State Estimasi Sistem Tenaga Listrik
5.2.2 State Estimasi Sistem Tenaga Listrik
Kesalahan lain yang mungkin timbul adalah hilangnya data – data pengukuran yang Kesalahan lain yang mungkin timbul adalah hilangnya data – data pengukuran yang
Untuk mengatasi masalah – masalah di atas maka pada sistem pengendalian tenaga listrik dikenal sistem estimasi. Teknik estimasi dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menyaring dan mendeteksi kesalahan
dapat terjadi pada sistem pengukuran. Bahkan dalam keadaan kritis, estimasi harus dapat memperkirakan besaran – besaran pengukuran pada bagian – bagian jaringan yang tidak dapat terpantau karena gangguan pada jaringan sub jaringan telekomunikasi.
kesalahan yang secara acak
State estimasi sistem tenaga adalah sebuah algoritma untuk menentukan keadaan sistem dari model satusistem jaringan listrik dan sistem pengukuran redundan. Model pengukuran state estimasi nonlinier didefinisikan oleh
m-dimensi nol berarti kesalahan pengukuran fungsi vektor ; lkpp
z = m-dimensi pengukuran vektor; x
= n-dimensi (n <m) menyatakan vektor (besarnya tegangandan sudut fase); h(x) = fungsi vektor nonlinear yang berkaitan dengan pengukuran untukmenyatakan (m- vektor);
m = jumlah pengukuran, n = jumlah state variable Masalahnya adalah untuk menentukan x estimasi yang paling cocok dengan model pengukuran. Statis state dari jaringan bus tenaga listrik N dinotasikan oleh x, vector berdimensi n =2N - 1, terdiri dari tegangan bus N dan N - 1 sudut tegangan bus.
unhas
Masalah state estimasi dapat dirumuskan sebagai sebuah minimalisasi persoalan fungsi weighted least square (WLS)
atau dalam hal vektor residual atau dalam hal vektor residual
algoritma untuk masalah minimisasi tidak dibatasi adalah sebuah prosedur iteratif numerik di mana fungsi objektif J (x) didekati biasanya dengan model kuadrat.
lkpp
Solusi yang efisien masalah minimisasi unconstrained sangat bergantung metode. Metode Newton memiliki peran sentral dalam pengembangan solusi numerik untuk yang tanpa masalah minimisasi. Jenis metode Newton yang paling menarik di sini adalah Metode Gauss- Newton. Ada dua cara untuk mendefinisikan hal itu. Dalam pendekatan pertama, kita linearize vektor fungsi nonlinier h (x) dengan menggunakan ekspansi deret Taylor
di mana matriks Jacobian dari dimensi m × n didefinisikan sebagai:
unhas
dan kemudian mendapatkan fungsi least square tujuan linierisasi dan kemudian mendapatkan fungsi least square tujuan linierisasi
Adapun cara kerja suatu estimator dapat diilustrasikan dalam perhitungan load flow sederhana dengan memperhatikan komponen daya aktif yang mengalir pada jaringan. Seperti pada sistem sederhana dengan konfigurasi pada gambar
5.6 dengan informasi pengukuran daya aktif (MW) yang mengalir pada bus seperti pada gambar 5.7.
lkpp
unhas
Gambar 5.6 Sistem tenaga Listrik sederhana
Untuk menentukan sudut phasa tegangan – tegangan dari persamaan – persamaan aliran daya, kita hanya memerlukan pembacaan dua meter yaitu M12 dan M32. Misalnya dengan menganggap pembacaan kedua meter tersebut sempurna, maka daya yang mengalir pada jaringan yang bersangkutan adalah :
M13 = 5 MW = 0.05 pu
M32 = 40 MW = 0.4 pu
Dari persamaan aliran daya pada jaringan 1, 3 dan jaringan 3, 2 yang dapat ditulis
lkpp
Gambar 5.7 Penempatan meter pengukuran
Dengan menganggap θ 3 = 0, maka dari persamaan f 13 untuk θ 1 dan persamaan f 32 untuk θ2, diperoleh :
θ1 = 0.02 rad θ2 = - 0.10 rad Jika masing – masing meter memiliki kesalahan misalnya sebagai berikut: M12 = 62 MW = 0.62 pu M32 = 6 MW = 0.06 pu M13 = 37 MW = 0.37 pu Dengan mengulangi perhitungan dari hasil pembacaan meter M13 dan M32 dengan tetap
unhas
menganggap θ3= 0, maka: θ1 = M13 x X13 = 6 x 0.04 = 0.024 rad
θ2 = M32 x X32 = - 37 x 0.25 = -0.0925 rad hasil perhitungan load flow memberikan hasil – hasil seperti pada gambar 5.8.
3 dan 3 – 2 sesuai dengan pembacaan meter M13 dan M32, tapi aliran daya pada jaringan 1 – 2 tidak lagi sesuai dengan pembacaan M12.
Pada gambar terlihat bahwa aliran daya antara 1 –
Jika menggunakan hasil pembacaan meter M12 dan M23 maka aliran daya pada jaringan tersebut diperlihatkan pada gambar 5.8.
lkpp
Gambar 5.8 Perhitungan aliran daya dengan menggunakan pembacaan M13 dan M32
unhas
Gambar 5.9 Perhitungan aliran daya dengan menggunakan hasil
pembacaan M12 M32 Contoh – contoh di atas merupakan gambaran sederhana untuk menjelaskan static state