Penetapan viskositas Penetapan susut pengeringan Penetapan kadar abu total

sama seperti di atas. Hasil dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 64 dan Lampiran 8, halaman 70 dan 71.

c. Tahap pengendapan

Setelah ekstraksi selesai, disaring menggunakan kain blacu. Filtratnya ditampung dalam beaker glass kemudian ditambahkan isopropil alkohol dengan perbandingan 1:2, lalu didiamkan selama 24 jam untuk mengendapkan karagenan.

d. Tahap pengeringan dan penggilingan

Karagenan yang diperoleh lalu disaring dan dikumpulkan, kemudian dikeringkan di dalam oven pada suhu 50 o C, lalu dibuat serbuk. Gambar karagenan hasil isolasi dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 72.

3.7 Pemeriksaan Karakteristik Karagenan

Pemeriksaan karakteristik karagenan meliputi penetapan viskositas, penetapan susut pengeringan, penetapan kadar abu total, dan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 71.

3.7.1 Penetapan viskositas

Alat: Viskometer Thomas Stromer. Cara: Karagenan dilarutkan dengan konsentrasi 1,5 yang diukur pada suhu 75 o C, Viskometer Thomas Stromer diletakkan ditepi meja yang datar sehingga alat penggerak dengan beban 25 g dapat jatuh tanpa gangguan. Kemudian beaker glass yang berisi 100 ml larutan karagenan hasil isolasi diletakkan di atas meja pengukuran, dinaikkan sampai rotor baling-baling terendam di Universitas Sumatera Utara tengah-tengah bahan tumbuhan dan mencapai tanda pada tangkai rotor. Selanjutnya rem dilepaskan dan diukur waktu yang diperlukan untuk mencapai 100 kali putaran dengan menggunakan stopwatch. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 68, Lampiran 8, halaman 70 dan Gambar alat viskometer Thomas Stromer dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 73.

3.7.2 Penetapan susut pengeringan

Susut pengeringan adalah kadar bagian yang menguap dari suatu zat. Sebanyak 1 g serbuk kering dimasukkan ke dalam cawan dangkal bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105 o C selama 30 menit. Zat diratakan dalam cawan hingga merupakan lapisan setebal 5-10 mm, dimasukkan ke dalam ruang pengering, dibuka tutupnya, dikeringkan pada suhu penetapan hingga bobot tetap. Susut pengeringan dihitung terhadap bahan awal Depkes, 1978. Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 65.

3.7.3 Penetapan kadar abu total

Sebanyak 2 g serbuk yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukkan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan. Krus dipijar perlahan-lahan sampai arang habis, pijaran dilakukan pada suhu 600 o C selama 3 jam kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes, 1978. Hasil perhitungan penetapan kadar abu total karagenan dapat dilihat pada Lampiran 6, halaman 66. Universitas Sumatera Utara

3.7.4 Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam