Catatan Hitam Lima Presiden Indonesia

Presiden Indonesia

Sebuah Investigasi 1997- 2007, Mafia Ekonorni, dan Jalan Baru Mernbangun Indonesia

Sehubungan dengan ebook digibook (format "'exe) yang saya

download dad www.4shared.com rawan dihinggapi I dianggap

virus oleh sebagian anti virus, maka saya ubah ebook ini menjadi format "'djvu. Perubahan format dilakukan semata-mata untuk kepentingan koleksi pribadi dan bukan untuk tujuan komersial. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

""""'Mad Berbagi Melalui Ebook"''''''' Jangan Lupa Membeli Buku Aslinya

Daftar lsi

CATATAN HIrAM liMA PRESIDEN INDON ESIA: Sebuah Investigasi 1997- 2007, Mafia Ekonomi, dan Jalan Baru Membangun Indonesia karya Ishak Rafick

Pengantar oleh Rizal Ramli . . . 9

Co p y right © 2007, Ishak Rafick

Pengantar Penulis . . . 2 1

Hak Cip ta Oilindungi Undang- undang

I. Merintis Jalan Baru Pembangunan Indonesia . . . 27

All Rights R e served

1. Y ang Tersemat Oi Pundak SBY-JK .. . 27 Pewajah Sampul : Kas ta Waisya

2 . Oi antara Korupsi, Kebodohann dan Ke takutan .. . 35 Pewajah lsi : Ufukrea tif House

3. Pilihan- Pilihan yang Tersedia . . . 42

4 . Sebuah Jalan Baru yang Terbuka . . . 60 Ce takan I: Januari 2008

II. Indonesia Batal Tinggal Landas ... 9 1 ISBN: 979- 1238- 63- 2

1 . Ca ta tan- Ca ta tan Menjelang Ja tuhnya Orde Baru . . . 93

2 . Expatria t Memasuki Masa Suram . . . 105

3 . Antara Perut Perusahaan dan Perut Rakya t ... 1 13

4 . Yang Menolong, Yang Teraniaya . .. 122 UFUK PU BliSHING HOUSE

5. Ke tika Kesadaran i tu sampai Ba tasnya . . . 132 PT . Cahaya Insan Suci

JI. Warga 23A, Pej a ten Bara t, Pasar Minggu,

6 . Agenda Reformasi Politik, Menuju Indonesia Baru Jakarta Selatan 125 10, Indonesia

Phone: 62- 2 1- 7976587, 79 192866

7. Peris tiwa di Belakang Panggung Reformasi ... 150 Homepag e : www . ufukpress . com

8. GBHN Super dari Bawah Meja IMF . . . 160 Blog : h ttp :// ufukpress .blogspot. com

A. Kebijaksanaan Moneter . . . 161 Email : info@ufukpress . com

B. Kebijaksanaan anggaran Pemerintah . . . 162

C. Res trukturisasi sektor Finansial . . . 163

2. Mereka yang Masuk Daftar . . . 374

D. Reformasi s truktural . . . 166

3. Upaya- upaya Menggugat Pemamah BLB1 . . . 378

9. Beberapa Bom Waktu yang Lain . . . 176

VI. Indonesia di Tangan Kyai Abdurrahman Wahid

A. Proyek Listrik Swasta . . . 176

B. Kehadiran Swasta di Sektor Air Bersih . . . 186

1 . Oba t Mujarab i tu Bernama Abdurrahman Wahid . . . 392

C. Karamnya BUMN Kertas . . . 192

2. Mengambil Kembali Kedaulatan Politik . . . 396

D. Sumber Dana Murah bernama Dana Reboisasi

3. Tekanan Dunia Luar terhadap Gus Dur . . . 409

4. Gus Dur Menuai Badai ... 42 1

E . Rontoknya 1ndus tri Hilir Berbahan Kayu . . . 2 1 1

F . Masalah- masalah Adminis trasi . . . 2 19

VII. Indonesia di Tangan Satrio Piningit . . . 433

1 . Sebuah Skenario Nista ten tang Masa Depan . . . 435 ill. Kabinet Transisi Habibie . . . 237

2. Menuju Liberalisasi Ekonomi tanpa Ba tas . . . 437

1 . Pait a Compli, Saat Kaum Reformis Lengah .. . 237

3. Menjadi Negara 1ndus tri a tau Pasar ? . . . 453

2. Gerakan Reformasi Tambah Joki . . . 240

3. Mendayung Di Antara Dua Karang . . . 247 Sebuah Kasus Menarik Bernama IPTN ... 469

4. Upaya Menjinakkan Harga Sembako ... 269

Sekilas Tentang Penulis . . . 485

5. Kabine t 5 12 hari Habibie . . . 277

Daftar Pus taka . . . 491

6. Reformasi BUMN di bawah Tanri Abeng . . . 284

7. Merajut Ekonomi Kerakya tan . . . 294

IV. Pemilu dan Kematian Ideologi ... 319

1. Terjebaknya Kaum Reformis . . . 3 1 9

2 . Peserta d a n Para Penyelenggara Pemilu . .. 331

3 . Perubahan Peta Politik yang Mengecewakan . . . 340

4. Mesin Politik Bernama Golkar . .. 349

V. Krisis Perbankan . . . 363

1 . B1 dan Para DOT . . . 365

Pengantar Rizal Ramli

Ishak Rafick adalah seorang jurnalis yang memiliki pengalaman belasan tahun, menulis berbagai artikel ten tang ekonomi politik, korporasi, manajemen dan lain­ lain.

tinggi alumni Universitas Indonesia ini, juga mendapatkan gelar Master of Art dari Rijks Universiteit Leiden Ne therland dengan

Ishak y a ng memiliki pendidikan

tesis berjudul 11 Het Beeld van Indonesie in the 20ste eewse koloniale li teratuur" ( W ajah Indonesia Dalam Li teratur Kolonial Abad 20) . Ishak juga mengiku ti berbagai

jenis train in g di dalam maupun luar negeri dalam bidang jurnalis tik maupun manajemen seperti Nijenrode Manage­ ment Insti tu te, Breukelen Netherland .

Dengan latar belakang pendidikan yang sanga t luas dan motivasi yang sanga t kua t, Ishak menulis buku Catatan Hitam Lima Presiden Indonesia. Buku ini merupakan sebuah karya dan prestasi yang menonjol karena jarang sekali jurnalis Indonesia menulis buku, terutama ten tang topik yang cukup serius. Sebagai seorang jurnalis, style penulisan Ishak sangat mudah dimengerti, enak dibaca walaupun memerlukan waktu yang cukup panjang untuk dapat

memahami garis merah dari buku sang penulis. Jus tru i tu menjadi daya tarik tersendiri dari buku ini, karena penulis memahami garis merah dari buku sang penulis. Jus tru i tu menjadi daya tarik tersendiri dari buku ini, karena penulis

pemerintahan Habibie .

pembaca . Dia lebih senang memaparkan duduk perkaranya Secara panjang lebar Ishak melakukan ana lisa ten­ daripada menggurui . Gaya bahasanya bukan 'telling', tapi

tang dinamika poli tik sejak pemilu tahun 1999 - 2004. 'showing'. Dia menantang pikiran, sekaligus menggugah

Secara gamblang Ishak menarik kesimpulan yang sangat nuranr.

tepat yaitu kematian ideologi dalam proses politik di Indo­ Ada kegelisahan yang sangat mendalam dalam buku

nesia . Sehabis kej a tuhan pemerintahan o toriter Soeharto, Ishak ten tang peranan dan ke tangguhan Negara serta

ternyata ruang kosong demokra tisasi dengan cepat diisi korporasi dalam menghadapi gejolak krisis baik pada tahap

dan diambil alih oleh oligarki politik dan ekonomi yang awal maupun pasca krisis. Ishak, misalnya, mencoba

tumbuh pada masa Orde Baru . Dengan ka ta lain memetakan dan melakukan analisa mengapa Indonesia

demokra tisasi Indonesia telah "dibajak" oleh tokoh- tokoh gagal tinggal landas setelah 32 tahun Orde Baru . Berbagai

dan kekua tan lama Orde Baru yang telah berhasil kelemahan s truktural dan penyimpangan priori tas masa

melakukan akumulasi finansial maupun jaringan selama 32 Orde Baru dianalisa dengan tajam dan menarik secara

tahun Orde Baru .

jurnalistik. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang lumayan, Tidak aneh bahwa transisi dari sistem o tori ter ke Ishak memaparkan berbagai ke timpangan yang terjadi dan

sistem demokra tis tidak membawa manfaat yang besar kerawanan di dalam bidang ekonomi maupun sosial.

pada kemajuan negara maupun kesejahteraan rakyat. Namun pada akhirnya, Soeharto tidak mampu menahan

Seperti dike tahui, proses pemilu maupun pilkada sangat besarnya tekanan terhadap perubahan dan keinginan

diwarnai dan didominasi oleh politik uang . Jika kecen­ untuk demokra tisasi.

derungan ini terus berlanjut, maka akan timbul banyak Ishak juga melakukan pembedahan yang kritis terha­

pertanyaan ten tang apakah demokrasi ada manfaa tnya dap masa pemerintahan Habibie . Dalam banyak hal,

untuk rakyat kebanyakan. Seperti yang dika takan Ishak, Habibie berupaya memenuhi tuntu tan reformasi, dengan

matinya ideologi dalam proses politik Indonesia merupakan menyusun Undang- undang Kebebasan Pers, Undang­

salah satu penyebab u tama dari komersialisasi dan undang Desentralisasi dan Undang- undang Pemilu. Habibie

dominasi politik uang dalam proses demokrasi di Indonesia . berhasil

Sangat sukar misalnya, untuk membedakan ideologi, sebagai respon terhadap tuntu tan mahasiswa dan rakyat

demokra tisasi

visi dan s tra tegi berbagai partai poli tik yang ada di sebelum dan saat reformasi i tu terjadi. Di sisi lain Habibie

Indonesia karena dominannya komersialisasi dan prag­ melaksanakan banyak permintaan IMF dalam ben tuk

matisme partai politik. Rakyat biasa diberikan pilihan berbagai Le tter of Intent terutama dalam kai tannya

partai- partai dengan nama dan simbol yang berbeda­ dengan rekapi talisasi perbankan, BLBI & MSAA. Ishak juga

beda, te tapi sebe tulnya esensi maupun programnya tidak menjelaskan berbagai perdebatan internal dan diskus

jauh berbeda . Dalam konteks seperti i tu, demokra tisasi publik ten tang arah kebijakan ekonomi dalam masa

yang diharapkan mampu mengurangr kecenderungan yang diharapkan mampu mengurangr kecenderungan

tingan negara- negara besar dalam bidang politik luar rungan massa mengambang .

negeri dan pertahanan, te tapi sangat mandiri dalam Dalam kondisi vakum ideologi, dominasi pragmatisme

penentuan s tra tegi dan arah kebijakan ekonomi. dan politik uang, Indonesia sangat mudah sekali dipe­

Ishak mengajukan pertanyaan penting, mengapa ngaruhi oleh pandangan ekonomi ortodoks dan neoliberal

Indonesia batal tinggal landas? Pada tahun 1967, negara­ yang

negara u tama di Asia nyaris memiliki posisi yang hampir peningka tan kesejahteraan rakyat. Negara hanya mewakili

semakin mengecilkan

sama secara sosial dan ekonomis. Pada waktu i tu, GNP dan memperjuangkan kepentingan elit, sementara rakyat

perkapita Indonesia, Malaysia, Thailand, Taiwan, Cina dilepaskan kepada belas kasihan mekanisme pasar. Misal­

nyaris sama, yaitu kurang dari USS 100 per kapita . Setelah nya, berbagai subsidi di dalam bidang pendidikan dan

lebih dari 40 tahun, GNP perkapita negara- negara terse­ keseha tan dihapuskan tanpa melihat perbedaan kemam­

but pada tahun 2004, mencapai: Indonesia seki tar USS puan ekonomis dari masyaraka t. Di negara- negara yang

1 . 100, Malaysia US$ 4 . 520, Korea Selatan USS 14. 000, kapitalistik sekalipun, seperti di Eropa, te tap ada subsidi

Thailand USS 2 .490, Taiwan USS 14. 590, Cina USS 1 . 500 . maupun ban tuan keuangan di bidang pendidikan dan

Ternyata bahwa kekuasaan dan peranan Mafia Berkeley keseha tan untuk masyaraka t yang tidak mampu.

nyaris 40 tahun tidak mampu meningka tkan kesejahteraan Ishak secara sangat detil menjelaskan berbagai tarik

rakyat Indonesia dan mewariskan potensi sebagai salah menarik dalam s tra tegi dan kebijakan ekonomi sejak

satu negara gagal ( failed state) di Asia . pemerintahan Habibie, Gusdur, Mega dan SBY . Tampak

Sejumlah kemajuan dalam bidang ekonomi Indonesia jelas walaupun ada upaya- upaya untuk mengembalikan

terutama didukung oleh eksploitasi sumber daya alam kedaulatan ekonomi dan upaya untuk menghindari

(minyak bumi dan hutan) serta peningka tan pinjaman luar peranan yang sangat besar dari lembaga- Iembaga inter­

negeri . Sementara kemajuan ekonomi negara- negara Asia na tional untuk menentukan arah dan kebijakan ekonomi

Timur dan Tenggara lainnya terutama didukung oleh nasional, te tapi karena kevakuman ideologi, dominasi

indus trialisasi, ekspor, peningka tan produktifi tas dan daya pragmatisme serta kelemahan visi, pada akhirnya peranan

saing nasional . Sejumlah kemajuan ekonomi Indonesia di lembaga- Iembaga internasional seperti IMF dan Bank

masa Orde Baru juga diiku ti dengan kelemahan s truktural Dunia sangat dominan dalam menentukan arah dan

dalam bidang ekonomi, ke tergantungan terhadap u tang kebijakan ekonomi Indonesia . Dalam buku ini, Ishak

yang semakin besar, dispari tas pendapatan yang semakin memberikan penjelasan sangat detil ten tang penyusunan

tinggi dan sistem sosial politik yang semakin tidak "GBHN super dari bawah meja IMF" . Kondisi Indonesia

demokra tis . Ke tergantungan terhadap u tang tersebut sangat berbeda dengan pengalaman Negara-negara Asia

menghasilkan sua tu elit pengambil kebijakan ekonomi yang Timur yang berhasil mengejar ke tinggalannya dari negara-

sangat tidak percaya diri dan secara mental dan sangat tidak percaya diri dan secara mental dan

dam badai krisis moneter.

kasihan negara dan lembaga pemberi u tang . Sikap mental Perdana Menteri Chuan Leekpai dari Thailand yang dan intelektual ini sangat jauh berbeda dengan elit

semula mengiku ti resep IMF dan banyak dipuji oleh pengambil kebijakan ekonomi di negara- negara Asia

kreditor akhirnya jus tru 'digulingkan' oleh rakyat melalui lainnya seperti Goh Keng Swee dan Lee Kwan Yew

pemilu yang memilih PM Thaksin secara mutlak. Nasib ( Singapura ), Mahathir Muhammad dan Daim Zainudin

Chuan Leekpai sama dengan Megawa ti dipuji oleh IMF ( Malaysia ), Park Chung Hee ( Korea ), dan Deng Xiao Ping /

te tapi dikalahkan secara telak oleh rakyat. Dengan Jiang Zemin dan Zhu Rongji (Cina ) .

mandat kemenangan yang besar, Thaksin dengan cepat Eli t pengambil kebijakan ekonomi di negara- negara

mengubah kebijakan yang tadinya pro- IMF menjadi pro Asia Timur memiliki rasa percaya diri yang besar dan tidak

rakyat dan ternyata hasilnya sangat menggembirakan memiliki ke tergantungan mental dan intelektual kepada

baik dari segi pertumbuhan ekonomi, investasi maupun hutang . Mereka dengan sadar meningka tkan tabungan,

penciptaan lapangan kerj a . Sayangnya kemudian, warna investasi dan produktifi tas. Sehingga ke tergantungan

o tori ter Thaksin terlalu kua t sehingga memancing oposisi mereka kepada hutang luar negeri relatif kecil . Sementara

dari golongan menengah .

elit pengambil kebijakan di Indonesia di nina- bobokan oleh Indonesia jus tru sebaliknya, krisis ekonomi semakin sumber daya minyak dan hutan yang berlimpah dan hanya

meningka tkan ke tergantungan kepada pola berfikir IMF terlatih menjadi hamba pencari hutang .

terutama karena elit pengambil kebijakan ekonomi tidak Ke tika krisis ekonomi melanda Asia pada pertengah­

kreatif dan memiliki ke tergantungan mental dan intelektual an 1997, negara- negara Asia Timur dan Tenggara terse­

yang sangat kua t terhadap hutang dan pola berfikir IMF but jus tru memanfaa tkan krisis ekonomi sebagai momen­

yang konserva tif dan sangat monetaris . Sebagai akibat­ tum his toris untuk melakukan berbagai langkah perbaikan

nya, to tal hutang meningka t menjadi dua kalinya, dan s truktural. Mahathir misalnya, dengan sadar menolak

pengangguran sangat tinggi . Sementara propaganda resep IMF karena pasti akan menimbulkan gejolak ekonomi

bahwa investasi akan masuk jika Indonesia manut IMF, dan politik di Malaysia. Hasilnya sangat menggembirakan

cuman angin sorg a . Tim Ekonomi Megawa ti yang pro IMF dalam ben tuk s tabili tas ekonomi dan finansial Malaysia;

dan banyak dipuji kreditor jus tru menjadi salah satu faktor pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja juga

penyebab kekalahan telak Megawa ti di Pemilu legisla tif tinggi .

maupun Pemilu Presiden . Nasib Megawa ti nyaris sama Singapura, melanjutkan tradisi berfikir Goh Keng

dengan Perdana Menteri Chuan Leekpai di Thailand yang Swee (arsitek ekonomi Singapura) yang kritis terhadap

dipuji kreditor namun ditolak oleh rakyat karena fokusnya dampak nega tif dari kapitalisme predatori, mengambil

hanya pada s tabili tas finansial sementara banyak rakyat langkah- Iangkah penguatan lembaga keuangan dalam

makin miskin dan menganggur.

negeri dan perbaikan corporate govemance untuk mere- Peningkatan pengangguran tersebut terjadi karena negeri dan perbaikan corporate govemance untuk mere- Peningkatan pengangguran tersebut terjadi karena

keja tuhan Presiden Soekarno, kelompok Mafia Berkeley u tama hanyalah pada s tabilitas moneter seperti inflasi

mengabdi selama 32 tahun kepada regim o toriter dan nilai tukar, te tapi mengabaikan penciptaan lapangan

Soeharto dan kemudian berlanjut pada masa Megawa ti kerja dan penyelesaian berbagai masalah di sektor riil

dan SBY . Banyak dari anggota dan muridnya yang seperti investasi, indus tri, pertanian, dan sebagainya . Di

menduduki posisi- posisi kunci dalam bidang ekonomi dan sektor riil, fokus u tama hanyalah penjualan kekayaan

menjadi saluran s tra tegi dan kebijakan yang dirumuskan negara dan aset warisan dari pemerintah sebelumnya

oleh IMF, Bank Dunia dan USAID. Mafia Berkeley sekaligus secara serampangan dan merugikan negara .

berfungsi sebagai alat untuk memonitor agar kebijakan Kasus kekalahan telak Perdana Menteri Chuan Leek­

ekonomi Indonesia sejalan dan searah dengan kebijakan pai dan Megawa ti seharusnya dapat menjadi pelajaran

umum ekonomi yang digariskan oleh Washing ton. bagi pemerintahan saat ini . Krea tifitas dan kepemimpinan

Padahal rakyat ingin perubahan ke arah hidup yang yang pro- rakyat akan sangat menentukan keberhasilan

lebih baik. S ta tus quo kepemimpinan dan pemikiran dalam seorang pemimpin. Kebijakan yang pro mone taris akhirnya

mungkin menggembirakan akan mencelakakan pemimpin yang bersangkutan . Juga

bidang ekonomi

tersebut,

kelompok pro- kreditor dan sektor finansial, te tapi akhirnya perlu dicatat banyak negara di Asia Timur dan Tenggara

akan ditolak oleh rakyat seperti halnya Megawati. Pilihan secara sadar memilih untuk iku t payung keamanan

terhadap cara berfikir s ta tus quo yang konserva tif (security umbrella) Amerika dan kebijakan politik luar

tersebut juga akhirnya akan menutup pintu bagi Indonesia negeri sering manut Amerika, te tapi kebijakan ekonomi

untuk menjadi salah satu negara besar di Asia. Perdana mereka relatif sangat independen dan bahkan sering

Menteri Zhu Rongji, arsitek ekonomi Cina, pernah terjadi perbedaan kepentingan ekonomi dan bisnis dengan

mengatakan bahwa dirinya bukan penganut fundamentalis Amerika . Pilihan untuk memilih kebijakan ekonomi yang

pasar. Zhu Rongji akan memilih yang terbaik bagi Cina, independen

tersebut merupakan satu-sa tunya cara terlepas dari apakah i tu mekanisme pasar a tau bukan, mengejar ke tertinggalan mereka dari negara bara t.

adminis tra tif a tau regula tif.

Jika Pemerintah masih meneruskan pendeka tan lama Mafia Berkeley telah gagal membawa Indonesia men­ dalam kebijakan ekonomi yang sekadar hanya fokus pada

jadi negara yang sejahtera dan besar di Asia walaupun s tabili tas parsial dan sangat monetaris, maka sebe tulnya

didukung regim o toriter selama nyaris 40 tahun. Selain tidak akan terjadi perubahan yang berarti dalam ekonomi

ke tinggalan dari segi pendapatan perkapita, Indonesia Indonesia . Perubahan- perubahan telah terjadi dalam

juga merupakan salah satu negara yang memiliki dis tribusi kepemimpinan poli tik dan militer, te tapi tidak terjadi

pendapatan paling timpang, s tok u tang paling besar, perubahan dalam kepemimpinan dan pemikiran dalam

serta memiliki landasan s truktural dan indus tri yang bidang ekonomi, yang masih didominasi oleh Mafia

sangat rapuh . Padahal negara- negara seperti Taiwan,

Malaysia, Korea Selatan, Cina dan Thailand tidak memiliki Subordinasi kepentingan rakya t d a n nasional kepada sumber daya alam yang besar seperti Indonesia. Di bawah

kepentingan global mengakiba tkan Indonesia tidak memiliki

kemandirian dalam perumusan Undang- Undang, s tra tegi besar dan habisnya kekayaan alam dan hutan yang rusak,

pengaruh dan kekuasaan Mafia Berkeley I u tang yang

dan kebijakan ekonomi . Indonesia juga tidak memiliki ternyata hanya menghasilkan pendapatan per kapita

fleksibilitas untuk merumuskan s tra tegi ekonomi karena seki tar US$ 1 . 100 . dan pemenuhan kebutuhan dasar

terpaku pada model generik Washing ton Konsensus . sangat minimum serta ke tergantungan mental maupun

Padahal model tersebut dirancang terutama untuk mem­ finansial terhadap u tang luar negeri .

ekonomi global sehingga Menjadi pertanyaan, mengapa Mafia Berkeley gagal

perjuangkan

kepentingan

negara- negara yang mengiku tinya jus tru akan gagal membawa Indonesia menjadi negara yang sejah tera dan

meningka tkan kesejahteraan rakya tnya . Hasil tipikal dari besar di Asia walaupun berkuasa selama nyaris 40 tahun?

model Washing ton Konsensus adalah siklus terus-menerus Karena s tra tegi dan kebijakan ekonomi Indonesia yang

dari "krisis ekonomi dan akumulasi u tang", seperti yang dirancang oleh Mafia Bekeley akan selalu menempa tkan

terjadi di banyak negara La tin Amerika, Afrika dan Indonesia sebagai subordinasi ( sekadar kepanjangan

Indonesia. Krisis ekonomi biasanya diselesaikan hanya tangan) dari kepentingan global . Padahal tidak ada

dengan menambah beban u tang yang kemudian akan negara menengah yang berhasil meningka tkan kesejah­

kembali menjadi sumber krisis baru . Namun, dari segi teraannya dengan mengiku ti model Washing ton Konsen­

kepentingan ekonomi global, krisis ekonomi merupakan sus . Kemerosotan selama tiga dekade di Amerika La tin

peluang untuk memaksa negara yang bersangkutan ( 1970-2000) adalah contoh monumental dari kegagalan

melakukan liberalisasi eks trim dan priva tisasi ugal- ugalan. tersebut. Jus tru negara- negara yang melakukan penyim­

Liberalisasi eks trim ala Washington Konsensus sangat pangan dari model Washing ton Konsensus seperti Jepang,

berbeda dengan ke terbukaan bertahap dan penuh per­ Ta i w an, Korea Selatan, Malaysia, Cina, dan lain- lain.

siapan untuk memperkua t kekua tan ekonomi domestik berhasil meningka tkan kesejahteran dan memperbesar

seperti Malaysia, Cina, Jepang dan lain- lain. Ke tergan­ kekua tan ekonominya .

tungan u tang dan intelektual terhadap kreditor juga tersebut mengiku ti model pembangunan Asia Timur yang

Negara- negara

yang berhasil

global ikut intervensi memberikan peranan yang seimbang antara negara dan

memungkinkan

kepentingan

merumuskan Undang- undang dan Pera turan Pemerintah swasta, serta ke tergantungan u tang yang minimal . Dua

seperti Undang- undang ten tang priva tisasi air, BUMN, negara Asia, Indonesia dan Filipina yang patuh pada

migas dan sebagainya .

Washing ton Konsensus, mengalami kemerosotan ekonomi Jelas sekali dari uraian tersebut di a tas, selama tidak terus- menerus, ke tergantungan u tang yang permanen,

ada perubahan dalam arah dan kepemimpinan ekonomi, ke timpangan pendapatan sangat mencolok, dan menonjol

Indonesia tidak akan pernah mampu mengangka t kesejah­ hanya sebagai eksportir Tenaga Kerja Wllnita (TKW ) .

teraan mayori tas rakya t dan menjadi salah satu negara teraan mayori tas rakya t dan menjadi salah satu negara

Pengantar

ini, ternyata tidak membawa perubahan yang berarti bagi mayoritas bangsa kita . Pola hubungan ekonomi kolonial

Penulis

yang ditentang habis- habisan oleh para pendiri Republik Indonesia, ternyata menampakkan w ujud barunya dalam

bentuk neokolonialisme ekonomi yang difasilitasi oleh Mafia Berkeley selama nyaris 40 tahun. Saudara Ishak, berdasarkan cata tan jurnalistiknya yang sangat panjang selama 1997- 2007, semakin meyakini bahwa tanpa jalan

Buku yang ada di tangan Anda mulanya akan diberijudul, baru, Indonesia akan semakin ketinggalan dari negara­

Jalan Baru Membangun Indonesia. Namun, setelah negara Asia Timur lainnya .

melihat perkembangan dan berbagai peristiwa tujuh bulan terakhir, serta masukan berbagai kalangan, maka judulnya diubah

menjadi,

Catatan

Hitam lima Presiden

Indonesia: Sebuah Investigasi 1997- 2007, Mafia Ekonomi, dan Jalan Baru Membangun Indonesia.

Sebagaimana dipaparkan dalam buku ini, Reformasi, yang datang seiring badai krisis, memang berhasil memak­ sa sang diktator 32 tahun Soeharto lengser keprabon, tapi tak semua masalah langsung bisa dibereskan. Seba­ gian besar masalah- masalah yang bersifa t fundamental

justru tak tersentuh reformasi . Salah sa tu sebabnya ada­ lah hilangnya kesempa tan mereformasi sistem ekonomi dengan kreativi tas sendiri . Karena terlalu menggebu ingin mengganti rezim refresif, kurang akura tnya diagnosis kaum reformis dan belum terstrukturnya konsep- konsep perbaikan, maka pemerintah Indonesia waktu i tu lebih dulu membeli resep dari mentornya yang lama IMF. Ini memang aneh, tapi i tulah yang terjadi di belakang panggung reformasi hanya beberapa bulan sebelum sang

j endral besar menya takan diri berhenti .

Dalam kehidupan sehari- hari biasanya orang tidak menegangkan selama berlangsungnya reformasi y ang mau datang ke dokter yang sama dua kali, bila pada kali

mengalir bersama krisis ekonomi . Upaya- upaya meng­ pertama si dokter telah memberi oba t y ang salah. Apalagi

a tasinya dari sa tu kabinet ke kabinet yang lain, baik y ang sampai mengakibatkan berbagai komplikasi berbahaya .

membawa hasil positif maupun yang blunder dan hanya Pemilik mobil juga tidak datang ke bengkel yang sama dua

membuang- buang waktu . Kadang saya sengaja membiar­ kali, bila pada kali pertama bengkel i tu telah menyebabkan

kan para pelaku, baik di dunia bisnis maupun poli tik, kerusakan mobil menjadi lebih parah. Sebaliknya peme­

berbicara sendiri menanggapi situasi, agar pembaca dapat rin tah Soeharto yang panik kembali ke pelukan sang

menangkap setiap peristiwa dalam nuansa dan ruang mentor, seperti dipaparkan buku ini, justru setelah ter­

waktu saa t kejadian i tu sedang berlangsung . bukti resep- resep yang diberikan gagal . Indonesia tak jadi

Buku ini adalah kado kemerdekaan saya bua t repub­ tinggal landas setelah 30 tahun menjalankan resep- resep

lik, SBY- JK dan kabinetnya, para pakar, pengamat eko­

i tu . Lalu pemerintah setelah Soeharto pun dipaksa nomi, para wakil rakya t, dan tokoh- tokoh LSM, serta menjalankan resep- resep sang mentor dengan umpan

media massa dan generasi baru Indonesia . Setidaknya dana yang dimilikinya . Akiba tnya setiap upaya perbaikan

agar krisis serupa tidak terulang lagi di masa depan. Buku dengan mengerahkan kemampuan kreatif menjadi marginal

ini jelas tidak sempurna . Masih banyak kekurangan di dan mandeg .

sana-sini. Tentu masih banyak pula masalah yang tidak Buku ini merupakan hasil penelusuran jurnalistik sela­

dibahas. Padahal bagi banyak kalangan mung kin i tu ma 10 tahun, sekaligus analisis kritis yang komprehensif

merupakan hal penting yang mesti ada . Hal- hal seperti i tu mengenai setiap peristiwa yang berlangsung selama itu.

memang tak bisa dihindari . Apalagi bila diinga t negeri ini Saya sengaja tidak memberinya sa tu bab khusus sebagai

belum lagi memasuki masa senjanya . Masih banyak pendahuluan . Sebab bila ada pendahuluan, maka tuntu tan

peristiwa yang sedang dan akan berlangsung di negeri berikutnya adalah bab khusus penutup di akhir yang

dengan 17 ribu pulau lebih ini. Namun, sa tu hal y ang isinya kesimpulan. Penyusunan buku seperti i tu memang

sudah pasti adalah buku ini harus dimulai dari sa tu titik cocok untuk tulisan- tulisan a tau disertasi ilmiah di

dan berhenti di titik lain. Kalau tidak buku ini tak bakal kampus- kampus. Namun, untuk buku susunan sepertl I tU

bisa terbit.

menjadi tidak pas dan tampak kuno. Sebab kesimpulan Buku ini tidak di tujukan untuk menyenangkan semua yang diambil sangat menggurui pembaca dan merusak

orang seperti cerita pengantar tidur, tetapi untuk mem­ kenikmatan membaca . Penulis seperti i tu seakan takut

beri pencerahan kepada anak bangsa dengan cara pembaca akan mempunyai kesimpulan lain.

memberi gambaran apa adanya ten tang tanah air ter­ Buku ini memang saya canangkan menjadi buku yang

cinta . Setidaknya agar muncul ide- ide kreatif untuk paling komprehensif memotret Indonesia selama sepuluh

menyelesaikanya . Saya telah berusaha melihat segala tahun terakhir. Di dalamnya ada sejarah heroik dan

sesua tunya dari segala sisi. Namun tentu saja masih ada sesua tunya dari segala sisi. Namun tentu saja masih ada

Anda yang tidak puas, tentu boleh menulis sa tu buku lagi untuk melengkapinya a tau untuk membantah buku ini.

,CATATAN1

Buku ini telah terwujud a tas bantuan berbagai pihak, tapi tidak akan saya sebutkan sa tu- persa tu . Bagi mereka

ini saya ucapkan beribu terima kasih . Terima kasih juga bua t Risa, yang telah membuka jalan sampai ke penerbit. Tentu juga bua t Defrizal yang telah menyubangkan bebe­

liMA

rapa foto dan Dedes, yang telah meluangkan waktunya, di tengah kehamilanya y ang semakin bera t, untuk mem­

INDONESIA

baca naskah, memberi kritik dan saran, sehingga buku ini tampil lebih elegan . Buku ini telah kukerjakan di luar jam

kerjaku yang normal. Dia mengambil sebagian besar dari malamku yang mestinya kupersembahkan bua t istri dan

Sebu.ah lnvestigas1 1997-2007,

kedua anakku . Untuk i tu bua t Sylvia, Rani dan Mahdi aku Maf� Ekonom�, dan Jalan Earu mohon maaf yang sebesar- besarnya ! Juga terima kasih

Merr.bangun Lndoneeia

a tas dukungan kalian! Dirgahayu Republik Indonesia ! Jakarta, 17 Agustus 2007

Ishak Rafick

ISHAK RAFICK

eUFUK .. ....

Pembangunan Indonesia

Telah berlalu beberapa periode yang bera t setelah krisis moneter (krismon) pertengahan Juli 1997, di mana para pemimpin bangsa ini tak sempat memetakan keadaan . Akiba tnya kondisi perekonomian yang force majeure a tau darura t, telah dia tasi dengan cara - cara normal. Tak heran bila seiring redupnya tuntu tan- tuntu tan reformasi, program- program perbaikan menjadi marjinal . Di pentas

dunia Indonesia ibara t orang, yang habis mengalami kecelakaan lalulintas dan patah tulang kaki, dipaksa ikut lomba lari mara ton oleh 'mentor'nya :

Interna tional Monetery Fund (IMF ).

Orang neka t i tu mungkin saja sampai ke garis finis, tapi dalam keadaan payah a tau bahkan digotong.

1 . Yang Tersemat Dipundak SBY-JK Kini setelah kekua tan reformasi membeku dalam am­ nesia politik ekonomi rakyat, tugas memperbaiki nasib bangsa ini sepenuhnya ada di pundak presiden dan wakil presiden pilihan rakya t Susilo Bambang Yudoyono dan

Jusuf Kalla (SBY- JK) . Tentu keduanya diharapkan ber­ tindak jujur dan cerdas . Jujur artinya berani melihat kondisi rakyatnya dengan matakepala sendiri . Sedang Jusuf Kalla (SBY- JK) . Tentu keduanya diharapkan ber­ tindak jujur dan cerdas . Jujur artinya berani melihat kondisi rakyatnya dengan matakepala sendiri . Sedang

Bank Dunia dan WTO, serta penganut neo liberalisme Menyerahkan masa depan bangsa kepada trinitas IMF,

ekonomi tentu punya solusi genial: jual saja produk­ World Bank (Bank Dunia) dan World Trade Organiza tion

produk i tu kepada asing, agar cadangan devisa kita makin (WTO) bukan saja tidak bijak, tapi sekaligus juga ber­

tambun .

bahaya . Di beberapa sektor gejala ini sudah lama berjalan. Di Tak dapat dipungkiri masa depan negara dan bangsa

sektor properti kini sedang digarap rancangan undang­ ini sekarang berada di titik nadir. Tanpa perjuangan

undang yang memberi peluang kepada asing untuk Kabinet Indonesia Bersa tu SBY-JK, dapat dipastikan nasib

memiliki rumah dan aset properti lain sampai 60 tahun. rakya t akan semakin memburuk. Gejalanya sudah mulai

Bila berhasil, maka kewajiban pemerintah menaikkan pen­ terlihat lew a t merebaknya pengangguran, busung lapar,

dapatan rakyatnya tentu akan sangat berkurang . Sebab kurang gizi, meningka tnya angka putus sekolah dan

rumah- rumah mewah, ruko (rumah toko), rukan (rumah berbagai penyaki t ringan yang merenggut nyawa, cuma

kantor) dan gerai- gerai di pusat- pusat belanja, meski tak karena si sakit tak punya biaya untuk berobat. Bila

terjangkau bangsa sendiri, akan mendapatkan konsumen­ negara- negara maju memberikan asuransl kesehatan

nya dari berbagai negara lain. Artinya bila dulu harga kepada segenap rakyatnya dan dunia pendidikannya

produk- produk i tu amat ditentukan oleh banyak sedikitnya dibikin gra tis, bahkan diguyur beasiswa sebagai investasi

permintaan . Sedang permintaan terhadap produk- produk masa depan, tentu rakya t Indonesia juga berhak men­

tersebut amat ditentukan oleh kebutuhan dan daya beli dapat perlakuan serupa dari pemerintahnya .

masyaraka t. Dengan ka ta lain secara ekonomi bila daya Sebaliknya bila rakya t negeri ini kembali mengguna­

beli masyaraka t sedang anjlok, meski produk i tu amat kan kayu bakar untuk memasak, karena tak punya cukup

dibutuhkan masyarakat, harga produk tersebut mesti uang untuk membeli minyak tanah, briket ba tubara a tau

turun karena permintaan terhadapnya sangat rendah . gas yang terkandung di dalam buminya sendiri . Bila rakya t

Sebaliknya bila permintaan terhadap produk tertentu kembali menggunakan obor dan lilin untuk penerangan,

amat tinggi, maka harga o tomatis akan naik. karena tak punya cukup uang untuk membayar listrik. Bila

Tarik menarik antara permintaan dan penawaran penduduk

yang mempengaruhi harga ini dapat dipastikan tidak akan memasak, mandi dan mencuci, karena tak punya cukup

terjadi lagi, setidaknya di sektor properti, bila RUU uang untuk membayar tarif perusahaan air minum (PAM ) .

tersebut diundangkan. Artinya equiliberium tidak akan Bila generasi baru negeri ini harus tinggal d i tempat­

tercapai. Indonesia mung kin menjadi negara pertama di tempat kos yang sempit a tau terus 'ngendon' di rumah

dunia, tempat hukum permintaan dan penawaran tak orang tuanya yang sudah penuh sesak, karena tak punya

berlaku bagi mayori tas warganya . Sebab meski bangsa cukup uang untuk mengkredit rumah yang terus dibangun

sendiri tak mampu membelinya, produk- produk primer i tu sendiri tak mampu membelinya, produk- produk primer i tu

jutaan warganya yang secara resmi digolongkan sebagai baru di Indonesia akan berganti kuli t dan perumahan­

melara t pada tingka t yang berbahaya (h . 233- 234) . perumahan mewah akan dihuni segelintir orang- orang

Bila tak cepat- cepat menyadari arah perkembangan kava Indonesia, ditambah orang- orang Amerika, Australia,

ini, bukan tidak mung kin Indonesia akan menjelma menjadi Jerman, Belanda, Cina, Taiwan, Korea, Singapura, dan

seperti i tu, meski misalnya devisa negara makin tambun sebagainya . Orang Indonesia berpenghasilan menengah

dan ekonomi tumbuh 6% ke a tas tiap tahun. Apakah menempati rumah- rumah sederhana . Yang penghasilannya

solusi seperti i tu yang diinginkan SBY - JK dan kabine tnya pas-pasan mungkin tinggal di rumah- rumah sangat seder­

bersama para wakil rakya t yang ikut menyusun anggaran hana, tempat kos sempi t dengan penerangan seadanya .

pendapatan dan belanja negara ( APBN)? Dapatkah solusi Sisanya, yang paling banyak, tinggal di desa- desa a tau

seperti i tu mengangka t harka t dan martabat bangsa bergelimang dalam kekumuhan kota .

sendiri? Apakah mayoritas rakya t Indonesia dalam 10-15 Gambaran suram i tu tidak mengada- ada . Banyak

tahun ke depan didisain cuma menjadi bangsa kuli dan negara dunia ketiga telah berubah seperti itu. Ekuador,

penyedia tenaga murah bua t industri, perkebunan, mal, misalnya, yang seperti Indonesia mendapat bantuan IMF

supermarket, hypermarket, cady lapangan golf, sa tpam, dan Bank Dunia selama tiga puluh tahun lebih, telah

tukang ojek, dan lain- lain dengan peng- hasilan asal bisa menjadi semakin buruk. Dalam bukunya The Confessions

makan? Meliha t kurangnya perha tian pemerintah terhadap of an Economic Hit Man' ( Confessions, edisi Indonesianya

pendidikan rakya tnya, yang bisa diliha t dari minimnya terbit 2005 ), John Perkins menulis : Kami meminjami

anggaran pendidikan, nampaknya tanpa disadari arahnya negara i tu ( Ekuador, pen . ) miliaran dolar agar negara i tu

cenderung seperti i tu . Pertanyaan- pertanyaan dasar dapat mempekerjakan perusahaan rekayasa dan kons­

semacam i tu harus bisa dijawab oleh penyelenggara truksi kami untuk membangun proyek yang akan mem­

negara saa t ini, bila memang peduli pada nasib dan masa bantu keluarga- keluarga yang paling kayanya . Sebagai

depan rakya t. Sebab disadari a tau tidak, bila tak ha ti- ha ti hasilnya, ka ta dia, selama tiga dekade i tu, tingka t

a tau membiarkan semuanya berjalan seperti selama ini, kemiskinan resmi meningka t dari 50% menjadi 70% .

penganut neo liberalisme ekonomi bisa membelokkan Kekurangan pekerjaan a tau pengangguran meningka t dari

demokrasi menjadi korporatokrasi, sa tu istilah yang 15% menjadi 70% . U tang negara meningka t dari USS 240

dipopulerkan Perkins lewat Confessions . juta menjadi US$ 16 miliar, dan bagian sumber daya

Dalam korporatokrasi kedaula tan tidak lagi berada di nasional yang dialokasikan untuk segmen penduduk yang

tangan rakyat, tapi di tangan perusahaan- perusahaan paling miskin menciut dari 20% menjadi 6% . Sekarang

besar yang menguasai pasar. Suara rakya t hanya Ekuador mesti mempersembahkan hampir 50% dari ang­

diperlukan menjelang dan selama pemilihan umum . Setelah garan

u tang

i tu baik wakil rakya t di Dewan Perwakilan Rakya t ( DPR ) ,

Dewan Perwakilan Daerah (DPD ), Maj elis Permusyawa­ maka dasar- dasarnya harus sudah dibangun saa t ini. ra tan Rakyat (MPR) dan di birokrasi pemerintahan harus

Tanpa kerja nya ta sekarang, cita-cita akan tetap mem­ mendengar dan mengakomodasi kepentingan perusahaan.

beku di dalam hati sendiri dan menjadi bahan cacian Untuk i tu perusahaan siap membiayai sidang- sidang

rakyat kecil di warung- warung .

dewan di mana pun, termasuk di hotel-hotel mewah . Jadi Bila ingin memperbaiki nasib petani tentu imp or beras bukan suara rakyat lagi yang mesti didengar, tapi pasar.

bukanlah solusi y ang bagus . Apalagi bila dilakukan pada Siapakah pasar? Dalam pengertian mutakhir pasar adalah

saa t panen raya, walaupun tujuannya untuk menekan sekumpulan produsen, trader, broker, spekulan, para

harga beras yang dibutuhkan rakyat banyak. Pemerintah bankir, pelaku pasar modal, perusahaan perkebunan,

tidak perlu membua t para petani miskin dulu, baru pertambangan, pengembang properti, konsultan, ekspor­

memberi santunan . Ada cara - cara yang lebih terhormat. tir, importir dan orang- orang yang memiliki daya beli, tak

Bila ingin menekan harga beras misalnya, pemeri- n tah peduli dari mana pun mereka berasal . Selebihn y a? Bagi

lewat Bulog a tau Departemen Pertanian cukup membeli penganut neo liberalisme selebihnya mung kin hanya para

beras dari petani dengan harga pasar. Lalu juallah dengan pengganggu yang tak penting .

harga yang ditetapkan. Dengan demikian, subsidi i tu bisa SBY jelas bukan penganut neo liberalisme. Oleh

dinikmati rakyat sendiri, bukan petani dari Thailand a tau karena i tu, dapat dipastikan, dia tak akan membiarkan

Vietnam. Cara yang lebih genial tentu saja dengan Indonesia berkembang ke arah masa depan yang nista

melakukan pembinaan kepada petani tentang cara - cara seperti i tu . Menurut Menteri Komunikasi dan Informasi Dr.

baru dalam mengolah tanah untuk meningka tkan produksi. Sofyan Djalil (kini Menneg BUMI\J), SBY adalah presiden

Bila Fadel Muhammad berhasil meningka tkan produksi yang sangat peduli pada nasib dan masa depan

pertanian Gorontalo lewat berbagai terobosan dan peng­ bangsanya . Namun, peduli saja tak cukup . Sebagai

gunaan penemuan- penemuan baru dalam bidang per­ presiden dan wapres, y ang dipilih lang sung oleh rakyatnya

tanian, tentu hal serupa bisa dilakukan di provinsi lain. di tengah ketidakpastian ekonomi yang menyesakkan

Membiarkan harga beras meroket terus di pasar dada, pasangan SBY- JK diharapkan berani membua t

untuk mendapatkan legitimasi imp or beras, seperti yang 'grand design' masa depan bangsa . Akan seperti apa

berlagsung belakangan ini terkesan sangat kasar dan Indonesia dalam 50-100 tahun ke depan? Bila yang mau

menyaki tkan . Demikian pula bila pemerintah ingin memberi dicapai sudah j elas, maka langkah pertama untuk 3 -

5 santunan kepada rakyat kecil dalam urusan kesehatan tahun ke depan dalam bidang pendidikan, ekonomi dan

dan pendidikan. Pemerintah tidak perlu membua t mereka politik sudah dapat ditentukan dari sekarang . Apa saja

j a tuh miskin lebih dulu, misalnya dengan menaikkan harga skala priori tas yang mesti dikerjakan dalam jangka pendek

bahan bakar di dalam negeri setara harga di Negara­ untuk mewujudkan masa depan seperti itu. Bila ingin

negara maj u . Lalu mengalokasikan dana untuk biaya membangun ekonomi berbasis pertanian, a tau kelautan,

operasional sekolah (BOS) lebih besar ke sekolah- sekolah operasional sekolah (BOS) lebih besar ke sekolah- sekolah

belum selesai i tu secara resmi seperti menyematkan penting lagi. Jadi i tu hanya menambah jumlah anak- anak

tugas- tugas perbaikan nasib dan peningkatan martabat putus sekolah. Pendeknya rakya t mengharap pemerintah

bangsa di pundak mereka . Tugas- tugas tersebut bukanlah melakukan

tugas baru, sebab SBY - JK dalam kampanyenya menjelang kebuntuan nasib buruk mereka . Rakya t mengharap per­

pemilihan presiden (pilpres ) memang menjanjikan perubah­ ubahan nya ta dari kemis- kinan menjadi kemakmuran. Atau

an. SBY- JK tentu menyadari bahwa i tu tugas bera t. Jadi dari kemelaratan menjadi kebahagiaan, dan dari ketakutan

tidak ada alasan untuk mengingkarinya . Sedang meng­ akan masa depan suram menjadi ketenangan menyong­

ulur- ulur pelaksanaannya bisa menimbulkan kepu tusasaan song masa depan cerah.

dan depresi yang aku t di masyaraka t. Ini pada gilirannya

bisa berubah menjadi becana sosial dahsya t dan mahal. dari rasa takut, bebas dari rasa lapar, bebas dari kebo­

Dulu keinginan untuk memiliki kehidupan y a ng bebas

Apalagi bila diinga t negeri ini mengidap penyakit kronis dohan, bebas dari terik matahari dan hujan, serta bermar­

yang tak sembuh- sembuh, yai tu borok besar di kaki kiri taba t di antara bangsa-bangsa di dunia, telah mendorong

dan kanannya . Di kaki kanan adalah u tang luar negeri . para pendiri dan pejuang bangsa ini mengusir penjajah

Sedang d i kaki kiri u tang domestik. Keduanya sama- sama dari buminya . Keinginan serupa, dalam bentuk- nya yang

membera tkan. Menjelang kej a tuhan rezim orde baru lebih modern, telah mendorong rakyat, mahasiswa dan

Soeharto, tepa tn y a pada Mare t 1998 - menurut cata tan kaum reformis di seluruh tanah air di bawah pimpinan

Bank Indonesia (BI), u tang luar negeri Indonesia sekitar Amien Rais memaksa orde baru lengser ke prabron, 21 Mei

USS 137,424 miliar, jauh di a tas ambang batas yang USS 1998 . Gerakan reformasi 1998 tentu saja tidak muncul

100 milliar. Dari u tang sebesar gunung i tu USS 63,732 begitu saj a . Dia merupakan rentetan perjuangan panjang

miliar adalah u tang pemerintah. Jadi lebih separuhnya sejak proklamasi kemerdekaan,

a tau USS 73,962 miliar merupakan u tang swasta besar Muhammad Natsir yang ingin memakmurkan pribumi

Program Bentengnya

alias konglomera t, dan USS 10,5 miliar di antaranya dekade 50-an (program ini telah diadopsi pemerintah

berjangka pendek. Sebagian besar u tang ini berasal dari Malaysia dan berjalan mulus) dan Gerakan Malari ( 1974)

bank komersial yang mengenakan persyara tan bera t: pimpinan Harriman Siregar yang melegenda itu. Lalu masih

berjangka pendek dan berbunga tinggi. I tu belum ada lagi penolakan terhadap NKK/BKK ( 1978), Pemuda

termasuk u tang Grup Sinar Mas milik konglomera t gaek Islam Menggugat ( 1979), Peristiwa Priok ( 1984) dan

Ekatjipta Widjaja ( Oei Ek Tjhong) sekitar USS 14 miliar penolakan terhadap judi legal SDSB ( 1992 ) pimpinan Nuku

yang baru terungkap akhir 1999 .

Sulaeman. Semua tuntu tan i tu kini mesti diwujudkan SBY­ JK yang telah memenangi hati rakya t lew a t iklan dan

2. Di antara Korupsi, Kebodohan dan Ketakutan kampanye pemilu yang apik, akhir 2004.

Akumulasi u tang luar negeri sebesar i tu telah terjadi Akumulasi u tang luar negeri sebesar i tu telah terjadi

dan bersusah payah membenahi puluhan bank sakit, perbankan keloj o tan. Penyebabnya adalah berbagai salah

pemerintah bukannya menuai hasil dan pujian, tapi malah urus dan pelanggaran batas maksimum pemberian kredit

mendapat tambahan u tang ajaib Rp 600 triliun . Heba tnya (BMPK ) yang mengalir ke grup sendiri dan afiliasinya . Atau

lagi obligasi rekap segede gunung i tu berbunga pula sekalian dialirkan ke perusahaan fiktif. Ketika kebobrokan

sekitar 12,5% . Jadi pembelinya mendapatkan bank sehat,

i tu terbongkar oleh badai krismon, orang pun panik dan plus obligasi besar berbunga tinggi. Harganya? Tak perlu menarik dananya dari bank. Guna membantu bank meng­

khawa tir, Badan Penyeha tan Perbankan Nasional (BPPN),

a tasi rush akibat digilir nasabahnya i tu, Bank Indonesia entah belajar berhitung dari siapa, berani menawarkannya (BI) menggelontorkan bantuan likuidi tas (BLBI) sampai Rp

dengan harga super miring . Saat i tu BPPN memang lagi 144 triliun, hampir tanpa reserve. Atas desakan IMF

mengejar setoran demi menutup bolong-bolong anggaran pemerintah lalu mengeluarkan obligasi sebesar Rp 430

pendapatan dan belanja negara (APBN ) . Tidak percaya? triliun untuk menyehatkan perbankan . Obligasi i tu dikenal

Marilah kita ambil contoh BeA.

sebagai obligasi rekapitalisasi perbankan ( obligasi rekap), Seperti diketahui obligasi pemerintah yang meleka t yang bersama bunganya menjadi Rp 600 triliun lebih .

d i BeA sebesar Rp 5 8 triliun . Setiap tahun, ka ta Kwik, Menurut Kwik Kian Gie, Menko Perekonomian pada

pemerintah menyusui BeA Rp 7 triliun a tau Rp 500 miliar Kabinet Persa tuan Abdurrahman Wahid, Megawa ti dan

lebih/bulan sebagai pembayaran bunga obligasi . Setelah Ketua Bappenas pada Kabinet Gotong Royong Mega­

dinya takan sehat dan keluar dari bangsal 'rumah sakit' Hamzah, mulanya obligasi i tu cuma untuk digunakan

BPPN, 5 1% saham BeA kemudian ja tuh ke tangan konsor­ sebagai instrumen saj a . Bila banknya sudah sehat,

sium Farallon ( AS) dan Djarum dengan harga bantingan Rp obligasi tersebut bisa di tarik kembali . Namun, ketika sudah

5,3 triliun . Artinya dengan dana Rp 10 triliun saja, sehat dan bebas dari kredit macet, a tas desakan IMF

konsorsium Farallon sudah bisa mendapatkan bank swasta pula, bank- bank rekap i tu mesti dijual bersama obligasi­

terbesar di Indonesia (memiliki 15 juta nasabah, 700 nya . Lalu demi memelihara kepercayaan internasional,

cabang dan 1 . 800 ATM di seluruh tanah air), ditambah bank- bank i tu ja tuh ke tangan asing a tau konsorsium .

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Aplikasi forecasting untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudkan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur

9 92 261