REVISI PETA RBI

5.4. REVISI PETA RBI

  Tabel Revisi RBI KEL.8

LEMBAR TEMANGGUNG SKALA 1 : 25.000

  Dimensi

  Objek awal

  Kebun- gedung

  Sawah -gedung

  Pemukiman -gedung

  Pemukiman - sekolah

  Kebun -mesjid

  Pemukiman -mesjid

  Pemukiman -Puskesmas

  Pemukiman Kantor desa

  Pemukiman -TK

  Pemukiman -SD

  Pemukiman -Mesjid

  Jalan- Jembatan

  Pemukiman -Mesjid

  Jalan- Jembatan

  Pemukiman -Kantor polisi

  Pemukiman -Mesjid

  Pemukiman -Mesjid

  Kebun- Bangunan

  Sawah- Bangunan

  Sawah- Bangunan

  Pemukiman - Pasar

  Sawah- Industry batu pasir

  Sawah- Makam baru

  Sawah- Jalan

  Garis

  Kebun

  Kebun-rumah

  Garis

  Pemukiman

  Pemukiman-jalan

  Garis

  Pemukiman

  Pemukiman-jalan

  Garis

  Sawah

  Sawah-jalan

  Garis

  Sawah

  Sawah-jalan

  Garis

  Sawah

  Sawah-jalan

  Area

  sawah

  Sawah-kebun

  Sawah- Pemukiman

  Sawah bertambah luas

  Peta Rupa Bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan alamiah (Natural Freatures) dan kenampakan buatan manusia (Man Made Freatures). Kenampakan alamiah yang dimaksud misalnya sungai, bukit, lembah, laut, danau, dan lain-lain. Sedangkan kenampakan buatan manusia misalnya jalan, kampung, pemukiman, kantor, pasar, dan lain-lain. Peta Rupa Bumi antar lain berfungsi sebagai peta referensi atau acuan yang di pakai sebagai dasar bagi pembuatan peta tematik.

  Peta RBI biasa di sebut juga denga Peta Topografi atau Peta Dasar. Peta dasar adalah peta yang di gunakan sebagai dasar pembuatan peta lainnya. Untuk pembuatan peta tematik, peta dasar adalah peta yang berisi semua data-data tematis yang akan di gambarkan. Pada hakikatnya peta dasar di guakan adalah peta topografi yang resmi Peta RBI biasa di sebut juga denga Peta Topografi atau Peta Dasar. Peta dasar adalah peta yang di gunakan sebagai dasar pembuatan peta lainnya. Untuk pembuatan peta tematik, peta dasar adalah peta yang berisi semua data-data tematis yang akan di gambarkan. Pada hakikatnya peta dasar di guakan adalah peta topografi yang resmi

  Peta RBI biasanya di gunakan sebagai dasar pembuatan peta tematik, di perlukan data-data topgrafi dan dari peta itulah data-data tematis akan di gambarkan. Biasanya jenis peta ini di gunakan untuk keperlua peta tematik dalam memperhatikan batas-batas wilayah sangat terperinci. Meskipun demkian, karena tergantung dari pengguanaan selanjutnya, kadang-kadang peta ini di genaralisasi dahulu sebelum di guanakan sebagai peta dasar.

  Peta RBI adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI. Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu: Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu:

  Tema 1: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman dan sebagainya

  Tema 2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai dan sebagainya

  Tema 3: Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur Tema 4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya Tema 5: Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan

  jembatan Tema 6: Batas administrasi: batas negara provinsi, kotakabupaten, kecamatan dan

  desa Tema 7: Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama

  gunung dan sebagainya

MANFAAT PETA RUPABUMI

  Peta Rupabumi atau yang sering dikenal dengan Peta RBI memiliki berbagai macam- macam kegunaan dari masing-masing atributnya, diantaranya:

  1. Data Kontur, dapat digunakan untuk menunjukkan kenampakan suatu relief di suatu permukaan bumi seperti gunung, bukit, lereng atas, lereng kaki, lereng bawah, dataran, dan lembah (morphology). Dengan sedikit sentuhan SRTM 30 m, maka akan semakin mudah dalam interpretasi.

  2. Data tutupan lahan, menunjukkan jenis tutupan lahan secara keruangan (spasial) pada lokasi tertentu.

  3. Data sungai, dapat digunakan untuk asosiasi dalam interpretasi Peta Satuan Geomorfologi.

  4. Transportasi dan Utilitas, digunakan untuk keperluan sarana prasarana dan pengembangan wilayah.

  5. Batas Admin, menunjukan batas secara administrasi suatu daerah.

  6. Toponimi, menunjukkan keterangan mengenai latar belakang penamaan suatu fenomena geosfer, contoh: Pulau Komodo, (dasar penamaan karena pulau tersebut habitat hewan komodo).

  Kenampakan yang ada di muka bumi seperti bangunan, jalan dan penggunaan lahan merupakan kenampakan yang bersifat dinamis. Dimana kenampakan- kenampakan ini selalu berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Apakah itu semakin bertambah, atau semakin berkurang dan bahkan berubah penggunaannya. Dan kenampakan-kenampakan tersebut tersedia lengkap di dalam peta RBI. Sehingga sangat perlu dilakukan revisi untuk peta RBI, yang berguna untuk memperbarui serta meng-upgrade informasi-informasi yang disajikan di dalam peta RBI.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63