapisi dengan isolasi temperatur tinggi atau dengan kata lain dilindungi untuk memproteksi agar tidak melukai orang.

Pipa pembuangan dan peredam suara bila digunakan harus sesuai dengan tujuan penggunaannya dan tekanan balik pembuangan tidak boleh melampaui rekomendasi pembuat motor.

Pada pembuangan harus dipasang dengan jarak bebas paling sedikit 229 mm (9 inch) dari bahan yang mudah terbakar.

Pengecualian 1:

Pipa pembuangan yang lewat langsung melalui atap yang mudah terbakar harus dilindungi pada titik yang dilalui oleh selongsong metal berventilasi dan diperpanjang 229 mm (9 inch) di atas dan 229 mm (9 inch) di bawah konstruksi atap dan tidak kurang dari 152 mm (6 inch) lebih besar dalam diameter terhadap pipa pembuangan.

Pengecualian 2:

Pipa pembuangan yang secara langsung lewat langsung melalui dinding mudah terbakar atau partisi, harus dilindungi pada tempat yang dilalui dengan salah satu metoda di bawah ini:

a) Selongsong metal yang berventilasi dan diameternya tidak kurang dari 305 mm (12 inch) lebih besar dari pipa pembuangan.

b) Selongsong metal atau keramik dipasang dengan susunan bata atau bahan lain yang disetujui dengan syarat adanya isolasi tidak kurang dari 203 mm (8 inch) antara selongsong dan bahan konstruksi.

8.5.3.1 Sistem pembuangan harus berhenti di bagian luar bangunan pada titik di mana gas panas, percikan atau produk hasil pembakaran yang dilepaskan tidak merusak.

8.5.3.2 Pemberhentian sistem pembuangan tidak boleh diarahkan langsung pada bahan atau konstruksi yang mudah terbakar atau ke dalam atmosfer yang mengandung gas dan uap yang dapat terbakar atau debu yang mudah terbakar.

Pengecualian:

Sistem pembuangan yang dilengkapi dengan peralatan penangkap percikan dibolehkan untuk berhenti di lokasi sebagaimana diuraikan di SNI 04-0225-2000, tentang "Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL-2000)" .

8.5.4 Manifol Pembuangan.

Manifol pembuangan harus dilengkapi cara untuk menghindari bahaya kepada operator atau pada bahan mudah terbakar dekat motor.

8.6* Operasi Sistem Penggerak.

8.6.1 Menjalankan Setiap Minggu.

Motor harus dihidupkan tidak kurang seminggu sekali dan dijalankan tidak kurang 30 menit untuk mencapai temperatur kerja normal. Motor ini harus jalan dengan tenang pada kecepatan nominalnya.

8.6.2* Kinerja Sistem.

Motor harus dipertahankan tetap bersih, kering dan dilumasi dengan baik untuk menjamin kinerja yang cukup.

8.6.3 Pemeliharaan Baterai.

8.6.3.1 Baterai harus tetap terisi setiap waktu. Baterai harus sering diuji untuk menentukan kondisi dari sel baterai dan jumlah isi yang ada pada baterai.

8.6.3.2 Hanya air destilasi yang harus digunakan di dalam sel baterai. Platnya harus selalu terendam setiap waktu.

8.6.3.3 Fasilitas otomatik dari alat pengisi baterai tidak dapat menggantikan pemelihara an yang tepat dari baterai dan alat pengisinya. Pemeriksaan secara teratur harus dilakukan untuk kedua-duanya. Pemeriksaan ini akan menentukan apakah alat pengisi bekerja dengan benar, permukaan air di baterai benar, dan baterai menyimpan isi yang cukup.

8.6.4 Pemeliharaan Pasokan Bahan Bakar.

Tangki penyimpan bahan bakar harus dipertahankan tetap sepenuh mungkin pada setiap waktu, tetapi tidak kurang dari 50 persen kapasitas tangki. Tangki harus selalu diisi dengan cara yang dapat memastikan semua air dan bahan asing dapat tersingkir.

8.6.5* Pemeliharaan Temperatur.

Temperatur ruangan pompa, rumah untuk pompa atau ditempat di mana motor dipasang, tidak boleh lebih rendah dari minimum yang direkomendasikan oleh pembuat motor. Suatu alat pemasa air selubung motor (jacket) harus disediakan untuk mempertahankan

temperatur 49 0 C (120 0 F). Rekomendasi dari pembuat motor untuk pemanas minyak harus diikuti.

8.6.6 Menghidupkan dan Memberhentikan Secara Darurat.

Urutan untuk operasi darurat secara manual, diatur dengan cara langkah demi langkah, harus dipasang dekat motor pompa kebakaran. Menjadi kewajiban dari pembuat motor untuk mencatat setiap instruksi spesifik tentang operasi dari peralatan ini waktu dioperasikan secara darurat.