Tinggal Landas

Tinggal Landas

Mulanya memang krisis moneter (krismon) yang menye­ babkan nilai tukar rupiah terus mengempis terhadap USS pada bulan Juli 1997. Keadaan ini mengkhawa tirkan banyak orang . Pelaku bisnis, yang sebelumnya banyak mengandalkan u tang luar negeri, ten tu menjadi makhluk yang paling cemas . Sebab se telah band intervensi diperlebar, nilai Rp lang sung masuk ke jurang yang makin lebar i tu . Artinya bila band intervensi benar- benar dicabut, dapat dipastikan nilai Rp akan terjun bebas.

I tulah yang diprediksi oleh pakar- pakar ekonomi semacam Managing Director Econi t waktu i tu Dr. Rizal Ramli, pengamat ekonomi kri tis Kwik Kian Gie dan Fu'ad Bawazier, mantan Dirjen Pajak yang kemudian diangka t Soeharto menjadi Menteri

Keuangan pada Kabinet Pembangunan VII . Namun, suara- suara para pakar ini tertutup oleh suara- suara lain yang lebih lantang, baik di dalam kabinet maupun di luar. Suara- suara lantang yang belakangan i tu justru memberi semangat pemerintah untuk iku t saran

IMF . Mereka menganggap sudah waktunya pemerintah membayarnya 5 kali lipa t a tau Rp 1 triliun . Bagaimana melepas band in tervensi dan membiarkan pasar uang

caranya? Dengan keuntungan 100% pun i tu tak akan bisa menentukan nilainya . Sistem nilai tukar mengambang ter­

dibayar, apalagi kalau cuma 20%. Di sisi lain harga bahan kendali (Managed floating exchange ra te) , yang selama

baku yang mesti diimpor juga meningka t 5 kali lipat, ini diterapkan dengan mendepresiasi rupiah 5 - 6%j tahun,

sedang harga tak mungkin bisa dinaikkan 5 kali lipat pula. dianggap ke tinggalan zaman . Kebijakan tersebut dinilai

Artinya perusahaan- perusahaan yang kekenyangan u tang boros, karena memaksa pemerintah mencairkan devisanya

dolar dan penghasilann y a dalam Rp, dapat dipastikan untuk menjaga s tabilitas nilai Rp . Sebaliknya dengan

langsung megap- megap tak bisa bernapas. melepas band in tervensi, maka pemerintah bisa meng­ hemat devisa . I tu alasan pertama . Alasan kedua, funda­

1 . Catatan- Catatan Menjelang Jatuhnya Orde Baru mental ekonomi Indonesia sangat kua t, tak mungkin roboh

Para pakar dan pelaku ekonomi sebenarnya sejak awal oleh badai moneter seperti yang menimpa Korea dan

telah menyadari bahwa krisis yang mengharu- biru dunia Thailand yang nilai mata uangnya mengempis 40% lebih

usaha Indonesia adalah krisis nilai tukar alias kurs . se telah band in tervensi dilepas. Ketiga, Indonesia masih

Buktinya tak sulit dicari . Apalagi bila diingat puluhan punya cadangan de visa di a tas US$ 21 miliar, cukup

tahun ekonomi Indonesia, yang menerapkan sistem kurs besar untuk menjaga s tabilitas moneter.

mengambang terkendali, oke- oke saj a . Bila sistem i tu Begitulah pemerintah Indonesia di bawah Soeharto

terus dijalankan, maka kurs Rp terhadap USS akan kemudian mencabut band in tervensi, dan membiarkan Rp

menjadi Rp 4 . 000jUS$ pada tahun 20 18- 2020 . Artinya terjun bebas di pasar uang yang penuh spekulan. Maka

dengan depresiasi a tau penyusu tan nilai 5%jtahun, maka tiba- tiba fundamental ekonomi yang diaggap kua t i tu

kurs yang pada 1997 bertengger di angka Rp 2 . 130jUSS bobol dan dunia usaha pun terhempas. Seiring mengem­

dalam waktu 20 tahun ke depan baru akan menjadi Rp pisnya nilai Rp terhadap valu ta asing ( v alas ), teru tama

4000jUS$ . Dalam perjalanan waktu i tu tidak akan terjadi US$, nilai u tang pemerintah dan perusahaan- perusahaan

gejolak dan kejutan apa- apa, karena semuanya bisa swasta nasional menggelembung hebat. Perusahaan­

diperhi tungkan dan terkendali. Sebaliknya dengan meng­ perusahaan tak mampu membayar u tang yang membeng­

ambil jalan pintas mencabut band in tervensi, demi meng­ kak sampai 500% akibat mengempisnya nilai Rp sebesar

hemat devisa, dalam waktu se tahun saja nilai Rp telah

i tu . Ini pada gilirannya menyere t perbankan di tanah air menyusut 500%, sehingga menjadi Rp 1 0 . 000jUSS pada iku t masuk jurang . Ya siapa yang bisa membayar u tang

1998 . Penghematan macam apa yang didapat? yang tiba- tiba meningka t 5 kali lipat saa t j a tuh tempo?

Selama tiga dekade sebelumnya Indonesia oke- oke Artinya bila sebelum krisis 6 a tau 7 tahun lalu mereka

saj a . Padahal u tangnya besar. Pembangunan berjalan meminjam US$ 200 juta a tau Rp 400 miliar dengan kurs Rp

lancar. Bahkan dipuji Bank Dunia, IMF dan para pakar.

2 . 000jUSS, maka saa t j a tuh tempo mereka harus Berbagai lembaga pendanaan luar negeri, ka ta Fu'ad

Bawazier, berlomba- Iomba menawarkan dan melemparkan menyadari bahayanya pelepasan band intervensi i tu . Dari dananya ke Indonesia. Mereka memuji- muji Indonesia

situlah muncul ide CBS . Fu'ad sendiri mengaku tak sebagai negeri yang 'very good . ' Fundamen tal ekonomi

menolak resep generik IMF yang dikenal dengan Le tter of Indonesia dinilai kua t. Pokoknya semua 'happy . ' Seandai­

Intent (LoI), asal masalah kurs diselesaikan dulu . Saat nya tidak ada masalah kurs, mungkin sekarang masih oke­

masuk Kabinet Pembangunan VII, Fu'ad memang berupaya oke aja . Orang masih mampu membayar u tang dalam dan

menggiring USS ke tingka t yang wajar terhadap Rp . Dia luar negeri . Fu'ad menilai dalam urusan nilai tukar Rp,

mematok Rp 6 . 000jUSS sebagai prasyara t perundingan pemerintah kurang teguh pendirian dan terlalu banyak

dengan IMF, tapi Soeharto keburu lengser diterjang mendengar suara- suara luar.

reformasi dan Fu'ad tak iku t 'berlari' pada estafe t berikut­ Fu'ad mengakui masih banyak yang tidak benar da­

nya di bawah Habibie

lam ekonomi Indonesia. Ada sistem ekonomi liberal ber­ Masalah kurs Rp ini sebenarnya memang tak bisa dampingan dengan monopoli, ta ta niaga, dan sistem

dianggap enteng . Agar lebih mudah dipahami, marilah kita perbankan dengan bank sen tralnya yang amburadul .

ambil contoh PLN . Di samping karena berbagai salah urus, Perbankan sangat dimanjakan lewat program penjaminan,

kebocoran, in efisiensi dan proyek listrik swasta yang sehingga pengelolaannya menjadi tidak 'pruden t: Meski

mahal, perusahaan listrik negara ini sangat dirugikan oleh demikian, dia yakin, semuanya masih bisa dibenahi, asal

kurs . Menuru t Diru t PLN Eddie Widiono, dalam sebuah tidak dalam keadaan panik. Namun kurs sebagai sumber

wawancara dengan penulis untuk majalah SWA, pada malape taka mesti dikendalikan dulu . Kalau tidak, makin

tahun 1996, PLN berhasil menuai laba Rp 1,2 triliun . Kurs sulit membenahi s truktur ekonomi yang kacau, inefisien

waktu i tu cuma Rp 2 . 407jUS$ ( kurs ini sebenarnya dan distortif. Untuk mengatasi masalah kurs ini, Fu'ad

ke tinggian, tahun i tu cuma seki tar Rp 2 . 100- 2 . 300jUSS ) . menyarankan agar pemerintah menerapkan currency bord

Masih menuru t Eddie pada 1997 ketika nilai rupiah meloro t system (CBS ) , sa tu kubu dengan Pe ter F . Gontha yang

menjadi ra ta- ra ta Rp 4 . 673jUSS, PLN membukukan rugi Rp memboyong S teve Hanky.

0,6 tiliun . Tahun 1998 kerugian PLN meningka t menjadi Rp Sebaliknya kubu IMF lebih senang membiarkan nilai

9,2 triliun, kurs Rp 8 . 065jUSS . Tahun 1999 kerugian mem­ tukar Rp mengambang seperti i tu . Mereka menganggap

bangkak lagi menjadi Rp 1 1,4 triliun, kurs Rp 8 . 136jUS$ . nanti juga beres sendiri . Fu'ad sendiri berpendapat resep

Tahun 2000 kerugian PLN meningka t drastis menjadi Rp IMF mungkin akan bermanfaa t, tapi bukan pada saa t

23,4 triliun, selnng mengemplsnya kurs menjadi Rp u tang pemerintah dan swasta sedang j a tuh tempo . Jika

9 . 643jUSS.

masalah nilai tukar tidak diselesaikan segera, ka ta orang Melihat angka- angka kerugian di a tas, ten tu masuk Banyumas i tu, program-program jangka panjang yang

akal bila banyak pakar ingin menerapkan kurs te tap lewat dikemas IMF dalam sa tu bundel dengan pinjaman akan

CBS a tau kembali ke sistem 'managed floating ra te : sia- sia . Bahkan pak Harto sendiri, ka ta dia, akhirnya

Dengan demikian rakya t tidak perlu iku t menanggung Dengan demikian rakya t tidak perlu iku t menanggung

mikro . Anggaran belanjda negara dipangkas 18% dan kesempatan wawancara dengan penulis majalah SWA,

proyek- proyek raksasa yang tidak ada hubungannya menganggap kurs yang

wajar

adalah

sekitar Rp

dengan kepentingan rakya t banyak ditangguhkan. Target

1 . 800jUSS . Pa tokannya sederhana saj a : harga pake t pertumbuhan di turunkan dari 7% menjadi 4-5% saja . Lalu McDonald di AS dan di Indonesia disandingkan, lalu dikurs,

defisit neraca berjalan diciu tkan menjadi 3% dari PDB maka didapatlah angka i tu . Namun baik pendukung CBS

(sebelumnya 4%) dan pertumbuhan kredit diba tasi maupun managed floating ra te semacam Kwik, tak

maksimal 15% per tahun dari sebelumnya 30% . Di sisi lain didengar Soeharto . Sang penguasa orba sudah lebih dulu

pembiayaan sektor a tau kegiatan nonproduktif dan menadatangani kesepaka tan dengan IMF . Tanpa disadari

spekula tif dihentikan sama sekali . Pada saa t sama, untuk bu tir- butir kesepaka tan yang mendetil i tu telah mencabut

memulihkan kepercayaan di pasar modal, Pemerintah kedaulatan Negara . Artinya pemerintah dan pemimpin

menutup izin pencata tan (l i sting ) saham baru, rights negeri ini kehilangan kemandiriannya untuk mencari solusi

issue, serta langkah- Iangkah restrukturisasi perusahaan kreatif a tas krisis yang menimpa negaranya . Ki ta akan

seperti saling bertukar saham (share swap). Ini adalah kembali lagi ke bu tir- butir kesepaka tan tersebut nanti

sua tu keputusan yang berani dan sangat fokus untuk pada sub bab ten tang GBHN Super dari Bawah Meja

mengatasi krisis yang mulai mendekat. IMF.

Menuru t Sritua Arief dalam artikelnya di Kompas (8 Keputusan pemerintah Rl menerima solusi buatan

Januari 1998) berbeda dari negara lain y ang memilih IMF untuk mengatasi krisis i tu berbeda secara diameteral

menelan pil pahit IMF, Malaysia tidak mengurangi a tau dari pemerintah Malaysia. Perdana Menteri Malaysia

menghapuskan subsidi. Tidak pula menaikkan harga- harga waktu i tu Mahathir Muhammad memilih untuk menolak

Kon traksi fiskal i tu IMF . Dia menetapkan fixed ra te buat RM (Ringgit Malay­

barang dan jasa ( public utilities ).

mengurangi konsumsi sia ) . Pokoknya USS 1 dipa toknya sama dengan RM 3,4.

barang-barang mewah impor. I tu bisa dicapai hanya Bukan cuma i tu . Guna mencegah pelarian modal dan agar

dengan menghapus proyek- proyek mewah . Malaysia lebih RM tidak menjadi bulan-bulanan para spekulan di pasar

mengutamakan investasi bagi pemenuhan kebutuhan uang di London sana, Dr. M, begitu dia disapa, memberi

pokok rakya t. Penurunan target pertumbuhan bukanlah ultimatum: ringgit yang ada di luar Malaysia, bila tak

akibat peng- hematan, tapi penegasan bahwa jika s tra tegi masuk kembali dalam waktu sa tu bulan se telah dite tap­

pro rakya t dijalankan dengan benar, pertumbuhan pasti kannya kurs te tap, maka dianggap tak laku !

diraih. Ini sesuai dengan pemikiran kaum s trukturalis Tanpa IMF, pada 5 Desember 1997 pemerintah diraja

bahwa redistribusi dilakukan bersama pertumbuhan, bukan Malaysia menggelindingkan pake t pengencangan ika t

redis tribusi dari pertumbuhan .

pinggang y ang mengutamakan kemandirian. Pake t i tu Pemerintah diraja Malaysia, ka ta Sritua, berkeputus- pinggang y ang mengutamakan kemandirian. Pake t i tu Pemerintah diraja Malaysia, ka ta Sritua, berkeputus-

kalangan rakya t banyak, di samping frustrasi dan putus (Melayu), melalui semacam panitia khusus yang mem­

teru tama

asa . Akibatnya ra tusan ribu orang kehilangan pekerjaan. proses permohonan kredit. Kebijakan ini didukung larangan

Sementara angka tan kerja baru, bahkan yang baru lulus

a tau pembatasan ke ta t kredit untuk proyek- proyek dari Perguruan Tinggi, tak bisa diserap. Indonesia tiba­ perumahan mewah dan konsumsi mewah . Jadi pemerintah

tiba kebanjiran seki tar 20 juta penganggur baru . Malaysia menyadari bahwa yang menyebabkan over­

Toh bencana yang menimpa heated economy bukan kredit secara keseluruhan, te tapi

Indonesi tidak berhenti sampai di kredit kepada sektor- sektor konsumsi mewah . Hasilnya?

situ . Puluhan ribu Tenaga Kerja Indo­ Hasil dari pake t kebijakan kreatif i tu sangat luar

nesia (TKI) di mancanegara diusir biasa, sesuatu yang tak pernah dipikirkan oleh IMF dan

pula secara tidak hormat. Yang para pendukungnya sendiri . Wonder boven w onder alias

paling mengenaskan ten tu kejadian di aneh bin ajaib : dengan menolak resep IMF, krisis tak jadi

negara jiran terdeka t kita sesama mampir di Malaysia sampai sekarang . Bahkan negeri jiran

Melayu, Malaysia. Di negerinya Dr. M

i tu . 7 orang TKI tewas ditembak kaki investasi dan membeli aset- ase t Indonesia yang dijual

i tu mampu berekspansi ke luar negerinya untuk ber­

tangan kerajaan dalam 'Operasi Nyah' murah oleh Badan Penyeha tan Perbankan Nasional (BPPN) .

pada akhir 1997. Wakil Presiden Sebaliknya di Indonesia akibat menjadi pak turu t

BJ Habibie

(wapres) BJ Habibie y ang sempat berkunjung ke Malaysia IMF, krisis moneter i tu tanpa dapat dibendung terus

sayangnya tak sempat berkembang menjadi krisis ekonomi berkepanjangan .

se telah peristiwa tersebut,

menanyakan kepada pemerintah Malaysia : mengapa kaki Keadaan menjadi lebih parah lagi, teru tama se telah

tangan kerajaan sampai menembak warga negara Indo­ pemerintah menerapkan kebijakan uang ke ta t ( tight

nesia? Mereka bukan kriminal! Mereka cuma mencari kerja money polic y ) dengan menaikkan suku bunga se tinggi­

agar peru t tak keroncongan, sebab negeri sendiri tak tingginya, untuk mencegah pelarian modal . Memang modal

mampu memberi pekerjaan dan penghasilan yang layak. tak jadi lari, tapi juga tak bisa dimanfaa tkan untuk

Dalam hal membela warga negaranya, Indonesia memutar roda ekonomi. Sebagian besar mengendap di

sebenarnya bisa meniru Filipina, yang membela Con tem­ bank a tau Sertifika t Bank Indonesia dan menjadi beban

plasion, tenaga kerja wanita negeri i tu yang diperlakukan baru . Akibatnya uang beredar menjadi sedikit. Bank

tidak adil di Singapura . Fidel Ramos, sang presiden waktu mengalami ,nega tive spread', tak berani menyalurkan

i tu, bahkan rela kehilangan berbagai kon trak bisnis kredit ke dunia usaha . Sektor riil mati suri . Banyak per­

dengan Singapura demi membela harga diri rakya tnya . usahaan tak mampu lagi membiayai operasional dan

Namun Pemerintah Indonesia mungkin memang sedang terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

banyak urusan yang lebih besar, misalnya mencari dana banyak urusan yang lebih besar, misalnya mencari dana

Kemarahan rakya t ini lantas membuat Dunia kampus berpu tar. Salah- salah gara- gara membela TKI, modal dari

menggeliat dari tidur panjangnya . Gelia t inilah yang negeri jiran i tu tak jadi masuk. Apalagi di tengah paceklik

kemudian menjadi cikal- bakal gerakan reformasi, yang dana pembangunan, harga- harga membubung tinggi pula

menuntu t perubahan di segala bidang, termasuk per­ iku t dolar, teru tama sembilan bahan pokok (sembako) .

gantian pucuk pimpinan negara . Dunia kampus kembali Alam kemudian menyempurnakan penderitaan i tu dengan

mendapa tkan peranan sosial politiknya . EI Nino, bencana kekeringan plus berbagai hama tanaman

Begitulah masyaraka t, mahasiswa, para alumni per­ yang menggagalkan panen produk- produk pertanian.

guruan tinggi, organisasi massa (ormas), dan Lembaga Akiba t paling buruk dari akumulasi bencana tersebut,

Swadaya Masyaraka t (LSM) tidak lagi hanya menuntu t ka ta pengamat politik UI Arbi Sanit, Orde Baru (orba)

di turunkanya harga- harga, tapi secara bersama- sama kehilangan legitimasi ekonominya . Orba yang selama 30

menuntu t reformasi politik, sesuatu y ang selama ini paling tahun menggemborkan pertumbuhan ra ta- ra ta 7% seba­

di taku ti rezim orde baru (orba ) . Soeharto bersama gai prestasi, dan oleh karena i tu mendapat 'kepercayaan'

jajarannya dianggap biang keladi yang mengakiba tkan untuk mengurus kepentigan rakyat, limbung hanya dalam

lemahnya fundamental ekonomi Indonesia. Rezim ini telah

6 bulan. Pendapa tan per kapita Indonesia yang telah membengkalaikan sektor informal, pertanian, pe ternakan, mencapai US$ 1 . 000, akiba t mengempisnya nilai Rp

dan perikanan rakya t yang mengakiba tkan Ibu Pertiwi tak terhadap uss yang mencapai 500%, kembali ke tahun­

mampu mencukupi pangan penduduknya . Di sisi lain orba tahun sebelum 1967 yai tu seki tar USS 214. Angka ini

lewa t kebijakan dan keputusan politik telah memberi masih bisa menurun apabila nilai Rp terus menyusut

segala peluang dan fasilitas kepada segelintir pengusaha terhadap US$, kecuali kita mau menghitungnya ber­

untuk menjadi guri ta bisnis yang memasung usaha dasarkan sistem onocoroko yang tak bisa dipertanggung­

pribumi .

jawabkan. Menjelang Millenium ke tiga , se telah melewa ti 6 Kaum reformis menilai se tidaknya ada 79 Kepu tusan kali pelita (pembangunan lima tahun), Indonesia 'urung'

Presiden ( Keppres ) , yang sangat merugikan rakya t dan tinggal landas . Sebagai gantinya, pemerintah Soeharto

telah dikeluarkan kembali menggiring Indonesia ke ti tik nol dalam pelukan

Soeharto selama 32 tahun masa kekuasaannya . Di antara IMF .

79 keppres i tu ada 2 yang khusus dihadiahkan bua t Rakyat, yang selama ini diam, memang kehilangan

kelancaran proyek properti mewah Grup Salim di Teluk kesabarannya . Mereka iku t- iku tan

Naga . Mega Proyek tersebut rencananya dibangun di a tas seluruh tanah air. Seluruh lapisan masyaraka t, teru tama

berunjuk rasa di

lahan 80 ha, separuhnya didapat dari reklamasi pantai. kelas menengah- bawah seperti terluka dan meradang di

Sedang yang 40 ha merupakan wilayah hunian penduduk se antero negeri . Maklum banyak orang tua kehilangan

yang terdiri dari 13 desa : 7 desa nelayan dan 6 desa kemampuannya

membiayai

pendidikan anak- anaknya .

pertanian beririgasi teknis . Selama se tengah tahun kedua pertanian beririgasi teknis . Selama se tengah tahun kedua

seumur hidupnya untuk dikembangkan oleh Salim a tau paling krusial adalah masalah ganti rugi, karena tanah

siapa saj a . Si pengusaha mendapa tkan sepertiga bagian, mereka cuma dipatok seharga Rp 7 ribu- 14 ribu/m2,

karena telah bekerja keras mengelola dan menaikkan nilai sesuai nilai jual obyek pajak se tempat (NJOP) . Tentu saja

tanah i tu . Sedang sepertiga lagi menjadi hak pemerintah,

i tu tak salah, tapi pengamat properti Panangian Sima­ karena telah menjaga segala sesuatunya sehingga bisa nungkalit menganggap cara penghitungan nilai tanah

dikembangkan dan aman . Artinya dengan carfa baru ini seperti i tu sudah kuno dan tak bisa digeneralisir. "Mesti­

pemerintah bisa mendapa tkan USS 500/m2 tanah di Teluk nya yang dihitung adalah nilai masa depan tanah i tu

Naga i tu . Ini jauh lebih besar dibanding 20- 30% dari NJOP (future value ).

Artinya harus dilihat dulu lahan i tu yang cuma Rp 7- 14 ribu/m2 yang pembebasannya nantinya untuk apa? Bila peruntukanya untuk perumahan

memerlukan kekerasan dan menimbulkan kesengsaraan . mewah dan hotel bintang lima, maka nilainya ten tu jauh

Akar- akar masalah semacam i tulah yang dituntu t lebih tinggi dibanding bila dia diperuntukkan bua t mem­

gerakan reformasi untuk dicabut. Setidaknya agar rakya t bangun sekolah, perpustakaan dan rumah sangat seder­

negeri ini kembali mendapa tkan hak- haknya untuk ber­ hana (RSS )," ka tanya ketika ditemui penulis untuk

kembang dan makmur dari sisi ekonomi . Kaum reformis majalah SWA, ketika protes penduduk Teluk Naga sedang

yakin selama akar masalah i tu tidak dicabu t, selama marak.

reformasi politik dan ekonomi tidak dilakukan, maka Menuru t Panangian bila yang mau dibangun memang

kesalahan dan penderitaan yang sama akan terulang . service apartemen mewah dan hotel bintang lima seperti

"Sesungguhnya desakan reformasi politik yang di teriakkan direncanakan, maka nilai tanah i tu mestinya bisa men­

mahasiswa a tas nama masyaraka t bukan sekadar me­ capai USS 1 . 500/m2 kali 30 (bila yang dibangun 30

ngembalikan pembangunan kepada s tandar kehidupan lantai ) . Bila di situ juga akan dibangun rumah sederhana

manusia yang wajar. Lebih dari i tu . Reformasi politik dan (RS ) dan RSS, sesuai formula 1 : 3 : 6 (satu rumah mewah,

ekonomi adalah untuk menghindari pengulangan kekeliruan

3 RS dan 6 RSS ), plus sekolah, perpustakaan dan yang sam a . Orba telah membengkalaikan kemampuan berbagai fasili tas umum, maka nilainya nanti dira ta­

ekonomi rakyatnya selama 30 tahun lebih dengan akhir ra takan. Cara pandang pengamat property i tu sangat

kegagalan yang menyaki tkan," jelas Arbi serius ketika progresif dan pemerintah nampaknya sudah harus mulai

ditanya apa sebenarnya yang di tuju oleh gerakan menerapkan cara penilaian seperti i tu demi melindungi

reformasi .

kepentingan rakya t banyak. Taruhlah se telah dikem­ Namun tun tu tan dan keinginan rakya t banyak i tu tak bangkan Salim tanah i tu akhirnya bernilai US$ 1 . 500/m2.

digubris pula oleh wakil- wakil rakya t di DPR/MPR hasil Nilai i tulah yang mesti dibagi tiga, yai tu si pemilik semula

pemilihan umum 1997, yang memakan banyak korban. mendapat sepertiga, karena telah merelakan tanahnya

Bukti paling nya ta adalah dipilihnya kembali Soeharto Bukti paling nya ta adalah dipilihnya kembali Soeharto

Pembangunan VII berjalan, masyaraka t sudah merasa mendengar dan melihat kenya taan, bahwa rakya t sudah

semakin tidak tahan. Titik terang dianggap belum terlihat, bosan dengan gaya kepemimpinan orba yang gagal

meskipun para menteri telah bekerja keras siang- malam . memberikan kemakmuran dan keamanan bagi rakya tnya .

Sebagai bukti orang menunjuk keengganan IMF men­ Sidang yang sama juga mengangka t BJ Habibie sebagai

cairkan pinjamanannya . Dunia luar semakin tidak percaya Wapres, sa tu posisi yang menjadi semakin s tra tegis

kepada pemerintah, dan negeri tercinta dianggap beresiko seiring meningka tnya usia Soeharto . Rasanya janggal bila

tinggi sebagai tempat berinvestasi . Sementara (Letter of MPR tak tahu bahwa rakya t secara umum tak meng­

Credit (LC) pengusaha Indonesia tidak diterima di manca­ hendaki Soeharto lagi, mengingat sejak pertengahan

negara . Tanpa jaminan negara lain ekspor- impor menjadi dasawarsa '90-an tun tu tan i tu sudah sangat transparan.

suli t dilakukan. Sementara uss semakin liar saja dan Kriteria calon presiden yang dilontarkan Ke tua Dewan

bertengger di a tas Rp 10 ribu/US$ . Nilai Rp terus Pakar Ika tan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI ) Dr.

mengempis. Pada 22 Januari 1998 saja kurs sudah Amien Rais secara gamblang menunjukkan penolakan i tu .

melampaui Rp 13 ribu/USS .

Jauh sebelum i tu Sri Bintang Pamungkas, politikus PPP, terang- terangan menolak Soeharto .

2. Expatriat Memasuki Masa Suram Penolakan terhadap orba semakin kua t lagi se telah

Keadaan yang menyesakkan dada i tu tidak hanya pembentukan Kabine t Pembangunan VII bulan Mare t

menimpa pengusaha, profesional dan rakya t Indonesia 1998 . Hanya sehari se telah Presiden dan Wapres disum­

secara keseluruhan , tapi juga menerpa para pekerja dan pah, lebih 10 ribu mahasiswa berkumpul di kampus UI

profesional asing ( e kspatriat) . Selama puluhan tahun Depok. Di hadapan mereka Amien Rais, pakar sosiologi

mereka memang menikmati kemewahan di negeri ini UGM dan Ke tua Umum Pengurus Pusa t (PP) Muham­

dengan gaji Uss puluhan ribu/bulan, berkali- kali lipat di madiyah, menegaskan kembali ultimatumnya . Pemimpin

a tas pribumi dengan kemampuan se tara . I tu pun masih reformasi i tu menya takan akan mengerahkan people

ditambah berbagai fasili tas mewah, termasuk kendaraan power yang damai, jika dalam tempo 6 bulan kabine t yang

dan perumahan. Kini saa t dunia usaha menggigil kesulitan baru terbentuk tak mampu mengatasi krisis ekonomi dan

likuiditas, mereka harus rela menerima bayaran di bawah moneter. Sebelumnya pada ulang tahun Harian Republika

s tandar. Banyak perusahaan yang mempekerjakan ekspa­ di Hotel Regent Jakarta, Amien juga telah menyampaikan

triat, menerapkan formula baru dalam sistem penggajian. hal senada . Ke tika i tu antara lain Amien meminta MPR

Alasannya sederhana saj a : menekan biaya operasional segera mencari alterna tif lain, jika dalam waktu 6 bulan

agar perusahaan tak bangkru t. Tenaga kerja asing yang keadaan negara menjadi semakin parah.

mahal i tu ten tu boleh memilih berhenti dari pekerjaannya Namun rakya t yang lapar dan putus asa tak punya

a tau sekalian kembali ke negerinya bila tak se tuju dengan a tau sekalian kembali ke negerinya bila tak se tuju dengan

kepada mereka bisa 4- 5 kali lebih besar daripada tenaga Indonesia, sebenarnya mereka terbagi dalam 3 golongan .

lokal dengan keahlian dan pengalaman se tara . Hal ini Atau kalau mau sediki t ilmiah, se tidaknya bisa disebu t ada

menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan tenaga lokal.

3 alasan yang mendorong dunia bisnis di tanah air men­ Untungnya perasaan cemburu i tu tidak sampai berubah

da tangkan bule dan tenaga kerja asing (TKA ) lain. menjadi aksi massa, seperti yang terjadi di Jerman Pertama, kebutuhan perusahaan untuk memperluas pasar

menjelang jebolnya Tembok Berlin. I tu sebabnya Indo­ ke manca negara, sekaligus untuk mendeka ti sumber­

nesia te tap menjadi surga bua t TKA yang amat 'dibutuh­ sumber pembiayaan internasional . Ini adalah pertim­

kan' i tu . Apalagi perusahaan juga cukup punya dana bangan paling rasional dan bagus, sebab si asing dijadikan

untuk membayar mereka . Maklum ekonomi Indonesia tenaga handal untuk kepen- tingan perusahaan. Tentu di

sepuluh tahun terakhir tumbuh di a tas 7%/ tahun, slnl mereka harus bisa menunjukkan prestasi dan

sumber- sumber dana asing dengan senang hati dan royal kepiawaiannya, bukan sekadar bekerja dengan bayaran

memberi u tangan. Tak jarang si mi tra asing sengaja tinggi . Kedua, cuma sekadar latah a tau menganggap

mendorong agar perusahaan mempekerjakan expatriat kehadiran bule di perusahaan sebagai lambang bona­

a tas beberapa pertimbangan.

fiditas. Di perusahaan semacam ini si bule jelas bisa jadi Cuma ketika krisis datang menerjang dan ra tusan raja tanpa harus menunjukkan prestasi berarti yang

perusahaan Indonesia tersungkur, keadaan berubah 180 menguntungkan perusahaan.

derajat. Manajemen perusahaan terpaksa mengkaji ulang Ke tiga, karena tekanan. Ini biasanya terkait dengan

kebutuhan mereka akan tenaga asing . Ini dapat dimaklumi pemberian bantuan a tau pinjaman dari lembaga- Iembaga

sebab kehadiran tenaga asing yang banyak itu, ternyata donor ( kreditor ) internasional, seperti IMF, Bank Dunia,

tak mampu menyelama tkan perusahaan dari krisis. Mau Consul ta tive Group on Indonesia (CGI), dan lain- lain.

tak mau kini kehadiran tenaga asing mesti dikai tkan Yang terakhir ini boleh dibilang merupakan kelanjutan dari

lang sung dengan kebutuhan real perusahaan dan biaya . penjajahan, di mana Indonesia dipaksa untuk menghargai

Bahkan kepada tenaga expatriat yang benar- benar ekspa triat lebih tinggi dari pribumi . Tidak jarang lembaga­

dibutuhkan pun terpaksa diadakan negosiasi ulang soal lembaga internasional i tu meminta pemerintah untuk

bayaran. Maklum bila mereka harus dibayar dengan menggunakan produk a tau jasa perusahaan- perusahaan

patokan kurs yang sedang berlaku, perusahaan bisa mati . asing tertentu . Ini jelas suli t ditolak pemerintah, karena

PT . Aspac Inti Corpora (Aspac) adalah sa tu d i anta­ berkaitan dengan pinjaman yang biasa diperhalus menjadi

ra sekian banyak perusahaan yang melakukan terobosan bantuan .

kreatif seperti i tu . "Meskipun kami tidak terlalu terpukul Dengan dasar pemikiran seperti i tu, dapat dimaklumi

oleh meroke tnya dolar dan harga- harga, toh kami harus bila banyak perusahaan doyan mempekerjakan expatriat.

melakukan penghematan secara interen, antara lain melakukan penghematan secara interen, antara lain

kan expat. Ini dimungkinkan karena sejak awal para expat terus terang, ketika ditemui penuls waktu i tu . "Kemudian

tersebut telah didampingi tenaga loka ! . Mereka inilah yang expat yang tinggal, separuh gajinya kami bayar dolar

kini mengisi posisi expat yang pergi.

dengan kurs Rp 4 . 000,00jUS$," sambung orang nomor Berbeda dari Aspac dan PSP yang di samping me­ sa tu di Aspac i tu .

n y i asati kurs gaji, juga mengurangi expa tnya, Grup Bakrie Pada masa normal apa yang dilakukan Aspac ten tu

(GB) nampaknya tidak mengurangi jumlah expat. GB cuma akan mengundang protes di dalam dan di luar negeri .

menyiasa ti kurs, bahkan lebih dulu sebelum perusahaan Namun kini keadaannya lain. Dalam situasi seperti i tu

lain melakukannya . Sebuah sumber di GB mengatakan kini jangankan memperoleh laba, menjalankan roda usaha pun

di GB ada seki tar 20 expat. Umumnya mereka berasal dari menjadi suli t. Aspac bukanlah sa tu-satunya perusahaan,

India dan Filipina, dan berada di posisi financ e . I tu yang berani melakukan terobosan kreatif seperti i tu . Hal

diperlukan, karena posisi i tu akan banyak berhubungan yang sama juga dilakukan oleh Grup Sinar Mas, Salim,

dengan pihak asing . Mereka dianggap lebih mampu dari Bakrie, Lippo, PSP, dan lain- lain. "Pokoknya kami mela­

segi bahasa dan melobi . Toh dalam urusan gaji, sejak kukan sliming down (perampingan) dan penghematan di

Oktober 1997 GB terpaksa menyiasa tinya dengan patokan berbagai tempat, " ka ta Ignasius Jonan, Dirut PT .

kurs sendiri, yai tu Rp 3 . 500jUS$ . Sebenarnya pemerintah Swadana Perkasa, anak perusahaan PSP yang bergerak di

boleh juga meniru siasa t para pengusaha mengatasi krisis bidang investasi di luar negeri . "Expa t kita bayar dengan

nilai tukar ini .

kurs yang ditentukan perusahaan (bervariasi Rp 3500- Rp Meskipun tidak bermaksud membenarkan, banyak 4000jUSS ) . Kalau tidak maul ya mereka boleh keluar, "

pengamat menilai pengurangan expat di perusahaan a tau tambah Jonan yang juga komisaris d i beberapa anak

pematokan kurs secara sepihak sebagai tindakan yang perusahaan PSP. Dia enggan memerinci berapa jumlah

urgent (mendesak ). Bahkan tindakan tersebut mendapat expatnya .

dukungan anggota Dewan Perwakilan Rakya t (DPR), dan Lebih jauh lagi, menuru t Corporate Secre tary Grup

Menteri Tenaga Kerja waktu i tu Abdul La tief. Menuru t PSP Rudy Soraya, sebelum krisis di PSP ada seki tar 10

Menaker Abdul La tif pengurangan penggunaan tenaga Expat. Kini tinggal 3 orang . "Kontribusi mereka terhadap

kerja asing merupakan seleksi pasar. Tidak ada instruksi perusahaan cukup besar, teru tama pada masa- masa awal

Menaker untuk i tu . Namun sampai saa t ini dia belum beroperasi, seperti melembagakan golf course ki ta, dan

memiliki data pasti berapa jumlah TKA yang telah di PHK. lain- lain. Di posisi general manager di beberapa anak

Dia berpendapat, terlepas dari krisis ekonomi saa t ini, perusahaan kita tempa tkan expat, karena mereka memiliki

pengurangan TKA adalah momentum tepat bagi tenaga keahlian khusus yang tidak dimiliki manajer lokal," jelasnya

kerja kita untuk menggantikan mereka . panJang tanpa mengurangl kehati- hatiannya . Kinerja

Pendapa t senada juga dilontarkan Wakil Ke tua Komi- Pendapa t senada juga dilontarkan Wakil Ke tua Komi-

nesia tidak butuh- butuh amat, te tapi menjadi seolah oleh pekerja Indonesia supaya dipulangkan, karena jika

dibutuhkan, karena sa tu pake t dengan pinjaman luar dipertahankan akan memboroskan devisa," ujarnya man­

negeri . "Banyak bidang yang sebenarn y a kita mampu dan tap ketika ditemui penulis waktu i tu di gedung DPR/MPR.

memiliki keahlian untuk mengerjakannya, juga dimasuki Muhsin mencontohkan TKA yang segera dapat dipulang­

expatria t, contohnya dalam pembangunan jalan, properti, kan dan diganti dengan tenaga kerja lokal, antara lain

pabrik, bahkan akuntansi dan manajemen," jelas Didik manajer hotel, pekerja res toran, dan sejenisnya . Menuru t

bersungguh- sungguh .

pengamat ekonomi dari INDEF Didik J . Rachbini menggaji TKA i tu, ka ta Didik, datang seiring dengan proyek­ TKA dengan kurs yang ditentukan perusahaan sendiri,

proyek dari luar. Misalnya lembaga dana internasional dalam keadaan normal, tidak bisa dibenarkan. Namun

memberikan u tang, maka expert ( tenaga ahli) mereka pada saa t krisis, rasionalisasi tenaga asing tidak hanya

datang sebagai bagian inheren dengan aliran modal perlu dilakukan dengan pemotongan, tapi bila mungkin

tersebut. Jadi sebagian pinjaman balik lagi ke sana untuk mengganti dengan tenaga lokal. "Di negeri mereka kita

membayar expert mereka . Pake t IMF biasanya juga juga tidak boleh bekerja, karena dianggap mengurangi

diika tkan dengan expert yang mereka tunjuk, misalnya peluang orang lokal," ka ta Didik bersungguh- sungguh .

untuk audit perbankan. Didik berpendapat mereka seha­ Depnaker mencata t pada 1995 telah ada seki tar 57

rusnya kita tolak. Bila i tu tidak mungkin, maka se tidaknya ribu TKA di Indonesia. Devisa yang mereka sedot seki tar

jumlah dan waktu mereka diba tasi . Begitu proyek ber­ 2,4 miliar USS . Akhir 1997 jumlah mereka sudah mencapai

jalan, mereka harus pulang .

sekitar 70 ribu. Mereka umumnya bekerja di sektor Tak dapat dipungkiri pandangan Didik, Muchsin, perbankan, akuntansi, sekuri tas, komunikasi, telekomuni­

Abdul La tief dan para pelaku bisnis soal TKA, memang kasi, pariwisa ta- khususnya perho telan, dan lain- lain.

mewakili ge taran jiwa tenaga kerja terdidik Indonesia Devisa yang mereka sedot diperkirakan sekitar 3 miliar

yang selama ini tak didengar suaranya . Krisis dahsya t ini USS/ tahun, sua tu jumlah yang tidak kecil . Apalagi jika

mestinya telah memberi pencerahan kepada pemerintah dibandingkan dengan perolehan devisa TKI kita di

dan para pengusaha negeri ini untuk meng-hitung dulu mancanegara yang hanya seki tar 5-6 miliar USS/ tahun.

dengan cermat kebutuhan dan kekayaan yang dimiliki Padahal jumlah TKI di luar negeri sudah di a tas 2 juta .

bua t membayar 'high level man power: Toh keberadaan Didik menilai kehadiran TKA a tau Expat d i Indonesia

mereka selama ini terbukti tak bisa menghindarkan Indo­ sangat paradoks . Sebagian memang kon tribu tif terhadap

nesia dari krisis. Jadi nanti hanya yang diperlukan saja pembangunan . Sebagian lagi tidak terlalu perlu . Yang

yang layak didatangkan. I tu pun masih ada catatannya, pertama jelas kita butuhkan, misalnya dalam industri

yai tu regulasinya harus dibikin sam a . Artinya expert kita mesin, pesawat terbang, ahli las dalam air, ahli besi,

pada level yang sama harus dibayar se tara dengan expat.

Selama ini karena kurang selektif dan kri tis, banyak biaya kebera tan . Kebu tuhannya banyak dalam dolar, mau kirim dialokasikan pemerintah untuk hal- hal yang tidak perlu,

ke negaranya, a tau menabung dalam dolar. Mereka memi­ misalnya konsultasi kepada kreditor. Krisis ekonomi, yang

lih kembali ke negaranya . Tapi ada pula yang lang sung mendorong perusahaan mengurangi jumlah expat a tau

dipecat karena perusahaannya terpukul dolar sangat se tidaknya mengubah s truktur gaJl, ten tu membuat

serius . Yang i tu tidak punya pilihan, mereka pulang . mereka terpukul.

Miriam menolak menyebut berapa gaji yang dia terima . "Ini Pertanyaannya kemudian: bagaimana para expat

confidential. Anda bisa tanya Price Wa terhose saja," sendiri menghadapi perkembangan tersebut? Untuk per­

ka tanya menghindar sambil tersenyum. Dia sendiri telah tanyaan mendasar ini tanggapan mereka agaknya cukup

berencana kembali ke negerinya sejak se tahun lalu, bervariasi . Sebagian bisa memakluminya, dan bertahan di

sebelum krisis. Alasannya sangat pribadi: dia sudah tujuh sini . Sebagian lagi memilih hengkang . Sementara sebagian

tahun di Indonesia dan ingin kembali . Di samping i tu lainnya dengan bera t hati terpaksa meninggalkan Indo­

peru- sahaan tempa tnya bekerja juga sudah tu tup . nesia, karena dipecat a tau karena perusahaan tempa tnya

Menuru t Price Wa terhouse Coopers untuk mempe­ bekerja gulung tikar.

kerjakan seorang expatriat senior, sebuah perusahaan Kelompok pertama i tu boleh dibilang diwakili Miriam

harus mengalokasikan USS 150-250 ribu se tiap tahun.

Dari konvensasi i tu, 40- 60%nya adalah gaji kon tan. kesulitan ekonomi pemerintah Indonesia dan perusahaan­

Tulevsky dan kawan- ka w a nnya . "Saya dapat mengerti

Sisanya berupa tempat tinggal, pembayaran pajak, perusahaan di sini . Demikian juga kawan- kawan saya

asuransi kesehatan, dan biaya liburan pulang kampung . sesama expat. Ki ta dapat mengerti langkah-Iangkah

Ke tika kurs USS masih Rp 2 .430 a tau Rp 2 . 500, jumlah i tu penghematan harus dilakukan, termasuk menentukan kurs

mungkin tidak terlalu membera tkan. Bayangkan berapa dolar di luar harga pasar. Sebab dolar sekarang terlalu

yang mesti dibayarkan perusahaan ketika USS 1 menjadi mahal . Nanti gaji kita bisa lebih besar daripada gaji

Rp 8000 a tau 1 0 . 000? Padahal pada masa krisis seperti ini direktur. I tu kan tidak lucu," tutur Mlnam, seorang

laba perusahaan tidak bertambah, bahkan mung kin rugi. Expatriat asal Australia ketika dimintai komentarnya oleh penulis bua t SWA, 5 Mare t 1998 . Mereka ini pada

3 . Antara Perut Perusahaan d a n Perut Rakyat dasarnya tidak mau dilihat sebagai pihak yang menangguk

Pemerintah ten tu tak ingin mencampuri urusan inter­ keuntungan dari derita Indonesia.

nal perusahaan. Apalagi yang berhubungan dengan gaji Kelompok ini, ka ta Miriam, kommit dan mau te tap di

ekspa tnya . I tu dapat dimaklumi, karena krisis sudah sini sampai 2- 3 tahun mendatang . Mereka juga tidak

telanjur menjalar kemana- mana dan bikin pusing kepala. kebera tan gajinya berkurang karena kurs di luar harga

Sebab di lapangan yang terjadi bukan hanya mengem­ pasar, asal memang ditawarkan begitu. Masih menuru t

pisnya nilai Rp terhadap valas, tapi juga daya be Ii rakya t. wanita bertubuh sintal i tu, sebaliknya kelompok kedua

Akiba tnya produsen dan pedagang tak bisa menaikkan Akiba tnya produsen dan pedagang tak bisa menaikkan

Di luar dugaan, yang terjadi kemudian para produsen dicari . Liha t saja misalnya beberapa produk tertentu

ramai- ramai mengekspor produknya, dan mengabaikan seperti Crude Palm Oil (CPO) yang termasuk ka tegori

pasar domestik. CPO yang biasanya berlimpah i tu sembako . CPO alias minyak mentah sawit, yang menjadi

tiba- tiba raib. Akiba tnya pabrik- pabrik minyak goreng bahan baku u tama minyak goreng penduduk, ini kerap raib

merintih kesuli tan bahan baku . Kelangkaan bahan baku ini dari pasar.

menyebabkan produksi minyak goreng menurun drastis. Harga CPO dunia memang lagi bagus- bagusnya, dan

Sebagai efek dominonya minyak goreng menjadi suli t Indonesia sudah pula surplus. Jadi kalau saja pengusaha

didapat. Kalaupun bisa didapat harganya melambung cuma mengekspor kelebihan produknya, ten tu tak akan

tinggi . Harga minyak goreng di dalam negeri yang dulu Rp terjadi masalah. Apalagi pemerintah memang membuka

1 .400jkg lang sung melompat menjadi Rp 2 . 20 0 . peluang i tu agar pengusaha bisa meniyedot US$ dari

Kua t dugaan CPO berlari mengejar dolar di pasar mancanegara . Untuk i tu pajak ekspor produk CPO, yang

internasional. Maklum harga CPO, yang pada Juli 1997 telah berlaku sejak 1994, di turunkan Menteri Keuangan

cuma US$ 5 16jton, pada Desember 1997 naik menjadi (Menkeu) saa t i tu Mar'ie Muhammad pada 14 Juli 1997.

USS 540jton . Harga i tu pun bukan harga mati, sebab Cuma maksud baik i tu kemudian berubah menjadi senj a ta

kecendrungannya harga CPO akan meningka t terus. Toh makan tuan .

banyak kalangan merasa sebal terhadap kelakuan para Kepu tusan pemerintah menurunkan pajak ekspor

produsen CPO . Apalagi dike tahui mayori tas mereka CPO tersebut dengan cepat menjadi bumerang, sesuatu

merupakan pengusaha besar, yang punya andil gede yang di a tas kertas boleh dibilang mustahil. Betapa tidak!

menjerumuskan Indonesia ke jurang krisis. Liha t saja Menuru t Kabulog waktu i tu Beddu Amang, produksi CPO

daftrar 1 . 689 perusahaan yang masuk bangsal BPPN sampai akhir Desember 1997 seki tar 5,6 juta ton .

akiba t overdosis u tang . Menuru t Dirut PDBI (Pusa t Data Kebu tuhan dalam negeri hanya seki tar 2 , 7 juta ton .

Bisnis Indonesia) waktu i tu Christianto Wibisono dari Artinya kebutuhan dalam negeri benar- benar aman . Sejak

1 . 689 perusahaan pengutang i tu, sebenarnya seki tar 300 1994 pemerintah memang mengenakan pajak ekspor

bisa dinisba tkan kepada seki tar 30 kelompok usaha besar sebesar 10- 12% bua t CPO untuk mengamankan kebu­

alias konglomera t.

tuhan dalam negeri . Nah karena produksi sudah jauh Pada saa t krisis para pengusaha besar i tu tanpa melampaui kebutuhan nasional, maka pada 14 Juli 1997

malu- malu tampil dengan dua wajah. Di sa tu sisi tampak pemerintah memangkas pajak ekspor i tu menjadi 5%

memelas dan merengek meminta bantuan pemerintah untuk CPO, Refined Bleached Palm Oil (RBPO) 4%, Crude

untuk menghadapi tun tu tan kreditor asing . Di sisi lain Olein (CRD Olein) 4%, dan RBD Olein 2%. Ini dimaksudkan

tampil sebagai pedagang besar yang tahu be tul di mana agar produsen CPO dapat menikmati bagusnya harga CPO

bisa menyedot untung dengan mengekspor CPO secara bisa menyedot untung dengan mengekspor CPO secara

Pabrik menjeri t minta pasokan CPO . Dugaan semakin para pedagang besar i tu . Sebagai gantinya pemerintah

ken tal bahwa ada pihak yang menimbun CPO untuk lantas mengubah s tra tegi . Pada tanggal 3 Desember 1997

memperoleh keuntungan besar.

Menperindag w aktu i tu Tungky Ariwibowo, menetapkan Namun produsen menolak dituduh menimbun. ''Tuyul­ semacam kuo ta ekspor bua t 8 kelompok perusahaan

nya i tu justru di distribu tor, pengecer, dan konsumen. besar. I tu berarti hanya 8 perusahaan yang diperke­

Minyak goreng kan bisa bertahan sampai se tahun. nankan mengekspor CPO . Kedelapan perusahaan tersebut

Sementara CPO tidak mungkin ditimbun . Dia harus segera adalah Kan tor Pemasaran Bersama (KPB) PTP Nusantara,

diolah karena cepat berpermentasi," Ka ta Wakil Ke tua PT Buki t Kapur Reksa, PT Smart Corpora tion ( Sinar

Federasi Asosiasi Minyak dan Lemak Nabati (FAMNI ) H. Mas/Eka Tjipta Widjaja ) , PT . Musim Mas, PT. Intiboga

Tarmidzi Rangkuti berang ketika ditanyakan masalah i tu . Sejah tera (Grup Salim/ Liem Sioe Liong ) PT . Asianagro

Toh Ke tua Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (Raja Garuda Mas/RGM/Sukanto Tanoto ), PT. Astra Agro

(AIMMI) Nafis Daulay mengakui adanya peningka ta n Lestari (Astra), dan PT . London Suma tera (Grup Bakrie) .

ekspor besar- besaran CPO d a n olein (minyak goreng)

I tu pun yang diekspor tak boleh melebihi 25% produk. sejak Juli 1997. Menuru tnya harga CPO yang tinggi di Yang 75% harus dilempar di pasar dalam negeri agar

pasar internasional dan turunnya nilai rupiah memacu pabrik minyak goreng dapat berproduksi .

Diluar 8

produsen mengekspor CPo- nya .

perusahaan besar i tu diharuskan melempar 100% produk Menanggapi keadaan tidak menyenangkan i tu peme­ mereka di dalam negeri . Mengapa cuma 8? "Delapan

rin tah lalu mengeluarkan kebijakan lebih ke ta t, menge­ perusahaan tersebut kami pegang dulu, karena mereka

nakan pajak ekspor tambahan untuk produk CPO dan menguasai 70% produksi CPO nasional a tau seki tar 3,71

Begitulah Pajak ekspor CPO kemudian juta ton dari 5,6 juta ton produksi 1997," jelas Dirjen

turunannya .

menjadi 30%, RBPO 30% CRD Olein 30%, dan RBD Olein Industri Hasil Hutan dan Pertanian (IHHP) Suj a ta ketika

28% . Namun CPO te tap tak jinak. Produsen merasa lebih dimintai penjelasannya waktu i tu .

untung mengekspor ke mancanegara, meskipun harus Kebijakan i tu segera terbukti tidak efektif untuk

membayar pajak tambahan, daripada melegonya di dalam

negeri . Apalagi se telah Rp terjun bebas sampai menembus 1997 pemerintah kemudian menambah 7 perusahaan lagi

menjinakkan produsen CPO y a ng haus dolar. 10 Desember

1 O . 000/Uss . Akiba tnya pabrik minyak makin yang mendapat kuo ta ekspor: PT Sucofindo, PT Tasik

angka Rp

menjeri t. Harga minyak goreng meroke t. Setelah perayaan Raja, PT Perma ta Hijau, PT Tidar Grup, PT Duta Palma

Natal, Tahun Baru, dan Lebaran berlalu, bahkan se telah Nusantara, Grup Sipef, dan PT Tunas Baru . Toh keadaan

Sidang Umum MPR harga minyak goreng malah menembus tidak membaik. Harga minyak goreng terus membubung

angka Rp 7000/li ter. Merek- merek populer seperti Bimoli tinggi . Beberapa merek populer seperti Bimoli (Salim) dan

dan Filma lebih sering menghilang dari peredaran. Padahal dan Filma lebih sering menghilang dari peredaran. Padahal

Guru Besar Insti tu t Pertanian Bogor i tu cepat. Seakan putus asa, pemerintah lantas melarang eks­

Bungaran berpendapat harga di luar sebe tulnya tidak por CPO dan olein sampai Mare t 1998 . Larangan i tu lalu

naik secara signifikan . Sebelum krisis, saa t kurs Rp diperpanjang sampai waktu tidak terba tas . "CPO tidak

2 .430jUSS, harganya seki tar US$ 5 16j ton . Harganya boleh diekspor sampai pasokan minyak goreng di dalam

menjadi USS 540 pada Desember 1997, tapi Rp sudah negeri s tabil/' tegas Tungky. Pernya taan i tu didukung

ja tuh menjadi Rp 4. 700jUSS . Jadi kenaikannya tidak Kabulog Beddu Amang . "Jadi 100% CPO dan olein yang

begitu heba t. Cuma Rupiah j a tuh terlalu dalam . Apalagi ada untuk dalam negeri . Dengan adanya ke ten tuan ini

saa t kurs menembus angka Rp 9000- 1 0 . 000jUSS . Kenaik­ berarti tidak ada ekspor. Siapa yang menimbun a tau

annya menjadi sangat berarti dibanding menjual di dalam melanggar ke ten tuan ini akan dikenakan sangsi/, tegas

negeri dengan harga 2 . 200jkg . Jelas di luar bisa dapat 4 Kabulog dalam wawancara dengan penulis untuk majalah

kali lipat lebih besar. Untuk kebutuhan di dalam negeri, SWA seusai acara Hut Republika, 26 Februari 1998 . Dia

ka ta Bungaran, biarlah orang beralih ke minyak goreng menolak menjelaskan apa saja sangsinya . Bob Hasan,

kelapa yang mayori tas merupakan usaha rakya t. yang menggantikan Tungky sebagai Menperindag, juga

Menuru t Pakar pertanian i tu industri CPO mempunyai menerapkan kebijakan yang sam a . Akiba t larangan ekspor

prospek yang bagus. Pertama, karena pembudidayaannya CPO Indonesia i tu, harga CPO internasional naik lagi

mudah. Kedua, pasarnya sangat luas - world wide . Ke tiga, menjadi USS 670j ton .

keuntungannya besar dan bisa diandalkan untuk meraih Pengamat ekonomi dan pertanian Prof. Dr. Ir.

devisa . Pemerintah, ka ta Bungaran, sebaiknya membiar­ Bungaran Saragih tidak se tuju dengan pelarangan ekspor

kan saja industri ini tumbuh secara wajar. Jangan ganggu CPO . Dia lebih suka bila pemerintah membiarkan segalanya

pertumbuhannya dengan a turan yang menghambat. Dia berjalan dalam mekanisme pasar yang normal . "Sebenar­

memang tidak mengada-ada. Menuru t cata tan Pusa t Data nya ini perkembangan wajar. Produsen ingin untung .

Bisnis Indonesia CPDBI) luas areal perkebunan kelapa Sekarang ada kesempatan meraih untung besar di

sawit meningka t ra ta- ra ta 13,2% per tahun. Produsksinya mancanegara . Di dalam negeri pabrik minyak goreng kan

sendiri meningka t 13,8% per tahun. Bila dulu hanya tidak mau membeli dengan harga tinggi, karena minyak

perusahaan negara dan swasta besar saja yang menge­ gorengnya tidak boleh dinaikkan. Dia termasuk sembako .

lola perkebunan sawit, sejak 1979 perkebunan rakya t iku t Jadi biarlah produsen jual ke luar kan? Kenapa harus

berkembang d a n kini memiliki 722 . 533 hektar. Perkebunan dilarang? Kalau dilarang, produsen bisa menimbun, bisa

rakya t menempati peringka t kedua dalam luas areal pula menyelundupkannya . Mereka tidak mau rugi," tutur

se telah perkebunan swasta 955 . 326 hektar. Perkebunan Bungaran sungguh- sungguh . "Inilah sa tu contoh kebijakan

negara memiliki 399 . 6 1 3 hektar. Masih menuru t PDBI nilai pemerintah yang paling tidak efektif. Biar sampai habis

ekspor CPO juga sangat bagus. Dari Januari-Agustus 1997 ekspor CPO juga sangat bagus. Dari Januari-Agustus 1997

12 pabrik pengolahan yang mengolah Tandan Buah Segar Padahal 1996 nilainya masih US$ 1 miliar.

(TBS) menjadi CPO . Di samping i tu AAL juga memiliki 1 Saat ini Malaysia memberikan kon tribusi 5 1 , 3% pro­

fabrik (rafinary ) dan memproduksi minyak goreng Cap duksi CPO dunia. Indonesia berada pada posisi kedua

Sendok dan minyak goreng curah ( tanpa merek) dengan dengan kon tribusi 29,8%. Sisanya dipasok oleh Nigeria,

produksi 69,47 tonj tahun . Minyak goreng tersebut seba­ Colombia, dan beberapa negara lain . Pada tahun 2000

gian besar beredar di Suma tera .

produksi minyak sawit dunia mencapai 20,4 juta ton Benny berpendapat industri CPO ini sangat prospek­ dengan kenaikan ra ta- ra ta 5% per tahun . Meliha t per­

tif. I tu sebabnya Astra terus berupaya mengembang­ tumbuhan produksi CPO Indonesia ra ta- ra ta 12% per

kannya . Kini CPO dan produk turunannya memberikan tahun, sedang Malaysia hanya 4-5%j tahun, maka PDBI

kon tribusi 9 1% kepada AAL . "Dari 177. 976 hektar yang memprediksi pada tahun 2005 produksi Indonesia akan

telah ditanami i tu, baru 66 ribu hektar yang telah dipanen melampaui Malaysia . Saat i tu Indonesia akan memproduksi

dan menghasilkan 254. 362 ton CPO tahun 1997. Kita 12,3 juta ton CPO, dan Malaysia berada pada peringka t

pasok ke pabrik sendiri 100 ribu ton (rafinary) un tuk kedua, 1 1, 8 juta ton .

diolah menjadi minyak goreng (olein ). Sisanya un tuk Meliha t begitu besarnya minat inves tasi di sektor ini,

memasok pabrik- pabrik lain di dalam negeri," tutur Presdir rasanya prediksi di a tas akan menjadi kenya taan. Gejala­

AAL i tu tenang . Dia yakin tahun ini hasil CPOnya akan nya sudah bisa dibaca sejak 1997. Menurut cata tan BKPM

bertambah, karena yang dipanen akan bertambah 30 ha . sampai akhir 1997 telah ada 127 perse tujuan inves tasi

Bila semua berjalan lancar, menurutnya, luas lahan AAL perkebunan sawit. Jadi akan ada 127 uni t perkebunan

akan dikembangkan menjadi 300 ribu ha ( 280 ribu ha sawit baru . Nilai inves tasinya sekitar Rp 13,27 triliun . I tu

un tuk sawit) sampai 200 1 . Jumlah pabrik CPOnya pun baru yang bers ta tus PMDN . Yang bers ta tus PMA, se telah

akan bertambah menjadi 23 buah ( tahun 1998 akan dibuka kembali Juli 1997, ada 4 proyek dengan nilai

bertambah 3 buah) . Tahun 1997 AAL sempat mengekspor inves tasi USS 200,4 juta .

1 2 . 500 ton CPO ke India dan Cina.

Sekadar memberi gambaran ada baiknya ki ta lihat PT Kegiatan i tu lantas dihentikan sehubungan dengan Astra Agro Lestari (AAL ), dulunya bernama Astra Agro

larangan ekspor dari pemerintah. Jadi semuanya, ka ta Niaga, didirikan William Suriadjaja 1983 . Meskipun tergo­

Benny, kemudian un tuk memasok kebutuhan dalam negeri long baru memasuki industri CPO, ka ta Presdir AAL ir.

dengan harga patokan Rp 2500jkg . "Rugi sih enggak, tapi Benny Subianto, dari segi luas AAL dengan 42 anak

kita kehilangan kesempatan, istilahnya opportunity loss, perusahaannya masuk peringka t ke 4 terbesar se telah

un tuk mengekspor pada saa t negara butuh devisa," Sinar Mas, Grup Salim, dan Raja Garuda Mas (RGM) . AAL

jawabnya ha ti- ha ti ke tika ditanyakan masalah i tu . "Dari kini memiliki 200 hektar lahan: 177. 976 hektar ditanami

sudut ekonomi ten tu saja tidak menyenangkan . Bayang­ sawit. Sisanya ditanami teh, dan kaka o . Dia juga memiliki

kan harga internasional sekarang US$ 670j ton . Dengan kan harga internasional sekarang US$ 670j ton . Dengan

hampir tak pernah menyantuni mereka . Zainuddin MZ potongan lain, minimal AAL bisa mengan tongi Rp 4700/kg .

sendiri, kyai sejuta ummat yang memimpin perhelatan i tu, Jadi dia kehilangan Rp 20 se tiap kgnya . Bayangkan bila

menyumbangkan 1 ons emas miliknya kepada pemerintah. AAL bisa mengekspor taruhlah 20 ribu ton CPO?" sambung

Ban tuan i tu memang tak menyelesaikan masalah. Nilai Rp Benny serius . Meski demikian keadaan di lapangan tidak

te tap terpuruk terhadap valas, terutama USS . Maklum membaik. Setelah sidang umum MPR 1998, harga minyak

lebih separuh u tang luar negeri Indonesia, termasuk u tang goreng bermerek lebih sering raib . Kalaupun bisa didapat,

swasta, diberikan dan mesti dikembalikan dalam mata harganya sudah melambung menjadi Rp 7 ribu/liter.

uang paman sam i tu . Tak banyak y a ng menyadari bahwa Artinya pengusaha berhasil memaksakan harga in ter­

krisis ini bisa berkembang ke sesua tu yang tak bisa nasional di pasar loka ! .

diduga, termasuk para kyai dan orang- orang deka t istana . Lebih- Iebih bila diingat kepercayaan kepada kemampuan

4 . Yang Menolong, Yang Teraniaya pemerin tah un tuk mengatasi keadaan ini telah pudar. Usaha dari bawah un tuk membantu pemerin tah

Liha t saja protes dan ke tidakpuasan yang tidak lagi mengatasi keadaan yang menyesakkan napas i tu bukan

ditu tup- tutupi, telah merebak di seluruh negeri . tak ada . Sebelum nilai Rp terpuruk sampai sebegitu dalam,

Oi sisi lain, berpijak pada pandangan bahwa rakya t lebih dua ra tus kyai dari berbagai pesantren di tanah air

banyak masih mempercayai sang presiden, Siti Hardiyanti datang ke istana negara . Mereka tak datang un tuk

Rukmana alias embak Tutut menggelar Gerakan Cin ta meminta keringanan pajak a tau meminta kredit tak

Rupiah (Getar), 10 Januari 1998 . Putri sulung Soeharto berbunga dari dana reboisasi un tuk mengatasi paceklik

dan salah sa tu bintang kemenangan Golkar pada Pemilu dana pembiayaan . Tidak pula meminta pemerin tah menjadi

1997 i tu, memboyong anggota OPR/MPR dari Fraksi Karya peran tara un tuk memohon keringanan a tau penghapusan

ke dalam gerbong Ge tar. Tutut sendiri, sebagai pence tus, u tang dari para kreditor asing, seperti yang dilakukan

merupiahkan US$ 50 ribu guna memperkuat o to t Rp . Uang para konglomera t dan pengusaha nasiona ! .

segitu ten tu tak bisa dianggap besar, bila diingat Mereka, orang- orang dari pesantren i tu, datang

kapasitas Tutut sebagai pengusaha besar dengan puluhan un tuk menyumbangkan anting- anting, kalung dan gelang

anak perusahaan y a ng menggurita ke mana- mana . Pada milik anak dan istri mereka buat meringankan beban

saa t sama anggota fraksi karya yang dibawahya hanya pemerin tah pada masa krisis. Tak ada pemandangan lebih

merupiahkan an tara USS 1 . 000- 5 ribu . Alhasil US$ yang mengharukan daripada malam i tu . Orang- orang kecil dari

bisa dirupiahkan hari i tu cuma US$ 650 ribu dengan kurs tempat- tempat yang jauh, sebagian cuma bersarung dan

Rp 6 . 4S0/USS .

baju koko sederhana, menyerahkan sebundal besar per­ Namun getar tidak berhenti sampai di situ . Oia terus hiasan emas . Perhiasan sebera t 1,9 kg i tu diserahkan

menjalar sampai ke menteri- men teri, para pengusaha, menjalar sampai ke menteri- men teri, para pengusaha,

alasan menyumbangkan rakya t biasa yang banyak duit, dan ten tu para pengusaha

sungguh

ke tika

ditanyakan

dolarnya . "Saya merasa diun tungkan oleh negara, karena besar. Cuma karena US$ yang mengalir un tuk dirupiahkan

telah memberi peluang bisnis kepada saya . Sekarang jumlahnya tak cukup siginifikan, maka hasilnya juga tak

negara memerlukan ban tuan, ya ki ta harus berikan," optimal un tuk mendongkrak nilai Rp . Pengusaha dari udik

sambung pengusaha yang bergerak di bidang perkayuan,

H. Murad Husin tercatat berada pada posisi tera tas dalam kehutanan, perkebunan, dan pertanian i tu . merupiahkan USS miliknya .

Aksi spontan para ulama i tu memang menimbulkan Sulawesi Tengah i tu pertengahan Januari 1998 telah

Pengusaha asal Luwuk­

keharuan . Dia kembali menghidupkan kenangan orang merupiahkan USS 3 juta di Bank Dagang Negara (BDN)

akan sumbangan orang- orang Aceh kepada republik di cabang Luwuk. Bandingkan dengan Eka Tjipta Widjaja,

awal- awal kemerdekaan un tuk membeli pesawat terbang, konglomera t kelompok Sinar Mas yang sebagian besar

alat yang mesti dipunyai oleh se tiap negara merdeka . Tak penghasilannya dalam USS, cuma merupiahkan US$ 1

heran bila banyak kalangan mencibir se tiap aksi pemeritah juta . Tommy Winata baru USS 500 ribu, Sukamdani S .

yang ingin mengajarkan nasionalisme dan kebangsaan

G i tosardjono USS 5 0 .10 0 . Burhan Uray dari Grup Djajan ti kepada para santri . Sebab orang- orang pondok pesan­ US$ 50 ribu . CEO kenamaan dari Astra Teddy P . Rahma t

tren ini lebih memiliki rasa kebangsaan yang tulus dan siap hanya menukarkan USS 10 ribu, sa tu level dengan bos

berkor- ban apa saja guna membela negaranya . Mereka ini McDonald Bambang N. Rahmadi .

cuma punya tanah air sa tu, Indonesia . Dalam senang dan Jumlah yang dirupiahkan TP Rahma t dan Bambang N

dalam duka mereka akan te tap di Indonesia . Rahmadi, yang terkenal kaya raya i tu, sama dengan sum­

Orang- orang pesantren i tu berbeda dari para peng­ bangan cuma- cuma H Murad Husin . Ya, pengusaha udik

usaha yang hampir tak mengenal batas- batas negara .

i tu pada 21 Januari 1998 tercatat tidak hanya telah Jadi mengajarkan paham kebangsaan, yang sudah merupiahkan USS 3 juta miliknya, tapi juga telah menyum­

dipraktikkan oleh para san tri dan kyai, sama saja dengan bangkan USS 10 ribu kepada negara . Dalam bincang­

menggarami lautan. Mungkin akan lebih berguna meng­ bincang dengan penulis waktu i tu dia menyebut alasan­

ajarkan paham kebangsaan kepada para pengusaha yang nya menyumbang sederhana saj a : dia merasa malu

cuma mengenal sa tu bahasa, uang. Para penilep BLBI, melihat para kyai, yang bukan pengusaha dan hidupnya

para penyelundup CPO, BBM, pencetak uang palsu, sudah cukup susah, masih mau menyumbangkan emas­

apara t negara yang sengaja meloloskan penjahat ekonomi emasannya buat negara . "Mereka i tu siapa? Kan bukan

ke luar negeri dengan imbalan uang, dan penjaha t­ pengusaha,

penjahat semacam i tu harus diakui lebih punya peluang pondok- pondok pesantren yang jauh. Saya yakin hid up

un tuk meninggalkan Indonesia saa t negara sedang gering. mereka sendiri pas- pasan. Bila mereka bisa menyumbang,

Para kriminal kerah putih tersebut pukul ra ta adalah hasil masa kita pengusaha tidak?" jawab Murad sungguh-

didikan sekolah- sekolah dan perguruan tinggi umum dalam didikan sekolah- sekolah dan perguruan tinggi umum dalam

masih Rp 4 . 000/USS saya sudah tukarkan 1 juta dolar di sebenarnya lebih relevan.

BON Luwuk. Saya kan nasabahnya," bantah Murad Husin Toh meski memuji ke tulusan para kyai dan san tri da­

cepat ke tika di tanyakan masalah i tu . Aksinya yang tulus lam menolong tanah airnya, banyak kalangan menilai

harus diakui telah memberi tambahan tenaga buat Ge tar orang- orang pesantren i tu terlalu naif. Sebagian lagi

yang diragukan i tu .

menganggapnya mencari muka, dan sebagian lain mencibir Ge tar, ka ta mba Tutu t, akan terus dikembangkan aksi i tu sebagai pekerjaan sia- sia, ibara t menyangga

menjadi Gerakan Nasional Cin ta Tanah Air (Genta ), dan beringin yang hampir roboh dengan seutas benang .

cinta produksi dalam negeri . Genta kemudian memang ikut Terlepas dari pro kon tra yang mengiringi aksi para ulama

bergulir. Setiap hari mediamasa cetak dan elektronik

i tu, pengusaha udik semacam Murad Husin, Oirut PT. menyoro t mereka yang datang ke B1, BON, BBO a taupun Kurnia Luwuk Sej a ti yang tak sempat mengenyam

bank lain un tuk menyumbangkan perhiasan dan dolar pendidikan tinggi, sudah digetarkannya . Namun Ge tar,

kepada negara . Tidak ke tinggalan anggota Asosiasi gerakan y ang dipimpin mba Tutut se telah aksi spontan

Pedagang Emas dan Perma ta ( APP) OK! . Mereka datang para ulama pesantren, justru dinilai para pengamat

serombongan dan menyumbangkan emasnya sebanyak sebagai gerakan se tengah ha ti . Sebab yang dirupiahkan

3 .425 gram di B!. "1ni adalah aksi spontan kami. Jumlah­ dinilai terlalu sedikit dibanding kemampuan mereka . "Bagi

nya memang tidak besar. Tapi ini baru tahap pertama," saya sebagai gerakan moral Ge tar cukup baik, te tapi dia

ka ta Sekjen APP OK1 seusai acara tersebut menjanjikan. te tap tidak akan mampu mendongkrak nilai rupiah. Sebab

Lan tas orang pun bertanya : di mana para konglomera t perburuan

besar kita? Oi mana Kelompok Jimbaran (Keji) yang suka intensitas yang terus meningkat," ujar Rizal Ramli mengo­

dolar masih

bermain sin terklas- sin terklasan i tu berada ke tika negara mentari aksi i tu .

lagi sakit? Kelompok pengusaha yang dibesarkan Soeharto Rizal tidak sendirian. Tony A. Prasetiantono, s taf

i tu dianggap paling diun tungkan Orde Baru selama 30 pengajar Fak. Ekonomi UGM, punya pendapat senada .

tahun lebih. Karena begitu doyannya pada u tang luar Baginya hasil gerakan ini masih belum signifikan. "Kalau

negeri, Keji sekaligus dituduh telah ikut andil mendorong seorang menteri menukarkan USS 1 . 000, berapa yang

negara ke jurang krisis tak berujung.

harus ditukarkan rakya tnya? ujarnya re toris. Menurut Menghadapi berbagai huj a tan seperti i tu, Keji me­ Tony gerakan ini baru efektif jika dolar yang dirupiahkan

mang tak diam seribu bahasa . Siapa lagi bila bukan jumlahnya besar. "Masa cuma segitu sih yang mereka

Sofyan Wanandi yang angka t bicara? Juru bicara kelom­ punya?" tanya beberapa kalangan sinis . Sebagian lagi

pok Jimbaran i tu mengakui rendahnya partisipasi konglo­ malah mempertanyakan mengapa baru sekarang dirupiah­

mera t dalam Ge tar dan Genta . "Jika mereka tidak bisa kan . Mengapa tidak dari dulu- dulu sebelum harga dolar

ikut, saya jamin bukan karena tidak mau, tapi mereka ikut, saya jamin bukan karena tidak mau, tapi mereka

bulan. Sebagian bankir bahkan ada yang mendapat BLBI "Sebagian konglomera t memang sedang terjepit. Meski

sampai 3 kali lipat di a tas modal se tor bank mereka . konglomera t berpotensi mengumpulkan emas lebih dari

Mereka sebenarnya dinilai tak pantas menerima hadiah dua kwintal. Jumlah i tu tidak banyak berarti un tuk

seperti i tu, se telah merugikan nasabah dan negara lewat mengatasi

berbagai salah urus dan pelanggaran batas maksimum Alasan i tu diragukan banyak orang . Menurut mereka i tu

krisis,"

tambahnya

bersungguh- sungguh .

pemberian kredit (BMPK) . Toh pemerin tah tak merasa hanya re torika jimbaran saj a . Kalau memang enggak mau

risau. Sampai saa t ini boleh dibilang hampir tak ada upaya nyumbang, bilang aja terus terang ! Sebab emas 2 kwintal

mengusut pembobolan uang negara raksasa tersebut. Ini walau tak banyak berarti buat mengatasi krisis, jika

cukup mengherankan sebetulnya . Apalagi bila diingat diuangkan bisa menjadi dana abadi yang besar buat

akibat gelon toran BLBI sampai Rp 144 triliun i tu, beasiswa . Se tidaknya bisa membantu ra tusan ribu orang

pemerin tah masih harus mengeluarkan obligasi un tuk tua murid yang kini tak mampu lagi membiayai sekolah

menyehatkan perbankan yang sudah kronis sebesar Rp anak- anak mereka .

430 triliun .

Namun Sofyan memang tak sepenuhnya mengada­ Obligasi i tu dikenal sebagai obligasi rekapitalisasi ada . Terlepas dari keengganan mereka un tuk menolong,

perbankan (obligasi rekap), yang bersama bunganya konglomera t memang lagi terjepit. Sebab kreditor asing

menjadi Rp 600 triliun . Begitulah lewat sulapan IMF yang yang dulu royal memberi pinjaman, kini menuntut agar

hebat i tu secara sim salabim, tiba- tiba pemerin tah telah mereka segera membayar u tang. Keadaan te tap tidak

mengubah u tang swasta menjadi u tang publik sebesar Rp membaik se telah pemerin tah melikuidasi 16 Bank. Bahkan

600 triliun . I tu berarti roda ekonomi Indonesia yang sulit terus memburuk se telah pemerin tah membekuoperasikan

bergerak akibat digandoli u tang luar negeri yang terus

38 bank lain . Lalu demi menghindari tenggelamnya menggunung, menjadi bertambah berat. Pada Mare t 1998 perbankan Indonesia, pemerin tah terpaksa menggelon­

tercatat u tang luar negeri Indonesia sekitar USS 137,424 torkan dana tunai sampai Rp 144 triliun dalam bentuk

miliar. Dari u tang sebesar i tu lebih separuhnya (USS 7 1 , 9 kredit likuiditas Bank Indonesia (KLBI) un tuk menalangi

perusahaan- perusahaan kewajiban bank akibat rush .

miliar)

merupakan

kon tribusi

swasta besar alias konglomerat. Lalu a tas tekanan lembut Sebutan KLBI kemudian berubah menjadi Ban tuan

IMF yang memang punya kewajiban mengamankan uang Likuitas Bank Indonesia (BLBI ). Jumlahnya sempat diung­

Negara- negara penyandang dananya, pemerin tah harus kap di media massa mencapai Rp 164 triliun, tapi yang Rp

menanggung u tang domestik pula sebesar i tu . Artinya IMF

20 triliun tak jelas juntrungannya . Terlepas dari misteri telah menyandera pemerin tah dan Negara Indonesia yang masih perlu diselidiki i tu, banyak kalangan curiga ada

secara keseluruhan un tuk melunasi u tang pengusaha permainan di balik penggelontoran dana sebesar i tu .

swastanya .

Setiap tahun se telah i tu, siapa pun yang memerin­ termasuk pendidikan dan kesehatan. Jadi pada saa t daya tah negeri ini, terpaksa menganggarkan Rp sera tus triliun

beli rakya t anjlok dan negara dalam keadaan post majeur lebih un tuk membayar cicilan u tang dalam dan luar negeri,

alias darura t, yang sebenarnya bisa mendapat keringan­ plus bunganya . Presiden transisi Habibie, yang melanjut­

an, penundaan a tau pemotongan u tang luar negen, kan pemerin tahan se telah Soeharto lengser, adalah

pemerin tah malah diminta membayar u tang swasta korbannya yang pertama . Presiden Abdurrahman Wahid

sekalian oleh IMF .

dan kemudian Megawa ti Soekarnoputri yang muncul di era Soeharto yang sudah kehilangan dukungan di dalam reformasi juga tak punya pilihan lain. Bahkan SBY -JK,

negeri akibat krisis ekonomi berkepanjangan, ten tu akan presiden dan wapres yang dipilih langsung oleh rakyatnya

berpikir dua kali un tuk menen tang kemauan IMF . Pemimpin terpaksa meng- ikuti jalan yang sama, se tidaknya bisa

berpengalaman i tu tahu betul, bila dia menya takan post diliha t dalam dua tahun pertama pemerin tahan mereka .

majeur, maka dukungan internasional yang diwakili IMF Mereka secara terpaksa a taupun sukarela menjalankan

dan Bank Dunia pun akan hilang . Maka dia menutup semua yang telah ditandatangani Soeharto di akhir masa

ma tanya dari kenya taan, lalu ikut program IMF . Begitulah jabatannya . Buktinya tak sulit dicari . Angka-angkanya

sesuai kesepaka tan dengan sang juragan, per 1 April terpampang jelas pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

1998, rakya t yang sudah melara t harus membayar listrik Negara (APBN) 2006. Liha t saja pemerin tah mengalokasi­

dan BBM lebih mahal . Padahal un tuk makan saja mereka kan Rp 140,22 triliun, yai tu un tuk pembayaran beban

rela malu un tuk ikutan mengan tri sembako murah a tau bunga Rp 76,63 triliun dan cicilan u tang pokok Rp 63,59

gra tis berjam-jam .

triliun . I tu 4 kali lebih besar daripada anggaran pendidikan Memang tidak semua wakil rakya t se tuju pada kebi­ yang dipa tok cuma Rp 34 triliun . Juga lebih besar daripada

jakan yang tak bijak i tu . Komisi V DPR tegas- tegas menilai selisih harga BBM domestik dan internasional yang

keputusan pemerin tah menaikkan harga BBM dan listrik dipelin tir pemerin tah menjadi subsidi (Rp 95 triliun ) .

tidak adil dan mengandung bahaya so sial yang mahal . Padahal yang belakangan i tu yang amat mempengaruhi

Pandangan wakil rakya t i tu jelas tak salah. Cuma mereka kehidupan rakya t banyak, a tas tekanan IMF mesti

tak menyangka bila kenaikan tarif BBM dan listrik i tu telah dipangkas sampai nol dalam tenggat waktu yang telah

dite tapkan dalam LoI dengan tanggal yang pasti, dan i tu ditentukan.

berlaku mutlak. Jadi Soeharto sendiri tak punya pilihan

I tu berarti dalam keadaan darura t seperti saa t ini, lain . Akiba tnya dapat ditebak, pemerintah, diwakili Men­ pemerin tah mesti te tap membayar u tang yang separuh­

tamben waktu i tu Koen toro Mangkusubro to, sambil nya sebenarnya merupakan u tang swasta besar. Un tuk

meneteskan airmata dihadapan wakil rakya t, menetapkan

i tu pemerin tah mesti menaikkan harga BBM dan tarif dasar kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik ( TDL) pada 1 listrik, juga air minum nantinya, serta memangkas segala

April 1998 . Akiba tnya lebih dahsya t lagi. Republik seperti bentuk subsidi dan anggaran kesejahteraan publik,

digoyang badai sampal di pelosok- pelosok. Arahnya digoyang badai sampal di pelosok- pelosok. Arahnya

Pandangan seperti i tu an tara lain diwakili pengamat bercokol.

perbankan Aberson Marie Sihaloho . "Masyaraka t menarik Akhirnya Soeharto, bersama kabinet Pembangunan

dana dari BCA, lebih sebagai sikap ke tidakrelaan menjadi y VII- nya a ng baru berumur 70 hari, harus menuai badai.

pendukung tokoh- tokoh yang selama ini dikenal era t Sejak i tu tanah air bergolak dahsya t. Kerusuhan meledak

dengan masalah- masalah kolusi, korupsi, dan nepo tisme di mana- mana . Jakarta mengambil porsi yang paling

(KKN ) . Sebab kalau soal keamanan dana, Gubernur Bank besar. Orang- orang kecil yang merasa disepelekan,

Indonesia (BI) sudah berkali- kali menegas- kan jaminan termasuk ibu- ibu dan anak- anak merangsek menghancur­

pemerin tah terhadap simpanan pihak ke tiga," jelas kan toko- toko, menjarah isinya, dan membakar dengan

Aberson sehari se telah BCA diambilalih BPPN (28 Mei perasaan tanpa dosa . Tanah- tanah sengke ta dan yang

disinyalir milik keluarga Cendana dan kroninya dipa tok Aberson memang tak mengada-ada. Menurut cata t­ ulang.

an Data Consult/ICN saa t i tu hampir 70% saham BCA dimiliki keluarga Lie m . Rinciannya : Soedono Salim 23, 16%,

5 . Ketika Kesabaran itu sampai Batasnya Andree Halim 23, 15%, dan An thony Salim 23, 15% . Gempa susulannya juga tak kalah dahsya t. De

Sementara 30% saham BCA dimiliki anak- anak mantan Soehartonisasi dan kebencian kepada klan Cendana

presiden Soeharto . Tepatnya : Siti Hardiyanti Rukmana/ merebak di seluruh tanah air. Sekaitan dengan i tulah Bank

mba Tutut 16%, Sigit Harjoyudan to 14%, dan sisanya Cen tral Asia (BCA), bank swasta terbesar di Indonesia,

yang 0, 54% dimiliki pemegang saham lain . tiba- tiba keloj o tan se telah digilir habis nasabahnya

Namun kerusuhan tak berhenti sampai ke penghan­ selama seminggu. Sebelumnya, saa t kerusuhan 13- 14 Mei

curan simbol- simbol Cendana dan kroninya . Kerusuhan 1998, BCA juga telah menjadi sasaran amuk massa .

yang dipicu oleh perasaan putus asa, tertekan dan Seki tar 122 kantor cabangnya (dari sekitar 150) di

amarah i tu segera meluas ke mana- mana . Di sejumlah Jakarta dan seki tarnya dibakar, dirusak, dan dijarah. Saat

daerah dia malah berganti rupa menjadi kerusuhan e tnis

i tu tercatat sekitar 150 ATM BCA dirusak. dengan sasaran penduduk ke turunan Tiongho a . Toko­ Ke tika BCA megap- megap kesulitan likuiditas akibat

toko, rumah, harta, mobil, bahkan orangnya tak peduli penarikan dana besar- besaran (rush ) oleh nasabah, orang

laki- perempuan, tua- muda, dewasa- anak, asal bermata cepat menghubungkannya dengan para pemegang saham

sipit dan berkulit kuning langsung diganyang. Pasar Baru, yang lagi menjadi sasaran kebencian. BCA kala i tu bagi

Glodok, dan daerah- daerah hunian yang banyak dihuni banyak kalangan merupakan simbol persa tuan klan

ke turunan Tionghoa menggigil . Ini pada gilirannya mem­ cendana dengan konglomera t Liem Sioe Liong alias

buat nyali orang- orang asing lain pun ikut ciut. Mereka Soedono Salim . Konglomera t gaek i tu se tahun sebelumnya

berduyun- duyun, dengan cara apa pun meninggalkan berduyun- duyun, dengan cara apa pun meninggalkan

bernama amuk massa, adalah produknya yang paling patnya . Bali yang damai juga menjadi pilihan yang menarik

menakutkan, terutama bagi orang asing. Tidak heran bila buat mereka .

mereka segera berbondong- bondong menuju bandara Begitulah se telah ke turunan Tionghoa menjadi sasa­

un tuk menyelamatkan diri . Sekadar menyebut sebagian ran kebencian, para turis a tau profesional asal Amerika,

sa]a, Kedutaan Inggris langsung menyerukan 6 ribu Eropa dan Australia pun ikut hengkang, meski belum ada

warganya meninggalkan Indonesia . Mereka diangku t seorang pun yang menjadi sasaran amuk massa . "Ik voel

dengan sejumlah b u s dari Kedubes Inggris ke bandara . me hier nie t v eilig meer. Jakarta moet ik zo snel mogelijk

Selanjutnya mereka dievakuasi dengan pesawat khusus verlaten. Maak me nie t uit of ik een of twee dagen in

British Airways. Pemerintah Amerika, Australia, Jepang, Singapore moet overnachten, voordat ik naar Nederland

Singapura, Taiwan, dan lain- lain menyerukan hal yang kan vliegen . De situa tie is voor me te Chaotisch. Saya

sam a .

merasa tidak aman lagi di sini. Secepat mungkin saya Pemerintah Australia langsung mencarter pesawat harus tinggalkan Jakarta . Tidak peduli apakah saya sarus

Quantas Airlines dan Anse tt Australia un tuk menyela­ menginap dulu sa tu a tau dua malam di Singapura sebelum

ma tkan warganya dari kemungkinan amuk massa . Jepang bisa terbang ke Belanda . Situasinya bagi saya terlalu

tidak mau kalah. 6 Pesawat angkut militer pun dikerahkan kacau", tutur seorang gadis cantik asal Belanda Inge

un tuk memperkuat 2 armadanya yang sudah dipakai Dahler tanpa menutupi kecemasannya . Saat i tu dia

mengangkut warga Jepang . Amerika lebih arogan lagi . sedang an tri di depan counter KLM Bandara Soerkarno­

Pemerintah Paman Sam berencana mengerahkan 2 ribu Ha tta, 15 Mei 1998 (Pk. 14.20 ), sehari se telah kerusuhan

marinir ke Teluk Jakarta guna menjaga kemungkinan mela­ mengerikan.

kukan evakuasi militer warganya . Jendral Charles Krulak Gadis Belanda bertubuh padat i tu cuma salah se­

mengatakan kapal induk Amerika Serika t dan dua amfibi orang dari ribuan wajah cemas yang memadati terminal

akan tiba di teluk Jakarta sekitar 25 Mei 1998 . Duta Besar keberangka tan (in ternasional) Bandara Soekarno Ha tta .

Qatar un tuk Indonesia lain lagi. Dia te tap tinggal di Dia mengaku memang belum ada gangguan terhadapnya

Jakarta, meskipun seluruh bawahannya asal Qatar telah di kawasan Buncit tempa tnya tinggal, tapi wie weet he?

dipulangkan. Sang Duta Besar negara pe tro dolar i tu, ( tapi siapa tahu?) . Biasanya gangguan terhadap orang

menurut seorang s tafnya asal Indonesia, mengurus Ke­ asing, ka tanya, masuk dalam tahap berikutnya se telah

dutaannya dari Hotel Shera ton Bandara .

e tnis yang dibenci . I tulah yang terjadi di Jerman, Cheko­ Apa arti hengkangnya ekspa triat i tu bagi Indonesia? slowakia, Polandia, Rusia, dan lain-lain .

"Dengan terjadinya kerusuhan massa di berbagai tempat Sudah terlalu banyak malape taka dinisbatkan pada

ta tanan ekonomi Indonesia menjadi krisis ekonomi berkepanjangan yang berkembang menjadi

di tanah air,

amburadul . Ini sebuah efek domino dari ke takberdayaan amburadul . Ini sebuah efek domino dari ke takberdayaan

e tnis Cina, ka ta dia, perusahaan minyak Chinese Pe tro­ Dekan Fakultas Ekonomi UI waktu i tu Prof. Dr. Anwar

leum Corp . menolak membayar uang muka pembelian Nasution. "Manajer pabrik sudah tidak ada lagi, tenaga

minyak ko tor dan gas dari Indonesia . Sampai saa t ini ahli sudah pada lari . Bahkan warga ke turunan Cina yang

melalui berbagai proyeknya, investor Taiwan telah punya duit pun lari . Akiba tnya terjadi capital flight besar­

menanamkan 13 miliar dolar lebih, dan merupakan inves tor besaran, menyusul pelarian modal yang telah berlangsung

ke 6 terbesar di tanah air. "Me skip un Indonesia memiliki sebelum krisis. Siapa lagi mau kasih kredit kepada

berbagai kekayaan alam yang amat dibutuhkan Taiwan, Indonesia? Apalagi melakukan inves tasi?" tambahnya .

kepercayaan inves tor Taiwan telah menipis akibat keke­ Menurut Anwar gejala ini sangat berbahaya bagi kelang­

rasan yang menyerang penduduk ke turunan Cina," ka ta sungan negara, sebab Indonesia saa t ini justru sedang

pejabat VE Wong Corp . Perusahaan tersebut menunda kekurangan dana pembangunan yang amat besar un tuk

inves tasi un tuk waktu yang tidak terbatas, meskipun memutar roda ekonomi.

telah telanjur mendirikan pabrik senilai USS 4,9 juta di Guru Besar ekonomi yang biasa bicara lantang i tu

Suma tera Selatan.

memang tidak berlebihan.

Sementara i tu PT Unilever Indonesia (Unilever), sa­ menunjukkan berbagai perusahaan asing dari Taiwan,

Perkembangan

terakhir

lah sa tu perusahaan multinasional yang sudah puluhan Jepang, Australia, Amerika Serika t, dan lain- lain telah

tahun di Indonesia, sejak 18 Mei 1998 menghentikan menghentikan operasinya di Indonesia . Perusahaan elek­

operasi di kantor pusa tnya di JI . Ga to t Subro to . Alasan­ tronik Sanyo menutup 5 pabriknya . Sonny menutup 2

nya apalagi, jika bukan keamanan? Tenaga Kerja Asing pabrik televisi dan audionya, Sharp menutup 1 pabrik,

(TKA)nya bahkan sejak sehari se telah peristiwa penem­ Toyo ta menutup 2 pabrik, dan Nissan menutup 1 pabrik.

bakan di Kampus Universitas Trisakti ( 12 Mei 1998) telah "Kami sangat mengkhawa tirkan kedaan di Indonesia," ka ta

berkemas kembali ke negaranya maslng- masing. Kini juru bicara perusahaan elektronik Sanyo di Tokyo memberi

seluruh TKA Unilever, ka ta petugas keamanan perusahaan alasan. Sebagai- mana dike tahui Indonesia merupakan

multinasional i tu Saifuddin, telah hengkang ke luar negeri . negara kedua sasaran investasi Jepang di Asia se telah

PT General Motor Buana Indonesia (GMBI) mengeluarkan Cina. 1996 saja sekitar US$ 30 miliar mengalir dari negeri

jurus agak unik un tuk mengatasi keadaan . Manajer Senior Matahari Terbit i tu ke sini. Amuk massa pada 13- 14 Mei

GMBI melakukan kerjasama dengan rekan- rekannya di lalu telah membuat semuanya se t back dan menceka m .

Indonesia un tuk te tap mengoperasikan perusahaan dari Lebih jauh lagi seiring amuk massa yang banyak di­

pusa t operasi GM Asia dan Pasific di Singapura . GMBI, tujukan ke e tnis Cina i tu, membuat Men teri Ekonomi

menurut Presdir GMBI William S. Bo twick, tidak akan Taiwan Wang Chih- kang berang . Dia menginstruksikan

meninggalkan Indonesia begitu saj a . "Kami berharap penundaan inves tasi gula nasional Taiwan di Indonesia .

keadaan akan pulih, karena kami mempunyai komitmen Sebagai protes pada perlakuan rakya t Indonesia terhadap

jangka panjang di Indonesia dan berharap dapat jangka panjang di Indonesia dan berharap dapat

bernyanyi dengan irama mars tanpa dirigen, seakan tidak Tak berhenti sampai di situ . Seiring memanasnya

memerlukan alasan lagi mengapa lagu i tu didendangkan . situasi, aksi demo mahasiswa yang sekian lama hanya

Mereka menuntut perubahan lebih banyak, termasuk digelar di dalam kampus, jauh dari rakyat, birokrasi

pencabutan kelima pake t undang- undang politik anti pemerin tahan, dan DPR kemudian dianggap tidak efektif

demokrasi hasil karya rezim Soeharto bersama w akil- wakil

rakya t yang telah dikebiri pada 1985 . Kelima undang­ dan segenap civitas akademika mulai meninggalkan

lagi. Maka mahasi s w a yang didukung alumni, para rektor

undang i tu adalah: UU no 1/ 1985 ten tang Pemilu, Susun­ sarangnya . Seperti telah diduga sebelumnya mereka pun

an dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD (UU no 2/ 1985 ) , ben trok dengan petugas keamanan, dan luka- Iuka . Namun

Partai Politik dan Golkar (UU no 3/ 1985 ), Referendum (UU kampus te tap bergolak dan menuntut lebih jauh. Korban

no 5/ 1985), dan ten tang Organisasi Kemasyarakatan (UU semakin banyak berja tuhan. Rakya t dan mahasiswa

no 8/ 1985 ) .

seperti serempak bereaksi terhadap penembakan 4 Mengapa kelima pake t undang- undang ini? "Kelima mahasiswa Trisakti dan seorang siswa SMU oleh petugas

pake t UU tersebut adalah alat anti demokrasi yang keamanan di kampus Universitas i tu . Mereka diabadikan

sengaja dibua t pemerin tah un tuk mengebiri semua ke­ sebagai pahlawan reformasi oleh Presiden Habibie yang

kua tan so sial politik," jawab Arbi Sanit mantap. Dia tidak menggan tikan Soeharto kemudian. Indonesia menangis,

berlebihan. Sebagai contoh bisa kita ambil Undang­ terutama kalangan kampus dan civitas akademika .

undang Keormasan (UU N o . 8/ 1985) . Sebagaimana dike­ Sampai saa t i tu tak ada yang tahu bagaimana akhir

tahui undang- undang keormasan ini tidak saja meminta drama reformasi di penghujung abad 20 i tu . Tidak ada

korban ra tusan jiwa di Tanjung Priok, tapi juga telah pula yang tahu bagaimana keadaan negara se telah

membuat Dewan Gereja Indonesia (DGI) - dengan alasan reformasi. Namun Indonesia baru, yang sama sekali lain

iman, terpaksa berganti nama menjadi Persekutuan dari apa yang diperton tonkan rezim Soeharto, mulai

Gereja- Gereja Indonesia . Akibat undang- undang ini pula menjadi cita- cita yang mengkristal. Se tidaknya i tulah

pada tahun 1987 Gerakan Pemuda Marhaen dianggap yang bisa kita dengar dari sumpah mereka yang dilon­

pemerin tah tidak ada . Pelajar Islam Indonesia (PH ), yang tarkan sa tu hari se telah penembakan di Tri Sakti .

telah berkiprah sejak 1947 pun tidak diakui kebera­ Dengarkan apa ka ta mereka !

daannya, cuma karena menolak mengganti azas Islamnya dengan Pancasila .

Sumpah mahasiswa : Menyadari bahaya semakin menghampiri kekuasaan­ Bertanah air sa tu, tanah air tanpa penindasan

nya, Soeharto dan para pemban tunya tidak diam saja Berbangsa sa tu, bangsa yang cinta pada keadilan

menunggu nasib. Pada 28 April 1998 pemerintah, diwakili Berbahasa sa tu, bahasa kebenaran

16 menteri dan ABRI (TNI), menggelar dialog dengan 16 menteri dan ABRI (TNI), menggelar dialog dengan

duduki gedung DPR/MPR sejak hari Senin, 15 Mei 1998 . Dialog i tu dihadiri 250 peserta, minus mahasiswa UI, ITB,

Ke tika i tu sang dikta tor sedang melawa t ke Mesir. Sejak dan UGM yang memang memboikot. Mereka menganggap

i tu sejarah bergerak semakin cepat. Perkembangannya dialog i tu hanya un tuk menyenangkan hati, tapi tidak

tidak lagi bisa diikuti dari hari ke hari, tapi dari detik ke un tuk menyelesaikan masalah. Mahasiswa menuntut

detik. Mereka menuntut Soeharto turun dari jabatannya reformasi to tal, termasuk penggantian pucuk pimpinan

yang dianggap terlalu lama dan gagal . Segala upaya The negara . Susunan anggota DPR/MPR juga dituntu t un tuk

Smiling General' Soeharto dicurigai seba- gai alat un tuk dirombak. 100 anggota DPR yang diangka t presiden dari

mengulur- ulur waktu sambil menyusun kekua tan, seperti ABRI ( telah berkurang menjadi 75) dianggap tidak perlu

yang dia lakukan saa t mengebiri tokoh- tokoh Masyumi ada . Demikian pula 500 u tusan daerah dan golongan dari

dan Partai Sosialis Indonesia (PSI ) di awal orba . "Kami 1000 anggota MPR harus ditiadakan. Komposisi MPR yang

akan te tap berada di sini sampai Soeharto turun," ka ta 60%- nya terdiri dari orang- orang yang di tunjuk dan

Indri, mahasiswi Fisip UI semester II penuh semangat. Di diangka t Soeharto dinilai negatif dan selama ini cuma

sisi lain para mahasiswa melakukan orasi politik dan sebagai alat yang melanggengkan kekuasaan rezim orde

bernyanyi riang: "bang bang tut pepaya kulang kaling. baru .

Bambang dan Tutut, Bapaknya raja maling." Namun Presiden Soeharto, yang kava pengalaman,

Soeharto yang frus trasi akhirnya gagal membentuk tak mau menyerah begitu saj a . Dia pun kemudian

tim reformasi, an tara lain karena 14 menteri yang menya takan akan membentuk tim reformasi beranggota­

diangka tnya, dipimpin Man tan Ke tua Bappenas Ginanjar kan tokoh- tokoh Islam, pakar hukum, dan budayaw an.

Kartasasmita, menya takan tak bersedia duduk dalam Soeharto bersama tim ben tukannya juga menawarkan

kabine t. Man tan penguasa mutlak i tu kemudian menya ta­ agenda reformasi. Yang pertama akan direformasinya

kan diri berhenti dari jabatan Presiden RI, 21 Mei 1998 adalah Kabinet Pembangunan VII, yang nantinya akan

pagi, sa tu hari se telah Amien Rais menya takan akan me­ diberi nama Kabine t Reformasi . Kemudian akan dirombak

ngerahkan people power ke istana . Acara yang telah pula Undang- undang pemilu, kepartaian, undang- undang

dipersiapkan rapih i tu diba talkan Amien dinihari pukul anti monopoli, dan sebagainya .

0 2 . 00 lew a t radio . Profesor Dr. Yusril Ihza Mahendra Namun sebagaimana rekannya sesama dikta tor di

dianggap banyak kalangan telah membuatkan sang dicta­ Iran sana Shah Reza Pahlavi dan Chou Ches Koe di

tor sebuah 'exi t program' yang cantik, sehingga sampai Romania, kia t Soeharto un tuk menunggangi reformasi

sekarang tak bisa dimintai pertanggungjawaban. Setelah kandas. Cendekiawan Muslim Nurcholis Majid yang hadir

Soeharto menya takan mundur, Panglima TNI W iran to maju dalam pertemuan dengan Soeharto mengaku telah memilih

ke depan, dan berjanji akan melindungi mantan presiden Amien Rais sebagai pemimpin . Di sisi lain upaya Soeharto

i tu beserta keluarganya . Habibie sang Wapres kemudian i tu beserta keluarganya . Habibie sang Wapres kemudian

pemanfaa tan P a m Swakarsa mahasiswa berhasil digebah arti tun tu tan mahasiswa dan rakya t agar Soeharto turun

keluar gedung. Kemudian panggung reformasi berpindah dari jabatannya telah terpenuhi. Pertanyaannya kemudian

ke Ciganjur. Amien tak lagi menjadi tokoh sentral. akan berhen tikah roda reformasi yang digelindingkan

Abdurrahman Wahid, Megawa ti dan kemudian sul tan Amien, mahasiswa dan intelektual kampus?

Hamengku Buwono X masuk gelanggang dan mengambil Jawaban a tas pertanyaan sederhana i tu jelas tidak.

peran semakin besar. Kaum reformis tak menyadari ini . Namun sa tu hal dapat dipastikan, gerakan reformasi kehi­

Juga Amien .

langan lawan bersama pada saa t barisan mereka belum lagi solid . Gerakan reformasi terpaksa mengambil napas

6. Agenda Reformasi Politik, Menuju Indonesia Baru dulu memberi kesempatan Habibie memperbaiki keadaan .

Ke tika Soeharto menya takan diri berhenti dari jaba­

I tulah se tidaknya y ang bisa dibaca dari pernya taan tokoh tannya sebagai Presiden RI, 21 Mei 1998 sebagian besar sentral reformasi, yang kala i tu sudah punya lembaga

rakya t Indonesia terperengah, termasuk yang menun tut­ Majelis Amanat Rakya t ( MARA) . "Saya akan melihat dulu:

nya mundur. Banyak kalangan sebe tulnya berharap rezim apakah kabinet ben tukannya benar- benar terdiri dari

Soeharto akan mempertahankan kekuasaannya lebih manusia- manusia yang bebas dari korupsi, kolusi, dan

lama, sehingga ada waktu bua t kaum reformis merapa tkan nepo tisme (KKN ), " ka ta Amien tegas yang disambut tepuk

barisan. Ternya ta Soeharto, yang frustrasi, mendadak tangan publik.

berhenti . Kekua tan- kekuatan reformasi, yang selama ini Setelah Soeharto lengser keprabon seki tar 300 ribu

dipersa tukan oleh perasaan jenuh dan benci terhadap mahasiswa reformis te tap menduduki gedung DPR/MPR.

rezim Soeharto, seperti kehilangan tali pengikat. Tentu "Reformasi akan jalan terus dari gedung ini. Bukan di

ada juga yang senang, karena merasa sudah menang. tempa t- tempa t lain, bukan di Cendana," ka ta Ke tua

Mereka ini kemudian kembali ke kampus, bikin partai baru Senat Mahasiswa UI Rama Pratama tegas. "Kita harus

a tau menghidupkan parpol lama karena kran i tu memang memberdayakan lembaga DPR/MPR agar nantinya benar­

dibuka Habibie. Ada juga yang sekadar meramaikan benar bisa mengon trol jalannya pemerintahan", sam bung­

euforia demokrasi di luar panggung reformasi yang nya . Kabinet ben tukan Habibie dianggap sebagai produk

sebenarnya .

Soeharto juga . Habibie cuma wayang . Yang berkuasa Meskipun demikian, gelanggang politik tidak lantas te tap Soeharto . Mereka berteriak di gedung DPR/MPR

sepi dari tun tu tan reformasi . Apalagi para mantan men­ secara serempak: "Adili Soeharto, tolak Habibie ! "

teri, pejabat tinggi, dan orang- orang yang selama ini di­ Arbi memprediksi kabinet ben tukan ahli pesawat ter­

un tungkan oleh rezim orba pun ikut- iku tan berteriak bang i tu tidak akan bertahan lama, paling 3 bulan. Sete­

menuntut reformasi. Manuver dan teriakan mereka ini lah i tu adalah era reformis. Namun mahasiswa rupanya

kadang- kadang lebih a traktif daripada mereka yang kadang- kadang lebih a traktif daripada mereka yang

terhadap orba .

jarang mereka berhasil menarik massa, a tau membuat Angka tan '98 seperti mengulangi kesalahan kakak­ kesan seolah para reformis sejati sudah mulai melempem

kakak mereka pada 1966. Seperti dike tahui para pen­ dan mengecewakan . Banyak kalangan menganggap mere­

dahulu mereka i tu, se telah berhasil menumbangkan rezim ka sebagai para petualang poli tik a tau penunggang refor­

orde lama, menyerahkan urusan negara kepada orang lain masi . Mereka berusaha cuci tangan dari dosa mereka

yang belum begitu dikenal. Pengamat politik LIPI Much tar selama ini, sekaligus mencari keuntungan ketika elemen­

Pabo ttinggi termasuk orang yang mengkhawa tirkan hal ini . elemen reformasi belum lagi menya tu . Gejala ini tidak

Oia dan kawan- kawannya berharap Amien Rais, yang lepas dari pengamatan Arbi, dosen FISIP-UI yang sejak

sejak rezim Soeharto masih kua t telah menjadi tokoh awal berada di lingkaran Amien . Menurutnya rakya t harus

oposisi paling berwibawa dan konsisten, akan bergerak membuat perhitungan dengan rezim orde baru dan an tek­

cepat mempersa tukan kaum reformis. Tugas i tu ten tunya anteknya . Golkar mesti dibubarkan dan bila perlu dijadikan

tak gampang. Apalagi tokoh- tokoh sekaliber Gus Our - partai terlarang . Para pejabat dan pendukungnya, yang

begitu Abdurrahman Wahid akrab disapa dan Pemimpin telah merusak Indonesia sampai separah ini, sebaiknya

Partai Oemokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ikut dibagi berdasarkan golongan A, B, C, dan se terusnya .

meramaikan gelaggang reformasi.

Sesuai tingka t kejahatan mereka, seperti para mantan Memang benar para tokoh reformasi dan mahasiswa PKI, termasuk para penunggang reformasi i tu .

di seluruh tanah air seka ta menganggap reformasi belum Namun, kaum refomis belum lagi memegang kendali

selesai. Reformasi harus berjalan terus sampai semua kekuasaan un tuk dapat memaksakan semua agendanya .

tun tu tannya dipenuhi. Namun tun tu tan i tu, harus diakui Jangankan menguasai keadaan, merapa tkan barisan pun

sampai menjelang Soeharto lengser, belum jelas ben tuk­ mereka tak mampu. Kekurangan i tu pada gilirannya ikut

nya . "Memang mereka menuntut reformasi di segala memperlemah posisi tawar mereka . Kaum reformis yang

bidang, tapi bagaimana reformasi di segala bidang i tu? terserak tidak mampu mengupayakan konsolidasi secara

Tidak jelas! Memang mereka menuntut agar 5 pake t terencana. Lebih parah lagi sebuah kekuatan yang tak

Undang- undang Politik dicabu t, tapi apakah semuanya? tampak ikut pula bermain dan mengacaukan agenda

Atau bagian- bagian terten tu saja? I tu juga belum jelas," bersama . Setiap kelompok dengan pemimpinnya masing­

ka ta Rektor Institut I1mu Pemerin tahan prof. Ryaas Rasyid masing mulai terpacu un tuk membuat agenda sendiri­

sebelum Soeharto mundur.

sendiri, dan lupa memilih pemimpin bersama . Mahasiswa, Tantangan pakar ilmu pemerin tahan i tu tidak lama sebagai inti kekuatan reformasi yang paling rasional,

kemudian mendapat jawaban dari tokoh- tokoh reformasi, malah terjebak dalam eksklusivisme . Mereka memben tengi

a tau 'think tank' mereka . Bahkan dilengkapi dengan diri . Bahkan menolak kepemimpinan tokoh-tokoh reformasi

agenda sekaligus. Mereka yang telah menyumbangkan yang selama ini menjadi lokomotif gerakan perlawanan

pikiran, un tuk menyebut sebagian saja, adalah Guru Besar

Fakultas Sastra Universias Gajah Mada ( UGM) Loekman partai politik, birokrasi, ABRI, pemilu, sitem pemerin tahan Soe trisno, peneliti LIPI Hermawan Sulistyo, pakar politik

lokal sampai ormas . Dalam soal ideologi, Hermawan tidak UI Arbi Sanit yang juga pemikir poli tik Majelis Amanat

anti Pancasila, tapi dia menginginkan monopoli penaf­ Rakya t (MARA)nya Dr. Amien Rais, CIDES, dan masih

sirannya selama ini oleh pemeri tah a tau BP7 direformasi . banyak lagi.

Menurutnya Pancasila harus menjadi ideologi kerakya tan Sebagai orang yang pernah hidup di 3 zaman (pen­

yang bersifa t terbuka, sehingga tidak hanya menjadi jajahan, kemerdekaan di masa orla dan orba) Loekman

legitimasi s ta tus quo . Demikian juga dengan UUD 1945 . Soe trisno (61) menilai sistem yang diterapkan pemerintah

Dia harus direformasi, agar tidak menjadi jimat politik Indonesia sampai saa t i tu, dikembangkan ketika Indonesia

penguasa dan menutup pintu perubahan a tau aman­ dalam keadaan darura t. Keadaan darura t i tu kita warisi

demen .

dari zaman kolonial, demokrasi terpimpin, dan zaman Lebih jauh lagi Lembaga perwakilan rakya t DPR/MPR darura t 1965 . Sistem tersebut memang layak ketika i tu .

dinilai Hermawan sebagai pemegang kedaulatan rakya t Kalaupun masih bisa diterima, ya hanya sampai Pelita III

terlalu lemah. Dari segi keanggotaannya saja sudah ter­ ( 1979- 1984). Setelah i tu tidak relevan lagi. Menurut

lihat: anggota MPR terdiri dari 500 anggota DPR (75 orang Loekman yang paling mendesak un tuk direformasi adalah

diangka t Presiden dari ABRI) ditambah 500 u tusan daerah lembaga kepresidenan . Meskipun UUD 1945 tidak mem­

dan golongan yang diangka t dan di tunjuk Presiden . Para

ba tasi masa jabatannya, masa jabatan Presiden harus anggota yang masuk tidak lewat pemilu i tu mesti diba tasi 2 periode saj a . Setelah i tu pake t 5 undang­

karena bertentangan dengan semangat undang politik dicabu t,

dikeluarkan,

reformasi . Kemudian barulah lembaga kepresidenan . Masa DPR/MPR diberdayakan mulai dari perekrutan sampai

Lembaga perwakilan rakya t

jabatan presiden mesti diba tasi 2 periode, lalu kabine t, ketika menjadi wakil rakyat, sehingga dapat mengon trol

parpol, birokrasi, dan se terusnya .

pemerintah. Kemudian baru DPRD I dan DPRD II, agar Di an tara sekian banyak tawaran alterna tif, agenda tidak menjadi a tribut Pemerintah daerah (pemda), tapi

reformasi politik Arbi Sanit boleh dibilang paling lengkap menjadi lembaga berwibawa yang siap mengon trol pemda .

dan dinamis. Arbi berpendapat sejak terjadi krisis ekonomi Birokrasi juga

berkepanjangan yang menyengsarakan rakya t banyak, menurut Loekman, harus dilepaskan dari Golkar, netral,

menjadi soro tan

Loekman .

Birokrasi,

orba sudah kehilangan legitimasi ekonominya . Munculnya dan menjadi milik bersama bangsa .

Habibie menggan tikan Soeharto sebagai Presiden tidak Hermawan Sulistyo segendang sepenarian dengan

akan menyelesaikan masalah. Sejarah dunia membuktikan Loekman . Direktur Research Insti tute for Democracy and

bahwa sa tu- sa tunya kekuatan yang bisa meredam impli­ Peace (RIDeP) i tu bahkan menawarkan agenda reformasi

kasi poli tik dari ke tidakpuasan dan kemarahan rakya t ada­ lebih komprehensif. Dia mulai dengan ideologi, undang­

lah pemerintah yang berwibawa, mempunyai legitimasi, undang dasar, lembaga kepresidenan, kabinet, DPR/MPR,

dan populari tas memadai. Pemerin tahan Habibie, menurut

Arbi, tidak memiliki ke tiga syara t tersebut. Apa yang ( rein terpre tasi pancasila, UUD 1945, pemerin tahan per­ harus dilakukan un tuk menghindari bencana lebih besar?

wakilan, presidensial, budaya poli tik ) ; reformasi supra­ Di sinilah kelebihan tawaran Arbi. Dia memulai agenda

s truktur politik (penguasa, eksekutif, DPR/MPR, Lembaga reformasinya dengan sebuah solusi damai . Sarannya :

Peradilan, birokrasi sipil & militer), reformasi infras truktur pemerintah Habibie bertemu dengan kekua tan- kekuatan

poli tik (orpol, ormas, sipil ) ; reformasi proses poli tik reformasi, lalu bersama- sama membentuk pemerin tahan

(pemilu, hubungan antar lembaga tinggi negara, pola peralihan yang berwibawa, mendapat legitimasi, dan

in teraksi kekuasaan dari kekeluargaan ke kompetis i ); dan popular di dalam dan di luar negeri . Dengan kewibawaan

reformasi kebijakan politik (cabut a tau revisi tap MPR

i tu pemerintah peralihan akan mampu menenangkan an tidemokrasi, undang-undang an tidemokrasi, pera turan rakya t yang lapar dan frustrasi, sehingga roda pemerin­

pemerin tah an tidemokrasi) .

tahan dan ekonomi dapat berputar. Tak dapat dipungkiri bila agenda- agenda reformasi Kemudian di bawah pemerin tahan peralihan i tu lem­

tersebut bisa berjalan seperti yang diharapkan kaum baga kedaulatan rakya t DPR/MPR dibersihkan dari 575

reformis, Indonesia ten tu akan cepat menjelma menjadi anggota yang diangka t dan di tunjuk mantan Presiden

negara baru yang sangat ideal, berkeadilan, makmur dan Soeharto . Mereka kemudian diganti dengan wakil - wakil

ten tra m . Namun kaum reformis tak pernah punya reformis dari seluruh tanah air. Adapun anggota dewan/

kesempatan, walau hanya beberapa de tik, meme- gang majelis yang masuk karena KKN, te tapi lewat pemilu,

kendali kekuasaan . Oleh karena i tu, kaum reformis tak penggantiannya diserahkan kepada partai bersangkutan .

pernah bisa memaksakan agenda- agenda i tu un tuk DPR/MPR berwibawa inilah kemudian mencabut 5 pake t

dijalankan, kecuali sa tu : memaksa sang dikta tor 32 tahun undang- undang politik anti demokrasi produk Soeharto

Soeharto lengser ke prabon. Agenda lainnya berjalan bersama timnya . Setelah i tu MPR dapat mengadakan

secara parsial, terutama pada masa kabine t Transisi sidang istimewa un tuk memperkuat mandatnya kepada

Habibie saa t suara kaum reformis masih didengar. Selan­ pemerintah peralihan sampai 2003, a tau memilih presiden

jutnya suara kaum reformis semakin sayup . Akibat baru lewat proses demokrasi normal . Al ternatif lain dapat

keadaan yang semakin sulit, ancaman kelaparan, biaya juga pemerintah peralihan ini menyelenggarakan pemilu.

hidup makin tinggi, biaya kesehatan dan pendidikan yang Tentu se telah mereka mempersiapkan semua sarana dan

makin mahal, dan lain- lain, orang menjadi semakin apatis prasarana pemilu dengan sistem distrik yang hemat

dan lebih banyak memikirkan kebutuhannya sendiri . penyelewengan. Sistem kepartaiannya juga harus disem­

Dalam perjalanan kehidupan bernegara yang makin purnakan pada periode peralihan ini .

menggigit, hampir tak terdengar lagi tun tu tan rakya t Tahap berikutnya, menurut konsep Arbi, adalah pe­

banyak un tuk menggiring para penjahat politik, yang riode reformasi normal . Dia membaginya dalam 5 poin

mengebiri demokrasi dan partai- partai poli tik selama 30 besar: reformasi kerangka dasar kehidupan/sistem politik

tahun lebih, ke meja hijau. Memang ada sediki t pember- tahun lebih, ke meja hijau. Memang ada sediki t pember-

panik. Di sisi lain berdiri tak sabar kaum reformis, yang pejabat tinggi negara menjadi wakil rakya t bersama anak

menginginkan perubahan di segala bidang, termasuk istrinya . Orang- orang yang dianggap tak patu t i tu kemu­

pergantian pucuk pimpinan negara . Di a tas keduanya dian secara diam- diam keluar dari situ . Tempat mereka

berdiri IMF . Lembaga ini sejak 1967 telah menopang rezim diisi oleh wakil- wakil kaum reformis semacam Didik J

Soeharto dengan dana pinjaman dan berbagai resep . IMF Rachbini, Jimly Assiddiqi, dan lain-lain . Namun Golkar dan

yang cerdik jelas mengetahui bahwa posisi Soeharto telah para pentolannya - baik yang te tap di mesin politik orba

berada di ujung tanduk. Mempertahankannya pasti sia­

i tu, maupun yang bikin partai baru a tau pindah ke partai sia . Sebagai lembaga yang kava pengalaman di dunia lain - tampil makin percaya diri dan berkesan reformis.

ke tiga, IMF tahu pasti bahwa nasib kekuasaan Soeharto Wacana negara federal, yang pernah dilontarkan

sudah sampai di ujung . Cepat a tau lambat tampuk Amien dan telah membuatnya menjadi sasaran kecaman

kekuasan i tu harus diserahkan kepada orang lain lewat dari kanan kiri, kemudian dikembangkan menjadi konsep

jalan damai a taupun jalan-jalan lain yang lebih buruk, o tonomi daerah. Konsep i tu akhirnya terwujud dalam

seperti yang menimpa dikta tor Syah Reza Pahlavi di Iran, Undang- undang ten tang O tonomi Daerah pada masa

Anwar Sadat di Mesir, dan Marcos di Filipina. Habibie . Di sisi lain reformasi seperti mati muda a tau

Belajar dari kej a tuhan para dikta tor boneka terse­ se tidaknya mati suri . Bahkan ketika Indonesia telah

but, IMF tak mau menunggu Soeharto j a tuh dulu. Sebab mendapa tkan presiden- wapres dan wakil- wakil rakya t

bila i tu terjadi, maka mengatur Indonesia pasti menjadi dalam pemilu yang relatif fair dan demokra tis . Agenda­

lebih sulit. Terlalu banyak konsesi dan previlege, yang agenda paling esensial dari reformasi, yang menyangkut

telah dimiliki selama tiga dekade, akan dikaji ulang. perbaikan kualitas hidup rakya t banyak, te tap mande g .

Bahkan bukan tidak mungkin langsung dipo tong kaum Keadaan s ta tus q u o ini menimbulkan ribuan tanda tanya

reformis. Maka sebelum mimpi buruk i tu menjadi kenya ta­ sampai sekarang .

an, IMF lebih dulu mendeka ti Soeharto, bukan un tuk mempertahankannya, te tapi un tuk mendapa tkan konsesi

7. Peristiwa di Belakang Panggung Reformasi lebih besar lagi. Tak peduli siapa pun nanti yang duduk di Agaknya memang ada yang lepas dari perha tian

kursi kekuasaan, kaum reformis a tau bukan, posisi IMF kaum reformis dan para mahasiswa sebagai mo tornya . Di

sebagai penentu arah republik tak boleh tergangu. tengah situasi yang terus memanas sejak menjelang

Dengan umpan USS 43 miliar, lembaga internasional i tu pemilu 1997 oleh berbagai kerusuhan, kelaparan, bencana

berhasil memaksa Soeharto menandatangani kesepaka tan alam, naiknya harga- harga menyusul mengempisnya nilai

pada 20 Januari 1998 . Begitulah hari i tu, di belakang Rp terhadap USS, Indonesia sebenarnya berada dalam

reformasi yang terus bergolak, Presiden medan laga yang diperebutkan oleh dua kubu besar. Di

panggung

Republik Indonesia disodori Managing Director IMF Michael

Camdessus apa yang disebut 'Indonesia- Memorandum of Ke 50 pOln LoI i tu sendiri diejawan tahkan dalam 4 Economic and Financial Policies : Secara harfiah berarti

kebijakan sebagai bukti kepatuhan dan good w ill (niat Kebijakan Ekonomi dan Finansial Indonesia. Semuanya

baik) kepada juragan yang powerfull i tu, yai tu : kebijakan terdiri dari 50 paragraf, yang kemudian lebih dikenal

moneter ( 10 poin), Kebijakan anggaran ( 13 poin), dengan 50 poin Le tter of In ten t ( LoI) IMF. Padahal

17 poin) dan reformasi s truktural se telah menjalankan resep- resep IMF sejak 1967- 1998,

restrukturisasi finansial (

(21 poin ) . Jadi seolah butir- butir i tu tak datang dari Indonesia tidak tinggal landas a tau menjelma menjadi

juragan IMF yang menjanjikan pinjaman USS 43 miliar, tapi negara maju dan makmur. Republik malah harus kembali ke

merupakan inisia tif pemerintah Indonesia . Lalu IMF tinggal ti tik nol menjelang pergantian millenium . Toh IMF berhasil

menjadi 'wa tch dog' yang mengawasi gerak- gerik pemerin­ menggiring Indonesia, lewat Soeharto, masuk ke putaran

tah agar tak menyimpang dari kesepaka tan . Kalau me­ kedua yang lebih menyedihkan di luar panggung reformasi.

nyimpang sangsinya bera t, an tara lain: pinjaman tak dicairkan, kehilangan kepercayaan internasional karena

Soeharto memang tak memiliki pilihan lain. Dia mesti IMF adalah tolok ukurnya, investor luar tak masuk, dan menandatangani kesepaka tan tersebut, bila ingin men­

bahkan yang sudah masuk akan ke luar. Jadi tak jauh dapat bantuan. Jendral yang makin ren ta dan panik akibat

berbeda dari raja- raja nusan tara pada masa kolonial dulu. krisis ekonomi berkepanjangan i tu, gera m . I tu pasti .

Memang tak bisa dibandingkan 'apple to apple' apa Namun Soeharto adalah orang yang pandai menyembunyi­

yang terjadi di Indonesia pada penghujung abad XX i tu kan perasaan . Sebagaimana raja- raja nusan tara tempo

dengan apa yang terjadi di masa kolonial. Apalagi bila dulu, dengan pengalaman panjang sebagai penguasa

diingat imperialisme modern tampil jauh lebih w angi dan mutlak, dia ten tu yakin kesepaka tan i tu tak akan memiliki

memika t dibanding penjajahan model lama yang kasar. implikasi hukum yang membera tkan di kemudian hari . Yang

Imperialisme modern tak memerlukan pernya- taan takluk penting baginya saa t i tu adalah keluar dulu dari krisis

a tau penyerahan kedaulatan negara secara implisit lewa t 50 butir LoI .

seperti saudara tuanya sang kolonialis zaman baheula . Rezim orba, yang tak m a u kehilangan muka, kemu­

Penjajah modern lebih senang tampil bak sin terklas, tapi dian menjabarkan se tiap butir kesepaka tan i tu le w at

bantuannya mesti dikembalikan berikut bunganya . Derma­ sebuah dewan yang diberi nama Dewan Pemantapan

wan ini tampil meyakinkan dengan konsep dan analisisnya Ketahanan Ekonomi dan Keuangan (DPKEK) yang langsung

un tuk mengatur pemerintah negara sasaran. Tujuannya dipimpin Soeharto . Seperti sedang berlomba mara ton,

sama saj a : mendapa tkan berbagai konsesi dan keistime­ kemudian pemerintah sekaligus meluncurkan 46 keputusan

waan un tuk mengeruk keuntungan sebesar- besarnya yang menyentuh pelbagai bidang dan haj a t hidup rakyat,

lewat sumber- sumber alam bua t kebutuhan industri dan termasuk 3 Pera turan Pemerintah, 7 Keppres dan 6

kenyamanan rakya t negara- negara penyandang dana, Instruksi Presiden (Kontan, 26 Januari 1998) .

plus pasar bua t produk dan tenaga kerja mereka yang plus pasar bua t produk dan tenaga kerja mereka yang

Nusatenggara, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku berbagai konsesi dan keistimewaan yang diinginkannya .

dan Irian Jaya (kini Papua Bara t), menyimpan banyak Pada masa penjajahan Belanda, raja- raja di Nusan­

ceri ta soal i tu . Baiklah kita comot sa tu dari sejarah tara banyak yang menadatangani kesepaka tan a tau

nusantara, yai tu Kerajaan Buleleng, Bali. Raja Buleleng perjanjian

pada tahun 1841 dan 1843 pernah menandatangani bermacam- macam, mulai dari kalah perang melawan

kesepaka tan dengan pemerintah Hindia Belanda . Tentu pedagang bersenjata i tu, masalah suksesi, sampai urusan

kita tak perlu menuliskan semua butir- butir kesepaka tan ancaman keamanan dari kerajaan- kerajaan te tangga .

yang detil i tu di sini, tapi dapat dipastikan perjanjian i tu Belanda tak mau sembarangan memberikan bantuan

tak jauh beda dari apa yang telah ditandatangani sebelum kedudukan yang meminta bantuan jelas. Penjajah

raja- raja lain di nusantara, khususnya raja- raja di pulau

i tu terang- terangan menolak memberi bantuan kepada dewata, seperti I Goesti Ngurah Kesiman, Goesti Ngurah raja- raja yang menganggap dirinya sejajar dengan Belan­

Pemetjoe tan, Goesti Gede Dangin a tau Goesti Ngurah

da. Pendeknya ke tundukan kepada pemerin- tah Hindia Denpasar. Agar ini tak dianggap mengada-ada, akan saya Belanda harus diakui secara eksplisi t di dalam perjanjian

kutip butir pertama perjanjian yang ditandatangani Goesti kesepaka tan, tak peduli bagaimanapun caranya . Jadi saa t

Ngurah Kesiman, dkk dari bukunya Anak Agung Gde Agung perjanjian i tu dibua t kedudukan raja boleh dibilang sudah

'Bali in de 19de eeuw': Wij bovengenoemde vorsten menjadi

v e rklaren ons land het eigendom te zijn v an het kedudukan i tu adalah butir- butir kesepaka tan hampir

Impikasi dari

Nederlands Indisch Gouvernement. Bila di Indonesiakan seluruhnya ditentukan oleh Belanda dan tidak seluruhnya

kalimat i tu menjadi : Kami raja- raja yang disebut di a tas dipahami sang raj a .

menya takan bahwa negara kami menjadi milik pemerintah Dalam perjalanan waktu, saat para penandatangan

Hindia Belanda .

perjanjian i tu sudah tak berkuasa lagi a tau sudah diganti, Pernya taan i tu bagi raja- raja Bali sebenarnya tidak pemerintah Hindia Belanda dengan segala cara, termasuk

memiliki implikasi hukum . I tu cuma improvisasi yang invasi militer, menuntut butir- butir perjanjian tersebut

cerdas, bila tak bisa disebut licik, dari ungkapan basa­ dilaksanakan.

basi lama di Bali an tara dua sahaba t ken tal. Aslinya ber­ dagang dengan Portugis, Spanyol a tau Inggris misalnya,

Raja- raja

yang mela- kukan

hubungan

bunyi : Kawanku yang baik mulai sekarang saya nya takan langsung ditekan a tau diberi sangsi . Padahal sebagian

dengan sepenuh hati bahwa segala yang saya miliki, besar raja- raja i tu sebenarnya menganggap butir- butir

rumah dan tanah pertanian menjadi milikmu. Sebaliknya tersebut tidak terlalu mengika t dan tidak pula memiliki

sang kawan akan membalas: sahaba t se tiaku, saya implikasi hukum .

sangat berterima- kasih a tas pemberianmu yang berharga Con tohnya tak sulit dicari . Sejarah raja- raja Nusan-

ini, dan saya yakinkan kamu sampai dunia kiamat kamu ini, dan saya yakinkan kamu sampai dunia kiamat kamu

Banyuangi J . Ravia, sebagai komisaris pemerintah, un tuk ditambahkan: mulai saa t ini aku akan mencium kaki ibumu,

mera tifikasi kesepaka tan yang pernah ditandatangani raja karena dia sudah menjadi ibuku jug a . U tusan pemerintah

Buleleng . J . Ravia yang datang dengan kapal perang Hindia Belanda H . J . Huskus Koopman dengan cerdik

Janus ditolak mentah-mentah oleh raja dan jajaran memainkan ungkapan ini dalam poin pertama kesepakan

pemerintahannya . Tak putus asa Reyns t kemudian meng­ tersebut dengan mengubah ka ta- ka tanya .

u tus misi lain dari tingka tan yang lebih tinggi pada Mei Dengan cerdik pula Huskus Koopman tak menuliskan

1845, dipimpin Resident Besuki J . F .T . Major. Ikut dalam timbalan ungkapan serupa di poin dua, sehingga terbaca

rombongan misi genting i tu Raden Toemenggoeng Ario sebagai pernya taan penyerahan kedaula tan. Duta yang

Prawiro Adi Ningra t, regent dan kepala penghulu Besuki, cerdik ini bahkan menindaklanjutinya dengan meminta

yang bertugas mendeka ti orang- orang Bugis di Buleleng . tandatangan Tjokorda Dewa Agung Poetra, raja a tau

Pangeran Syarif Aigadri bertindak sebagai penerjemah. susuhunan yang amat dihormati di Bali dan Lombok,

Ditambahkan dalam rombongan i tu seorang le tnan sa tu sebagai tanda perse tujuan. Semua i tu kemudian diserah­

S tampa guna mencari tempat- tempat yang bagus bua t kan kepada a tasannya Gubernur Jendral Peter Merkus di

mendara tkan pasukan, bila misi i tu gaga! . Mungkin ini bisa Ba tavia. Sampai Peter Merkus diganti perjanjian i tu

dibandingkan dengan pendeka tan yang dilakukan AS memang tak menimbulkan persoalan apa- apa di Bali .

kepada negara- negara te tangga Irak dan Afganistan Namun ketika sebuah kapal asing bernama Atut Rahman

sebelum negara adidaya tersebut dan sekutunya meng­ karam di perairan pantai Karanganyar, Karangasem, dan

invasi kedua negara merdeka i tu . Singka t ceri ta akhirnya raja Buleleng menerapkan 'hak tawan karang,' kesepa­

rombongan J . F .T Major berhasil menemui raja Buleleng I ka tan i tu menjadi persoalan .

Gusti Ngurah Made Karangasem, tapi gagal mendapa tkan Hak Tawan Karang merupakan undang- undang, yang

ra tifikasi . I Gusti Ketut Djelantik, perdana men terinya berlaku di seluruh Bali sejak zaman baheula . Undang­

yang cerdas dan punya harga diri, menolak mera tifikasi undang ini memberi raja dan rakya t Bali hak memiliki

perjanjian tersebut.

kapal- kapal yang karam di perairan mereka, termasuk Patih Buleleng i tu memandang kesepaka tan tersebut segala harta benda yang ada di dalamnya . Pemerintah

sebagai pengambil- alihan kedaulatan negaranya dengan Hindia Belanda di Ba tavia menganggap Buleleng tak ber­

cara yang arogan dan penuh muslihat. Menurut seorang hak lagi menerapkan hak tawan karang di w ilayah

saksi mata berinisial K di majalah De Tijdspiegel, Gusti kekuasaannya . Raja Buleleng yang merasa tak pernah

Ke tu t Djelantik berkata dalam bahasa Belanda yang fasih di taklukkan, bahkan tak pernah berperang melawan

dan terstruktur: "Dit is absoluu t nie t acceptabel ! Hoe kan Ba tavia, tak merasa perlu menggubris larangan i tu .

iemand slechts door middel van een s tukje papier een Gubernur Jendral Belanda J . e Reynst, yang meng-

ander man's land in bezi t nemen. Zo lang ik nog leef zal ander man's land in bezi t nemen. Zo lang ik nog leef zal

mendapat dukungan istana . Tak ada seorang Bali pun lo t v an dit vorstendom kan aileen beslist worden met de

yang mau berhubungan dengan kompeni dan an tek­ punt van de kris (Gde Agung, 1990 : 72). Bila diterjemah­

an teknya, juga tidak mau berbicara dalam kesempatan kan secara be bas, ka ta- ka ta Jelantik berarti : "Ini mutlak

apa pun. Bila berpapasan, orang Bali akan pura-pura tidak tak bisa diterima ! Bagaimana seseorang bisa mengambil­

melihat. Bahkan mereka tak mau berdagang dengan alih negara orang lain cuma dengan secarik kertas?

penjajah i tu, meski barang dagangannya dibayar 10 a tau Selama saya masih hidup, ini tak akan terjadi . Apa yang

20 kali harga pasar. Akibat aksi i tu orang- orang di akan dilakukan raja dalam urusan ini se telah saya mati,

garnisun s tres bera t, makanan dan minuman harus

i tu sepenuhnya hak dia . Nasib negeri ini hanya bisa didatangkan dari Jawa dan Madura . Sejarah kemudian di ten tukan dengan ujung keris (peran g ) . II menjadi saksi bagaimana para pemenang perang i tu, tak

Gagal membujuk raja dan pa tihnya i tu, pemerintah sampai 6 bulan kemudian, angka t kaki dari Buleleng Hindia Belanda kemudian mengirimkan kapal- kapal perang­

dengan perasaan sakit dan depresi .

nya un tuk menginvasi Buleleng . Raja dan rakya t Buleleng Imperialisme model lama yang kasar memang memer­ yang cuma bersenjatakan keris, tombak, dan senj a ta­

lukan senj a ta- senj a ta penghancur dan pembunuh massal, senaja ta tradisional semacam i tu tak mampu menghadapi

dan selalu pula akan mendapat reaksi patrio tis seperti i tu ten tara Hindia Belanda yang membawa meriam, granat

di seluruh dunia. Namun penjajahan modern, yang mo tif­ dan perala tan pembunuh massal paling modern saa t i tu .

nya juga masalah peru t, sumber kekayaan alam dan Konsekuensi logis dari kekalahan perang tersebut adalah

pasar, karena demikian wangi dan sopannya hampir tak keharusan mera tifikasi kesepaka tan manipula tif tersebut,

mengundang reaksi . Wajah bengis dan primi tifnya baru plus membayar pampasan perang . Raja Buleleng menye­

dengan pemerintah­ tujui semua yang disodorkan, dengan harapan Belanda

pemerintah yang tak mempan bujukan, seperti di Korea, cepat angka t kaki dan kembali ke Ba tavia. Bahkan sang

Vie tnam, Panama, Afgansistan dan Irak. Selebihnya dia raja juga membangun pangkalan militer (garnisun) bua t

lebih sering muncul dalam ben tuknya yang halus dan Belanda di Buleleng sebagai bukti kepa tuhannya . Namun

sopan, sehingga korbannya seakan memberikan segalanya rakya t Buleleng dan Bali, yang tak dapat menerima

kepada si penjajah dengan perasaan suka dan tertolong. negerinya diperlakukan seperti i tu, secara keseluruhan

Penjajah modern menyajikan pengambilalihan kedaulatan memboiko t orang- orang Belanda dan ten tara yang

i tu dalam pake t- pake t yang menarik, misalnya LoI . Le tter ditempatkan di sana.

of Intent tersebu t dalam operasionalnya menjadi sema­ Di dalam masyaraka t Bali aksi i tu dikenal dengan isti­

cam garis besar haluan negara (GBHN) yang sangat detil lah 'puik' artinya menganggap orang yang dibenci i tu tak

dan tidak memerlukan perse tujuan Majelis Permusyawaran ada . Jadi orang- orang asing di garnisun i tu dianggap tidak

Rakya t (MPR) . Keberadaannya bahkan tidak perlu dike ta- Rakya t (MPR) . Keberadaannya bahkan tidak perlu dike ta-

A. Kebijakan Moneter buatan IMF ini cuma mengika t pemerintah Indonesia

dengan jaminan bantuan dan kepercayaan luar negeri .

1. Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga semua jenis 5ertifikat Bank Indonesia (5B I) , mulai dari yang

8 . G B H N Super dari Bawah Meja IMF berjangka waktu satu hari hingga satu tahun.

2. BI memberi otonomi penuh pada bank-bank milik Sebagaimana telah disinggung di a tas tadi, dengan

negara untuk menyesuaikan suku bunga kredit maupun berpegang teguh pada 50 poin kesepakatan yang diso­

deposito mereka.

3. BI memperketat likuiditas, sehingga jumlah kredit yang kebijakan ekonomi . Keempat kebijakan i tu tidak dipresen­

dorkan IMF, pemerintah Soeharto kemudian mengajukan 4

tersalur ke perusahaan menjadi terbatas dan suku tasikan dihadapan wakil rakyat di DPR/MPR untuk

bunga kredit akan tetap sangat tinggi. disetujui,

4. Untuk mengurangi dampak buruk pengetatan likuiditas menyangkut hajad hidup orang banyak dan negara secara

pada pengusaha kecil, akan ada program sementara . Pengusaha kecil akan mendapat kredit lew at bank milik

keseluruhan i tu cuma memerlukan persetujuan juragan negara dengan suku bunga murah karena disubsidi IMF . I\lah karena kebijakan i tu memang merupakan terje­

Beban subsidi ditanggung oleh pemerintah mela l u i mahan dari poin- poin LoI, maka sang juragan pun

anggaran.

lang sung setuju. Dalam perjalanan w aktu terjemahan LoI

5. Para eksportir akan mendapat fasilitas kredit komersial.

6. Bila kepercayaan masyarakat dan nilai tukar rupiah dirubah oleh wakil rakyat . Wakil rakyat di MPR memang

i tu memang menjelma menjadi GBHN super y ang tak bisa

sudah membaik , likuiditas akan diperlonggar secara bertahap.

7. BI menetapkan kebijakan moneter dengan target mengerahkan segenap pikiran untuk membuat rei yang

membuat GBHN, dan mereka pun harus diakui telah

mempertahankan laju inflasi di bawah 20%. bagus bagi pemerintah untuk membawa rakyat negeri ini

8. BI membatasi pertumbuhan uang beredar (fl.12 , uang keluar dari krisis. Namun yang dijalankan pemerintah tetap

tunai plus deposito, tabungan, dan rekening bank lain saja apa yang telah disodorkan IMF sampai sekarang .

sebesar 16% untuk 1998.

Inilah GBHN super tersebut:

9 . Ada intervensi yang sangat hati-hati di pasar uang untuk menstabilkan dan mendukung nilai rupiah.

10. BI mendapat otonomi penuh untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan moneter. Untuk mengesahkan otonomi BI, pemerintah akan mengajukan rancangan undang-undang baru ke DPR sebelum akhir 1998.

Undang-undang baru ini akan mencakup pula peru­ bahan kom posisi dan mandat Dewan Moneter.

B. Kebijakan a nggaran pemerintah

10. Pemerintah akan mempercepat pelaksanaan Undang­ Undang Penerimaan Negara Bukan Pajak 1997 yang

1. Pemerintah tetap menggunakan prinsip anggaran mensyaratkan masuknya penerimaan non bujeter ke berimbang. Yang dimaksud anggaran berimbang di sini

dalam anggaran dalam jangka waktu lima tahun. Dua adalah pemerintah tidak boleh berutang dari dalam

rekening terbesar non bujeter, dana investasi dal"\ negeri.

dana rebois as i , akan masuk ke dalam APBN 1998-1999

2. Akan ada kenaikan harga energi untuk mengurangi yang berlaku mulai 1 April 1998. Dana reboisasi hanya distorsi ekonomi dan memperkuat keuangan p eme­

boleh dipakai untuk program penghutanan kembali. rintah. Mulai 1 April 1998 harga listrik dan BBM akan

1 1 . Pemerintah menunda 12 proyek infrastruktur besar , naik. Kenaikan harga minyak tanah dan solar akan

termasuk pembangkit listrik Tanjung Jati C. dibuat seminim mungkin untuk melindungi masyarakat

12. Pemerintah menghentikan dengan segera segala miskin.

macam fasilitas pajak, tarif bea masuk, maupun

3. Pemerintah akan menaikkan lagi cukai alkohol dan keistimewaan kredit untuk program mobil nasiona ( tembakau mulai 1 Juli 1998.

Timor.

13. Pemerintah akan tetap melaksanakan p enghapusan p enangguhan pajak p ertambahan nilai (PPN) kecuali

4. Mulai 1 April 1998, pemerintah akan mencabut semua

fasilitas bea masuk 0% untuk mobil yang sudah bila ada hukum yang mengharuskan. Jadi, listrik

menggunakan komponen (okal 60% mulai tahun 2000.

14. Pemerintah menghentikan dengan segera dukungan barang-barang pribadi, p erlengkapan kedokteran,

swasta, taksi, ked e l a i untuk makanan ternak, gula,

non bujeter dankeistimewaan kredit untuk proyek­ semuanya akan terkena PPN.

proyek Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

5. Mulai 1 April 1998 akan ada pajak 5% untuk bensin. Pajak ini jatah pemerintah daerah.

c. Restrukturisasi sektor finansial

6. Jumlah dan jenis barang yang tergolong terkena pajak barang mewah akan ditingkatkan.

7. Nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang terkena PBB di kawasan p erkebunan dan kehutanan

1. BI bekerja sama dengan Bank Pembangunan Asia, IMF f akan naik hingga 40%.

dan Bank Dunia menyusun p eraturan y ang sera gam ,

8. Untuk meningkatkan p enerimaan pajak, pemerintah transparan, dan adil untuk memecahkan masalah akan meningkatkan audit tahunan, memperbaiki audit

likuiditas dan solvabilitas (kemampuan untuk mem­ PPN untuk menjangkau p embayar pajak potensial yang

bayar semua tagihan) bank-bank swasta. Peraturan in i besar, dan meningkatkan penagihan tunggakan­

akan segera diumumkan.

tunggakan pajak.

2. BI akan menyediakan dukungan likuiditas untuk bank

9. Semua dana yang selama ini berada di luar anggaran Syaratnya kondisi bank tersebut membaik. Program (non bujeter) harus masuk ke dalam anggaran.

dukungan likuiditas untuk bank ini akan tetap konsisten dengan target pertumbuhan uang y ang sudah ditetapkan.

3. Pemerintah akan menjamm bahwa proses peng­ kan dengan knteria yang sera gam, mana aset yang gabungan (merger) bank pemerintah akan dipakai

masih baik dan mana yang buruk atau macet. untuk mengurangi kegiatan operasi bank-bank yang

10. Untuk menanggulangi kredit macet di bank BUMN akan dimerger, menjual fasilitas dan cabang-cabang yang

ada rencana bantuan finansial Bank Dunia sebelum tak perlu, mengurangi tenaga kerja y ang berlebihan ,

akhir Juli 1998.

menciptakan automated sistem yang ekonomis, meng­

11. Pemerintah akan membentuk perusahaan yang akan optimalkan keuntungan dari kekuatan yang saling

mengurusi kredit macet bank-bank BUMN sebelum melengkapi, dan menyiapkan lembaga untuk men­

akhir Maret 1998. Perusahaan ini akan beroperas i swastakan bank-bank tersebut.

penuh sebelum akhir Juli 1998 dan sepenuhnya

4. Pemerintah tak akan menyuntik modal lagi untuk bank berkonsentrasi untuk menagih kredit macet bank BUMN negara kecuali yang hendak diswastakan.

dalam jadwal yang ditetapkan.

12. Persyaratan modal minimum bank akan d i t ingkatkan , masih ada akan beroperasi berdasarkan kontrak

5. Sebelum swastanisasi berjalan, bank negara yang

Modal minimum bank swasta nondevisa secara kinerja yang rinci sebelum akhir Maret 1998.

bertahap akan setara dengan modal minimum untuk

6. Untuk mendukung

bank devisa.

pemerintah sebelum akhir Juni 1998 akan mengajukan

13. Mulai Maret 1998, ahli-ahli pengawasan bank yang perubahan UU Perbankan dalam hal pembatasan

internasional akan membantu tugas kepemilikan.

bereputasi

pengawasan BI.

14. Pemerintah akan merevisi kerangka hukum operasi BUMN akan dip imp in oleh tim manajemen baru .

7. Bank baru yang terbentuk dari merger empat bank

seluruh peraturan Manajemen baru ini akan mulai bekerja sebelum akhir

likuidasi yang juga mencakup kebangkrutan dan Februari 1998 dan akan merumuskan dan menjalankan

penutupan bank. Pengkajian ini dijadwalkan selesai operasi sementara sampai penggabungan tersebut

September 1998. Rencana tindakan untuk merevisi rampung.

kerangka hukum akan dipersiapkan mulai akhir 1998.

15. Pemerintah akan memperbaiki transparansi dan keter­ mendapatkan investor yang berminat dalam swasta­

8. Pemerintah mencari mitra asing untuk membantu

bukaan di perbankan. Dalam tempo kurang dari dua nisasi bank negara. Jadwal swastanisasi bank negara

tahun pemerintah akan mengharuskan bank untuk ini akan ditentukan dalam konsultasi dengan IMF dan

menerbitkan data yang lebih komprehensif. Bank Dunia.

16. Sebelum Februari 1998 bank asing bebas membuka

9. Sebagai persiapan swastanisasi, bank-bank negara cabang di seluruh Indonesia. Pemerintah juga akan akan menggunakan sistem, pengelolaan portof o lio ,

mengajukan ke DPR rancangan undang-undang yang dan pemeriksaan keuangan yang sesuai dengan

menghapuskan batasan penanaman modal asing di standar internasional. Perubahan ini akan dimulai

bank-bank yang sudah go public sebelum Juni 1998. Februari 1998 dan dijadwalkan selesai sebelum akhir

17. Pemerintah akan menghapuskan batasan pemberian Juni 1998. Dengan standar baru ini bank bisa memisah-

kredit oleh bank, kecuali peraturan yang memang perlu kredit oleh bank, kecuali peraturan yang memang perlu

untuk menjaga prinsip kehati-hatian bank (prudent i a l

provlnsl mana pun.

bangan usaha kecil dan koperasi.

8. Semua Pemerintah Daerah Tingkat I dilarang mem­ batasi perdagangan antar provinsi maupun di dalam

D. Reformasi struktural p rovinsi mulai 1 Februari 1998. Contohnya pedagang boleh menjual cengkeh ke siapa pun dengan harga

1. Tarif bea masuk untuk bahan makanan dipangkas berapa pun. Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh menjadi maksimum 5%. Peraturan yang membatasi

akan dibubarkan Juni 1998.

9. Sistem kuota yang membatasi penjualan ternak hidup kebijakan ini mulai berlaku 1 Februari 1998.

impor produk peternakan juga dicabut. Kedua

akan dihapus September 1998.

10. Pemerintah menegaskan larangan pemungutan retri­ bekas maupun baru dicabut.

2. Mulai 1 Februari 1998 semua batasan impor kapa

busi untuk seluruh barang ekspor. Pendapatan peme­

3. Pemerintah menghapus semua pajak ekspor yang rintah daerah yang hilang akan digantikan oleh pajak menghambat ekspor mulai 1 Februari 1998. Sebagai

bensin dan subsidi dari pemerintah pusat. gantinya, untuk melindungi lingkungan hidup, akan ada

1 1 . Monopoli Badan Urusan Logistik hanya terbatas untuk pajak sumber daya alam. Mulai Maret 1998 pemerintah

beras. Semua pabrik penggilingan tepung bebas men­ akan menurunkan pajak ekspor untuk kayu gelon­

jual tepungnya ke mana saja mulai 1 Februari 1998. dongan, kayu gergajian, rotan, dan mineral menjadi

12. Petani bebas dari keharusan "formal'· maupun 10% dari harga jual.

"informal'· untuk menanam tebu.

13. Semua pedagang boleh mengimpor gula dan memasar­ yang berbentuk kuota dalam tempo tiga tahun kecuali

4. Pemerintah akan menghapus semua batasan ekspol1

kannya di dalam negeri.

14. Sebelum April 1998 kerangka swastanisasi BUMN harus terjadi kekurangan di pasar domestik. Contohnya

ada alasan kesehatan, keamanan, atau pada saat

sudah ada. Kerangka ini mencakup: kriteria untuk larangan ekspor minyak sawit akan tetap berlaku

menentukan perusahaan mana yang akan dijual , hingga akhir Maret 1998. Setelah itu larangan ekspor

direstrukturisasi, atau ditutup. Kerangka ini juga minyak sawit harus dihentikan. Pajak ekspor minyak

mengatur proses pe n j ualan yang transparan untuk sawit tak boleh lebih dari 20%.

memaksimalkan perolehan dana pemerintah dan

5. Pemerintah akan mencabut larangan investasi asing di memperlakukan semua penawar dengan adil. perkebunan sawit mulai 1 Februari 1998.

15. Ada 12 BUMN yang sedang disiapkan untuk go public

6. Larangan investasi asing di bidang eceran dan sepanjang 1998. Kali ini, pemerintah akan menjual pedagang grosir akan dihapus sebelum Maret 1998.

seluruh sahamnya, bukan lagi sebagian. Pemerintah

7. Semua tata niaga yang membatasi perdagangan, juga akan menjual sahamnya di BUMN yang sudah go termasuk semen, kertas, dan kayu lapis, akan

public lebih banyak lagi sampai akhirnya BUMN-BUMN dibubarkan mulai 1 Februari 1998. Contohnya semen.

tersebut sepenuhnya menjadi milik swasta. Tak ada lagi batasan ekspor maupun batasan perdagangan

mengekspor maupun menjual semen merek apa pun di

16. BUMN yang tersisa akan dibebanl target keuntungan Namun apa perlunya IMF memaksa pemerintah Indonesia

untuk menaikkan tarif dasar listrik dan BBM per 1 April terbuka kepada masyarakat setiap tahun.

yang sangat j e l a s. Semuanya akan dilaporkan secara

1998 (kebijakan anggaran poin 2), ketika daya be Ii rakya t

17. Pemerintah akan membuat program padat karya untuk mempertahankan daya beli masyarakat miskin di desa

sedang mengempis? Lalu mengapa pula pemerintah mesti maupun di kota.

ditekan untuk memberi kebebasan kepada bank asing

membuka cabangnya di seluruh Indonesia sebelum Feb­ masyarakat akan naik.

18. Alokasi anggaran

untuk program pembangunan

ruari 1998? Pemerintah juga mesti membua t rancangan

19. Pemerintah akan segera menyusun peraturan pelak­ undang- undang yang menghapus ba tasan penanaman sanaan Undang-Undang Lingkungan Hidup sebelum

modal asing di bank- bank yang sudah go public sebelum Maret 1998.

Juni 1998 (kebijakan finansial poin 16).

20. Pemerintah akan mengkaji dan menaikkan iuran Hasil Hutan sebelum Juni 1998. Pada periode yang sama,

Apakah IMF memang sedang menyiapkan lahan bua t pemerintah akan melelang konse si, memperpanjang

bank asing untuk meraih keuntungan besar dari kebang­ masa konsesi, dan mengizinkan jual beli konsesi.

krutan Indonesia? Sebab sa tu rangkaian dengan i tu,

2 1 . Untuk mengurangi p olusi udara, pemerintah akan se telah 16 bank ditu tup, suku bunga semua jenis serti­ mempercepat program penggunaan bahan bakar yang

fika t Bank Indonesia, mulai yang berjangka 1 hari sampai lebih bersih. Misalnya bensin tanpa timbal.

1 tahun, mesti dinaikkan (kebijakan moneter poin

1) . Nah,

ketika

bank- bank domestik kehilangan kepercayaan nasabahnya, bank- bank asing mendapat limpahan dana yang luar biasa besar. Dana- dana i tu semakin deras mengalir ke bank asing se telah 38 bank dibekukan, dan se terusnya, dan se terusnya . Dana ini tinggal ditempatkan saja di SBI, maka sambil tidur a tau ongkang- ongkang kaki

Tak dapat dipungkiri 50 poin LoI yang kemudian mereka sudah bisa meraih keuntungan, karena dalam diterjemahkan pemerintah menjadi 61 butir kebijakan di

perjalanan w aktu suku bunga meroke t sampai di a tas 60%

a tas, memang banyak mengandung hal positif. Kemestian guna mencegah pelarian modal . Ini pada gilirannya, dibubarkannya Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh

seperti bisa diprediksi, mengakibatkan bank tak bisa (BPPC ) bulan Juni 1998, sekadar menyebut sebagian saja,

menyalurkan kredit ( nega tive spread) dan sektor riil mati memang perlu . Juga Dihentikannya semua fasili tas pajak

suri . Di sisi lain bank asing terus menyedot keuntungan. bua t proyek mobil nasional Timor adalah benar. Lalu

Akumulasi keuntungan tersebut pada gilirannya bisa dimasukkannya pemasukan negara non bujeter, seperti

dipakai membeli saham dan aset- ase t yang mesti dijual dana investasi dan dana reboisasi, dan lain- lain ke dalam

murah pula sebagai dampak sampingannya . anggaran adalah langkah awal menuju tertib anggaran.

Anehnya lagi, seperti tak yakin akan keampuhan Anehnya lagi, seperti tak yakin akan keampuhan

pemerintah. Pemerintah tak boleh menyuntik dana lagi dibukakan pintu sediki t untuk intervensi di pasar uang

kepada bank- bank negara, kecuali yang hendak diswas­ dengan embel- embel sangat hati- hati, untuk menjaga

takan (restrukturisasi finansial poin 3 dan 4) . Apa artinya s tabili tas nilai Rp (kebijakan moneter poin 9). Di sisi lain

i tu? Lalu pemerintah diminta mengajukan perubahan pemerintah dipaksa memutus ura t dana bagi Industri

undang- undang perbankan sebelum akhir Juni 1998. Pesawa t Terbang Nasional (IPTN) yang notabene adalah

Pemerintah mesti mencari mi tra asing untuk mem­ milik negara dan telah dikembangkan sejak 1976. Artinya

mendapatkan investor yang bermina t dalam se telah 22 tahun dikembangkan dengan segala daya dan

bantu

swastanisasi bank negara . Jadwal swastanisasi bank- bank dana, saa t menjelang pemerintah menuai hasil lewat

negara ini akan ditentukan dalam konsul tasi dengan IMF pesanan- pesanan domestik dan luar negeri, industri

finansial poin 8 ) . pesawa t terbang nasional i tu mesti dibiarkan mangkrak.

dan Bank Dunia (restrukturisasi

Hebatnya lagi kredit macet dari bank- bank BUMN i tu mesti Sementara 27 proyek listrik swasta, yang sara t KKN,

dikeluarkan dulu dan pengelolaannya diserahkan kepada boleh jalan terus . Padahal membera tkan anggaran belanja

lembaga baru yang akan dibentuk sebelum akhir Mare t negara, karena harganya kelewat mahal sampai di a tas

1998 (poin 1 1 ) . Artinya asing yang akan menjadi penadah harga jualnya kepada konsumen. Lalu poin 10 dari

bank- bank i tu benar- benar akan mendapatkan bank yang kebijakan anggaran berbunyi : pemerintah me nunda 12

Satu napas dengan i tu persyara tan modal proyek infrastruktur besar, termasuk Pembangkit Listrik

bersih .

minimum di tingka tkan dan modal minimum bank swasta Tanjung Jati C. Kenapa IMF tidak menekan pemerintah

non devisa secara bertahap akan di tingka tkan se tara untuk memba talkan semuanya sekalian a tau se tidaknya

I tu memang kelihatan direnegosiasi agar negara tak dirugikan? Apakah karena

dengan bank devisa (poin 12 ).

ne tral, tapi poin13 berbunyi : mulai Mare t 1998 ahli- ahli perusahaan dari negara- negara yang tergabung dalam

pengawasan bank yang bereputasi interna tional akan Consulta tive Group on Indonesia (CGI), Paris Club dan

membantu tugas pengawasan B1. Bantuan i tu tidak gratis, IMF ikut menyedot rezeki dari proyek- proyek vital i tu?

pemerintah harus membayar mahal para konsul tan asing Harus diakui LoI i tu memang luar biasa dan menca­

dengan dana u tang .

kup hampir semua yang berhubungan dengan hajad hidup Cuma orang yang putus asa dan panik yang mau orang banyak. Dia secara terang- terangan dan kasa t

menandatangani kesepakatan seperti i tu . Soeharto telah mata mendorong Indonesia ke jalur cepat liberalisasi

menandatanganinya . Selanjutnya se telah dia lengser, ekonomi, meninggalkan ekonomi kerakya tan dan melang­

para penggantinya terus dirongrong IMF untuk merealisasi gar Pasal 33 UUD 1945 . Liha t saja se telah mempersiapkan

se tiap poin kesepakatan tersebut seperti raja- raja nusan­ perangka t agar asing boleh membeli aset dan bank- bank

tara dulu. Tentu masih banyak poin- poin LoI i tu yang yang akan dipriva tisasi, pada poin lain pemerintah disuruh

perlu dipertanyakan, karena memang tak ada hubungan- perlu dipertanyakan, karena memang tak ada hubungan-

jar dolar secara legal a tas res tu IMF .

Februari 1998 semua ba tasan imp or kapal bekas maupun Lebih jauh lagi alih- alih memberdayakan pedagang baru dicabut. Apa perlunya? Bukankah semua negara

eceran dalam negeri, di masa paceklik dan banjir maju dan yang ingin maju mesti membatasi imp or segala

penganggur ini, IMF malah memaksa pemerintah Soeharto macam produk yang bisa dibua t di negerinya sendiri untuk

untuk menghapus larangan investasi asing di bidang melindungi industri dalam negeri? Bukankah Indonesia

eceran dan grosir sebelum Mare t 1998 (reformasi s truk­ sudah punya PT PAL, Kojabahari, dan lain- lain yang

tural poin 6). Sejak i tu pula hipermarke t asing asal Francis terbukti piawai membua t kapal, bahkan untuk keperluan

Carrefour dan Continent (kemudian merger menjadi negara lain?

Carrefour), dan hipermarke t asing lainnya menyerbu kota­ Pada saa t yang sama pemerintah didesak untuk

kota besar Indonesia. Pedagang eceran dan groslr menghapus semua pajak ekspor mulai 1 Februari 1998

raksasa ini, tidak saja telah menggantikan fungsi pasar (reformasi s truktural poin 3). Mulai Mare t tahun i tu juga

karena banyaknya i tem produk yang diperdagangkannya, pemerintah didesak untuk menurunkan pajak ekspor kayu

tapi sekaligus telah merebut konsumen berduit yang glondongan, kayu gergajian, rotan dan mineral menjadi

seharusnya berbelanja di pasar dan pusa t belanja 10% dari harga jual. Kebijakan ini telah membua t hutan

domestik.

Indonesia makin rusak bera t akibat ekspor kayu glon­ Lalu pOln 8: semua pemerintah daerah dilarang dongan marak lagi dalam jumlah besar- besaran. Pada saa t

untuk barang ekspor, sebagai sama industri kayu dan furniture dalam negeri meranggas

memungut retribusi

gantinya diciptakan pajak BBM . Impor gula dibuka lebar­ kekurangan bahan baku . Juga ba tasan ekspor yang

lebar (poin 13) . Sebelum April 1998 pemerintah diminta berbentuk kuo ta mesti dihapus dalam 3 tahun, kecuali

membua t kerangka swastanisasi BUMN untuk menentukan ada alasan kesehatan, keamanan, a tau pada saa t terjadi

perusahaan mana yang akan dijual, direstruk- turisasi dan kekurangan di pasar domestik. Mengapa? AS sendiri

ditu tup (poin 14) . Poin 15- nya lebih heba t lagi pemerintah menerapkan kuo ta imp or untuk melindungi industri dalam

mesti mempersiapkan 12 BUMI\! untuk go public sepanjang negerinya . Mengapa pemerintah Indonesia tak boleh

1998 dan pemerintah mesti menjual seluruh sahamnya, menerapkan sistem kuo ta ekspor bua t produk tertentu

bukan lagi sebagian . Pemerintah juga diminta menjual guna melindungi konsumen dalam negerinya? Larangan

sahamnya di BUMN yang sudah go public lebih banyak lagi ekspor minyak sawi t cuma di toteransi IMF hingga akhir

sampai akhirnya BUMN- BUMN tersebut sepenuhnya men­ Mare t 1998, se telah i tu pengusaha bebas menjualnya ke

jadi milik swasta .

mana saja, juga kayu lapis, semen, kertas, dan lain- lain. Tak ada seorang pun yang berpikiran jernih dan jujur Tiba- tiba saja republik benar- benar ja tuh miskin, karena

yang tidak melihat ini sebagai jebakan a tau penipuan, tapi tak ada minyak goreng, tak ada kayu, rotan, semen,

siapa berani melawan juragan IMF? Apalagi bila diingat siapa berani melawan juragan IMF? Apalagi bila diingat

mengua tkan v onis Pengadilan Negeri Jakarta Pusa t. dibaca sebagai pengambilalihan aset- ase t negara yang

Masalah ini nampaknya belum selesai. Akan ada bagus- bagus oleh asing a tas res tu IMF . Hal lain yang

upaya Peninjauan Kembali ( PK) dan kasus suap yang perlu disoroti lagi adalah reformasi s truktural poin 20. Di

mengiringinya . Akankah Probo menyusul Bob Hasan, si situ pemerintah diminta menaikkan iuran hasil hutan sebe­

raja hutan dan sempat menjadi Menteri Perindustrian dan lum Juni 1998. I tu ten tu tak masalah, tapi kalima t ikutan­

Perdagangan pada Kabine t Pembangunan VII? Ataukah nya jelas berbahaya dan akan menjadi bom waktu di

dia akan dibebaskan lew a t PK, karena kepiawaian sang kemudian hari . Pemerintah diminta, pada periode yang

pengacara dan ke teledoran media massa yang menyulap­ sama, melelang konsesi, memperpan-jang masa konsesi

nya menjadi pahlawan . Bila tak hati- hati orang bisa saja dan mengizinkan jual- be Ii konsesi .

nantinya menyamakan Probo dengan Khairiansyah, orang Bila i tu berjalan, pertanyaannya kemudian: bagai­

KPK yang membongkar kasus korupsi dan suap di KPU . mana caranya mengontrol para pengusaha hak pengusa­

Jawaban a tas pertanyaan ini akan mempengaruhi kredi­ haan hutan (HPH )

belitas pemerintah SBY-JK di mata rakya t yang memilih­ diperjual- belikan?

nantinya, jika konsesinya bisa

nya . Orang akan menganggap mereka cuma perpanjangan hutan, bila menangkap perusak dan penjarah hutan saja

tangan dari rezim orba Soeharto . Bila PK berhasil mem­ tak bisa lagi dilakukan karena pemilik konsesi se tiap saa t

bebaskannya dari hukuman, maka para pembalak berdasi bisa berganti lew a t jual- beli? Probosutejo telah menjual

akan semakin merajalela . Bukan tidak mungkin apa yang konsesinya pada 2002 se telah dia menerima dana reboi­

di takutkan MS Kaban, Menteri Kehutanan Kabine t Indo­ sasi Rp 100, 9 1 miliar. Pinjaman dengan bung a nol persen

nesia Bersa tu SBY-JK benar- benar menjadi kenya taan.

i tu seyogyanya dipakai bua t menanami 73 ribu hektar "Hutan di Indonesia di ambang kritis . Masa bertahannya areal konsesi hutan tanaman industri miliknya sebagai­

tinggal 15 - 20 tahun ke depan. Bila tak segera ditangani, mana disepaka ti saa t akad ( 1996 ) . Probo ingkar janji.

saya khawatir bencana besar akan segera terjad i/ ' Bukannya dipakai menanami areal HTlnya, dana i tu malah

ka tanya beberapa 1 Juni 2007 di Medan. didepositokannya di berbagai bank. Pada 22 April 2003

Di a tas semua i tu dengan membaca poin- poin Pengadilan Negeri Jakarta Pusa t menwonis adik tiri

LoI, yang telah ditandatangani Soeharto sebelum lengser, man tan presiden Soeharto i tu 4 tahun penjara, membayar

rasanya dapat dipahami mengapa agenda- agenda refor­ uang pengganti Rp 100, 9 1 miliar, plus denda Rp 30 juta .

masi yang paling esensial tak bisa berjalan sampai seka­ Dia dinya takan terbukti korupsi dengan menyalahgunakan

rang . Ada ganjalan, tersembunyi dalam poin- poin LoI, dana reboisasi . Probo kemudian naik banding . Pengadilan

yang menghalangi langkah-Iangkah pemerintah untuk Tinggi Jakarta lalu mengurangi hukumannya menjadi 1

memperbaiki nasib rakya t dan mengangka t martabat tahun penjara pada 29 Desember 2003 . Probo kecewa,

bangsa .

akan membera tkan keuangan PLN . Kedua, kerugian

9. Beberapa Born Waktu yang Lain sebanyak Rp 1,5 triliun akiba t depresiasi rupiah. Hal yang Selain GBHN super ala IMF, yang bisa membua t

mengejutkan i tu dikemu- kakan Menteri Pertambangan dan pemerintahan pasca orba kehilangan momentum untuk

Energi (Mentamben) waktu i tu LB. Sudjana, Oktober mengubah keadaan dengan caranya sendiri, masih ada

beberapa hal yang bakal menjadi bom w aktu di kemudian Peryataan Mentamben kemudian dipertegas Dirut hari . Swastanisasi proyek vital misalnya, yang telah

PLN saa t i tu ir Dji teng Marsudi pada rapat dengar ditandatangani pada masa Soeharto, bila tak cepat- cepat

pendapat dengan Komisi VIII DPR- RI (5 Desember 1997) . dinegosiasi ulang, dapat dipastikan akan sangat mem­

Kondisi i tu ten tu amat mempriha tinkan. Apalagi bila bera tkan anggaran belanja negara dan rakya t secara

diingat pada 1996 Badan Usaha Milik Negara tersebut umum. I tu antara lain bisa datang lewa t pintu proyek

masih meraih untung Rp 1,2 triliun . Mengakhiri 1997, yang listrik swasta yang mahal dan sara t kolusi, juga ten tunya

separuhnya dilalui di tengah krisis, laba PLN menurun lew a t swastanisasi proyek air bersih . Lalu masih ada lagi

tajam, sehingga tinggal seki tar Rp 301,7 miliar. Lalu soal industri kertas, yang karena kelalaian pemerintah

persoalan ke tiga yang tak kalah bahayanya adalah Soeharto a tau memang ada unsur kolusi di situ, telah

kebutuhan dana investasi PLN yang hingga tahun 2008 menyebabkan karamnya BUMN Kertas dan berjayanya

mencapai sekitar Rp 144 triliun .

swasta . Daftar ini masih bisa diperpanjang dengan keru­ Hampir tak ada orang mempermasalahkan u tang PLN w e tan di kebijakan kayu dan administrasi yang amburadul,

yang besar i tu . Dana tersebut konon telah digunakan PLN dan lain- lain. Baiklah agar lebih jelas akan kita kupas sa tu

untuk investasi di sektor kelistrikan, yang dulunya didanai per sa tu .

APBN . Hanya saja untuk melunasinya pada masa paceklik, memang tidak gampang . Toh perha tian orang lebih

A . Proyek Listrik Swasta banyak terfokus pada kemungkinan rugi sebesar Rp 1,5 Di tengah situasi yang terus bergejolak sejak menjelang

triliun i tu . Pertanyaannya kemudian: mengapa BUMN, pemilu 1997 dan krisis moneter yang terus menggerus nilai

yang memonopoli pasokan listrik, bisa merugi? Mana ada Rp terhadap valas, orang dibikin geger oleh kemungkinan

perusahaan monopoli merugi? Sebagai bandingan bisa kita bangkrutnya perusahaan listrik negara (PLN). BUMN yang

ambil monopoli trigu yang diberikan Presiden Soeharto sangat penting ini se tidaknya terbelit 3 masalah besar.

kepada Grup Salim (Bogasari ) . Setelah tiga dasawarsa Pertama, masalah u tang . Sampai akhir Desember 1997,

berlangsung, Grup usaha ini menjelma menjadi konglo­ PU\I tercatat memiliki u tang kelewat gede sampai men­

mera t besar yang sulit dicari tandingannya di Indonesia capai Rp 26,4 triliun . Dari u tang sebanyak i tu Rp 23,2

dan Asia Tenggara . Masa PLN, yang memonopoli pasokan triliun merupakan u tang jangka panjang . Sisanya Rp 3,2

listrik, kebutuhan yang jauh lebih vital daripada terigu, triliun adalah u tang jangka pendek, yang secara lang sung

bisa merugi dan nyaris bangkrut?

Toh i tulah kenya tannya, PLN tahun 1998 diprediksi PLN . Meski dalam purchase pow·er agreement (PPA) merugi sampai Rp 1,5 triliun . Kerugian ini akan terus mem­

tercatat hanya 30% yang wajib dibeli PLN dari produksi besar pada tahun- tahun berikutnya . Mengapa? Dji teng

mereka, i tu te tap saja membera tkan. Apalagi bila tanpa tedeng aling- aling mengaitkan kerugian i tu dengan

kekuatan lobi para pengusaha listrik swasta i tu berhasil kewajiban membeli listrik swasta yang mahal. Dia tidak

memaksa PLN membeli semua .

mengada- ada . PLN, menurut perjanjian yang telah ditan­ Masuknya swasta ke sektor listrik sebenarnya tidak­ datangani pemerintah, memang harus membeli listrik dari

lah tanpa rencana . Ini adalah buah dari upaya swas­ pengusaha swasta seharga USS 0,574- 0,856/KWh. Pada­

tanisasi yang terus menggelinding di berbagai sektor, hal selama ini harga jualnya kepada konsumen cuma USS

termasuk penyediaan air bersih, jalan tol, pelabuhan, OA70/KWh. Sebelum masuknya listrik swasta dengan

bandara, telepon, penyulingan minyak, dan sebagainya . harga segitu, PLN sudah menuai un tung, karena anak

Tidak heran bila berbagai bisnis yang dulu dimonopoli perusahaan PLN PT Pembangki t Jawa Bali (PJB) I dan II,

Pemerintah, karena menyangkut haja t hidup orang yang bergerak dalam pembangunan pembangkit listrik dan

banyak, kini mulai dijalankan swasta . I tu sah- sah saja, memasok listrik- biasa menjual produknya kepada PLI\J

selama tidak merugikan konsumen. Cuma dalam praktiknya seharga US$ 0,350/KWh . Jadi masuknya swasta ke

tidak selalu begitu . Seperti telah disinggung di a tas di proyek listrik dapat dipastikan bakal mem- bera tkan PLN .

sektor listrik, misalnya, swasta telah diizinkan membangun Bila ingin untung a tau se tidaknya tidak merugi saja, PLN

pembangkit listrik. Sedang pendistri- busiannya te tap mau tak mau harus menaikkan tarif dasar listrik ( TDL) .

menjadi monopoli PLN . I tu berarti pengusaha listrik swasta Artinya kelemahan posisi tawar PLN terhadap investor

cukup membangun pembangki tnya saja . Soal pemasaran­ listrik swasta, pada gilirannya dibebankan kepada konsu­

nya mereka tak perlu repot- repot. PLNlah yang akan men, ini direstui pula oleh juragan IMF lew a t GBHN

membeli semua produk mereka, dan memasarkan produk supernya .

tersebut kepada konsumen. Heba tnya lagi dalam menjual Sampai akhir 1997 tercatat ada sekitar 26 proyek

listrik pun mereka tak perlu bersaing dalam masalah harga pembangki t listrik swasta ( to tal kapasitas 9 . 675 MW), 18

dengan PJB I dan II. Mereka boleh mene tapkan tarif di antaranya telah dise tujui dibangun . Menginga t konsesi

sendiri .

ra ta- ra ta investor listrik swasta i tu 30 tahun, dapat PLN nampaknya memang tidak menuntu t agar dibayangkan berapa akumulasi kerugian PLN kelak. Nah

swasta menjual produknya di bawah harga listrik yang bila nantinya semua i tu dibebankan kepada konsumen,

dihasilkan PJB I dan II. Bisa jadi kesepakatan ditan­ dapat dipastikan be tapa bera tnya beban yang harus

datangani pemerintah di belakang punggung manajemen dipikul rakya t Indonesia yang sudah melarat. Pada 1997-

PLN . Selanjutnya dia cuma menjalankan kewajibannya 2002, menurut Data Consult, secara bertahap konsor­

untuk membeli listrik dari para pembangkit listrik swasta . sium- konsorsium listrik swasta i tu akan memasok listrik ke

Lebih jauh lagi pemerintah

tidak pula menjadikan tidak pula menjadikan

Listrik Tanjung Ja ti B senilai USS 1J7 miliar. Pada saa t bangan lain. Tidak enakn y a lagi pertimbangan tersebut

memenangi tender anggota konsorsiumnya adalah Cepa cuma dike tahui oleh pemerin tah ( dalam hal ini Mentam­

Hongkong dan PT International Manufac turing Producer ben), PLN, dan pengusaha listrik swasta . Transparansi

Associa tion ( I mpa ) Energy, milik pelobi ulung Djan Faridz yang dituntu t masyaraka t dan konsumen nampaknya

yang dikena l deka t dengan mba Tutut. Pengusaha yang belum bisa diberikan PLN .

amat tertutup i tu kadang juga suka main sin terklas­ Banyak kalangan kebera tan dengan cara jual- beli

sin terklasan . Pada 17 April 1996 misalnya, dia menyum­ listrik seperti i tu, termasuk anggota DPR RI, terutama

bangkan 100 uni t sepeda motor kepada Pangdam Jaya Komisi VIII dan VI . Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

waktu i tu Mayjen Sutiyoso, un tuk pengamanan ibukota ( Y LKI) dan pengamat ekonomi UI Faisal H. Basri masuk

menjelang pemilu. Nampaknya Impa Energy, milik Djan juga dalam daftar orang- orang yang kebera tan tersebut.

Faridz, sebagai anggota konsorsium muncul belakangan, Mereka semua senada menengarai adanya ke tidakberesan

sebab tahun 1994 konsorsium i tu beranggotakan Cepa dalam penunjukan investor dan tender PLN . Yang paling

Hongkong dan PT Gunung Sewu Mulia . Menurut Samm y vokal mengkritik Pemerintah adalah Iskandar Manji,

Supit, Direktur Impa, perusahaan yang dinakhodainya man tan anggota Komisi VI DPR RI .

bergerak dalam bidang opera ting/developer pembangki t se tiap proyek listrik swasta, selalu didapati sura t dari

Menurutnya dalam

listrik dan merupakan pemasok hydro equipment terbesar Pemerin tah un tuk menye tujui PPA, dan PLN tak bisa

di Indonesia . Bahkan PT Ciwi Kimia, ka ta dial ketika menolaknya . Contohnya kasus PLTU Tanjung Ja ti C, yang

( 1992 ), membeli ditunda bersama beberapa proyek lain akibat krisis.

membangun

pembangki t listriknya

equipment, termasuk genera tornya dari Impa. Penundaan ini tercantum terang- terangan dalam LoI IMF

Terlepas dari prokon tra penggantian anggota kon­ yang ditandatangani Soeharto . Melihat harga listrik

sorsium Cepa Indonesia, proyek listrik swasta pukul ra ta swasta yang demikian tinggi i tu dan bau kolusi yang

memang berbau korupsi, kolusi dan nepotism e . Inidika tor­ menyengat, sebenarnya lebih masuk akal bila semuanya

nya tak sulit didapat. Tinggal kita dere tkan saja proyek diba talkan demi hukum. Namun entah dengan pertim­

dan angka- angka investasi proyek- proyek tersebut, maka bangan apa IMF cuma menjegal Proyek listrik Tanjung Ja ti

semuanya akan terpampang jelas di depan mata . Proyek

C yang dimenangkan PT CEPA ( Consolidate Electric Power Tanjung Ja ti B yang ka tanya men elan investasi US$ 1J7 Asia) Indonesia .

miliar a tau Rp 4, 1 triliun dengan kurs waktu i tu misalnya, CEPA Indonesia adalah konsorsium yang semula

jelas tak masuk aka ! . Angka i tu kelewat besar un tuk memenangi tender Proyek Listrik Tanjung Ja ti B pada akhir

pembangkit listrik berkapasitas 2 X 660 M W . Sebagai 1995 . Proyek Listrik Tanjung Ja ti C didapatnya kemudian

bandingan bisa kita ambil Proyek Tanjung Ja ti A, te tang­ dengan cara agak akroba tik. Ceritanya begini : pada akhir

ganya yang ditangani Bakrie & Brothers (BB) . Proyek yang ganya yang ditangani Bakrie & Brothers (BB) . Proyek yang

sebe tulnya bukan harga mati . Bila PLN a tau pemerin tah sekitar US$ 11 juta .

maul harganya bisa ditekan, bahkan mungkin sampai di Tingginya angka investasi listrik swasta d i Indonesia

bawah harga jual PJB I dan II. Toh pemerin tah tak mau akan semakin terasa bila dibandingkan dengan proyek

melakukannya . Yang terjadi kemudian malah Proyek serupa di negara lain. Oi Sual, Pengasinan- Filipina, misal­

Tanjung Ja ti C benar- benar diserahkan kepada Cepa nya, proyek listrik berkapasitas 2 X 609 MW, cuma

Indonesia lewat sebuah Keppres dan sura t dari Menses­ menelan investasi USS 1,40 miliar. Sedang PLTU Shaijiao

neg waktu i tu Moerdiono .

C di Guangdong RRC yang berkapasitas 3 X 660 MW, Hebatnya lagi ketika krismon memporandakan per­ menelan investasi USS 1,874 miliar. Konsekuensi logis dari

ekonomian republik pertengahan 1997, pemerin tah cepat tingginya investasi listrik swasta di tanah air, ten tu saja

menyelama tkan proyek listrik Tanjung Jari B dengan cara harga listrik yang ditawarkan ke PLN juga tinggi . Cepa

mem- buy out- nya seharga US$ 1 , 1 miliar, ketika proyek Indonesia mematok harga US$ 0,739 /Kwh, jauh di a tas

i tu ka tanya baru sekitar 87% dikerjakan. Selanjutnya harga PJB I dan II (US$ 0,470/Kwh ) . Toh harga

proyek i tu tidak lagi mengusung nama Cepa Indonesia, pa tokannya masih kalah mahal dibanding tarif yang

tapi HI Power Tubanan . Oarimana pula dananya di saa t ditawarkan Paithon I milik Hasyim Ojojohadikoesoemo

paceklik? Menurut Sammy, Faridzlah yang melobi pihak yang mematok harga US$ O,856 /kw h . Jadi dari sisi harga,

Jepang agar memberikan pinjaman lunak kepada peme­ di an tara sekian banyak proyek listrik swasta, sebenarnya

rin tah un tuk membeli proyek tersebut. Boleh jadi Samm y yang ditawarkan BB adalah yang terendah, yai tu USS

tidak mengada- ada . Jepang sendiri waktu i tu memang O, 574/kwh, meski ini pun masih di a tas harga yang

sedang gencar membantu perusahaan-perusahaannya di ditawarkan PJB I dan II yang cuma US$ 0,350 . Angka­

luar negeri agar tidak bangkrut. Pendeknya pemerin tah angka i tu sekaligus menunjukkan bahwa BUMN yang

diberi pinjaman dalam rangka menolong Sumitomo Corp, dikenal tidak efisien i tu bisa jauh lebih efisien daripada

yang memegang mayoritas saham proyek Tanjung Ja ti B . swasta nasional yang kolu tif.

Sammy sendiri meliha t i tu sebagai keistimewaan Faridz. Terlepas dari bau anyir KKN yang terus mengiku ti

"Faridz selalu berhasil meyakinkan partner- partner luar­ proyek listrik swasta tersebut, pada 1996 Faridz bersedia

nya, sehingga proyeknya selamat, " ka tanya memuji ketika kompromi dalam soal tarif. Cepa Indonesia siap menurun­

ditemui penulis un tuk majalah SWA waktu i tu . kan harga jualnya kepada PLN sampai menjadi USS

Fakta - fakta d i a tas dengan gamblang membuktikan O,573/KWh a tau USS 0,001 lebih murah daripada yang

bahwa swastanisasi di bidang kelistrikan bukannya mem­ ditawarkan BB. Namun i tu tidak gra tis . Pelobi ulung i tu

bawa berkah bagi negara dan rakyat, tapi justru mem­ memberi syara t: asal Proyek Tanjung Ja ti C yang berka­

bawa bencana . Sebab mahalnya harga be Ii PLN kepada pasitas sama, juga diberikan kepada Cepa Indonesia . Apa

swasta i tu lamba t laun akan menguras kas PLN . Pada swasta i tu lamba t laun akan menguras kas PLN . Pada

ta o BUMN kelistrikan i tu tidak diberi kebebasan un tuk kesulitan dana pembangunan akibat krismon, semua

berunding sendiri dengan investor. Padahal dengan segala proyek listrik swasta i tu bisa diba talkan. Atau se tidaknya

keahlian dan pengalamannya, PLN lebih tahu kebutuhan­ dinegosiasi ulang sampai mereka bisa memberikan harga

nya : berapa yang harus dibeli, berapa harga pantasnya, listrik di bawah PJB I dan II. Atau di bawah USS

dan sebagainya . "Posisi tawar PLN di hadapan investor O, 350jKWh agar ekonomis .

swasta dilemahkan Pemerin tah sendiri . PLN banyak Sebab bila pemerin tah lew a t berbagai In tervensinya

mengalami hambatan s truktural," jelas Faisal bersungguh­ bisa memaksa PLN membeli listrik swasta yang mahal,

sungguh . Faisal melihat akar masalahnya ada di Tim ten tu pemerin tah juga memiliki kekuatan serupa un tuk

Perunding Listrik Swasta yang dibentuk Pemerin tah tanpa memaksa swasta memberikan harga bersaing . Pada acara

melibatkan PLN, sehingga terjadilah transaksi an tara dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR- RI, 5 Desember

Pemerin tah dan swasta .

1997 Dji teng mengakui adanya tekanan dari pemerin tah Anehnya, meski akar masalahnya juga dike tahui un tuk memenangkan kelompok- kelompok usaha terten tu

manajemen, un tuk mengatasi masalah yang membelitnya, dalam tender listrik. 'Terus terang saya susah menerang­

PLN tak berusaha menawar harga pasokan i tu dari pema­ kan, tapi kira-kira Bapak tahulah apa sebabnya . Bapak

sok swasta . Sebagaimana perusahaan- perusahaan negara bisa memperkirakan bagaimana kalau saya harus menan­

yang lain, PLN mencari jalan aman dengan mengalihkan datangani PPA a tau kon trak pembelian listrik swasta,

tambahan beban i tu ke konsumen. Agaknya manajemen yang harganya lebih tinggi dari harga jual PLN? Dirut kok

PLN tak punya nyali un tuk menghadapi para pengu- saha sampai menanda tangani i tu? Saya bisa membayangkan,

besar yang memerasnya a tas res tu pemerintah. Masuk­ nanti pasti saya ditanya DPR. Sudah kebayang Pak.

nya swasta di bisnis pembangki t listrik tidak dengan Bapak kira- kira tahulah sebabnya, kok saya teken," tutur

menimbulkan persaingan sehat, sehingga Dji teng se tengah memelas. Dia mengaku kesal terhadap

sendirinya

konsumen mendapa tkan harga lebih murah. Sebaliknya tekanan semacam i tu . "Te tapi Bapak bisa memperkirakan

listrik swasta justru menambah beban baru . Ancang­ sendiri . Bahkan ketika mulai menyusun spesifikasi tender

ancang ke arah i tu paling tidak tergambar dari usulan saja sudah diintervensi begini- begitu . Kami sudah diarah­

Dji teng tak lama kemudian . Untuk menghadapi belitan kan membeli barang- barang un tuk kepentingan pihak

u tang dan rongrongan investor listrik swasta, Dji teng tertentu . Kalaupun peserta tendernya tidak banyak, maka

mengusulkan 3 hal, y a kni, ( 1 ) PLN dibolehkan menaikkan kami dipukul dengan harga barang," tambah orang nomor

tarif dasar listrik; (2 ) PLN disubsidi; a tau (3) PLN dibiarkan sa tu di perusahaan listrik negara i tu kecewa, tanpa

bangkrut.

menyebut siapa yang mengintervensi . Langkah pertama, meski juga disyara tkan Bank Tak dapat dipungkiri PLN memang mendapat banyak

Dunia, mestinya bisa ditolak Pemerintah. Apalagi saa t Dunia, mestinya bisa ditolak Pemerintah. Apalagi saa t

PDAM, yang di seluruh Indonesia berjumlah 445, sampai rakya t sedang j a tuh miskin secara politis berbahaya .

Desember 1997 baru bisa melayani 37,2 juta jiwa a tau Sedang membebankan inefisiensi di PLN kepada kon­

18% dari total penduduk. Sisanya masih memanfaa tkan sumen se tianya jelas tidak adil . Namun membiarkan PLN

sumur pompa dan air sungai. Sedang pelanggan PDAM bangkrut, alterna tif ke tiga, ten tu lebih tidak bijak. Satu­

meningka t sekitar 1 1 , 9% se tiap tahun . Di ibukota negara sa tunya jalan yang tersisa adalah memberi subsidi,

saja a tau di DKI Jakarta, misalnya, baru 40% penduduk alterna tif kedua . Inilah solusi yang diincar PLN dan

terlayani PDAM .

investor listrik swasta, karena aman dan tidak repot. Angka- angka i tu jelas mempriha tinkan. Karenanya Cuma dalam situasi sulit seperti ini, tambahan subsidi

kehadiran swasta dalam menyediakan prasarana air bersih ten tu akan membera tkan anggaran belanja negara . Sebe­

ten tu menimbulkan harapan . Namun kekhawa tiran bahwa narnya ada sa tu alterna tif lagi yang lebih rasional dan

sua tu saa t PDAM akan tunduk pada investor seperti yang manusiawi, yai tu negosiasi ulang dengan para pengusaha

menimpa PLN, te tap saja ada . Pertama, karena air listrik swasta . Proyek- proyek yang masuk lewat jalur

merupakan kebutuhan yang menyangkut hajat hidup kolusi harus dipotong a tau se tidaknya harganya harus

orang banyak paling primer. Bila sediki t saja harganya bisa bisa ditekan sampai di bawah harga jual listrik PLN kepada

dipermainkan, jutaan orang akan menderi ta . Kedua, konsumen . Tanpa keberanian moral seperti i tu PLN te tap

karena para investor tersebut umumnya merupakan peng­ akan menjadi sapi perahan para pengusaha listrik swasta

usaha yang selama ini memiliki bargaining position ( posisi yang serakah.

tawar) kua t, se tidaknya sama kuatnya dengan investor Sebaliknya bila PLN berani dan berhasil menekan

listrik swasta y a ng melumpuhkan PLN .

harga listrik swasta dalam negosiasinya, jelas negara Liha t saja kawasan bara t Jakarta, misalnya, digarap akan diun tungkan. Preseden i tu akan mudah pula diterap­

Grup Salim lewat PT Garuda Dipta Semesta, berpatungan kan pemerin tah di sektor lain yang juga diswastanisasi,

dengan Lyonnais Des Eaux (Pranci s ). Kawasan timur misalnya di sektor penyediaan air bersih.

dikuasai Sigit Harj ojudanto melalui PT Kekarpola Airindo, bekerjasama dengan Thames Water (Inggris ) . Di Jawa

B. Kehadiran Swasta di Sektor Air Bersih Timur Hutomo Mandala Putra (Tommy) bersama Grup Sejak memasuki dasawarsa '90-an Perusahaan Daerah Air

Ciputra menggarap proyek Umbulan, un tuk kebutuhan Minum (PDAM) terliha t gencar mengundang partisipasi

Surabaya dan sekitarnya . Sementara cucu Soeharto Ari swasta . Alasannya sederhana saja: PDAM kewalahan

Sigit menggarap proyek Karang Pilang III (Ja-Tim) . Lalu di melayani kebutuhan air bersih y ang terus meningka t, baik

Bontang, Kalimantan Timur, Ari kerja bareng dengan bagi perumahan maupun industri . Data dari Dirjen Cip ta

omnya, Tommy. Bob Hasan dengan Grup Nusambanya Karya Departemen Pekerjaan Umum ( DPU ) , yang meng-

menggarap proyek air bersih serupa di Balikpapan, menggarap proyek air bersih serupa di Balikpapan,

bisa menikma ti air berlimpah.

sektor penyediaan air bersih sebe tulnya sangat mempri­ Toh Kasubdit Air Bersih Dirjen Cip ta Karya Departe­

ha tinkan, bila tak bisa disebut melecehkan martaba t men Pekerjaan Umum waktu i tu, Ir. Poedjastanto, CES, bangsa . Setelah se tengah abad lebih merdeka dari

DEA menilai kekhawa tiran i tu terlalu berlebihan. Menurut­ penjajahan asing, ternyata pemerin tah negeri ini tak

nya DPU bersama jajarannya tidak begitu saja menerima mampu menyediakan air bersih yang sehat bua t rakyat­

kehadiran para investor. "DPU menetapkan zona-zona nya . Padahal Indonesia tidak terle tak di gurun sahara

tempat swasta boleh ikut serta memasok air bersih, dan

a tau padang pasir yang gersang, tapi seluruh pulau­ di mana peran swasta tidak diperlukan. Di samping i tu pulaunya dikelilingi air. Da tarannya bergunung- gunung

kami juga tidak membiarkan swasta menetapkan tarifnya dengan telaga dan danau yang bahkan tak pernah kering

sendiri . Nanti hanya orang kava saja yang bisa menikma ti di musim kemarau. Sementara curah hujannya cukup

i tu," tutur tinggi . Jelas ada yang tak beres, bila urusan penyediaan

aIr bersih.

Poedjastanto meyakinkan. "Jadi tarif sampai sekarang air bersih ini harus diserahkan kepada investor asing dan

ditentukan DPU bersama PDAM dan pemda se tempat. swasta . Dengan sediki t manuver, air bersih ten tu bisa

Ten tu dengan mempertimbangkan usulan investor," berubah menjadi lahan bisnis yang sudah pasti meng­

tambahnya . Batasan i tu diakuinya agak mengham- ba t laju un tungkan .

investasi swasta di sektor air bersih, tapi i tu lebih baik, Air, yang diberikan Tuhan gra tis un tuk seluruh pen­

ka tanya, daripada kedodoran.

duduk negeri, di tangan investor lamba t laun akan dirubah Pada 1998 tercatat ada 20 proyek air bersih yang menjadi komoditas yang mahal . Apalagi bila di sisi lain

akan digarap PDAM bersama swasta . Semuanya tersebar pemerin tah juga membiarkan

di 14 provinsi, termasuk megaproyek di Jakarta . Cuma swasta menyedot air ribuan m3 per hari dari gunung,

perusahaan- perusahaan

rakya t sebagai konsumen ten tunya tak bisa se tenang lembah dan danau un tuk dijual di kota sebagai air

Poedjastanto menghadapi swastanisasi di sektor air kemasan . Sebab ini bagaimanapun juga mengurangi debet

minum . Lebih- Iebih lagi kekhawa tiran mereka bukan tanpa air yang biasanya sepanjang tahun mengaliri sawah­

alasan. Gejala adu o to t an tara investor swasta dan DPU sawah penduduk. Dampaknya sudah sejak lama terliha t

bersama jajarannya sudah sejak awal terliha t. Con toh dalam bentuk pengerasan tanah- tanah sawah akibat

paling jelas adalah Proyek Umbulan. Pemerintah terbukti kekurangan air, sesua tu yang bahkan di zaman penja­

tidak memenangkan investor yang berani memberikan jahan fisik pun tak pernah terjadi. Mengapa justru di masa

harga terendah.

kemerdekaan ini, pemerin tah Indonesia menyerah- kan Sebelum badai krisis menghantam Indonesia, Proyek urusan penyediaan air bagi penduduknya kepada swasta

Umbulan sebenarnya sudah terka tung- ka tung 10 tahun dan asing? Padahal teknologi sudah sedemikian canggih-

lebih, karena soal tarif. Sebenarnya sejak zaman Kolonial

Belanda air Umbulan memang sudah didistribusikan kepada

a tas kertas memang belum ada masalah. Air Umbulan umum, karena kualitas airnya yang bagus (steril). Proyek

menurut rencana waktu i tu baru mulai 1999 akan didistri­ air bersih raksasa berkapasitas 4 ribu liter / detik ini

busikan ke konsumen . PDAM memasang tarif bervariasi, ditenderkan pemerin tah sejak 1986. Grup Bakrie pernah

agar terjadi subsidi silang . Untuk sektor industri Rp bermina t menggarap proyek ini. Dia membentuk konsor­

2 . 400/m3, konsumen rumah tangga (pengguna terbesar) sium Bromo bersama tiga perusahaan Inggris . Rencana

dikenai Rp 200- 350/m3 .

Bakrie macet, karena tidak mencapai ka ta sepaka t soal Tak dapat dipungkiri meliha t paparan di a tas, masuk tarif. Lalu inves tor lain datang silih berganti : Biman tara,

akal bila semakin banyak saja orang yang mengkha­ Pe trosea, Himpurna Ruba dan Kraka tau Engineering.

wa tirkan laju swastanisasi proyek- proyek yang menyang­ Semuanya men tok, an tara lain karena soal yang sama .

kut hajad hid up orang banyak tersebut. Toh seperti biasa Siti Hardijanti Rukmana, dengan Grup Citra Lam torogung

protes dan kebera tan i tu tak digubris pemegang kekuasa­ Persada (CLP), pernah pula ingin menyabe t proyek i tu .

an. Bahkan meliha t praktiknya selama ini orang- orang CLP, menurut CEOnya waktu i tu Bambang Soeroso, mem­

yang se tuju pun, semacam Faisal, ikut cemas . Bagi Faisal perhitungkan inves tasi proyek Umbulan sekitar Rp 430

sebenarnya swastanisasi sangat dibutuhkan. Ada tiga hal miliar. CLP meminta konsesi 15 tahun, dengan pola BOT

yang dijadikannya patokan : pertama, un tuk menga tasi (Build Opera te & Transfer) . Mereka mengajukan harga ke

ke terba tasan dana . Kedua, menambah pemain agar tak PDAM Rp 630/m3 . Sementara PDAM bertahan pada angka

terjadi monopoli dan harga menjadi kompe titif. Ketiga, Rp 618/m3, maka CLP pun mentok.

agar kebutuhan rakya t banyak bisa lebih cepat dipenuhi Setelah putri sulung Soeharto i tu men tok, putra

dengan kualitas produk lebih baik.

bungsunya Tommy lantas maju bersama raja properti Sayangnya, ka ta ekonom i tu, Indonesia tidak memi­ Ciputra . Di luar dugaan konsorsium Tommy- Ciputra ber­

liki blueprint swastanisasi . Akiba tnya semua menjadi hasil mendapatkan proyek i tu . Padahal tarif yang diaju­

kacau dan tidak terkon trol . Yang muncul di permukaan kanya Rp 888/m3 dan konsesi 25 tahun, jauh di a tas

kemudian malah pemerin tah yang dise tir oleh inves tor tawaran CLP . Ke tika hal i tu di tanyakan ke Poedjastanto,

swasta . Swastanisasi semacam i tu justru menjadi beban ia menga takan secara rasional perhitungan konsorsium

bera t bagi negara dan rakya t. Liha t saja, PLN, ada Tommy memang lebih masuk akal. Hebat be tul ! Sebuah

swasta mematok harga USS O, 574/KWh diterima . Lalu ada sumber di DPU, yang tak mau disebut ja tidirinya,

yang mematok US$ 0, 645 diterima juga, dan bahkan menuturkan sebenarnya DPU lepas tangan dalam Proyek

diatas USS 0, 739 - 0, 856, PLN juga oke. Umbulan. Keputusannya diserahkan ke Pemerintah Daerah

Toh dalam soal swastanisasi, Faisal menilai, DPU le­ Jawa Timur.

bih pandai menjalankannya daripada PLN . Dalam se tiap Masalahnya bila harga jual inves tor ke PDAM sema­

kerjasama dengan swasta PDAM selalu menyertakan hal i tu, berapa PDAM harus menjualnya ke konsumen? Di

saha m . Ini memudahkan PDAM mengontrol, dan keun- saha m . Ini memudahkan PDAM mengontrol, dan keun-

seseorang a tau keluarga, maka semakin besar bagian dari kan subsidi silang . Jangan sampai yang ke sektor industri

a, POAM harus berha ti- ha ti menerap­

penghasilannya dihabiskan un tuk makan . Nah karena terlalu mahal, sehingga mereka bisa lari, dan mengebor air

mencerdaskan kehidupan bangsa sudah lama diakui sendiri . Bila i tu terjadi, akan berbahaya bua t lingkungan.

sebagai tugas pemerin tah negara mana pun di seluruh Kejadian semacam Proyek Umbulan, di mana Pemerintah

dunia, maka Republik Indonesia juga perlu mengusahakan memenangkan bukan peserta tender termurah, hendaknya

terbitnya buku- buku bermutu dengan harga murah. jangan terulang. Bila i tu menjadi modus, swastanisasi di

Mungkin karena pertimbangan i tulah para pemimpin negeri sektor air pun akan membebani negara dan rakya t. Jika

ini sampai sekarang merasa perlu memiliki perusahaan di tak ha ti- ha ti dan cerdas mengelolanya, swastanisasi di

bidang produksi kertas . Sebab harga kertas yang murah, berbagai sektor, termasuk telekomunikasi, pelabuhan,

akan memudahkan penerbit mencetak buku- buku dengan pengeboran minyak, dan sebagainya, cuma akan mengun­

harga terjangkau. Sebaliknya harga kertas yang mahal, tungkan pengusaha swasta di a tas kebangkrutan negara

akan mengerek harga buku ke langit. Rakyat yang berada dan rakya t secara umum.

di bumi tak bisa meraihnya, kecuali segelin tir golongan kava .

c. Karamnya BUMN Kertas Oi industri kertas orang berharap pemerin tah bisa Kertas memang tidak termasuk produk yang menyangkut

berperan sebagai s tabilisa tor harg a . Orang justru kebe­ hajad hid up orang banyak, seperti air, listrik dan beras.

ra tan bila industri kertas yang dimiliki negara, alias BUMN Oengan ka ta lain kertas sifatnya tidak vital. Tanpa

di bidang kertas, tidak dikelola dengan baik. Atau pabrik mengkonsumsi kertas sampai puluhan tahun pun orang

kertasnya dikelola sedemikian rupa agar swasta bisa tak akan mati . Cuma kalau orang mau meliha t kebutuhan

besar. Atau se tidaknya agar orang beralih ke produk yang lebih luas, misalnya sampai ke soal pen- didikan yang

kertas swasta, seperti yang terjadi di jasa Kere ta Api dan memerlukan barang- barang ce takan di a tas kertas, maka

angku tan umum bus dan kapal penyebrangan Ferri . kertas bisa dimasukkan sebagai produk vital lapis kedua .

Oibanding negara- negara jiran, seperti Malaysia dan Apalagi bila diingat dunia pendidikan Indonesia sejak dulu

Singapura, konsumsi kertas di Indonesia masih sangat telah menderi ta kekurangan buku . I tu pada gilirannya

rendah. Oi negeri dengan penduduk 200 juta jiwa lebih ini mengakiba tkan

konsumsi kertas per kapita/ tahun cuma 14 kg . Jiran kita lembaga pendidikan.

Malaysia melalap 44 kg per kapita/ tahun . Sementara Rakya t Indonesia secara umum, akiba t tekanan

seorang penduduk Singapura melahap 190 kg/ tahun . kemiskinan, telah memilih membeli makanan a tau kebu­

Meskipun demikian dengan penduduk di a tas 200 juta, tuhan perut daripada membeli buku un tuk menambah

pasar dalam negeri Indonesia jelas sangat menjanjikan. kecerdasan dan wawasan mereka . Ini seolah membenar-

Apalagi bahan baku pulpnya sendiri di sini bukanlah Apalagi bahan baku pulpnya sendiri di sini bukanlah

kapasitas produksinya terlalu kecil . Sudah tidak ekonomis ten tu tidak ada alasan bagi BUMN kertas un tuk menjadi

lagi un tuk diteruskan. Pemerintah tidak pun y a uang un tuk industri gure m .

mengembangkannya . Akhirnya BUMN Kertas i tu dilego. Namun kenyataan memang bisa berbicara lain dari

Menurut Kusmadi, man tan Dirut Leces, se tidaknya hitungan- hitungan matematis di a tas kertas . Produksi

ada 3 faktor yang mengakiba tkan suramnya BUMN kertas . kertas kita mengalami pertumbuhan 19,9% se tiap tahun .

Pertama, kesulitan bahan baku, terutama kertas bekas Artinya pasar di dalam negeri bua t produk kertas meng­

yang harus didatangkan dari luar negeri . Kedua, me sin­ alami peningka tan hampir 20%/ tahun .

mesin yang dipakai un tuk memproduksi kertas sudah tua . menggarap pasar gede tersebut, perusahaan- perusahaan

Cuma dalam

Pada gilirannya ini menyebabkan terjadinya inefisiensi, kertas pla t merah alias BUMN nampaknya kalah gesit

dan kualitas produksinya rendah. Ketiga, kekurangan dengan perusahaan kertas swasta . Tidak heran bila di

modal . "Un tuk menga tasi handicap kita dalam masalah tengah laju- nya pertumbuhan industri kertas di tanah air,

bahan baku dan permesinan, dibutuhkan tambahan dana BUMN kertas justru mengalami kemunduran drastis. Gejala

segar, tapi kita kan BUM N . Ki ta kalah cepat dengan ini tidak saja ditunjukkan oleh produksinya yang kecil,

swasta dalam mencari pinjaman bank. Prosedurnya terlalu kualitasnya yang menurun, dan pangsa pasar yang

panjang," tutur laki- Iaki yang kala i tu baru 3 bulan s tagnan, tapi juga oleh menyusutnya jumlah BUMN kertas

menikmati masa pensiunnya . Dia tak mengada-ada, Lew a t

i tu sendiri . lobi yang canggih, pemain kertas swasta bahkan lebih Dulu Indonesia memiliki 6 BUMN kertas : PT. Kertas

mampu menyedot dana murah, a tau yang berbunga 0%, Leces (Jawa Timur) berkapasitas 197 . 600 ton/ tahun, PT.

dari pemerin tah - misalnya Dana Reboisasi. Padahal kalau Kertas Padalarang ( Jawa Bara t ) berkapasitas 300 . 000

diberi kesempatan sama, dengan kapasitas produksi ton/ tahun, PT. Kertas Kraft Aceh (Ol Aceh ) 165 ribu ton,

hampir 200 ribu ton/ tahun dan pengalaman panjang di Pabrik Kertas Basuki Rahma t (Ja tim) 1 3 . 700 ton, PT.

industri yang digelutinya, rasanya tak pantas bila Leces Kertas Blabak Uateng) 5 .400 ton, dan PT . Kertas Gowa

cuma mampu menguasai 6% pangsa pasar kertas di tanah (Sulsel ). Dalam perjalanan waktu jumlah BUMN kertas ini

air. Pabrik Kertas Leces mestinya bisa menjadi penguasa terus menyusut, hingga kini tinggal 3: PT. Kertas Leces

pasar kertas .

(Leces), PT . Kertas Padalarang ( Padalarang), dan PT. Jadi dapat dipastikan ada faktor lain, selain ke tiga Kertas Kraft Aceh (Kraft) . Sisanya sudah diambilalih

faktor di a tas yang menyebabkan penguasaan pasarnya

menyusut di tengah pertumbuhan industri kertas . Kesa­ dilikuidasi . I tulah se tidaknya yang diakui Dirjen Industri

swasta, kecuali PT. Kertas Gowa (Gowa) y a ng telah

lahan manajemen pasti ikut berperan, dan i tu ten tunya Hasil Hutan dan Pertanian ( IHHP) waktu i tu Sujata, ketika

bukan monopoli Leces . Hampir semua BUMN melakukan ditemui penulis bulan Februari 1998 un tuk majalah SWA.

kesalahan serupa . Bua t Leces kesalahan manajemen ini kesalahan serupa . Bua t Leces kesalahan manajemen ini

"Investasi di HTI kan tidak ringan, perlu modal besar." ke produksi kertas HVS . Padahal kertas koran memiliki

Leces hanyalah sa tu contoh dari sekian BUMN kertas pangsa pasar dan pertumbuhan pasar yang jauh lebih

yang oleng di tanah air. Toh nasibnya terhitung masih besar dibanding kertas HVS . Setelah Leces meninggalkan

lebih baik daripada Kertas Gowa dan Kertas Padalarang . lapangan, Aspex Paper milik Bob Hasan mengambil alih

Kertas Gowa mengalami masa suram y ang panjang tempatnya, sehingga 80% kebutuhan dalam negeri akan

sebelum di tutup pada tahun 1992 . Dia sulit mendapatkan kertas koran kemudian dipenuhi Aspex.

bahan baku bambu yang persediaannya semakin tipis. Banyak kalagan menduga Leces sengaja mengalihkan

Gowa kemudian dililit u tang sebanyak Rp 22 miliar. bidang garapnya ke HVS, bila tak mau disebut dipaksa,

Kerugian yang dideritanya juga tidak kecil, Rp 6,6 miliar. un tuk memberi jalan kepada Aspex menguasai pasar

Un tuk meringankan beban Gowa lalu memberhentikan 800 kertas koran. Cuma un tuk membuktikan kolusi seperti ini

karyawannya, karena tak mampu membayar gaji. jelas tak gampang. Diperlukan investigasi berani dan

Sebenarn y a pada awal 1993 pernah ada sediki t titik tun tas un tuk memberantasnya . Bua t Leces, produksi

terang bagi BUMN kertas bermasalah i tu . Ase t- aset kertas korannya memang

Gowa, daripada menjadi besi tua, diserahkan pemerin tah Perusahaan ini masih memproduksi kertas koran un tuk

tidak 100%

ditinggalkan.

kepada pabrik kertas Padalarang . Bank Dagang Negara keperluan terba tas, misalnya un tuk mencetak buku- buku

(BDN) waktu i tu siap mengucurkan dana segar. Entah pesanan Dep . Pendidikan dan Kebudayaan (kini Dep .

karena apa, rencana i tu kemudian menguap. Sebagian Pendidikan Nasiona l) .

kalangan menghubungkannya dengan kondisi PT Kertas Yang juga ikut melemahkan BUMN Kertas, ka ta Suja­

Padalarang sendiri yang terus merugi . Padalarang tidak ta, ada dua hal. Pertama, harga sangat ditentukan oleh

mampu memberikan darah segar kepada perusahaan negara- negara Nortscan : Amerika Serika t, Canada, dan

kertas Gowa, karena dia sendiri lesu darah. Scandinavia. Akiba tnya fiuktuasi harga tidak bisa dipre­

Un tuk menyelama tkan aset perusahaan tersebut diksi . BUMN kertas kita tidak bisa bertahan menghadapi

pemerin tah Soeharto kemudian menawarkannya kepada fiuktuasi harga internasional. Pukulan paling bera t dirasa­

swasta . Seluruh aset Gowa kemudian ditawar Grup Sinar kan 1995, ketika harga pulp (bubur kertas ) naik sampai

Mas (Sinar Mas) seharga Rp 1 miliar. Perusahaan milik

konglomera t Eka Tjipta Widjaja i tu siap menanggung BUMN kertas tidak terin tegrasi dengan pulp . "BUMN kertas

US$ 900/ ton . Dalam kondisi normal USS 45 0 / t on . Kedua,

semua u tang Gow a . Sinar Mas mundur tidak beberapa kita hanya mempunyai pabrik kertas saja. Kalaupun punya

lama kemudian, karena PT Mandala Gading U tama (MGU ), pulp, i tu sangat kecil, seperti Leces . Karena kecil dia

anak perusahaan Humpus, juga bermina t. Anehnya menjadi tidak ekonomis," ka tanya

Perusahaan milik Tommy Soeharto i tu pun urung ditanya mengapa BUMN tidak dilengkapi saja dengan HTI,

berlogika .

Ke tika

mengambil- alih Gow a . "Ki ta sebenarnya tidak mundur.

Sebagai perusahaan swasta kita kan mau untung. Nah an traranya PT. Indah Kia t Pulp & Paper Corp (IKPP) . waktu kita hitung-hitung, ternyata nilai asetnya tidak

Tahun 1998 dia sudah menjelma menjadi produsen kertas sebesar yang ditawarkan. Di samping i tu pemerin tah juga

terbesar di tanah air, 734 ribu ton/ tahun : kertas tulis dan mengharuskan kita memakai semua karyawan Gowa, agar

cetak 344 ribu ton, kraft liner 180 ribu ton, curragating tidak terjadi PHK. Dan i tu bera t, " tutur man tan Dirut MGU

medium 100 ribu ton, dan carton box 1 10 ribu ton . Irvan Gading waktu i tu . "Jadi kita tidak mundur, tapi

Benderanya yang lain, PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, perhitungan kita tidak sesuai

didirikan 1972, kini merupakan produsen kertas terbesar pemerintah. Lalu pemerin tah menarik kembali penawaran

dengan

perhitungan

kedua dengan produksi 65 1 ribu ton/ tahun . PT. Pindo Deli tersebut," tambahnya . Irvan mengaku sudah lupa berapa

Pulp & Paper Mills, berdiri 1975, memproduksi 200 ribu harga yang diajukan pemerin tah un tuk seluruh aset Gowa,

ton/ tahun . Demikian juga anak perusahaannya yang lain dan berapa pula yang diajukan MGU . Yang jelas akhirnya

PT. Lon tar Papyrus, PT. Onwar Paper U tama, dan PT. Pemerintah melikuidasi BUMN kertas bermasalah tersebut.

Sinar Dunia Makmur. Ekspansi konglomera t yang dibesar­ Sementara BUMN kertas pla t merah megap- megap,

kan orde baru i tu bahkan tidak berhenti di situ . Eka di sisi lain pabrik kertas di tanah air bertambah terus .

Tjipta, yang digelari si raja kertas, berekspansi kemudian Semuanya merupakan perusahaan swasta a tau patungan

ke Cina dan India .

dengan asing. Menurut cata tan Dirjen IHHP sampai 1998 Pemain lain yang namanya terus berkibar adalah Bob di Indonesia ada 75 pabrik kertas, 12 di an taranya sudah

Hasan. Dia masuk dengan bendera PT. Kiani Kertas y ang terintegrasi dengan areal HTInya . Sebelum 1996 jumlah

tergabung dalam Grup kalimanis . Pabrik pulp dan kertas pabrik kertas di tanah air masih sekitar 46. Pada tahun­

miliknya tak pernah sepi dari kecaman, karena mendapat tahun menda tang jumlahnya akan terus bertambah. Hal

fasilitas bebas pajak ( tax hollid a y) selama 10 tahun,

i tu bisa diliha t dari cata tan Data Consult (DC) . Sejak terhitung mulai 1 September 1997. Sebelumnya dia juga 1996 sampai dengan Mei 1997, sedikitnya ada 26 proyek

disoro t banyak kalangan karena mega proyeknya senilai yang telah mengantungi izin mendirikan pabrik kertas . Dari

Rp 1,63 triliun mendapat dukungan Dana Reboisasi (DR) semua proyek tersebut, 23 di an taranya merupakan

Rp 250 miliar dengan jangka pengembalian 8 tahun . Konon proyek baru, dan 3 merupakan proyek perluasan . Total

sampai krisis menghan tam republik, dana i tu belum investasi yang diserapnya sebesar Rp 10, 199 triliun dan

dicairkan Bob . Begitulah se telah berkibar di industri kayu, US$ 14, 2 juta . Kenya taan tersebut membuktikan bahwa

pengusaha yang dikenal deka t dengan Soeharto i tu industri kertas sangat prospektif dan mengun tungkan .

semakin man tap di industri kertas . Di tangannya berada Pemain lama, kecuali BUMN, dan pemain baru

PT Kertas Kraft Aceh dan Aspex Paper. semakin menggurita di industri ini. Liha t saja misalnya

Menurut Sekjen Serika t Pekerja Sura tkabar (SPS) SL gulungan kertas Sinar Mas. Grup usaha ini masuk ke

Ba tubara, Setelah Leces meninggalkan 'Iapangan per­ industri kertas dengan berbagai bendera, salah sa tu di

mainan', a tau tidak lagi memproduksi kertas koran, Aspex

Paper menguasai lebih 80% pangsa pasar kertas koran.

tercipta .

Malang- melin tangnya swasta di industri kertas dan Menurut Didik dibolehkannya integrasi vertikal pada tenggelamnya BUMN kertas, tidak membua t segalan y a level kebijakan, memungkinkan investor yang kua t memiliki menjadi lebih baik di tanah air. Sebaliknya absenn y a fasili tas produksi bahan baku, dalam hal ini HPH a tau HTI .

BUMN kertas telah menyebabkan masyaraka t kehilangan Lalu dia juga memiliki pabrik pulp dan kertas, penerbit stabilisator harga, dan semakin membuka jalan kepada

buku, sampai distributor kertasnya . Pemain yang hanya swasta un tuk melakukan kartel. Mereka ka ta SL Ba tubara

memiliki pabrik kertas, akan tidak mampu bersaing dengan seenaknya menentukan harg a . I tu menambah kesulitan

mereka yang kua t itu. Sebab harga bahan baku un tuk perusahaan- perusahaan penerbitan, termasuk majalah

pabriknya sendiri pasti lebih murah daripada harga un tuk dan sura t kabar. Mereka mengekspor produknya ketika

pesaingnya . Pada level ini juga pemerin tah seharusnya harga di luar tinggi. Namun manakala harga di luar lebih

menerapkan Undang- Undang Industri, karena Undang­ rendah, mereka segera berteriak meminta perlindungan

Undang Anti Monopoli (sampai saat itu) belum ada . (pro teksi) berupa bea masuk, dan sebagainya .

yang sudah menguasai Lebih jauh lagi Pengamat Ekonomi dari Indef Didik J .

Perusahaan- perusahaan

pangsa pasar di a tas 40%, ka ta ekonom yang sangat Rachbini meliha t persoalan industri kertas berada pada 3

concern terhadap masalah- masalah kenegaraan itu, mesti level. Pertama, pada level masing- masing perusahaan,

dipecah menjadi perusahaan- perusahaan lebih kecil yang misalnya

sahamnya dijual ke publik. Saran Didik tentu patut di­ Keadaannya sama persis dengan BUMN lain di industri

Leces, Gowa,

dengar pemerintah. Se tidaknya dengan tindakan seperti tembakau, gula, dan sebagainya . Perusahaan- perusahaan

itu bisa dicegah berkembangn y a kartel di industri kertas tersebut mempunyai efisiensi sangat rendah. Sehingga

republik, sehingga persaingan bisa berjalan fair. Lebih jauh ketika datang pemain baru seperti Aspex, dan lain- lain.

lagi pemerin tah harus berani membantu BUMN kertas yang indus tri- indus tri i tu tergulung . Apalagi mereka inves tasi

masih bagus un tuk memiliki HTI sendiri, sehingga kesulitan besar- besaran. Persaingannya menjadi tidak seimbang .

bahan baku tidak terulang. Pemberian areal HTI di Kalteng Kedua, pada level struktur industri . "Industri kertas ini

( 150 ribu hektar) beberapa waktu lalu sudah cukup sejak dulu sangat pro tektif, ada tarif beamasuk sampai

bagus. Cuma kebijakan- kebijakan penunjang lain harus 40% yang baru saja dilepas, dan sebagainya . Karena

segera dilansir, bila tak ingin BUMN kertas benar- benar begitu kaku dipro teksi, dia menjadi distortif. Hal ini

tenggela m .

menimbulkan inefisiensi pada skala yang lebih luas . Bila ada penda tang baru masuk dengan efisiensi tinggi, maka mereka tergulung," tutur Direktur Indef itu berteori .

D. Sumber Dana Murah bernama Dana Reboisasi Ketiga, level kebijakan. Pemerin tah membiarkan terjadinya

Sejak 1989 se tiap tahun Departemen Kehutanan dan integrasi vertikal, sehingga persalngan sehat tidak

Perkebunan (Dephutbun) berhasil mengumpulkan DR dari Perkebunan (Dephutbun) berhasil mengumpulkan DR dari

Namun ken y a taan berbicara lain . Lembaga pemerintah bahkan meningka t sampai Rp 1,2 triliun . Menurut Dirjen

penguasa hutan tersebut cuma memiliki tim pemungut Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan (RRL) waktu itu Harsono,

dana . Bahkan guna memudahkan pengusaha menyetor alokasi DR un tuk rehabilitasi lahan hanya 10% dari dana

Dephutbun Oetomo S, yang diterima setiap tahunnya . Bila dibiarkan nganggur

DR,

seperti diakui

Sekjen

Dephutbun menyediakan 7 buah rekening a tas nama saja di deposito, tentu jumlahnya sudah bertambah

Menhutbun : dua rekening di Bank Indonesia, satu di Bank secara o tomatis sesuai tingka t suku bung a . Cuma ini

Dagang Negara (BDN), satu lagi di Bank Bumi Daya (BBD), mengandung resiko yang tidak kecil . Bila hutan- hutan itu

dan tiga rekening di Bank Eksim. Soal penggunaannya semakin gundul dan rehabilitasinya dibengkalaikan, pada

Dephutbun boleh jadi penonton. "Kita ini kan hanya saatnya nanti rakyat sekitar hutan dan masyaraka t umum

pengumpul saj a . Soal penggunaan DR dan bunganya itu akan menuai bencana, mulai dari tanah longsor sampai

bukan wewenang kita . Semuanya dikeluarkan berdasarkan banjir bandeng . Bila itu terjadi, maka kerugiannya akan

Keppres", tutur Oetomo S terus terang ketika ditemui jauh lebih besar daripada akumulasi dana y ang terkumpul

penulis un tuk majalah SWA, 17 Pebruari 1999 ( pk. 1 6 . 30) di tambah bunganya sekaligus . Rakyat di desa- desa

di ruang kerjanya .

sekitar hutan, yang tak ikut menikmati manisnya harga Pengakuan Oetomo membuktikan betapa tidak ber­ kayu dan pulp, akan langsung jatuh miskin dan melara t

dayanya Dephutbun dihadapan Soeharto ketika masih akibat kehilangan harta, benda, rumah d a n anggota

berkuasa. Sebagai bawahan, ka tanya, tidaklah mungkin keluarg a .

Departemennya menolak perintah presiden . Dengan sikap Sebagian dana itu memang tetap nganggur dan

inferior seperti itu memang dapat dimaklumi bila terjadi menghasilkan bung a . Sebagian lagi telah mengalir ke

penyimpangan penggunaan dana . Sejak dipungut 10 berbagai bidang usaha seperti pabrik kertas dan Hutan

tahun silam, DR seolah menjadi sumber dana murah tak Tanaman Indus tri (HTI) . Dana reboisasi juga mengalir ke

bertuan bagi siapa saja yang memerlukannya . Pada saat megapro y ek sejuta hektar lahan gambut, indus tri pesawat

sama Soeharto menjadi satu- satunya manajer pengelola terbang (IPTN) dan pupuk urea tablet. Bahkan dunia

dana (Fund Manager) yang bekerja tanpa tim . Tidak olahraga juga kebagian aliran dana tersebut, misalnya

heran bila un tuk dapat memanfaa tkan dana 'nganggur' Panitia SEA Games, dan lain-lain .

tersebut cuma diperlukan satu syara t, punya hubungan Anda pasti membayangkan bahwa dana itu telah

deka t dengan sang raj a .

mengalir ke berbagai bidang usaha melalui seleksi dan Cara pengelolaan dana a l a orba itu kemudian dihen­ perhitungan cerma t seorang Fund Manager jempolan.

tikan Dana Moneter In ternasional (IMF) yang masuk lewat Atau

pintu krisis . Dalam salah satu klausuln y a IMF meminta pemerintah memiliki tim khusus un tuk mengelola dana

setidak- tidaknya

pemerintah agar DR dimasukkan ke kas negara, persis pemerintah agar DR dimasukkan ke kas negara, persis

50 miliar tanpa kerja . Meskipun alfa terhadap hal- hal sejak adanya komi tmen dengan IMF, Menhutbun Muslimin

seperti itu, Syahrani punya keluhan lain yang juga perlu Nasution telah menye torkan DR ke kas negara sekitar Rp

dipikirkan. "Kita tidak bisa mengecek apakah benar dana 800 miliar un tuk APBN 1998/ 1999. Sementara posisi DR

itu tidak pernah diambil, a tau mengecek kemungkinan DR per 31 Januari 1999 di rekening Menhutbun ada Rp 2, 694

itu baru kembali setelah banyak orang menun- tut. Itu triliun, dan bunga jasa giro DR ada 1, 923 triliun lebih.

menyangkut kerahasiaan bank," tambah wakil rakyat itu Belum ada pe tunjuk mau diapakan dana itu .

datar.

Penyalahgunaan DR buat kegiatan d i luar reboisasi Terlepas dari hambatan- hambatan yang merintangi diperkirakan di a tas 2 triliun . Separuh digunakan peng­

penyelidikan di a tas, adalah menarik meliha t cara usaha di luar sektor kehutanan . Se tengahnya lagi dipakai

Soeharto mengelola DR a tau keturunannya yang disebut mendanai proyek Hutan Tanaman Indus tri (HTI) pulp dan

bujagi tadi. Untuk proyek HTI pulp dan non pulp DR non pulp, termasuk HTI trans . Semuanya berdasarkan

dikeluarkan dalam 2 bentuk: pinjaman dan penyertaan Keppres. Menurut Oetomo dana sebanyak itu tidak

modal pemerintah (PMP ) . Untuk proyek yang sama sekali seluruhnya berasal dari DR. Sebagian besar berasal dari

di luar sektor kehutanan ben tuknya lebih bervariasi lagi, bunga jasa giro (bujag i) . "Kita cukup ke ta t dan ha ti- hati.

an tara lain: pinjaman berbunga rendah sampai nol, PMP, Lihat saja cuma satu yang kita keluarkan dari DR, yaitu

pembelian saham, menempatkannya di bank tertentu Rp 250 miliar un tuk PT . Kiani Kertas (pabrik kertas dan

un tuk dipinjamkan ke pengusaha tertentu pula, hibah, dan pulp) milik Bob Hasan . Uang itu juga sampai saat

lain-lain . Tergantung moednya si Fund Manajer. IPTN, Soeharto berhenti belum pernah dicairkan, meskipun

misalnya, mulanya diberikan pinjaman Rp 400 miliar Keppresnya sudah dikeluarkan tahun 1996", jelas Ma y jen

dengan bunga 0%. Dalam perjalanan waktu indus tri pesa­ (Pur) AD yang di karyakan itu tersenyum bangga seo l ah wat milik negara itu rupanya kesulitan mengembalikan

telah melakukan sesua tu yang brilian. Selebihnya, ka ta plnJaman tersebut. Soeharto kemudian mengubahnya Oetomo, yang dikeluarkan bujaginya saj a .

menjadi PMP lewat sebuah Keppres. Perubahan sta tus Bagi Dehutbun karena dana un tuk Kiani Kertas tidak

tersebut sekaligus menghapus dana itu dari adminis trasi pernah diambil, maka berarti tidak pernah dikeluarkan.

Dephutbun . Oleh karena IPTN memang sepenuhnya dimiliki Anggota

negara, maka penyertaan modal itu tidak menjadi masa­ SE,MM, MBA bisa menerima jalan pikiran seperti itu . "Kalau

komisi

III DPR- RI Ir. H . Sjahrani Sjahrin,

lah. Bagaimana dengan pengusaha deka t istana yang ikut tidak pernah diambil, ya sama artinya dengan tidak

menikmati dana murah tersebut lewat jalur korupsi kolusi pernah keluar kan?" ka tanya re toris . Cuma pak wakil

nepo tisme (KKN) ?

rakyat itu lupa bahwa duit Rp 250 miliar yang di taruh di Ari Sigit, cucu presiden lengser Soeharto misalnya, rekening Kiani Kertas itu pun berbunga. Bila bunganya

tercata t mendapatkan dana bujagi dengan cara halus .

Mulanya Dephutbun melalui Keppres diminta menempatkan DSTP (IPTN) yang akan membua t pesawat N2 130 . Dana dana Rp 80 miliar di Bapindo dan BNI un tuk jangka waktu

itu juga tidak lagi menjadi urusan Dephutbun . Pemerintah

7 tahun . Dana itu kemudian dipinjamkan kedua bank plat

yang mengurusn y a.

merah tersebut kepada Ari Sigit un tuk usaha pupuk urea Satu-satun y a yang masih belum jelas sta tusnya dan table tnya . Menurut Oetomo Dephutbun menerima bunga

menjadi urusan Dephutbun adalah Rp 35 miliar yang 16%/tahun . Ini tentu sangat ringan, karena suku bunga

nyangkut di panitia Sea Games. Ceritanya memang agak bank telah berada di a tas 20%. Jadi bila duit itu didepo­

njelime t. Mulanya Soeharto ( kala itu Presiden RJ) meminta sitokan kembali di bank dengan bunga 2 1% saja, maka

Dephutbun menye torkan Rp 35 miliar ke Sekre tariat setiap tahun dia memperoleh duit gra tisan Rp 4 miliar.

Negara (Setneg ). Dari situ dana tersebut disalurkan ke Mulai 1999, ka ta Oetomo, akan dikenakan bunga komer­

Konsorsium Sea Games y ang dike tuai Bambang Trihat­ sial biasa. Dephutbun juga tidak akan memperpanjang

modj o . Komisi III DPR dalam sidangnya dengan Dephutbun pinjaman dana

(8 Pebruari 1999) sempat mempertanyakannya . Menhut­ waktunya sudah habis ( Juli 1999 ).

kepada pengusaha mud a itu bila

bun Muslimin Nasution lewa t Sekjennya menjawab bahwa Dana bujagi tanpa bunga juga mengalir ke Tabungan

Departemennya tidak berwenang menagih, karena yang Kesejahteraan Rakyat ( Takesra) Rp 100 miliar. Uang

meminjamkan adalah Sekre tariat Negara (setneg). Menu­ sebanyak itu sengaja dikeluarkan un tuk menalangi dana

rut Oetomo pinjaman tersebut berbunga 15%/ tahun, tapi yang mes tinya terkumpul dari konglomera t, tapi tidak

sampai saat dipertanyakan Komisi III, nampaknya pinjam­ terkumpul . Dana ini seluruhnya sudah kembali . Tentu

an dan bunganya belum dibayar panitia . Demikianlah nasib bunganya, taruhlah 20% saja (Rp 20 miliar ), boleh

DR dan bujagi yang mengalir ke sektor non kehutanan . dinikmati Takesra .

Bagaimana nasib dana Rp 1 triliun lebih yang mengalir ke Kemudian ada lagi dana Rp 527 miliar yang dikeluar­

KTI?

kan pemerintah un tuk pengembangan lahan gambut Sebagaimana un tuk sektor non kehutanan, penge­ sejuta hektar di Kalimantan tengah. Dana ini tidak bakal

luaran DR un tuk HTI juga melalui Keppres. Tidak heran bila kembali, karena sesuai Keppresnya bersta tus hibah .

yang mendapatkannya adalah orang- orang deka t Cen­ Akibat berbagai halangan, terutama dalam soal lingkung­

dana jug a . Banyak pengamat meliha tnya sebagai pemu­ an, megaproyek y ang meliba tkan Grup Sambu (milik

satan penyaluran. Seperti telah disinggung di a tas, ada konglomera t Tay Juhana a tau Mr. T), Grup Salim, dan Ari

tiga jenis penggunaan DR un tuk KTI . Pertama, PMP lewat Sigit itu dihentikan . Akan amblaskah duit setengah triliun

BUMN kehutanan (Inhutani) . Di sini pemeritah menyetor lebih tersebut? Sekjen Dephutbun itu cuma mengangka t

modal sebanyak pengusaha s w asta menye tor- nya . Sisa bahu. "Itu bukan wewenang Dephutbun lagi un tuk

modal yang diperlukan un tuk proyek tersebut dipinjam­ mengurusnya, " ka tanya datar. Kemudian masih ada US S

kan pemerintah, setengahnya dengan bunga 0% ( tidak

15, 1 juta dipakai pemerintah un tuk membeli saham PT

berbunga ) .

I tulah tipe kedua . Ketiga, separuhnya lagi I tulah tipe kedua . Ketiga, separuhnya lagi

Perusahaan Pengguna DR untuk HTI Pulp membagi investasi proyek KII men-jadi 3: sepertiganya

dan Non Pulp 1991 - 1998 merupakan PMP dengan pengusaha swasta . Sepertiga

Pinjaman kedua, DR yang dipinjamkan dengan bunga 0%, dan

NO

Nama PenJsahaan

PMP

(patungan)

bagian terakhir adalah pinjaman berbunga komersial. Melihat murahnya dana tersebut, tidaklah heran bila

1. PT. M usi Huta n Pe rsa da

banyak pengusaha berminat. Tidak jarang mereka yang

2. PT. sutya hutami Jaya

3. PT. Menara Hutan Buana

sudah mendapatkannya pun, berusaha memanipulasi data

4. PT. Tanjung Redep Hutami

tanaman agar bisa mengeruk dana lebih banyak lagi.

5. PT. fTCI Huta m i Man u ng ga I 1 1 .756.630.000 59.594.051 .000

6. PT. Ad in do H uta ni Lesta ri

Salah sa tunya adalah temuan BPK pertengahan tahun

7. PT. Tusam Hutani Lestari

1998 . Dalam laporan itu PMP dan pinjaman DR kepada PT.

8. PT. Indonusa Indrapuri

Menara Hutan Buana (MHB) milik Probo Soe tedjo tertulis sebesar Rp 73 . 624 . 99 6 . 000 (73,624 miliar lebih) . Padahal

Jumlah

bila berpegang kepada perse tujuan presiden melalui sura t

Non

Mensesneg N o . R 82jMjSesneg- 5j 1995, tertanggal 16 Mei

1. PT. Ki an a Huta ni Lestari

1995 , alokasi un tuk MHB hanya Rp7 . 033 . 66 9 . 000 (7,033

2. PT. Sylva I nh uta ni La mp u ng

3. PT. Eaihijau Hutani

milia r ) . Jadi ada pelampauan batas anggaran sebanyak Rp

4. PT. Sumalindo Hutani Jaya

66 miliar lebih. Itu dapat terjadi karena jumlah yang

5. PT. Dwima Intiga

1 .864.144.000 5.544.584.000 6. PT. Rya n i Huta ni Si patu 0 1 .634.948.000

dianggarkan cuma un tuk areal seluas 5 ribu hektar, 3.795.519.000

7. PT. Gyera Hutan lestari

semen tara realisasinya

mencapai

38 hektar lebih.

Dephutbun sendiri menganggap itu sudah bukan masalah 97.926.069.999 lagi. "Kita sudah menurunkan tim ke sana, dan memang

Jumlah

Sumber Depariemen Ke hu t anan dan Perke b un an, 1 999

benar MHB berhasil merealisasikan tanamannya seluas itu . Jadi tidak a d a masalah," jawab Oetomo ringan ketika

Tidak sebagaimana laiknya investasi dalam porto­ di tanyakan masalah itu .

folio, yang hasilnya bisa sangat besar bila ditangani Fund Selain MHB milik Probo Soe tedjo, pengusaha lain

Manajer handal, portofolio DR un tuk KII Pulp dan Non yang mendapat kucuran dana murah DR adalah PT Musi

Pulp sampai 1998 belum lagi menghasilkan apa- apa . Laba Hutan Persada ( MHP) milik Grup Barito (Prayogo Pangestu

(deviden ) dari penyertaan modal belum ada, dana yang dan mba Tutut ), Grup Kiani (Bob Hasan ) , Sumalindo

dipinjamkan un tuk jangka waktu 8 tahun itu belum (Astra), Grup Adindo, dan lain- lain. Untuk selanjutnya

kembali, bahkan bunganya pun belum ada yang mem­ lihat tabel berikut.

bayar. Padahal sejak tahun lalu sudah ada yang jatuh bayar. Padahal sejak tahun lalu sudah ada yang jatuh

E. Rontoknya Industri Hilir Berbahan Kayu selama kurang lebih 2 tahun . Menurut Oetomo sebenar­

Kekurangan bahan baku sejak dulu menjadi penyaki t nya dalam proyek HTI secara keseluruhan keuntungan

kronis indus tri kita . Keluhan, bila tak mau disebut jeritan, bukan pada tanaman, tapi pada indus tri pengolahan

soal pasokan bahan baku ini terdengar seperti koor hampir (pulp) . Masalahnya sampai tiba waktu tebang dan krisis

di segala sektor. Teriakan mereka menjadi semakin jelas menerjang republik, belum ada yang membangun indus­

dan Ian tang setelah krisis melulur republik pertengahan trinya . Kealfaan a tau kesengajaan itu tidak menda­

1997. Spektrumnya hampir mera ta di semua sektor mulai pa tkan sangsi. Sebaliknya Dephutbun malah menyarankan

dari indus tri bera t, o tomo tif, teks til, sampai indus tri obat­ para pengusaha HTI agar hasil tebangan dijual saja ke

obatan, pe trokima, dan lain-lain . Bahkan indus tri rumahan luar negeri dalam bentuk gelondongan, suatu saran yang

tahu, tempe, yang berabad- abad menjadi makanan rakyat amat berbahaya bagi pembangunan indus tri pulp dan

tanpa persoalan, juga kelenger karena ternyata 30% furniture negeri sendiri .

bahan baku kedelenya masih harus diimpor. Masih dalam urusan pengusaha HTI . Utang MHP,

Dengan caranya yang paling terus terang, krisis se­ menurut Oetomo, sebenarnya juga sudah jatuh tempo .

akan memberitahu kita betapa pembangunan indus tri di Perusahaan milik taipan Prayogo Pangestu itu bahkan

negeri ini amat rapuh. Pahit. Memang pahit kenya taan ini, sudah menebang. Namun di sini ada sedikit masalah.

tapi lebih pahit lagi bila meliha t indus tri mebel dan "Un tuk Musi Hutan Persada memang ada sedikit masalah,

kerajinan pun mengalami nasib serupa . Padahal bahan tapi akan kita clear- kan . Dulunya dia perusahaan swasta .

bakunya berlimpah, dan Indonesia sendiri merupakan Jadi sudah menanam dulu. Dua tahun kemudian baru

pengekspor kayu dan hasil hutan terbesar di dunia. pa tungan, artinya kita pinjami DR. Bila dihitung dari

Bahkan yang masih berben tuk gelondongan pun diekspor pinjamannya, dia belum 8 tahun . Dia baru 6 tahun .

secara legal, maupun sembunyi- sembunyi, hingga menim­ Dihi tung dari umur pohonnya, dia sudah nebang . Inilah

bulkan kerusakan hutan luar biasa dan menjadi sumber yang sedang kita cari jalan pemecahannya,"

bencana di masa depan, seperti bom waktu . IMF, yang kelahiran 1942 itu ha ti- hati. Dia menolak memberitahu

ungkap

mestinya bisa mencegah perusakan hutan, malah memak­

sa pemerintah melegalkan ekspor kayu log (gelondongan) Rupanya masih terlalu panjang jalan un tuk memperoleh

pemecahan macam apa yang dit a w arkan peme - rintah.

lewat LoI agar pemerintah bisa bayar utang . Dibukanya keuntungan dari obral dana nganggur yang murah itu .

kembali ekspor kayu log itu pada gilirannya memperparah Jangan-jangan dengan berbagai alasan rasional akhirnya

nasib indus tri furniture dan kerajinan Indonesia akibat dana itu pun lenyap. Bila itu terjadi : sangsi apa yang

kekurangan pasokan bahan baku . Marilah kita ambil kasus akan dikenakan kepada para penilep dana tersebut? Kasih

Indus tri furniture dan kerajinan yang menggunakan bahan duit lagi seperti para bankir penelan BLBI?

baku kayu jati. Kasus ini amat menarik. Dia bisa menjadi baku kayu jati. Kasus ini amat menarik. Dia bisa menjadi

membenahi dis tribusi dan Indus tri mebel dan kerajinan yang menggunakan ba­

pemerintah tidak segera

menindak saudagar asing yang kebanyakan berbisnis han baku kayu jati se tidaknya memiliki empat keluhan.

dengan visa turis, pengusaha indus tri mebel dan kerajinan Pertama, semakin sere tnya pasokan. Kedua, kalaupun

jati dalam negeri akan mati satu per satu . ada, harganya terus naik dari tahun ke tahun . Ketiga,

Namun Ke tua Asosiasi Indus tri Permebelan dan Kerajinan sistem dis tribusi yang sering lebih menguntungkan

Indonesia ( Asmindo) M. Jalal Kamal tidak terlampau risau pedagang daripada pelaku industri . Keempat, hadirnya

meliha t perkembangan yang tidak menggembirakan itu . pengusaha asing. Semuanya mengakiba tkan

Ke tika ditemui penulis un tuk SWA pada 16 September pemain di sektor ini limbung, terutama yang modalnya

banyak

1999, dia menjelaskan sebenarnya ada dua cara yang pas- pasan. Menurut Direktur PT Debindo ir Padmiarso

ditempuh Perum Perhutani dalam mendis tribusikan jati . peluang bisnis indus tri mebel nasional cukup besar. Namun

Pertama, dengan mekanisme jatah. Kedua, melalui lelang . peluang itu tidak bisa dimanfaa tkan pengusaha akibat

Selanjutnya lelang dibagi dua : lelang besar dan lelang melonjaknya harga bahan baku kayu jati dan meran ti

kecil . Lelang besar, ka ta dia, digelar buat produsen sampai 300% sejak krisis . Itu diungkap Padmiarso dalam

mene- ngah ke a tas. Sedang lelang kecil buat perajin kecil sambutan pembukaan pameran Furni ture & In terior Expo,

di w ilayah ( rayon) mereka, misalnya di daerah sen tra

25 Juli 1998 di Jakarta . produksi kayu Jepara (Jateng) dan Pasuruan (Jatim ) . Seakan mewakili para pengusaha mebel dan kerajin­

Iskandar, Direktur an di tanah air, Padmiarso menilai kenaikan harga kayu

Pernya taan

Jalal

dibenarkan

perusahaan keluarga PT Makrowood - produsen perangka t jati dan meran ti sudah tidak wajar lagi. Itu terjadi akibat

mebel un tuk taman, kolam renang, d a n sebagainya . Dia sistem dis tribusinya tidak efisien . Pemerin tah bukannya

sendiri mengaku tak pernah berburu jati buat bahan baku memasoknya langsung ke indus tri mebel dan perajin, tapi

produk gardennya di pelelangan . Padahal Makrowood melalui lelang kepada pedagang . Pedagang kemudian

mengekspor 4 kontainer garden/bulan kepada pembelinya mendis tribusikannya ke indus tri mebel dan perajin dengan

di Italia, seharga US$ 50- 60 ribu/kontainer. Untuk meme­ harga

nuhi pesanan itu, Makrowood butuh 600 m3 kayu ja ti/ pengusaha kecil- menengah, yang bermodal pas- pasan,

yang diten tukannya

semester a tau 1 . 200 m3/tahun . Separuh dari kebutuhan tak mampu bertahan . Bahan baku kayu jati dan meranti

bahan baku tersebut, diperoleh produsen perangka t mebel dilalap perusahaan besar bermodal gede, termasuk

taman ini lewa t mekanisme alokasi Uatah) . Sisanya dibeli pengusaha indus tri mebel milik asing - yang bebas

pengusaha kelahiran Kudus ( 1938) itu di pasar bebas. beroperasi

Harganya, menurut Bos Makrowood itu, bervariasi Kebebasan itu memberi peluang kepada pengusaha asing

dan mulai ikut

berproduksi

di Jepara .

tergantung jenis kayu (gelondongan dan gergajian ) dan menjadi

kualitasnya (fenier, pnma, hara, ekspor 1,2,3, dan kualitasnya (fenier, pnma, hara, ekspor 1,2,3, dan

pengusaha kecil persoalannya menjadi semaeam alarm . terbaik ( fenier) . I tu harga alokasi dari Perhu tani . Sedang

Sebagai eontoh bisa kita liha t teriakan nyeri perajin mebel harga di pasar bebas buat jenis yang sama bisa lebih

ukir Jepara . Perajin, yang biasanya tegar karena produk­ tinggi 20%.

nya banyak dibeli asing ( menembus 37 negara, 800 Perhu tani. Toh Makrowood tidak mau mengganti bahan

Padahal kualitasnya masih

di bawah

pe tikemasjbulan, senilai US$ 1 5 . 000jpe tikemas ), itu bakunya dengan kayu jati muda a tau kayu lain . Alasan­

nampaknya mulai ke te teran. Ini terbukti pada dialog nya? Garden, ka ta Iskandar, selalu dile takkan di taman

mereka dengan jajaran Depperindag 17 Juli 1998 . Menurut

a tau di luar rumah. Jadi diperlukan bahan jati yang tidak juru bieara mereka Arifin Mubaroq, kenaikan harga kayu memuai dan tidak meneiut oleh euaea panas dan dingin .

jati tidak wajar. Dalam waktu 3 bulan harga kayu jati Berbeda dari Makrowood yang mendapat alokasi

berdiameter 30 em naik dari Rp 1,2 juta menjadi Rp 2 separuh dari kebutuhan bahan bakunya, produsen mebel

jutajm3 . Yang ukuran 40 em naik dari Rp 1,8 juta menjadi PT Swee troom memburu seluruh bahan bakunya di pasar

Rp 3,5 jutajm3 . Harga lelang itu disinyalir telah dimainkan bebas. Perusahaan Inl,

mavia untuk mengambil kentungan besar tanpa memeras merupakan salah satu produsen mebel jati besar di

menurut eata tan Asmindo,

keringat.

Jakarta . Swee troom, ka ta Direkturnya Suharman, mem­ Di sisi lain langka dan mahalnya bahan baku kayu jati produksi perangka t mebel berkualitas tinggi (high quality)

ini saat permintaan mebel dan barang kerajinan mening­ sejak tahun '80- an. Produksinya 80% dipasarkan di dalam

ka t, telah mengakiba tkan perburuan kayu jati oleh peng­ negeri . Sisanya diekspor ke Jepang, Australia, Singapura,

usaha dan pedagang menjadi seru . Pengusaha Jepara negara- negara Eropa, dan Amerika Serikat. Suharman

melin tas ke Jawa Barat a tau Jawa Timur. Demikian pula menolak menyebu tkan berapa produksinya per bulan, dan

pengusaha Jawa Timur meneari kayu sampai ke propinsi berapa volume serta nilai ekspornya . "Kita ini berdasarkan

lain . "Kami sudah berusaha membeli dari Perum Perhutani, job- order. Jadi enggak tentu . Lagipula bila produk perusa­

tapi memang tampaknya persediaan jati terbatas," ka ta haan lain satu kontainer bisa memuat puluhan perangka t

seorang pengusaha mebel di Rawamangun bernama H . mebel, untuk produk kita satu perangka t mebel belum

Selamet. ''yah saya eari ke tempa t lain sampai ke KPH tentu bisa dimuat dalam satu kontainer, " jawabnya

(Kesa tuan Pemang- kuan Hutan) Indramayu, Wonogiri, dan berkilah. Cuma ada satu hal yang membua tnya galau,

lain-lain . Pokoknya mesti dapat," tambah pengusaha yaitu perusahaannya sampai saat ini dianggap belum

mebel itu .

layak mendapatkan alokasi bahan baku jati dari Perhu tani . Dalam upaya berburu bahan baku jati ini, kekuatan Eksekutif Swee troom itu menengarai ada mavia yang

modal akhirnya menjadi penentu . Yang tidak mampu bermain di situ, karena kriterianya tak jelas.

membayar mahal terpaksa menolak order, mengganti Bila produsen sekelas Swee troom saja mengeluh soal

bahan bakunya dengan kayu jati muda, a tau dengan kayu bahan bakunya dengan kayu jati muda, a tau dengan kayu

Orang penting Asmindo itu mengaku tidak tahu sudah mebel dan kerajinan kecil. Seorang pengusaha mebel dan

berapa anggotanya yang lengser akibat kesulitan bahan kerajinan jati asal Sumedang, H. Edi, terus terang telah

baku, karena belum didata kembali. I\!amun pendatang mengganti bahan mebel dan kerajinannya dengan akasia

baru, ka ta dia, juga tidak sedikit. Jalal mencium gejala mangium . Penggantian bahan baku itu, ka ta dia, tidak

masuknya orang- orang yang dulu bermain di properti ke dilakukan diam- diam . Kepada pembeli setianya di manca­

industri mebel .

negara, dia tanyakan dulu apakah mau membeli mebel dan Namun ada gejala lain, yang juga tak bisa dianggap kerajinan dari akasia mangium yang harganya lebih murah.

remeh oleh pelaku bisnis, pemerintah, dan masyaraka t. Bila pembeli setuju baru Edi mengirimnya . Ini bukan tidak

Gejala itu berupa pencurian kayu jati yang mulai marak memiliki konsekuensi .

sejak krisis, dan berlangsung terus tanpa bisa dibendung. sudah mulai terlihat m isalnya di Jepara . Indikasinya adalah

Bahkan konsekuensi nega tifnya

Sekadar menyebut sebagian saja, pada Januari - Juli 1998 pengembalian mebel dan kerajinan Jepara dari buyer

jumlah kayu jati yang hilang telah mencapai 92 ribu pohon Eropa . Mutunya dianggap tidak memenuhi standar lagi.

(senilai Rp 1, 1 miliar) . Itu berarti meningka t 30% Gejala ini dikemukakan Ketua DPRD I Ja teng drs . Endro

dibanding periode sama 1997. Un tuk bulan Juni-Juli 1998 Suyi tno bulan Juli 1998 . Meskipun belum menjadi mode,

jumlah yang dijarah mencapai seki tar 20 ribu pohon (Rp ka tanya, gejala re- ekspor mebel tersebut tidak boleh

270,7 juta) . Itu baru yang di daerah Ja teng . Temuan dianggap remeh .

Lembaga Swadaya Masyaraka t (LSM) Mitra Meru Betiri Meskipun tidak dapat menyebut angka pasti, Asmin­

(MMB ) di Jawa Timur lebih seram lagi.

do menyadari adanya penurunan kinerja industri mebel Dalam laporannya tahun 1998 MMB mencatat dari dan kerajinan. Anggota Asmindo ada sekitar 500 - 600

1 . 090 ha hutan jati di desa Curahnongko, Sanenrejo, perusahaan . Dari jumlah itu lebih sera tusnya adalah

Andongrejo, dan Curahtakir Kecama tan Tempurejo yang koperasi. Ketua Asmindo itu mengakui memang banyak

berada sekawasan dengan Blok Wonowiri, kini tinggal 400 masalah di industri mebel dan kerajinan, tapi dia yakin

ha saj a . Selebihnya sudah dijarah. Anehnya, menurut perusahaan mebel dan kerajinan jati yang berorien tasi

koordinator MMB Ibnu Suto w o (mahasiswa Fak. Pertanian ekspor akan survive . Pada setahun pertama krisis peng­

Univ. Jember), puluhan truk pengangkut jati gelondongan usaha ekspor bisa menangguk untung sampai 4 kali lipat.

curian itu, dalam perjalanan ke tempa t penampungan di Sekarang mungkin 20- 30% saja, tapi bila dolar di bawah

Pasuruan bebas saja melalui pos- pos penjagaan Jaga­ Rp 7 . 000, mungkin banyak yang sekara t," paparnya tanpa

wana . Dalam laporan itu pula MMB mensinyalir adanya menunjukkan bagaimana dia menghi tungnya . Dia mempre­

kong kalikong an tara penjarah dan aparat.

Tudingan itu dibantah habis- habisan oleh apara t dalkan pasar domestik akan menemui banyak kesulitan,

diksi produsen mebel dan kerajinan y a ng cuma mengan­

Jagawana. Menurut mereka yang terjadi adalah petugas

Jagawana di Wono- wiri, yang jumlahnya euma 15 orang, ada kekurangan bahan baku hampir 600 ribu m3 kayu. tidak mampu menghadapi penjarah yang jumlahnya 200-

Bagaimana menga tasinya?

300 orang . Sekadar melengkapi, pada 14 Septeber 1999, Bila pemerintah tidak segera membenahi pengelola­ petugas Polwil Surakarta un tuk kesekian kalinya meng­

annya, dan menegakkan supremasi hukum kepada siapa gagalkan pengiriman kayu jati ilegal ke Solo . Selain

saja yang melakukan peneurian dan perusakan hutan jati, menangkap pelaku, Kdy (sopir truk pengangkut ) , polisi

dapat dipastikan dalam waktu tidak lebih 10 tahun hutan juga mengamankan barang bukti berupa 24 batang pohon

jati kita akan habis. Pemberdayaan lahan gundul menjadi jati berdiameter 35 - 40 e m .

hutan jati seluas 40 ribu ha/tahun, yang dilakukan Perum Seperti bertiup bersama badai krisis yang membua t

Perhutani, tentu akan kalah eepat oleh keserakahan jutaan orang jatuh miskin dan Lol yang membuka kembali

pengusaha dan aparat. Oampak bawaannya adalah ben­ ekspor kayu glondongan, peneurian kayu jati langsung

eana alam dan rontoknya industri hilir jati. marak. Penebangan liar meluas sampai ke taman nasional. Penjarahannya, baik seeara sembunyi- sembunyi maupun

F. Masalah- masalah Ad ministrasi terang- terangan, pada gilirannya ikut mengakiba tkan

Apa bedanya negara- negara maju semaeam Uni Eropa langkanya bahan baku industri mebel dan kerajinan.

(UE), Amerika Serika t (AS) dan Jepang dengan Indonesia? Pemieunya apalagi kalau bukan kebutuhan perut yang tak

Jawaban a tas pertanyaan sederhana ini jelas tak seder­ bisa ditunda . Saat mata peneaharian tak ada dan harga­

hana. Terlalu banyak indika tor yang mestik dipajang, harga kebutuhan hidup membubung tinggi, meneuri milik

sehingga orang yang biasanya euma merasakan bedanya, negara tentu sah- sah saja bagi mereka . Toh para bankir

menjadi benar- benar tahu dan mengerti . Toh dari semua juga menjarah uang negara (BLBI) dan uang nasabah

indika tor pembeda yang mungkin disajikan, orang masih tidak apa- apa . Apalagi harganya lumayan mahal, menjan­

bisa memerasnya dengan sedikit jenaka . Oi negara- negara jikan keuntungan besar, dan menjualnya gampang.

maju administrasi adalah bagian dari solusi. Sedang di Oi SISI lain peneurian kayu telah mengakiba tkan

Indonesia administrasi menjadi bagian dari proble m . menurunnya produksi kayu jati Perum Perhutani . Yang

Buktinya tak sulit didapa t. Lihat saja misalnya pem­ paling jelas adalah di Ja teng . Menurut eata tan Perhutani

bagian subsidi langsung tunai (BLT). Untuk memudahkan pada 1997 Perum Perhutani I Ja teng memproduksi 460

menjangkau mereka yang berhak sampai ke pelosok­ ribu m3 kayu jati dari 20 KPH . Pada tahun 1998 produksi

pelosok tanah air, pemerintah menyerahkannya lewat PT meloro t menjadi 3 8 1 ribu m3. Pada 1999 Perhutani mem­

Pos Indonesia. Ini tentu merupakan pilihan tepa t, meng­ proyeksikan produksi hanya 3 10 ribu m3. Sementra itu

ingat jaringan Kantor Pos sudah menjangkau seluruh Jatim memproduksi seki tar 300 ribu m3 kayu jati per

penjuru republik. Saat membagikan kepada orang per tahun . Pada saat sama kebutuhan kayu jati di kedua

orang, petugas kantor pos mewajibkan mereka membawa kawasan tersebut sekitar 1,2 juta m3/ tahun . Jadi, akan

kartu tanda penduduk (KTP ) . Ini un tuk menghindari kartu tanda penduduk (KTP ) . Ini un tuk menghindari

tersebut se tiap tahun harus berada di negeri i tu selama ten tu mesti memba tasi waktunya agar pekerjaan pokok

beberapa hari . Pokoknya dia mesti se tor muka sebagai mereka tak terbengkalai, misalnya dari 5- 12 Januari 2006.

bukti bahwa dia masih penduduk negeri i tu .

I tu semua sah- sah saja. Memang seharusnya begitu . Sedangkan bagi warganegara sendiri, tak a d a kewa­ Namun petugas kadang bertindak terlalu jauh, se­

jiban i tu . Oi Belanda, misalnya, menjelang usia 18 tahun hingga mengecek sampai ke masa berlaku KTP . Ke tika

seorang warga akan mendapat sura t panggilan dari didapati masa berlaku KTP seseorang telah habis, bagian

S tadhuis ( Ko ta praja) untuk mengambil paspor. I tu dia tak jadi dibagikan, meski KTP i tu asli dan dibawa oleh

berlaku seumur hidup, kecuali sua tu saa t orang tersebut pemiliknya sendiri . Oia diminta petugas kantor pos untuk

menya takan diri melepas kewarganegaraannya untuk memperpanjang KTPnya dulu. Maka urusan pun menjadi

menerima paspor negara lain a tau dia memilih menjadi makin panjang, sebab dia mesti kembali dari bawah Rt,

s ta teless ( tanpa kewarganegaraa n ). Ketentuan ini mem­ Rw, Kelurahan. Pe tugas keluarahan kemudian membawa­

bebaskan warga Belanda dari urusa n KTP dan administrasi nya ke kecamatan. Selesainya bisa seminggu, bisa sebu­

lainnya yang njelimet seperti warga Indonesia . Oalam lan, bisa berbulan- bulan, tergantung 'moed' si petugas.

urusan apa pun orang Belanda cukup menyebut nama dan Ke tika KTP baru selesai, pembagian BLT telah berhenti .

tanggal lahirnya di hadapan petugas administrasi, maka Oia bisa menunggunya 3 bulan kemudian.

semua ke terangan ten tang dirinya akan tampak di monitor

I tu baru sa tu soal . Oi balik i tu masih banyak urusan komputer petugas. Soal kartu identi tas, orang bisa yang sama ruw e tnya, misalnya urusan sura t kelakuan baik

menunjukkan apa saja yang menunjukkan identi tasnya, dan sura t- sura t lain yang berhubungan dengan lamaran

misalnya : kartu mahasiswa, kartu perpustakaan, sura t izin kerja, perguruan tinggi, dan segala macam tes bua t

mengemudi, kartu pegawai, dan lain- lain. menjadi pejaba t publik. Meski telah memiliki KTP, orang

Cuma kartu mahasiswa, kartu perpustakaan, kartu te tap juga harus melewati Rt, Rw, kelurahan, dan kalau

pegawai, dan yang semacam i tu tak bisa dipakai sebagai KTPnya habis masa berlakunya, prosedurnya kembali lagi

ID Card seumumur hidup, karena ada ba ta s waktunya . dari nol. Pertanyaannya kemudian penduduk a tau warga­

Orang yang sudah tamat dari Rijks Universi tas Leiden, negara mana dia, ke tika seseorang tidak mempunyai KTP

misalnya, tak mungkin menggunakan kartu mahasiswanya

a tau KTPnya sudah kedaluwarsa? Mengapa pula KTP terus . Juga mereka yang bekerja di perusahaan a tau diba tasi waktunya 5 tahunan? Aturan ini mung kin baik

lembaga tertentu, tak diperkenankan menggunakan kartu bua t warganegara asing yang tinggal di Indonesia. Oi

kepegawaiannya terus se telah dia pensiun a tau berhenti negara- negara UE dan AS para warga asing yang sudah

dari pekerjaannya . Namun paspor boleh dia gunakan terus menjadi penduduk se telah 5 tahun tinggal di negeri i tu

sampai masuk liang lahat. Oi Indonesia warga yang sudah secara legal, memang mendapat semacam green card

berumur 60 tahun ke a tas, baru boleh memiliki KTP yang berumur 60 tahun ke a tas, baru boleh memiliki KTP yang

Dep . Pendidikan Nasional) lain lagi. Masalah administrasi di lebih tenang dan terhormat. Pe tugas kelurahan biar

sini mestinya bisa lebih baik daripada departemen lain, menyediakan formulir dan KTP un tuk mereka yang meng­

karena dialah yang akan memberi pelajaran dan contoh injak dewasa .

kepada seluruh penduduk negeri bagaimana menyeleng­ Soal sura t kelakukan baik, biarlah mutlak menjadi

garakan administrasi . Namun kenya taan berbicara lain. urusan polisi . Orang cukup datang ke kantor polisi ter­

Pada saa t saya mau berangka t ke Leiden un tuk melan­ deka t dari tempat tinggalnya un tuk mendapat sura t

jutkan s tudi S2 di Rijks Universiteit Leiden (RUL) 5 kelakukan baik dengan menunjukkan KTP . Polisi tinggal

September 1989, ada seorang profesor dari UGM memeriksa cata tan kriminalnya . Kalau bersih, harus diberi­

mengeluh . Dia mengaku sebenarnya dia sudah mesti kan . Un tuk apa memperpanjang prosedur adiministrasi,

berada di Belanda hari i tu, karena ada seminar yang mesti kalau dalam praktiknya semua bisa diatur dengan uang

dia hadiri di Belanda, tapi urusan administrasinya tidak pelicin . Un tuk menjadi pejaba t publik, seperti anggota

beres- beres. Dia merasa dipingpong oleh PDK dan komisi pemilihan umum, komisi yudisial, calon anggota

Sekretaris Kabine t (Sekab). Saya dan dua teman dari legisla tif, komisi rekonsiliasi dan hak asasi manusia, dan

Fakultas Sastra Universi tas Indonesia juga mengalami lain- lain sebenarnya tidak perlu membua t persyara tan

hamba tan serupa . Sura t- sura tnya tak beres- beres selama adiministrasi berlapis- Iapis yang tidak terlalu perlu dan

hampir dua bulan. Setelah Rektor UI waktu i tu Profesor menghabiskan waktu, tenaga dan biaya .

Sujudi angka t telepon, tiba- tiba beres. Sedang seorang Toh semua orang mafhum bahwa sura t- sura t i tu

teman lain yang tahu prosedur dibalik prosedur resmi i tu, bisa diusahakan, bahkan tanpa orang yang bersangkutan

kurang dari seminggu. berkeringat. Apalagi selalu saja terbukti penjaha t lama,

Rahasianya : dia mengaku memberi uang tips pada se tiap penjaha t politik, penjaha t ekonomi, dan lain- lain, yang

meja yang mesti dilalui .

mungkin saja mau ditangkal lewa t prosedur bertele- tele

I tu terjadi jauh sebelum reformasi menggulung orba .

i tu, bisa mendapatkan sura t- sura t yang dibutuhkan. Setelah orba tumbang nampaknya belum banyak yang Bahkan mereka bisa lebih cepat daripada orang-orag

berubah di situ . Liha t saja masalah ijazah SLTA a tau SMA potensial yang jujur dan taa t prosedur. Karena tidak mau

a tau SMU a tau apalah namanya . Un tuk memperoleh bermain uang un tuk melicinkan jalan, orang- orang baik

selembar ijazah mahapen ting i tu, seseorang se tidaknya dan potensial lebih sering tersingkir di persyara tan yang

mesti menghabiskan waktunya 12 tahun di bangku tak perlu . Artinya persyara tan administrasi yang ber­

sekolah (6 tahun sekolah dasar, 3 tahun SLTP dan 3 tumpuk i tu cuma bisa menghadang orang- orang Indonesia

tahun SLTA ) . Setelah mendapatkannya, ternyata cuma yang cerdas, potensial dan punya prinsip . Sementara

bisa dipakai 2 tahun alias dua kali menempuh ujian masuk orang- orang lancung tak terhamba t.

perguruan tinggi negeri (UMPTN) . I tu ten tu tidak adil .

Indonesia merupakan sa tu- sa tunya negara di dunia yang menghargai output a tau produk dari sistem pendidikan­ memba tasi berlakunya ijazah. Di negara manapun di

nya, bagaimana negeri lain akan menghargainya? Dalam dunia, ijazah SMA adalah sertifika t dasar un tuk menem­

hal ini perguruan tinggi swasta dan dunia bisnis lebih bijak puh jenjang yang lebih tinggi kapan pun dia mau. Si

daripada PDK dan PTN, yang cuma mengadministrasi pemilik, yang telah menempuh perjuangan begitu lama

tahun ijazah . Kedua insti tusi i tu lupa memperhatikan dengan penuh kesabaran dan ke tekunan, boleh bangga

bahwa yang lulus i tu adalah manusia dewasa yang punya se telah meraihnya . Setelah i tu dia boleh langsung ke

o tak dan cita- cita . Sebetul- nya terba tasnya ruangan perguruan tinggi . Boleh juga bekerja dulu 1, 2 tahun

yang dapat menampung mahasiswa baru di perguruan bahkan 10 a tau 20 tahun, kemudian masuk ke perguruan

tinggi sudah dimaklumi semua orang . I tu sebabnya tinggi . I tu adalah hak dia sebagai warganegara dan

diadakan tes penyaringan, agar yang benar- benar ber­ sepenuhnya

minat dan bero tak encer yang masuk. Namun menghalangi Indonesia juga memiliki hak seperti i tu, tapi kemudian

dilindungi

undang- undang.

Dulu

orang

orang ikut berkompetisi merebut bangku terhormat di terus direduksi pemerin tahnya sendiri sejak pertengahan

PTN, cuma karena ijazahnya dianggap kedaluwarsa, dasawarsa ·80- an.

adalah bertentangan dengan hak azasi manusia. I tu Tak ada penjelasan rasional bua t ke tidakadilan i tu

merupakan pengkhianatan terhadap cita- cita kemer­ sampai orba ja tuh . Namun karena tak ada juga yang

dekaan .

mempersoalkannya, maka dia bisa berlangsung terus dan Masih dalam urusan dengan ijazah SMU, pemerintah terus . Saya pernah menanyakan masalah ini kepada Prof.

juga mewajibkan kepada anak- anak mud a harapan bangsa Dr. Wardiman (Menteri PDK pada Kabine t Pembangunan

i tu un tuk melegalisasi ijazah . Sertifika t penting i tu, yang

VI) dalam sebuah pertemuan dengan mahasiswa Indo­ baru saja mereka terima dari PDK lewat sekolah masing­ nesia di Delft ( 1993) . Dia menjawab bahwa penduduk

masing, i tu mesti mereka dilegalisir di kantor PDK se tem­ Indonesia sangat besar dan se tiap tahun yang tamat dari

pat. Apa gunanya? Apakah pemerintah tidak percaya SMU juga sangat banyak. Kapasi tas perguruan tinggi di

pada keaslian ijazah yang dikeluarkannya sendiri? Kalau seluruh Indonesia tak bisa menampung mereka semua .

i tu alasannya, harus dibikin ijazah yang tak bisa dipalsu Jadi perlu ada pemba tasan . Jawaban i tu ten tu saja tidak

dan tegakkan supremasi hukum . Artinya sindika t pemalsu menyelesaikan masalah . Padahal Cina yang penduduknya

ijazah yang harus diperangi dan diberi hukuman bera t.

5 kali lipat lebih besar daripada Indonesia, tak melakukan Bukan malah menghukum anak- anak yang baru lulus un tuk pemba tasan tak kreatif seperti i tu .

melegalisasi ijazahnya yang sudah legal dan asli . Apalagi Tugas pemerintah dan menteri-menterinya ten tu

yang dilegalisasi adalah potocopinya dan bisa diti tipkan bukan mengumpulkan masalah, tapi menga tasi masalah­

kepada orang lain . Jadi tak ada pemeriksaan teliti soal masalah i tu demi masa depan bangsa . Bila PDK ( depdik­

keaslian ijazah pada saa t legalisasi . Yang penting bagi nas) dan perguruan tinggi negeri (PTN) sendiri tak bisa

petugas di sana adalah legalisasi ijazah i tu dibayar per petugas di sana adalah legalisasi ijazah i tu dibayar per

Kalau tidak percaya mari kita lihat daftar eksportir yang sama di Delft, tapi tak memperoleh jawaban

terdaftar tekstil dan produk tekstil ( ETTPT) yang dike­ rasional.

luarkan Sucofindo . Dalam investigasi penulis bua t majalah Setelah se tengah abad lebih merdeka, Indonesia

SWA se tahun se telah rerformasi menja tuhkan Soeharto nampaknya belum juga berhasil membua t administrasi

( 1999), terungkap be tapa data i tu se tidaknya sejak 1994 yang rapih, sekaligus mengikuti perkembangan zaman.

tidak pernah diremajakan. Padahal daftar i tulah yang Kekacauan administrasi yang terjadi selama masa orba

dijadikan Depperindag un tuk membagi kuo ta ekspor tekstil harus segera diakhiri . Juga masalah peremajaannya yang

ke negara- negara maju semacam Uni Eropa (UE ) dan AS . sering diabaikan, harus diupayakan kembali . Kadang­

Akiba tnya sudah dapat ditebak. Banyak perusahaan yang kadang di beberapa sektor a tau departemen adminis­

sudah mati a tau tak jelas, a tau bahkan fiktif te tap trasinya lumayan rapih, tapi karena da tanya tak pernah

mendapat j a tah kuo ta ekspor. Sebaliknya perusahaan­ diremajakan (up date) maka jalannya te tap kacau. Tak

perusahaan tekstil yang bag us, punya pabrik dan perlu jauh-jauh mencari contohnya . Masuk saja ke ruang

mempunyai pasar di negara- negara maju tak mampu pers

mengekspor produknya, kecuali dia membeli dari orang wartawan yang bermarkas di situ . Liha t dari media

sekre tariat negara .

Cobalah

lihat wartawan­

yang memiliki kuo ta tapi tak punya pabrik. manasaja mereka . Maka dalam sekali pandang Anda tahu

Membasmi jual- beli kuo ta tekstil dan produk tekstil

be tapa da tanya tak pernah diremajakan. Banyak warta­ (TPT)nya sendiri jelas tak gampang. Di samping sudah wan yang medianya sudah mati, misalnya editor, dan lain­

berlangsung lama, kegia tan i tu pun bukan barang hara m . lain masih nongkrong di situ . Sementara wartawan baru

Tempat transaksinya bahkan disediakan pemerintah, yai tu dari media, yang bonafiditasnya tak diragukan, sulit

Bursa Komoditi Indonesia (BKI ) yang berada di bawah mendapat kartu pers Setneg . Administrasinya dibua t

Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperin­ gelap dan tak ditangani, sehingga wartawan- wartawan

dag ), kini telah dipisah menjadi Departemen Perdagangan yang baik malah tak bisa masuk. Wartawan- wartawan

dan Departemen Perindustrian . BKI bertugas memfasili tasi, lama, bahkan yang sudah tak ada medianya, te tap

dan menyediakan sarana bua t pertemuan para eksportir. terdaftar

Di situlah terjadi tiga pola jual- beli kuo ta : be Ii putus, mendapat berbagai kemudahan dan fasilitas. Departemen­

sebagai

wartawan

se tneg

a tau

istana,

tukar- menukar, dan pinjam- meminjam. Setiap transaksi departemen, yang menyediakan tempat bua t wartawan

dikenakan biaya 0 , 0 15 x nilai transaksi, dan langsung dari berbagai media, nasibnya juga seperti i tu .

masuk ke PT Persero Kliring dan jaminan Bursa Komoditi Pengabaian terhadap kewajiban u p dating (perema­

BUMN Inl selama 24 jam online dengan jaan) data, bahkan juga menjalar sampai ke wilayah

(PKJBK) .

Sucofindo . Di samping ke tiga pola tersebut, ada bisnis. Ini pada gilirannya menimbulkan frus trasi pelaku

'undername' yang berlangsung di luar bursa . Di dunia 'undername' yang berlangsung di luar bursa . Di dunia

majalah SWA keadaannya memang demikian. Yang kenankan ( third party document applicable ).

bertransaksi di situ hanyalah ETrPT . Selebihnya pengun­ Tanpa perangka t alih kuo ta, menurut Ke tua Yayasan

jung biasa yang tidak ikut bertransaksi, seperti wartawan, Indoteks Ir. Chamrul Djafri, realisasi kuo ta ekspor akan

karyawan BKI, dan lain-lain . Lan tas di mana letak persoal­ kedodoran . Sebab jumlah kuo tanya sendiri terba tas dan

annya? "Transparansi," ka ta Sekjen Asosiasi Pertekstilan bisnis tekstil sangat dinamis. Dia tak mengada- ada . Data

Indonesia (API) waktu i tu H . Irwandi Muslim Amin pasti . Depperindag membuktikan perkembangan ekspor TPT

"Timbulnya masalah dalam pembagian kuo ta tekstil, kuo ta dan non kuo ta 1998 ( Januari - April) meningka t

karena pemerintah tidak bersikap transparan dalam pem­

50, 8% dibanding periode sama tahun sebelumnya, yai tu bagiannya . Akiba tnya pengusaha yang tidak mendapat dari US $ 1 . 63 2 . 958 tahun 1997 menjadi US $ 2 .462 . 906

jatah menuduh terjadi jual- beli kuo ta . Padahal jual- beli tahun 1998 . Dibanding 10 negara pesaing lainnya realisasi

kuo ta dibolehkan," tambahnya berteori . Banyak eksportir ekspor TPT kuo ta Indonesia adalah yang paling tinggi

mengeluh, karena semuanya serba gelap . Mereka tidak (63, 79% ) . Selanjutn y a Cina 45,23%, Thailand 40, 1%,

tahu siapa saja yang mendapatkan kuo ta . Bahkan berapa Filipina 38, 10%, Hongkong 36,44%, Banglades 34, 65%,

sebenarnya jumlah ETrPT pun mereka tidak tahu. Srilangka 32, 20%, India 30, 32%, Pakistan 26,37%,

Beberapa eksportir lebih fokus menuduh Direktur Eksporlah Malaysia 2 1, 13%, dan Singapura 7, 93% .

sumber ke tidaktransparanan di Depperindag . Menperindag Jadi memberan tas jual- beli kuo ta bukan saja sia- sia,

dan Dirjen Perdagangan Internasional Djoko Moeljono tapi juga tidak relevan. Bagaimana dengan percaloan

dianggap terlalu percaya pada bawahannya i tu . yang juga disinyalir ikut bermain mengerek harga kuo ta

Tuduhan, yang kian santer soal transparansi pem­ dari US$ 2-3 menjadi US$ 20 un tuk yang hot ka tagori?

bagian kuo ta, i tu bagi Depperindag, tidak berdasar. "Saya Menurut orang BKI yang tak mau disebut ja ti dirinya, di

tidak bilang bawahan saya malaika t semua, tapi sejak sana sistemnya membership . Yang berhak menjadi ang­

1994 saya menjadi Dirjen Perdagangan Internasional, ki ta gota BKI cuma ETrPT . BKI, ka ta dia, juga tidak ikut

sudah banyak melakukan pembenahan. Liha t saja sebagai menyeleksi siapa yang berhak mendapat s ta tus ETrPT

lembaga kon trol ki ta pakai PT . Sucofind o . I tu kan lembaga dan

siapa yang

independen . Sedangkan di Amerika kita pakai ELVIS

(Electronic Visa Information System ). Dengan begitu kita asal cuap. Un tuk memperoleh s ta tus ETrPT seorang

Depperindag dengan syara t y a ng jelas. Dia memang tidak

bisa tahu siapa yang memenuhi kuo tanya, siapa y ang pengusaha harus mengekspor ke negara- negara non

tidak, " jelas Pak Djoko, begitu dia akrab dipanggil, cepat. kuo ta dulu senilai US $ 400 ribu/bulan secara kon tinyu .

"Soal kuo tanya sendiri, kategori apasaja y ang masih ada, Tak heran bila BKI menganggap pengusaha i tu bonafid bila

berapa jumlahnya, dan sebagainya ki ta umumkan secara dia sudah mendapat s ta tus ETrPT .

berkala . Ki ta juga jelaskan bahwa i tu semua gra tis . Tidak berkala . Ki ta juga jelaskan bahwa i tu semua gra tis . Tidak

tidak punya kuo ta . Ke tidakpuasan sepertl I tU rupanya mengenal kuo ta, menurut seorang s taf Oirektur Ekspor,

Pengumuman berkala

memang bukan tanpa alasan. Oaf tar ETTPT dari PT diberikan se tiap Rabu. Pak Ojoko mengaku memang

Sucofindo dengan jelas menunjukkan tidak adanya kadang-kadang ada juga yang mengancam agar diberikan

pengecekan dan peninjauan ulang terhadapnya . kuo ta a tau mencoba memberi imbalan uang kepada

Investigasi penulis bua t majalah SWA waktu i tu me­ s tafnya . Sayang orang pemerintah i tu menolak menyebut

nunjukkan dari sekitar 1500 ETTPT, yang dikeluarkan nama mereka yang suka menginjak kaki tersebut.

Sucofindo, sebanyak 266 tidak mencantumkan alamat, Oi samping masalah transparansi, menurut Presdir

an tara lain: Baik- baik, Branta Mulia, Bulk Pakindo, FA Apac Inti Corpora (AIC) Benn y Soe trisno, sistem kon trol

Indonesia, dan lain-lain . I tu belum termasuk yang hanya pemerintah amat lemah. Pemerintah tidak pernah meng­

mencantumkan nama ko ta Bandung, Jakarta, Surabaya, adakan peninjauan kembali terhadap ETTPT . "Pertum­

dan lain- lain sebagai alamat. Nomor telepon yang buhan masing- masing industri tekstil i tu berbeda- bed a .

dican tumkan di situ pun banyak yang tidak benar. Oi Ada yang te tap, a d a yang meningka t, bahkan a d a yang

samping banyak pula yang tidak ada nomor teleponnya . tutup . Seharusnya pemerintah meninjau kembali kuo ta

Kesulitan lain adalah adanya perusahaan TPT misterius. yang diberikan , " tuturnya serius . Usul senada juga

Artinya ada namanya, ada alamat, tapi ke tika dicek diajukan Poppy Oharsono, Vince Gowan, dan lain- lain.

perusahaan i tu tidak ada . Con tohnya Cemerlang Abadi "Pemerin tah mestinya melihat ke lapangan dong apakah

alamat Gedung Manggala pengusaha yang mendapat kuo ta i tu, pabriknya masih

( ETTPT nomor: 090036),

Wanabhakti lantai 9 Jakarta . "Oi sini tidak ada perusahaan ada enggak? Kalau sudah tutup jatah kuo tanya kan

bernama Cemerlang Abadi," ka ta pengelola Gd . Manggala enggak perlu lagi'" ujar Vince kesal.

Wanabhakti," saa t dicek via telepon. ''yang ada PT Resik Seruan agar pemerintah meninjau ke lapangan seka­

Cemerlang. I tu bukan perusahaan tekstil, tapi perusahaan ligus menunjukkan bahwa para eksportir sebenarnya bisa

jasa cleaning service," tambahnya ke tika ditanyakan menerima past performance alias realisasi ekspor tahun

kemungkinan adanya nama perusahaan di situ yang agak sebelumnya menjadi acuan pemberian kuo ta . Namun

mlnp .

tanpa pengecekan langsung di lapangan dapat dipastikan Ada lagi perusahaan Japfa Comfeed Indonesia daftar ETTPT akan s ta tis dan tak berubah . Padahal

(ETTPT No . : 09063 1) . Tidak ada yang tahu sejak kapan kenya taan menunjukkan kebalikannya . Pasifnya apara t

perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak i tu Oepperindag d i lapangan i tulah yang sangat menghamba t

Suli tnya ke tika dihubungi penda tang baru, yang justru bisa memproduksi barang

menjadi eksportir tekstil .

perusahaan i tu sudah tidak aktif lagi. "Sejak Oesember bagus baik kuali tas maupun kuan ti tas. Apalagi para

1995 sudah tidak ada kegia tan di sini. Pabriknya sudah penda tang baru i tu terbukti pula berhasil menembus pasar

berhen ti , " ka ta penerima telepon di sana. Sebenarnya negara kuo ta, tapi terpaksa mesti melupakannya, karena

masih banyak yang bisa diungkap dari daftar tersebut, masih banyak yang bisa diungkap dari daftar tersebut,

Belum jelas apakah ( 266) perusahaan tanpa alamat Con tohnya Kanindo Sukses Tekstil, dan lain- lain.

iden tik dengan mefreka yang dicabut s ta tus ETTPT . Kenya taan di a tas ten tu saja mengenaskan, bila

Nampaknya ada sediki t perbedaan . Ini terlihat dalam tidak mau disebut membingungkan. Tidak heran bila

daftar ETTPT (semen tara) yang dikirimkan Direktora t banyak eksportir pro tes. Harus disadari, bahwa mereka

Ekspor ke SWA. 43 nama dari seki tar 200 ETTPT tidak protes bukan un tuk mengharamkan jual- beli kuo ta .

aktif tahun ini, semuanya beralamat jelas. Sekadar Jual- beli kuo ta, dalam bentuk be Ii putus, tukar menukar

contoh bisa disebut di sini : Andora Pra tama, Arsitas

a tau pinjam- meminjam, bahkan undername, selama terjadi Mi tra, Batik Semar, Indonesia Carpet, Jujur Jaya Abadi,

di an tara dua a tau lebih perusahaan tekstil y a ng masih

Kerta Niaga, Kowari, dan lain-lain .

hidup, i tu bisa dibenarkan. Namun manakala dia terjadi Soal perusahaan semacam Japfa Comfeed, Cemer­ an tara perusahaan misterius, sudah mati a tau fiktif

lang Abadi, dan lain- lain Pak Djoko merasa tidak terlalu dengan perusahaan tekstil beneran, i tu tidak adil. Bila

tahu profile masing- masing perusahaan . uTerus terang berdagang kuo ta i tu dijadikan bisnisnya, i tu memperkuda

saya tidak tahu profile masing- masing perusahaan . Saya orang lain bua t keun tungan pribadi namanya .

kan baru tahun 1994 menjadi Dirjen, sedang pembagian Pak Djoko agak terkeju t ke tika diben turkan dengan

kuo ta sudah berlangsung sejak dulu. Tapi perusahaan kan temuan di a tas waktu i tu . Toh dia membenarkan bahwa

kadang-kadang punya banyak uni t usaha. Mungkin salah memang ada lebih 1500 ETTPT . Dia mengakui Depperindag

sa tu unit usaha mereka bergerak di bidang tekstil. Saya kekurangan apara t di lapangan un tuk mengeceknya . I tu

tidak tahu. Tapi ini akan saya tidak lanjuti . Saya akan sebabnya sejak 1994 dia minta bantuan Sucofindo .

min ta ban tuan Sucofindo," ka tanya menjanjikan. Se telah Menurut Pak Dirjen, y ang dikenal akrab dengan wartawan

masalah i tu diungkap majalah SWA, Japfa Comfeed kemu­

i tu, dia juga pernah minta bantuan API un tuk memonitor dian memberikan klarifikasi bahwa yang mereka ekspor pengusaha nakai, tapi tidak ada tanggapan. Mereka

selama i tu adalah sera t plastik. Sucofindo sendiri, ke tika merasa tidak enak melaporkan bisnis orang lain . "Soal

di tanyakan siapa menggunakan jatah kuo ta perusahaan yang 266 ETTPT tanpa alamat i tu, ki ta memang sedang

yang sudah tidak ada seperti Kanindo, Cemerlang Abadi, membenahi dengan bantuan Sucofind o . Sejak Oktober

dan lain- lain, mengaku tidak tahu. ''yang jadi wewenang 1998 sekitar 200 ETTPT tidak diberi jatah kuo ta lagi,

kita cuma mengontrol dokumen barang ekspor, mengecek karena se telah dicek perusahaannya sudah tidak ada .

apakah dia sesuai enggak dengan yang ditulis, dan S ta tus ETTPTnya dicabut. Jadi data ki ta hampir klop,"

sebagainya . Soal apakah perusahaan tersebut masih ada jelasnya hati- hati .

a tau tidak, i tu bukan urusan ki ta . Apakah dia mengekspor Ja tah kuo ta mereka, menurut pak Dirjen, akan dibe­

undername, i tu juga ki ta tidak tahu," ka ta seorang s taf rikan kepada eksportir produsen sesuai SK Menperindag

Sucofindo yang tidak mau disebut namanya .

Setelah orba tumbang dan Indonesia memasuki millenium ketiga, mau tak mau Indonesia dituntu t un tuk membenahi administrasi di segala sektor. Kekacauan administrasi dan kemalasan apara t meremajakan da tanya harus dihentikan sampai di sini . Indonesia ke depan mesti menjadi negara yang tertib administrasi, sehingga admi­ nistrasinya menjadi bagian dari solusi seperti laiknya negara- negara maJu.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Aplikasi forecasting untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudkan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur

9 92 261