Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Penduduk Dikota Medan

102 4. Pendidikan KB Melalui jalur pendidikan sekolah dan pelatihan, baik petugas KB, Bidan, dokter berupa pelatihan konseling dan keterampilan Pendidikan kependudukan belum memasyarakat dan tidak mendapat perhatian pemerintah. Akibatnya, sampai sekarang bentuk pelaksanaan pendidikan kependudukan belum jelas sehingga Implementasi pendidikan kependudukan dan KB diusulkan masuk kurikulum pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler mulai tahun ajaran baru mendatang. Harapannya, akan bisa mengubah pola pikir generasi muda. Meski masuk kurikulum, pendidikan kependudukan tidak menjadi mata pelajaran tersendiri, Isu kependudukan bukan hanya milik BKKBN tetapi seluruh masyarakat.

B. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Penduduk Dikota Medan

Pertumbuhan penduduk adalah salah satu faktor yang mempengaruhi dalam perkembangan sosial ekonomi disuatu negara di dunia. Karena jika penduduk disuatu negara bertambah maka akan mempengaruhi ketersediaan lapangan pekerjaan, pangan, dan papan. Dengan demikian akan terjadi kesenjangan ekonomi antara warga negara satu dengan yang lainnya yang tidak dapat dihindari lagi. 49 Dalam kependudukan mempunyai beberapa faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu : 49 http:catatansamuelmosesmni.blogspot.com201112Faktor-Faktor- pertumbuhan-penduduk.htmi Diakses Pada Tanggal 6 Mei 2013 Universitas Sumatera Utara 103 a. Kelahiran fertilitas Kelahiran bersifat menambah jumlah peningkatan penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran anti fertilitas dan yang mendukung kelahiran pro fertilitas bila dilihat dari faktor yang menghambat kelahiran yaitu:  Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.  Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.  Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki dan anak adalah kebanggan orang tua  Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi. 50 Dan Bila dilihat dari faktor pendukung tingkat kelahiran atau pro fertilitas adalah :  Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.  Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.  Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.  Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.  Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan. 50 Peter Mc Donal, Pengatar Kependudukan Jokjakarta :Ugm 1990Hal 67 Universitas Sumatera Utara 104 b. Kematian Mortalistas Kematian dalam demografi kependudukan bersifat mengurangi jumlah penduduk. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian pro mortalitas dan faktor penghambat kematian anti mortalitas. Adapun faktor pendukung kematian adalah :  Sarana kesehatan yang kurang memadai dan rendahnya kesadaran masyarakat  Terjadinya berbagai bencana alam dan Peperangan  Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan kegiatan industri  Tindakan bunuh diri dan pembunuhan Dan bila dilihat dari factor penghambat tingkat kematian atau anti mortalitas adalah :  Lingkungan hidup sehat  Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap  Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain  Tingkat kesehatan masyarakat tinggi  Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk Universitas Sumatera Utara 105 c. Migrasi Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain, selain migrasi urbanisasi Perpindahan dari desa ke kota juga mempunyai pengaruh dalam pertumbuhan penduduk ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya migrasi 51  Persedian sumber daya alam dan sumber tenaga kerja  Pengaruh lingkungan sosial budaya  Keadaan dalam potensi ekonomi  Terbatasnya prasarana kerja dan fasilitas pendidikan Garis-garis Besar Haluan Negara menyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional. Namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah untuk dicapai, Program kependudukan di kota Medan seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi: pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup. Komponen kependudukan umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya 51 Nani Rusmini, Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Medan : Jabal Rahmad 1999Hal 127 Universitas Sumatera Utara 106 tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik, akan mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. Tabel : 6. Jumlah Laju Pertumbuhan Dan Kepadatan Penduduk Dikota Medan Tahun 2006-2012 T a h u n Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Luas Wilayah KM² Kepadatan Penduduk JiwaKM² 2006 2.067.052 1,17 265,10 7.267 2007 2.263.086 1,94 265,10 7.408 2008 2.893.060 1,51 265,10 7.520 2009 3.006.014 0,63 265,10 7.567 2010 3.376.018 1,50 265,10 7.681 2011 3.967.288 1,53 265,10 7.798 2012 4.583.156 0,77 265,10 7.858 Sumber BPS Kota Medan 52 Faktor lain yang juga secara berarti mempengaruhi peningkatan laju pertumbuhan penduduk adalah meningkatnya arus urbanisasi dan commuters serta kaum pencari kerja ke Kota Medan. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, faktor utama yang menyebabkan perpindahan ke Kota Medan adalah adanya pandangan bahwa : 52 Op.Cit. BPS Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 107  Bekerja di kota mempunyai anggapan lebih bergengsi  Daerah Kota lebih gampang mencari pekerjaan daripada di desa  Tidak ada lagi yang dapat dikerjakan di daerah asalnya Upaya mencari nafkah yang lebih baik. Besarnya dorongan untuk menjadi penglaju tentunya berpengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan pelayanan umum yang harus disediakan secara keseluruhan. 53 Peningkatan derajat pendidikan masyarakat Kota Medan. Pada umumnya peningkatan derajat pendidikan masyarakat secara langsung meningkatkan rata- rata pendidikan generasi muda, yang merupakan calon orang tua yang memasuki kehidupan rumah tangga. Melalui tingkat pendidikan yang semakin memadai, apresiasi, dan pandangan masyarakat terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan semakin meningkat. Beberapa masalah kependudukan dikota Medan sebagai berikut :  Kecenderungan adanya penurunan flukturasi laju pertumbuhan penduduk kota medan  Kecenderungan peningkatan arus ulang alik ke Kota Medan yang berimplikasi kepada pemenuhan fasilitas sosial yang dibutuhkan.  Masalah kemiskinan, tenaga kerja dan permasalahan sosial lain yang dipengaruhi oleh iklim perekonomian nasional dan global. 53 http:ryadh1029.blogspot.com201109 jumlah-penduduk-kota-medan.html Diakses Pada Tanggal 6 Mei 2013 Universitas Sumatera Utara 108  Penyediaan pelayanan pendidikan, kesehatan dan pelayanan dasar lainnya termasuk sarana dan prasarana permukiman Berdasarkan dari permasalahan penduduk tersebut saya sebagai penulis melakukan kegiatan seksi Tanya jawab kepada Bapak Drs. Datang Sembiring yang menjabat sebagai sekertaris Bkkbn Medan menanyakan :“ Mengapa pertumbuhan penduduk di kota Medan cukup tinggi, Apa faktor penyebabnya ?” dan beliau menjawab : “ Penyebab terjadinya peningkatan pertumbuhan penduduk dikota medan di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu : 1. Faktor tenaga kerja yang sekarang berada dalam kantor BKKBN medan masih sedikit dan tidak seimbang dengan penduduk kota Medan yang sangat luas dan kita ketahui Kota medan adalah kota nomor 3 terbesar di Indonesia sehingga sangat dibutuhkan penambahan tenaga kerja di kantor bkkbn agar proses program dan pelaksanan kebijakan program kerja dapat dilaksanakan dengan baik. 2. Dikota medan tidak semua penduduk yang mempunyai pendidikan yang memadai atau berpendidikan di beberapa daerah masih ada penduduk yang butuh pendidikan jadi mereka belum mengerti apa itu program keluarga berencana, dan masih menganggap banyak anak itu adalah sebuah rejeki 3. Dan Faktor terakhir adalah kota Medan merupakan pusat kota di Sumatera Utara sehingga banyak orang yang berasal dari daerah pedesaan bahkan sampai daerah terpencil dating kemedan dengan mecoba peruntungan hidup untung mencari pekerjaan karena dimedan lapangan pekerjaan lebih banyak dari pada di daerah nya. 54 54 Wawancara dengan Bpk.Datang Sembiring, Dikantor Bkkbn Medan Krakatau Pada tanggal 5 Juni 2013 Universitas Sumatera Utara 109

C. Strategi Pendekatan Dalam Sosialisasi Program Keluarga Berencana Kepada Masyarakat