Dukungan Sosial
2.4 Dukungan Sosial
Dukungan sosial adalah kehadiran orang lain yang dapat membuat individu percaya bahwa dirinya dicintai, diperhatikan dan merupakan bagian dari kelompok sosial, yaitu keluarga, rekan kerja dan teman dekat. Menurut Schwarzer and Leppin (dalam Smet, 1994:135) dukungan sosial dapat dilihat sebagai fakta sosial atas dukungan yang sebenarnya terjadi atau diberikan oleh orang lain kepada individu ( perceived support ) dan sebagai kognisi individu yang mengacu pada persepsi terhadap dukungan yang diterima ( received support ).
Keterkaitan dukungan sosial dalam penelitian yang dilaksanakn yaitu sebagai salah satu variabel bebas yang menjadi kajian penelitian. Dukungan sosial sebagai variabel bebas akan mempengaruhi variabel terikat. Teori-teori yang berkaitan dengan dukungan sosial akan diambil untuk dijadikan sebagai instrument untuk meneliti besarnya dukungan sosial yang diterima dari seseoarng.
2.4.1 Pengertian Dukungan Sosial
Sesorang hidup selalu berhubungan dengan orang lain. Melakukan interaksi dan komunikasi antar sesama membuat seseorang menjalin silaturahmi. Hal ini membuat seseorang mempunyai kedekatan dengan orang lain. Kedekatan ini bisa Sesorang hidup selalu berhubungan dengan orang lain. Melakukan interaksi dan komunikasi antar sesama membuat seseorang menjalin silaturahmi. Hal ini membuat seseorang mempunyai kedekatan dengan orang lain. Kedekatan ini bisa
Sarafino (dalam Ni’mah: 2014) menyatakan bahwa dukungan sosial mengacu pada memberikan kenyamanan pada orang lain, merawatnya, atau menghargainya. Menurut Gottlieb dalam Smet (1994: 135) menjelaskan dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasihat verbal dan/atau non-verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima.
Rook (dalam Smet, 1994:134) mendefinisikan dukungan sosial sebagai salah satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi stres. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri dan kompeten.
Dukungan sosial merupakan cara untuk menunjukkan kasih sayang, kepedulian, dan penghargaan untuk orang lain. Individu yang menerima dukungan sosial akan merasa dirinya dicintai, dihargai, berharga, dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya. Dukungan sosial diperoleh dari hasil interaksi individu dengan orang lain dalam lingkungan sosialnya, dan bisa berasal dari siapa saja, keluarga, guru, teman, dan lain-lain. Dukungan sosial dapat berupa pemberian informasi, bantuan tingkah laku, ataupun materi yang didapat dari hubungan sosial akrab yang dapat membuat individu merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah dukungan atau bantuan yang berasal dari orang yang memiliki hubungan sosial akrab dengan individu yang menerima bantuan. Bentuk dukungan ini dapat berupa infomasi, tingkah laku tertentu, penghargaan, emosi ataupun materi yang dapat menjadikan individu yang menerima bantuan merasa disayangi, diperhatikan dan bernilai.
2.4.2 Jenis-Jenis Dukungan Sosial
Pemberian dukungan sosial dari seseorang bisa dalam bentuk yang berbagai macam. Adakalanya seseorang membantu memberikan saran, nasihat, materi, uang dan lain sebagainya.
Jenis-jenis dukungan sosial menurut House dalam Smet (1994: 136-137) yaitu: (1) Dukungan emosional Dukungan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan, misalnya penegasan dan umpan balik. (2) Dukungan penghargaan
Dukungan yang terjadi lewat ungkapan hormat atau penghargaan positif untuk individu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif individu dengan orang lain, misalnya seperti orang-orang kurang mampu atau lebih buruk keadaannya. (3) Dukungan instrumental
Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung, seperti saat orang-orang memberi pinjaman uang kepada individu atau menolong dengan pekerjaan pada waktu mengalami stress. (4) Dukungan informatif
Dukungan dengan cara memberikan nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran atau umpan balik.
Menurut Sarafino (dalam Ni’mah: 2014) ada lima jenis dukungan sosial: (1) Dukungan Emosi
Merupakan ekspresi empati, kepedulian, dan perhatian kepada seseorang. Hal ini membuat seseorang merasa nyaman, didukung dan dicintai pada saat individu tersebut dalam kondisi stress. (2) Dukungan Penghargaan
Dukungan ini terjadi melalui ekspresi orang mengenai hal yang positif tentang orang tersebut, membesarkan hati, setuju dengan ide-ide atau perasaan individu, perbandingan positif antara individu tersebut dengan individu lain, seperti pada orang lain yang memiliki kekurangan atau lebih buruk. Dukungan ini menyediakan terbangunnya perasaan harga diri, kompeten dan bernilai. Dukungan penghargaan bernilai khususnya selama penilaian terhadap stress seperti jika seseorang menilai bahwa tuntutan melebihi kemampuan atau sumber-sumber personalnya. (3) Dukungan Instrumen
Dukungan ini meliputi bantuan langsung seperti jika seseorang diberi atau dipinjami uang atau dibantu dengan cara melaksanakan tugas atau pekerjaan pada saat individu tersebut berada dalam kondisi stress. (4) Dukungan Informasi
Dukungan ini meliputi pemberian nasehat, saran atau umpan balik mengenai bagaimana orang tersebut berada dalam kondisi stress. (5) Dukungan jaringan Sosial
Dukungan ini terjadi dengan memberikan perasaan bahwa individu adalah anggota dari kelompok tertentu dan memiliki minat yang sama. Rasa kebersamaan dengan anggota kelompok merupakan dukungan bagi individu.
2.4.3 Faktor Orang Memberikan Dukungan Sosial
Dalam memberikan suatu bantuan, seseorang pasti mempunyai suatu alasan tersendiri mengapa dirinya memberikana bantuan kepada orang lain. Dari alasan itulah seseorang bertindak secara nyata dalam membantu orang lain.
Menurut Myers (dalam Maslihah, 2011) mengemukakan bahwa ada tiga faktor penting yang mendorong seseorang untuk memberikan dukungan yang positif, diantaranya:
2.4.3.1 Empati Empati merupakan turut merasakan kesusahan orang lain dengan tujuan
mengantisipasi emosi dan motivasi tingkah laku untuk mengurangi kesulitan dan meningkatkan kesejahteraan orang lain.
2.4.3.2 Norma dan nilai sosial Norma dan nilaisosial berguna untuk membimbing individu untuk
menjalankan kewajiban dalam kehidupannya.
2.4.3.3 Pertukaran sosial Hubungan timbal balik perilaku sosial antara cinta, pelayanan, dan
informasi. Keseimbangan dalam pertukaran akan menghasilkan kondisi.
2.4.4 Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Sosial
Tidak semua individu mendapatkan dukungan sosial yang mereka butuhkan, banyak faktor yang menentukan seseorang menerima dukungan. Pemberian dukungan sosial dari seseorang pasti mempunyai alasan tersendiri. Banyak atauy sedikitnya dukungan sosial yang diterima tidak bisa terlepas dari interaksi dan komunikasi serta kedekatan denga orang lain.
Menuru t Sarafino (dalam Ni’mah: 2014) faktor yang mempengaruhi dukungan sosial yaitu:
2.4.4.1 Penerima Dukungan ( Recipients ). Seseorang tidak mungkin menerima dukungan sosial jika mereka tidak
ramah, tidak pernah menolong orang lain, dan tidak membiarkan orang mengetahui bahwa dia membutuhkan bantuan. Beberapa orang tidak terlalu assertive untuk meminta bantuan pada orang lain atau adanya perasaan bahwa mereka harus mandiri tidak membebani orang lain atau perasaan tidak nyaman menceritakan pada orang lain atau tidak tahu akan bertanya kepada siapa.
2.4.4.2 Penyedia Dukungan ( Providers ). Seseorang yang harusnya menjadi penyedia dukungan mungkin saja
tidak mempunyai sesuatu yang dibutuhkan orang lain atau mungkin mengalami stress sehingga tidak memikirkan orang lain atau bisa saja tidak sadar akan kebutuhan orang lain.
2.4.4.3 Faktor komposisi dan Struktur Jaringan Sosial. Hubungan yang dimiliki individu dengan orang-orang dalam keluarga
dan lingkungan. Hubungan ini dapat bervariasi dalam ukuran (jumlah orang yang berhubungan dengan individu). Frekuensi hubungan (seberapa sering individu bertemu dengan orang-orang tersebut, komposisi (apakah orang-orang tersebut keluarga, teman, rekan kerja) dan intimasi (kedekatan hubungan individu dan kepercayaan satu sama lain) .