62.63 Persentase Penggunaan Obat Rasional POR di Sarana Pelayanan

Profil Kefarmasian dan Alat KesehatanTahun 2013 37 e. Workshop Penggunaan Antibiotik di Provinsi Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan; f. Tercetaknya Modul Penggerakan Penggunaan Obat Rasional; g. Tercetaknya Modul Peningkatan Keterampilan Memilih Obat pada Tenaga Kesehatan dan Kader.

D. Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan

Alat Kesehatan mempunyai peranan penting dalam menunjang diagnosis penyakit atau penentuan status kesehatan seseorang. PKRT adalah alat, bahan atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan, rumah tangga dan tempat-tempat umum. Alat Kesehatan dan PKRT tersebut harus terjamin keamanan, mutu dan manfaatnya sehingga pada proses produksinya harus memenuhi Pedoman Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik CPAKB dan Pedoman Cara Pembuatan PKRT yang Baik CPPKRTB. Kedua pedoman tersebut disesuaikan dengan standar mutu internasional yaitu ISO 9001: 2000 yaitu Quality Management System Requirements dan ISO 13485: 2003 yaitu Quality Management System for Medical Devices. Alat kesehatan merupakan komoditi yang spesifik dan mempunyai nilai jual yang besar dan hal ini menyebabkan daya tarik bagi pelaku bisnis. Peluang ini juga menjadi daya tarik bagi pebisnis yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan peredaran alat kesehatan ilegal atau substandar. Alat kesehatan palsu jarang ditemukan untuk alat kesehatan yang berteknologi tinggi. Umumnya dilakukan pada produk-produk seperti kondom, Intra Occular Lense dan IVD. Tetapi yang banyak ditemukan di negara berkembang adalah alat kesehatan yang substandar atau kurang memenuhi persyaratan cara produksi yang baik seperti sarung tangan dan masker yang dijual dengan harga murah. Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 250.000.000 jiwa merupakan pasar yang sangat menarik bagi pelaku bisnis alat kesehatan luar maupun dalam negeri karena berbagai alasan. Di a tara alasa ‐alasa terse ut adalah: ju lah pe duduk ya g esar yang Profil Kefarmasian dan Alat KesehatanTahun 2013 38 menjadi potential buyer dari produk yang dihasilkan; 2 tersedianya angkatan kerja yang produktivitasnya masih sangat berpeluang untuk ditingkatkan; 3 tersedianya sumber daya yang dapat diolah dan merupakan kebutuhan masyarakat kawasan atau dunia; 4 terpeliharanya stabilisasi di bidang politik dan semakin terbukanya ruang bagi bekerjanya mekanisme pasar; dan 5 semakin turunnya biaya yang tak terkait langsung dengan kegiatan produksi dan distribusi clean government atau good corporate governance Permasalahan lain adalah kurang optimalnya pasar yang besar dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Dari data yang ada di kementerian kesehatan maka jumlah alat kesehatan impor yang beredar di Indonesia jauh lebih besar dari alat kesehatan dalam negeri. Umumnya industri alat kesehatan dalam negeri saat ini menghasilkan produk alat kesehatan yang menggunakan teknologi sederhana sampai dengan sedang antara lain, tempat tidur pasien, tensimeter, stetoskop, kursi roda, inkubator bayi, dental unit. Sampai saat ini kebutuhan alat kesehatan di Indonesia masih bergantung pada alat kesehatan impor. Dari data yang ada di Kementerian Kesehatan, tercatat jumlah alat kesehatan impor yang beredar di wilayah Indonesia jauh lebih besar dari jumlah alat kesehatan dalam negeri. Data Alat Kesehatan dan PKRT yang Terdaftar di Kementerian Kesehatan Tahun 2013 NO ALAT KESEHATAN DAN PKRT JUMLAH 1 Impor 2467 2 Dalam Negeri 582 3 PerubahanPerpanjangan 1929 4 Total 4978 Keterangan: Impor : Alat Kesehatan sebanyak 2189 dan PKRT sebanyak 278 Dalam Negeri : Alat Kesehatan sebanyak 266 dan PKRT sebanyak 316 Sumber: Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Tabel 5. Data Alat Kesehatan dan PKRT yang Terdaftar di Kementerian Kesehatan Tahun 2013