Regressio n Weight

Regressio n Weight

H1 Pemahaman GG

0.81 Tidak (GG)

Kinerja auditor

Æ (KA) 0.019 0.238 1 Signifikan H2 Pemahaman GG

0.04 (GG)

Independensi

3 Signifikan H3 Gaya kepemimpinan

Æ auditor (IA)

0.00 (GK)

Kinerja auditor

Æ (KA) 0.276 3.040 2 Signifikan

H4 Gaya kepemimpinan

0.03 (GK)

Komitmen

3 Signifikan H5 Budaya organisasi

Æ organisasi (KO)

0.61 Tidak (BO)

Kinerja auditor

Æ (KA) 0.041 0.501 6 Signifikan H6 Budaya organisasi

0.04 (BO)

Komitmen

5 Signifikan H7 Independensi auditor

Æ organisasi (KO)

0.00 (IA)

Kinerja auditor

0.393 3.111 2 Signifikan H8 Komitmen

Æ (KA)

0.03 organisasi (KO)

Kinerja auditor

Æ (KA) 0.268 2.113 5 Signifikan

4.2.1. Pengaruh Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor

Untuk menjawab rumusan masalah pertama secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih kecil dari nilai t tabel (0.238 < 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih besar dari 0.05 (0.811 > 0.05). Hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara pemahaman good governance terhadap kinerja auditor yang ditandai dengan koefisien jalur yang positif yang dapat dilihat dari nilai

standardized regression weight 0.019. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 1 , yang menyatakan bahwa pemahaman good governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor tidak terbukti atau tidak didukung dengan fakta. Temuan ini mendukung Young (2003), Darwati et al. (2004), dan Hastuti (2005). Namun berlawanan dengan Klapper dan Love (2002), Leng (2004), Kusumawati dan Riyanto (2005).

4.2.2. Pengaruh Pemahaman Good Governance Terhadap Independensi Auditor

Untuk menjawab rumusan masalah kedua secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pemahaman good governance mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap independensi auditor. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.021 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.043 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara pemahaman good governance terhadap independensi auditor yang ditandai dengan koefisien jalur positif Untuk menjawab rumusan masalah kedua secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pemahaman good governance mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap independensi auditor. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.021 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.043 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara pemahaman good governance terhadap independensi auditor yang ditandai dengan koefisien jalur positif

4.2.3. Pengaruh Langsung Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor

Untuk menjawab rumusan masalah ketiga secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (3.040 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.002 > 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor yang ditandai dengan koefisien jalur positif yang dapat dilihat dari nilai standardized regression weight sebesar 0.276.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 3 , yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja auditor terbukti atau didukung dengan fakta. Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian dari Alberto et al. (2005).

4.2.4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi

Untuk menjawab rumusan masalah keempat secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.138 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.033 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi, dapat dilihat dari nilai

standardized regression weight 0.259. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 4 , yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi terbukti atau didukung dengan fakta. Temuan ini mendukung Lagomarsino dan Cardona (2003), Avolio et al. (2004). Lok dan Crawford (2004), Jean Lee (2005).

4.2.5. Pengaruh Langsung Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor

Untuk menjawab rumusan masalah kelima secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih kecil dari nilai t tabel (0.501 < 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih besar dari 0.05 (0.616 > 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap kinerja auditor, dapat dilihat dari nilai standardized Untuk menjawab rumusan masalah kelima secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih kecil dari nilai t tabel (0.501 < 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih besar dari 0.05 (0.616 > 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap kinerja auditor, dapat dilihat dari nilai standardized

4.2.6. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi

Untuk menjawab rumusan masalah keenam secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.004 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.045 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap komitmen organisasi, dapat dilihat dari nilai

standardized regression weight 0.228. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 6 , yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi terbukti atau didukung dengan fakta. Temuan ini mendukung Lok dan Crawford (2004) bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi.

4.2.7. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kinerja Auditor

Untuk menjawab rumusan masalah ketujuh secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (3.111 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.002 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif antara independensi auditor terhadap kinerja auditor, dapat dilihat dari nilai

standardized regression weight 0.393. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 7 , yang menyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor terbukti atau didukung dengan fakta. Temuan ini mendukung Bhagat dan Black (2001).

4.2.8. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor

Untuk menjawab rumusan masalah ketujuh secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.113 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.035 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif Untuk menjawab rumusan masalah ketujuh secara parsial dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.3. Hasil ini dibuktikan dengan adanya nilai t hitung (critical ratio) lebih besar dari nilai t tabel (2.113 > 1.96) dan nilai probability atau nilai p lebih kecil dari 0.05 (0.035 < 0.05). Penelitian ini juga menunjukkan adanya pengaruh positif

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Analisis pengaruh langsung (Direct Effect), pengaruh tidak langsung (Indirect Effects), dan pengaruh total (Total Effects) antar variabel dalam model, digunakan untuk membandingkan besarnya pengaruh setiap konstruk variabel. Pengaruh langsung adalah koefisien dari semua garis koefisien dengan anak panah satu ujung, sedangkan pengaruh tidak langsung adalah efek yang muncul melalui sebuah variabel antara (Intervening Variabel) sedangkan pengaruh total adalah pengaruh dari berbagai hubungan (Ferdinand, 2002:179). Hasil uji pengaruh disajikan pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Pengujian Pengaruh Langsung-Tidak Langsung

Perba Ket. Variabel

Koefisien Path

Variabel

nding Independen

Dire Indir

Pemahaman GG

Kinerja auditor

TE >

Ditolak (GG)

DE Pemahaman GG

(KA)

Independensi

TE = Tidak

(GG)

DE ditolak Gaya

auditor (IA)

TE > Tidak kepemimpinan

0.276 0.069 0.345 DE ditolak (GK)

Kinerja auditor

(KA)

Gaya TE = Tidak kepemimpinan

0.259 0.000 0.259 DE ditolak (GK)

Komitmen

organisasi (KO)

Budaya organisasi

Kinerja auditor

TE > 0.041 0.061 0.102

Ditolak (BO)

DE Budaya organisasi

(KA)

TE = Tidak 0.228 0.000 0.228 (BO)

Komitmen

DE ditolak Independensi

organisasi (KO)

TE = Tidak 0.393 0.000 0.393 auditor (IA)

Kinerja auditor

DE ditolak Komitmen

(KA)

Kinerja auditor

0.268 TE = Tidak

organisasi (KO)

(KA)

DE ditolak

4.2.9. Pengaruh Tidak Langsung Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor Melalui Independensi Auditor

Untuk menjawab rumusan masalah kesembilan dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.4. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung pemahaman good governance terhadap kinerja auditor melalui independensi auditor sebesar 0.089 dengan tingkat signifikansi 0.05. Berdasarkan Tabel 4.3 hasil analisis pengaruh pemahaman good governance terhadap independensi auditor menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (2.021 > 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.043. Pengaruh independensi auditor terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (3.111 > 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.002. Di samping itu pengaruh langsung pemahaman good governance terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil yang tidak signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih kecil dari t tabel (0.238 < 1.96)

dengan nilai probability sebesar 0.811. Maka H 9 menyatakan bahwa pengaruh tidak langsung pemahaman good governance terhadap kinerja auditor melalui independensi auditor terbukti atau didukung dengan fakta. Temuan ini mendukung Bhagat dan Black (2001).

4.2.10. Pengaruh Tidak Langsung Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Melalui Komitmen Organisasi

Untuk menjawab rumusan masalah kesepuluh dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.4. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor melalui komitmen organisasi sebesar 0.069 dengan tingkat signifikansi 0.05. Berdasarkan Tabel 4.3 hasil analisis pengaruh gaya Untuk menjawab rumusan masalah kesepuluh dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.4. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor melalui komitmen organisasi sebesar 0.069 dengan tingkat signifikansi 0.05. Berdasarkan Tabel 4.3 hasil analisis pengaruh gaya

0.002. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H 10 yang menyatakan bahwa pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor melalui komitmen organisasi tidak terbukti atau tidak didukung dengan fakta. Hal ini disebabkan karena nilai koefisien pengaruh langsung lebih kecil dari nilai koefisien pengaruh tidak langsungnya. Temuan ini mendukung Avolio et al. (2004); Meyer et al. (1989), berlawanan dengan Yousef (2000).

4.2.11. Pengaruh Tidak Langsung Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Melalui Komitmen Organisasi

Untuk menjawab rumusan masalah kesebelas dapat diamati dari hasil analisis SEM pada Tabel 4.4. Tabel tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja auditor melalui komitmen organisasi sebesar 0.061 dengan tingkat signifikansi 0.05. Berdasarkan Tabel 4.3 hasil analisis pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (2.004 > 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.045. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil yang signifikan, yaitu nilai C.R atau t hitung lebih besar dari t tabel (2.113 > 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.035. Pengaruh langsung budaya organisasi terhadap kinerja auditor menunjukkan hasil tidak signifikan, yaitu nilai C.R lebih kecil dari t tabel (0.501

< 1.96) dengan nilai probability sebesar 0.616. Sehingga H 11 yang menyatakan pengaruh tidak langsung budaya organisasi terhadap kinerja auditor melalui komitmen organisasi tidak terbukti. Temuan ini mendukung Lok dan Crawford (2004) dan Meyer et al. (1989).