Air susu ibu (Asi) eksklusif
2.4. Air susu ibu (Asi) eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur 0-6 bulan.
Kehamilan, Persalinan dan
kehamilan
persalinan
pasca persalinan
nifas
±12
minggu KIE awal tentang
saat lahir Setiap bayi ibu yang
5-8 hari Layanan konseling
normal
manfaat ASI eksklusif
stabil diberikan
bantuan praktis
informasi kelas
kesempatan kontak kulit
menyusui (rawat jalan,
persiapan menyusui
segera setelah lahir,
rawat inap, kunjungan
1 3 minimal 1 jam
5 rumah)
±34
minggu Kelas persiapan
0-6 jam Setiap bayi ibu
14-28 hari Pemantauan berkala
menyusui konseling
yang stabil diberikan
tumbuh kembang bayi
individual untuk
kesempatan rawat
6 kondisi ibu menyusui
mendapatkan tips
gabung 24 jam
sukses menyusui,
Kapan
persiapan IMD rawat
Pertemuan dengan
2 gabung
6-24 jam
saja
Proses pengenalan
kelompok pendukung
tanda lapar bayi,
7 menyusui
pemantapan posisi
Setiap ibu yang memutuskan
perlekatan yang benar,
menggunakan formula pengganti
4 latihan memerah ASI
Sumber daya kelompok
ASI diberikan peragaan
pendukung ASI lokal maupun
penjelasan atas penggunaan
nasional dapat diinformasikan
penyajian formula, serta
Perhatian khusus pada:
kepada ibu, termasuk: nomor
informasi relevan tentang
bayi kembar, diabetes, riwayat
telepon konselor menyusui
kemungkinan untuk tetap dapat
operasi payudara, bedah sesar,
konsultan laktasi yang siap
menyusui (dengan relaktasi)
kehamilan remaja, adopsi, dsb
Berikan informasi bahwa ASI ekslusif diberikan hingga umur 6 bulan dan jika memungkinkan diteruskan dengan pemberian ASI tambahan hingga berumur 2 tahun.
u
Kekerapan dan lama menyusui dengan ASI tidak dibatasi (ASI on demand, yaitu sesering yang bayi mau, siang dan malam).
u
Tidak mempromosikan atau memberikan susu formula kepada ibu tanpa alasan atau instruksi medis.
keadaan khusus untuk pertimbangan pemberian Asi
normal
1. Bayi terdiagnosis galaktosemia
Pada keadaan ini, idealnya bayi diberikan susu formula bebas
2. Ibu positif terinfeksi HIV
Kehamilan, Persalinan
Bayi diberi ASI ekslusif jika:
• Bayi juga positif terinfeksi HIV, ATAU • Ibu sudah minum antiretroviral selama minimal 4 minggu,
ATAU • Status HIV bayi negatif atau belum diketahui namun susu
formula atau fasilitas untuk pemberiannya (air bersih dan sanitasi) tidak tersedia
Bayi diberi susu formula jika:
• Jika status HIV bayi negatif atau belum diketahui dan
susu formula dan fasilitas untuk pemberian (air bersih dan sanitasi) tersedia
u
Hindari penggunaan dot bayi
u
Berikan ASI yang dipompa menggunakan cangkir atau selang nasogastrik bila bayi tidak mampu menyusui atau jika ibu tidak bisa bersama bayi sepanjang waktu
u
Sebelum menyusui, cuci puting ibu dan buat ibu berada dalam posisi yang santai. Punggung ibu sebaiknya diberi sandaran dan sikunya didukung selama menyusui.
u
Perhatikan hal-hal berikut ini ketika menyusui: • Posisi bayi yang benar:
o Kepala, leher, dan tubuh bayi dalam satu garis lurus o Badan bayi menghadap ke dada ibu Kehamilan, Persalinan
dan
o Badan bayi melekat ke ibu o Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidak hanya leher
nifas
dan bahu saja • Tanda bayi melekat dengan baik:
normal
o Dagu bayi menempel pada payudara ibu o Mulut bayi terbuka lebar
o Bibir bawah membuka lebar, lidah terlihat di dalamnya o Areola juga masuk ke mulut bayi, tidak hanya puting susu.
Areola bagian atas tampak lebih banyaklebar • Tanda bayi menghisap dengan efektif:
o Menghisap secara mendalam dan teratur o Kadang diselingi istirahat o Hanya terdengar suara menelan o Tidak terdengar suara mengecap
Bayi melekat dengan benar (sebelah kiri) dan tidak benar (sebelah kanan)
pada payudara ibu
• Setelah selesai:
o Bayi melepas payudara secara spontan o Bayi tampak tenang dan mengantuk o Bayi tampak tidak berminat lagi pada ASI
• Tanda bayi mendapat ASI cukup:
o Buang air kecil bayi sebanyak 6x24 jam o Buang air besar bayi bewarna kekuningan “berbiji” o Bayi tampak puas setelah minum ASI o Tidak ada aturan ketat mengenai frekuensi bayi menyusu
(biasanya sebanyak 10-12 kali24 jam)
normal
o Payudara terasa lembut dan kosong setelah menyusui
o Berat badan bayi bertambah
nifas
dan Kehamilan, Persalinan u
Untuk meningkatkan produksi ASI, anjurkan ibu untuk melakukan hal- hal berikut ini. - Menyusui dengan cara-cara yang benar - Menyusui bayi setiap 2 jam - Bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik, terdapat suara
menelan aktif - Menyusui bayi di tempat yang tenang dan nyaman - Minum setiap kali menyusui - Tidur bersebelahan dengan bayi
u
Untuk perawatan payudara, anjurkan ibu untuk melakukan hal-hal berikut ini. - Menjaga payudara (terutama puting susu) tetap kering dan bersih - Memakai bra yang menyokong payudara - Mengoleskan kolostrum atau ASI pada puting susu yang lecet - Apabila lecet sangat berat, ASI dikeluarkan dan ditampung dengan
menggunakan sendok - Menghilangkan nyeri dengan minum parasetamol 1 500 mg, dapat
diulang tiap 6 jam
u
Jika payudara bengkak akibat pembedungan ASI: - Kompres payudara dengan menggunakan kain basahhangat selama 5
menit - Urut payudara dari arah pangkal menuju putting - Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga puting menjadi
lunak - Susukan bayi setiap 2-3 jam - Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui
Kehamilan, Persalinan dan
nifas normal
Gambar berbagai posisi menyusui