Profil Kefarmasian dan Alat KesehatanTahun 2013 96
No Jenis Pendidikan
Jumlah
1 S3
1 2
S2 48
3 Apoteker
75 4
Dokter 2
5 Dokter Gigi
1 6
Sarjana Farmasi 5
7 Sarjana Ekonomi
9 8
Sarjana Hukum 5
9 Sarjana Komputer
5 10
Sarjana Lainnya 16
11 D3 Farmasi
21 12
D3 Komputer 2
13 D3 Akuntansi
1 14
D3 AAK 1
15 SLTA
26 16
SLTP 1
Total PNS 219
Gambar 56. Grafik Perbandingan Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2013
5. Distribusi PNS berdasarkan Kategori Usia
Perbandingan distribusi jumlah PNS berdasarkan kategori usia di lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes tahun 2013 digambarkan oleh grafik
batang dibawah ini, dimana terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antar populasi kategori usia.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil,yang dimaksud dengan
batas usia pensiun adalah batas usia Pegawai Negeri Sipil harus diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil yang telah
mencapai batas usia pensiun 56 lima puluh enam tahun diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Namun demikian menurut
Pasal 4 empat ayat 1 satu disebutkan bahwa Batas Usia Pensiun tersebut dapat diperpanjang sampai dengan usia 60 enam puluh tahun atau
ditentukan lain bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan tertentu.
Profil Kefarmasian dan Alat KesehatanTahun 2013 97
Data yang digunakan diperoleh dari Subbagian Kepegawaian, Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana gambar berikut:
Gambar 57. Grafik Perbandingan Distribusi Jumlah PNS berdasarkan Kategori Usia di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2012
–2013
D. Inventaris
Berdasarkan laporan neraca SIMAK-BMN, pada tahun 2013 aset terbesar yang dimiliki Unit Eselon I Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan adalah Persediaan yakni sebesar 53,47 dari keseluruhan total aset. Kemudian, Pengelolaan Persediaan mengalami kenaikan sebesar
20,24 berdasarkan
data pada
tahun 2012
yakni sebesar
Rp. 64.392.812.319,- menjadi Rp.
77.423.320.999,- pada tahun 2013. Nilai BMN Peralatan dan Mesin mengalami akumulasi penyusutan pada tahun
2013 sebesar 41,31 sehingga mendapatkan nilai netto sebesar Rp. 9.073.950.307,-. Begitu pula dengan nilai BMN Aset Tetap yang tidak
digunakan dalam operasi pemerintahan mengalami akumulasi penyusutan sebesar
75,53 sehingga
didapatkan nilai
netto sebesar
Rp. 54.322.891.372,-. Untuk Software dan Aset Tak Berwujud Lainnya juga
mengalami kenaikan pada tahun 2013 yakni masing-masing sebesar 64,82 dan 482,11.
21-30 Tahun
31-40 Tahun
41-50 Tahun
51-60 Tahun
51 60
51 57
53 61
51 55
Tahun 2012 Tahun 2011
Profil Kefarmasian dan Alat KesehatanTahun 2013 98
Gambar 58. Grafik Aset BMN di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2013
Data Aset Barang Milik Negara BMN
Jika dilihat dari tabel dibawah ini yang menggambarkan perbandingan kekayaan aset BMN di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan antara tahun 2011 dan 2012 terlihat dimana jumlah kekayaan aset tersebut mengalami kenaikan, yakni sebesar 77,28 namun
mengalami penurunan pada tahun 2012 hingga tahun 2013 sebesar 5.60.
ASET TAHUN
2011 2012
2013
Persediaan 27.242.289.307
64.392.812.319 77.423.320.999
Peralatan dan Mesin 17.999.493.258
19.150.257.098 21.964.886.494
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
- -
12.890.936.187 Software
1.809.803.850 2.239.013.850
3.690.383.850 Aset Tak Berwujud Lainnya
47.500.000 47.500.000
276.500.000 Aset Tetap yang tidak digunakan
dalam operasi pemerintahan 39.410.712.774
67.537.824.756 71.927.576.426
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi
pemerintahan -
- 17.604.685.054
JUMLAH 86.509.799.189
153.367.408.023 144.787.046.528
Tabel 25. Perbandingan BMN di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes 2011-2013
Persediaan 53,47
Peralatan dan Mesin 6,27
Software 2,55
Aset Tak Berwujud Lainnya 0,19
Aset Tetap yang tidak digunakan
dalam operasi pemerintahan
37,52
BARANG MILIK NEGARA