PerbAIkAn robekAn dIndIng uterus
A.16 PerbAIkAn robekAn dIndIng uterus
Ruptura uteri adalah terjadinya diskontinuitas pada dinding uterus. Perdarahan yang terjadi dapat keluar melalui vagina atau ke intraabdomen.
Berikut langkah- langkah perbaikan robekan dinding uterus
u
Kaji ulang indikasi.
u
Kaji ulang prinsip-prinsip pembedahan dan pasang infus.
u
Berikan antibiotika dosis tunggal: o Ampisilin 2 g IV o ATAU sefazolin 2 g IV
u
Buka perut: o Lakukan insisi vertikal pada linea alba dari umbilikus sampai pubis. o Lakukan insisi vertikal 2-3 cm pada fasia, lanjutkan insisi ke atas dan
LAMPIRAN A
ke bawah dengan gunting. o Pisahkan muskulus rektus abdominis kiri dan kanan dengan tangan
atau gunting. o Buka peritoneum dekat umbilikus dengan tangan. Jaga agar jangan
melukai kandung kemih. o Periksa rongga abdomen dan robekan uterus dan keluarkan darah
beku. o Pasang retraktor kandung kemih.
u
Lahirkan bayi dan plasenta.
u
Berikan oksitosin 10 unit dalam 500 mL NaClRinger laktat dimulai dari
60 tetesmenit sampai uterus berkontraksi, lalu diturunkan menjadi 20 tetesmenit setelah kontraksi uterus membaik.
u
Angkat uterus untuk melihat seluruh luka uterus.
u
Periksa bagian depan dan belakang uterus.
u
Klem perdarahan dengan forsep cincin.
u
Pisahkan kandung kemih dari segmen bawah rahim uterus secara tumpul atau tajam.
u
Lakukan penjahitan robekan uterus.
roBekAn menCAPAi serViks DAn VAGinA
u
Jika ada robekan ke serviks dan vagina, dorong vesika urinaria ke bawah,
2 cm lateral dari robekan.
u
Jika mungkin buatlah jahitan 1 cm di bawah robekan serviks.
roBekAn ke lAterAl menCAPAi VAsA uterinA
u
Buatlah jahitan hemostasis.
u
Identifikasi ureter sebelum menjahit.
roBekAn DenGAn hemAtomA PADA liGAmentum kArDinAl
u
Buatlah hemostasis (jahit dan jepit).
u
Buka lembar depan ligamentum kardinal.
u
Berikan drain karet jika perlu.
u
Buat jahitan hemostasis pada arteri uterina.
u
Jahit luka secara jelujur dengan catgut kromik nomor 0. Jika perdarahan masih terus berlangsung atau robekan pada insisi terdahulu, lakukan
LAMPIRAN A
jahitan lapis kedua. PERHATIKAN: Ureter harus dapat diidentifikasi agar tindakan tidak melukai ureter.
u
Jika ibu menginginkan sterilisasi tuba, lakukan pada saat operasi ini
u
Jika luka terlalu luas dan sulit diperbaiki, lakukan histerektomi.
u
Kontrol perdarahan dengan klem arteri dan ikat. Jika perdarahan dalam, ikat secara angka 8.
u
Pasang drain abdomen.
u
Yakinkan tidak ada perdarahan. Keluarkan darah beku dengan kasa bertangkai.
u
Periksa laserasi kandung kemih. Lakukan reparasi jika ada laserasi.
u
Tutup fasia dengan jahitan jelujur dengan catgut kromik 0 atau poliglikolik. Plika dan peritoneum tidak perlu ditutup.
u
Jika ada tanda-tanda infeksi, letakkan kain kasa pada subkutan dan jahit dengan benang catgut secara longgar. Kulit dijahit setelah infeksi hilang.
u
Jika tidak ada tanda-tanda infeksi, tutup kulit dengan jahitan matras vertikal memakai nilon 3-0 atau sutera.
u
Tutup luka dengan pembalut steril.
u
Untuk menjahit luka kandung kemih, klem kedua ujung luka dan rentangkan. Periksa sampai di mana robekanluka kandung kemih. Tentukan apakah luka dekat trigonum (daerah uretra atau ureter).
u
Bebaskan kandung kemih dari segmen bawah rahim secara tajam atau tumpul.
u
Bebaskan 2 cm sekeliling luka kandung kemih.
u
Lakukan penjahitan dengan catgut kromik 3-0 sebanyak 2 lapis: o Lapisan pertama menjahit mukosa dan otot o Lapisan kedua menutupi lapisan pertama dengan luka melipat ke
dalam o Yakinkan jahitan tidak mengenai daerah trigonum
u
Tes kemungkinan bocor: o Isikan kandung kemih dengan larutan garam atau air yang steril
melalui kateter o Jika bocor buka jahitan dan jahit kembali, kemudian tes ulang LAMPIRAN A
u
Jika ada kemungkinan luka pada uretra atau ureter, konsultasikan pasien untuk pemeriksaan pielogram
u
Pasang kateter selama 7 hari sampai urin jernih
u
Selama ibu dirawat, jika ada tanda-tanda infeksi atau demam, berikan kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam selama 48 jam: o Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam o DAN Gentamisin IV 5 gkgBB setiap 8 jam o DAN Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
u
Berikan analgetika yang cukup
u
Jika tidak ada tanda infeksi, cabut drain setelah 48 jam
u
JIka tidak dilakukan tubektomi pada reparasi uterus, berikan kontrasepsi lain
CAtAtAn: Perhatikan kondisi pasien selama tindakan dan pasca persalinan. Lakukan konseling pasca tindakan mengenai besarnya robekan pada uterus dan rencana kehamilan berikutnya
komplikasi yang dapat timbul adalah :
• Cidera pembuluh darah • Cidera ureter atau kandung kemih